Setelah selesai membuat teh hangat Dara langsung membawa ke ruang depan di mana Endara dan sang bapak sudah berada di sana. Hari sudah semakin gelap, tapi belum ada tanda-tanda jika ibu Dara akan segera kembali.“Pak, sebenarnya Ibu itu kemana?” Dara bertanya sambil meletakkan dua cangkir berukuran sedang itu ke atas meja, tepatnya di hadapan Endara dan Edi.“Bapak juga kurang tahu, Nduk, katanya sih tadi Cuma pergi sebentar,” jelas Edi, yang ikut khawatir karena istri dan dua anak mereka belum juga kembali. Anin—ibu Dara—tadi hanya pamit karena ada keperluan sebentar, tapi nyatanya sampai saat ini belum juga kembali.“Ibu kemana ya, kok belum pulang juga,” kata Dara, sambil melihat ke arah luar berharap sosok sang ibu terlihat di balik kegelapan sana.“Nduk, sudah lah tidak perlu khawatir seperti itu Ibu dan adik-adik kamu pasti akan segera kembali,” kata Edi, untuk menenagkan hati Dara yang gelisah. Tidak seperti biasanya memang Ainin pergi malam cukup lama seperti ini, sebab tadi i
Read more