“Pelan-pelan makannya,” kata Dara, sambil memperhatikan cara makan bocah itu yang grasak grusuk akibat kelaparan.Setelah bujuk rayu yang Dara lakukan, akhirnya bocah laki-laki itu mau diajak makan. Entah sudah berapa jam lamanya bocah itu ada di sana, di sudut yang memang tidak semua orang bisa melihat. Untung saja mata Dara melihat bocah itu sedang berada di sana, jika tidak melihat entah bagaimana nasib bocah itu selanjutnya.“Kok kamu bisa sih pisah dari orang tua kamu?” tanya Endara, masih penasaran mengapa bocah itu bisa hilang dari pengawasan orang tua. Apakah orang tua tidak memperhatikan anaknya saat mereka berbelanja? Itu lah yang ada di dalam pikiran Endara. Saat nanti anaknya lahir, Endara tidak akan membiarkan anaknya berkeliaran dengan bebas di tempat umum, takut kejadian seperti ini akan menimpa anaknya di masa depan.“Riki tidak tahu, Om,” kata bocah itu yang bernama Riki.“Jadi, nama kamu Riki?” tanya Dara, dengan suara lembut. Sejak awal pertemuan mereka memang belum
Read more