Semua Bab Pelakor Yang Diundang Suamiku: Bab 61 - Bab 70

117 Bab

BAB 61

BAB 61"Anna?" Wiyani terkejut melihat cucunya sudah ada di dalam rumahnya. Ia dan Rima yang baru saja pulang dari rumah sakit. "Oma?" Nenek dan cucu itu saling berpelukan. Sudah hampir setahun lamanya, mereka tidak berjumpa. "Ya Allah, cucu Oma, apa kabar?""Anna baik-baik saja, Oma. Oma apa kabar? Anna kangen," ucap Anna. "Sama, Oma." "Mamamu mana?" tanya Wiyani yang baru sadar jika Vania tak terlihat bersama cucunya. "Anna ke sini sama Papa, Nek.""Mamamu?" "Di rumah," jawab Anna. Wiyani terkejut karena mengetahui jika Hanif membawa Anna tanpa Vania. Karena setahunya, Vania melarang keras anak-anaknya kembali berhubungan dengan keluarga mereka. "Hanif," panggil Wiyani. "Apa, Bu?" "Kamu bawa Anna, dibolehin sama Vania, nggak?" tanya Wiyani. "Apa sih, Oma? Kan Anna ke rumah Papa sendiri, kenapa harus ga dibolehin?" "Tuh, denger sendiri kan, Bu?" Wiyani menghela napas, sementara Anna beralih pada tantenya yang sudah lama tak bersua. "Ibu hanya tak ingin disalahkan lagi
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-27
Baca selengkapnya

BAB 62

BAB 62 __Anna mengernyit keheranan melihat Omanya mematung dengan ponsel yang sudah terjun bebas ke tanah, ia menghampiri sang Nenek.."Oma, kenapa?" tanyanya.Wiyani menatap cucunya dengan air mata yang meluncur membasahi pipinya. "Ommu meninggal, Na," ucap Wiyani dengan suara bergetar. Gadis itu terkejut, tapi ia tak sedih mengetahui lelaki yang turut andil menghancurkan rumah tangga orang tuanya itu kini menghadap Sang Ilahi. "Ayo kita ke rumah sakit!" ucap Anna, berpura-pura simpati atas kabar duka yang baru saja ia dengar. Wiyani mengangguk. Dua wanita beda generasi itu bergegas bersiap untuk pergi ke rumah sakit, Rima dan Hanif tak ada di rumah, sehingga hanya mereka berdua yang pergi ke rumah sakit. Wanita paruh baya itu menghubungi putri bungsunya untuk segera pulang. Sementara Hanif tak bisa dihubungi. Mereka berdua menggunakan motor pergi ke rumah sakit. Sesampainya di sana, Anna menatap tubuh lelaki yang sudah kaku itu. Wiyani menangis memeluk tubuh putranya yang s
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-27
Baca selengkapnya

BAB 63

BAB 63 __Anna tersenyum penuh kemenangan menatap ibu tirinya, hatinya sedikit senang karena sang ayah berada dipihaknya. Setidaknya wanita jalang itu tak akan berani lagi ikut campur jika sudah seperti ini. Wanita yang telah merebut ayahnya itu, beranjak dari ruang tengah, masuk ke dalam kamar dengan membanting pintu."Ngambek!" cibir Anna. Hanif menatap putrinya, "kamu juga Anna, enggak baik bicara seperti itu. Harusnya kamu berduka, kehilangan pamanmu satu-satunya!" Gadis itu mengendikkan bahunya, "kalian saja yang bersedih, aku sih ogah!" Anna beranjak masuk ke kamarnya, mereka seolah tak mengenali gadis itu karena sikapnya yang sangat berubah tak seperti dulu lagi. Wiyani menatap cucunya nanar, ia tak menyangka cucu kesayangannya berubah begitu drastis. Ia yakin, perubahan Anna karena dampak dari perceraian anak dan menantunya. Anna semakin liar, karena kekurangan perhatian. "Sudahlah Hanif, jangan terlalu dikerasin anakmu, yang ada nanti semakin melukai hatinya," ucap Wiy
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-28
Baca selengkapnya

BAB 64

BAB 64 Vania merasakan denyut di kepalanya semakin menjadi. Rahman yang melihatnya pun memutuskan untuk membawa anak perempuannya ke Rumah Sakit. "Di, hubungi Anna. Mamamu dibawa ke rumah sakit," ucap Rahman pada Aldi melalui panggilan telepon. Cucu laki-lakinya itu tengah kuliah, sehingga tidak mengetahui kejadian ini. "Ya Allah, Mama. Iya, Kek, nanti Aldi hubungi Anna." Setelah mematikan telepon, Aldi berusaha menghubungi Anna, tapi tidak diangkat oleh adiknya itu. Aldi yang semula hendak berangkat jalan-jalan sepulang dari kampus bersama teman-temannya, otomatis membatalkan rencana itu. "Gue nggak ikut deh," ucap Aldi pada Hilman. "Loh, kenapa?" tanya Fariz, temannya."Nyokap gue masuk rumah sakit. Gue harus ke sana," jawab Aldi. "Ya elah, anak mami banget sih, lu. Emang pembantu lu nggak nemenin di sana?" "Ada kakek gue. Tapi, nyokap cuma punya kami. Gimana gue bisa tenang jalan-jalannya kalau surga gue aja lagi sakit?" Fariz dan teman-teman lain berusaha membujuk Aldi u
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-29
Baca selengkapnya

BAB 65

BAB 65__"Terserah Papa mau percaya atau enggak, itu hak Papa," ucap Aldi seraya memberi kode pada adiknya untuk bersiap meninggalkan rumah orang tua ayahnya.Aldi menatap Tante dan Neneknya sekilas, ia kecewa pada mereka yang membiarkan Anna menjadi pembantu di rumah ini. Bahkan tubuh Anna tampak semakin kurus, padahal dulu adiknya itu memiliki tubuh berisi dengan pipi bulat. Sementara Hanif menatap istrinya tajam, menuntut penjelasan. Lia tak berani menatap suaminya, ingin mengelak tapi ia takut jika anak tirinya ternyata menyimpan bukti. Keringat dingin membasahi pelipis wanita itu. "A-aku bisa jelasin, Mas," lirih Lia. Mendengar ucapan istrinya, Hanif bisa menarik kesimpulan apa yang diucapkan putranya itu benar adanya. "Gila kamu, Lia!" teriak Hanif. Lia mengkerut ketakutan, terlebih Hanif sedari awal mereka kembali menjalin kasih sudah mewanti-wanti dirinya untuk menjauh dari dunia prostitusi. Ayah dua anak itu terduduk lemas, ia
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-29
Baca selengkapnya

BAB 66

BAB 66"Sekarang kamu sudah merasakan sendiri kan, bagaimana rasanya hidup dengan seorang ayah yang tak memedulikanmu?" tanya Raisa. "Tapi, kemarin Papa yang nyariin Anna sampai ke rumah. Bahkan sampai berantem sama Mama. Kalau nggak peduli, itu apa namanya, Tan?" Raisa tersenyum, ia tahu kini anak sahabatnya itu tengah mencari pembenaran atas dirinya. "Kalau papamu memang memedulikanmu, lalu kenapa dia baru cari kamu sekarang? Kamu pikir aja. Saat kalian masih tinggal bersama, apa papamu memedulikanmu setelah Lia dan anaknya datang?" tanya Raisa. Tanpa berpikir, Anna mengangguk. Masih terasa pedihnya saat ia memergoki Hanif jalan dengan Kikan dan tak memedulikannya. Bahkan, ia sampai dibully teman-temannya dan berakhir dengan pindah sekolah."Papamu mencari hanya karena ia kesepian. Kikan sudah pergi, Lia kebanyakan utang, dia sendiri gak ada tempat untuk mencurahkan perhatian dan ia pun haus ak
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-30
Baca selengkapnya

BAB 67

BAB 67___[Jadi, bagaimana Lia dengan utangmu? Kau mau bayar dengan uang atau tubuhmu?] Lia bergeming membaca pesan dari pelanggan sekaligus orang yang pernah memberinya uang pinjaman, dengan jumlah yang tidak sedikit. Selama ini, Wahyu jarang menagih, karena selalu mendapatkan 'service ranjang' darinya. "Kenapa dia nagih di saat genting begini sih!" rutuknya. Tak lama, Wahyu menelponnya. Ia menggeser icon merah, menolak panggilan dari lelaki itu. Bahaya jika ia mengangkat panggilan dari lelaki lain, di saat suaminya sedang marah. Ia menatap Hanif yang sudah tertidur pulas, jika bukan karena mengincar warisan lelaki itu sudah pasti ia akan menendang suaminya dari kehidupannya. "Punya suami enggak adagunanya," gumamnya seraya merebahkan tubuh di samping Hanif. Ia tak mendapatkan yang ia inginkan dari Hanif, lelaki itu tak lagi memiliki harta ataupun tahta, keuangan mereka bergantung pada ibu mertuanya. "Lagian itu nenek peyot, kenapa juga masih turun tangan ngurus bisnis, harus
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-01
Baca selengkapnya

BAB 68

BAB 68 [Untuk anak lelaki Mama, Abang tersayang. Nak, maafkan Mama jika masih banyak kekurangan saat menjadi ibu kalian. Maaf jika Mama kurang dalam mendidik Anna. Yang harus Abang tahu, Mama sayang menyayangi kalian. Bang, Mama lupa dengan kesehatan sendiri demi mengejar masa depan kalian. Jangan pernah bermusuhan meski sering berselisih paham. Bang, jaga Anna untuk Mama, ya. Kita tak pernah tahu tentang umur. Tapi, entah kenapa semakin hari Mama semakin merasakan sudah dekat dengan ajal. Mama sering merasa kesakitan, tapi tak mau kelihatan oleh kalian. Bang, Mama sudah siapkan tabungan untuk kalian jika sudah menikah lagi. Mama akan membelikan rumah, agar kalian tak perlu mengontrak. Maaf, jika Mama lagi-lagi mengecewakan karena memikirkan diri sendiri. Mama egois ya, Bang? Banyak ketakutan yang Mama rasakan hari demi hari. Terlebih ketika Anna memutuskan untuk bergaul dalam jalan yang salah. Peringatkan dia, dan awasi dia, Ba
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-02
Baca selengkapnya

BAB 69

BAB 69__"Gimana ini, Kan, Papamu mau ceraikan Mama!" ucap Lia saat ia mengumjungi anaknya. Kikan menggaruk kepalanya, ia juga bingung. Rumah tangganya pun sedang tidak baik-baik saja, bahkan suaminya memotong uang bulanannya. Ia juga belum membeli perlengkapan bayinya. "Kikan juga bingung, Ma." Wanita beranak satu itu mendengkus, ia pikir putrinya bisa memberi solusi tapi nyatanya sang anak begitu bodoh dalam urusan percintaan. Bahkan terkesan pasrah diperlakukan seperti apapun oleh suaminya. "Ck, kamu ada uang enggak?" Kikan menggeleng, membuat Lia mendengkus kesal. Karena tak mendapatkan solusi dari putrinya, Lia memutuskan pulang takut jika nanti Hanif semakin murka padanya. Sesampainya di rumah, ia tak melihat motor yang biasa suaminya gunakan. Pertanda lelaki itu belum pulang, saat ia masuk suasana begitu sepi. Hanya televisi di ruang tengah menyala, tapi tak ada yang menontonnya. "Orang-orang pada ke mana sih?" gumamnya, seraya mematikan televisi.Lia melihat pintu kam
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-03
Baca selengkapnya

BAB 70

BAB 70__"Mama kok ngomongnya gitu?" rengek Anna.Aldi menyeka sudut matanya, dia teringat surat yang kemarin baru ia baca di ruang kerja mamanya. Entah kenapa, perasaannya menjadi semakin gelisah mendengar ucapan mamanya. "Ma, jangan berpikiran yang aneh-aneh, sekarang Mama fokus aja sama kesehatan Mama, cepat sembuh supaya kita bisa kumpul lagi. Aldi sama Anna kangen masakan, Mama."Vania tersenyum haru, ia bahagia melihat anak-anaknya. Tapi di sisi lain, ia juga takut jika nanti Allah mencabut nyawanya. Terlebih ia sempat bermimpi, ibunya mendatanginya disebuah taman dan ingin mengajaknya pergi.Tapi, di dalam mimpi itu Vania menolak dengan alasan hendak menunggu anak-anaknya. "Kakek kalian mana, Nak?" tanya Vania, ketika baru menyadari tak ada ayahnya."Pulang sama Tante Raisa, ada barang yang mau diambil," sahut Anna. Anna merebahkan tubuhnya di sofa, sementara Aldi menyuapi mamanya makan. Gadis itu
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-03
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
12
DMCA.com Protection Status