Tiba lah di mana hari Afifa akan dioperasi, tidak hanya Endara, Vega, dan Dara yang menemani, tapi Julian juga ikut menemani. Meskipun wanita paruh baya itu terkenal judes di mata keluarga, tapi jika keibuannya sungguh sangat luar biasa.“Mah, sebaiknya Mama istirahat saja dulu,” kata Endara, karena tidak tega melihat wajah sang mama sepertinya sangat kelelahan.“Diamlah, aku sedang tidak ingin istirahat,” kata Julian, dengan nada Julian yang judes, meskipun begitu wanita paruh baya itu sangat perhatian.“Dari pada kamu menyuruh Mama istirahat, lebih baik kamu saja sana yang istirahat. Kantung mata kamu sudah sangat hitam akibat beberapa hari tidak bisa istirahat dengan tenang,” sambung Julian, nadanya sedikit lembut.“Endara belum bisa istirahat sebelum operasinya selesai, Mah.” Ya, semalam penuh Endara tidak bisa tidur karena memikirkan Afifa. Memikirkan bagaimana operasinya, berjalan lancar atau tidak, semua berkecamuk di dalam pikiran Endara menyerang tanpa henti.“Semuanya akan b
Baca selengkapnya