Home / Romansa / Manusia 30 Triliun / Chapter 151 - Chapter 160

All Chapters of Manusia 30 Triliun: Chapter 151 - Chapter 160

871 Chapters

Bab 151

Setelah menutup teleponnya, Kevin langsung menghentikan sebuah taksi dan pergi ke Hotel bersama Elmira. Mobil taksi berhenti di depan Hotel, kemudian terlihat Kevin dan Elmira turun dari mobil.Pada saat ini, situasi di depan hotel terparkir sekian banyak mobil mewah, bahkan juga terlihat penjaga dengan pakaian formal yang dengan sigap untuk membukakan pintu mobilnya, terdengar percakapan yang terdengar dari para tamu yang lewat, bahwa mereka ini adalah tamu yang diundang oleh Fajar.Perlahan Kevin mengerutkan keningnya, lalu mengeluarkan ponselnya dan menelepon Fajar untuk memintanya segera menemuinya. Tak lama kemudian, sesosok pria paruh baya berpakaian formal berjalan keluar dari hotel. Senyum menghiasi wajahnya ketika dia melihat Kevkn, karena dia pernah melihat foto Kevin sebelumnya."Tuan muda besar… Anda sudah datang, ayo masuk, aku sudah mempersiapkan semuanya. Selain itu, aku juga mengundang beberapa bangsawan yang ada di Kota Bengkulu untuk menyambut kedatangan Anda." Kata
last updateLast Updated : 2022-12-04
Read more

Bab 152

Ketika Kevin dan Elmira sedang menyantap makanan kecil di area prasmanan."Dengar-dengar, Pak Fajar meminta kita semua datang ke sini itu untuk melakukan perjamuan penyambutan untuk salah satu tuan muda kaya! Menurut kalian, tuan muda mana yang begitu penting bagi Pak Fajar?""Tidak peduli siapapun itu. Kita tunggu saja nanti, jika memang ada kesempatan, tidak ada salahnya untuk berkenalan dengan tuan muda kaya itu."Elmira dan Kevin hanya bisa tertawa kecil, dia masih ingin menyembunyikan identitasnya, tapi Fajar ini malah sudah menyebarkannya. Kevin hanya bisa tersenyum pahit."Baiklah, semuanya dipersilahkan untuk duduk." Tepat pada saat ini, Fajar naik ke atas panggung dan berkata. Semua orang mulai mencari tempat duduk, karena semua ini dadakan, maka tidak ada tempat duduk yang sudah ditentukan.Kevin menggandeng Elmira mencari tempat duduk paling jauh dari panggung. Di samping Kevin, juga terdapat sepasang kekasih yang duduk di sana."Halo, namaku Dinda, senang berkenalan dengan
last updateLast Updated : 2022-12-04
Read more

Bab 153

"Anda bercanda, ada hubungan apa lagi aku dengan manusia seperti mereka, lagi pula jika ada seekor anjing yang menggigit kita, kita tidak mungkin balas menggigit, bukan?" Dinda menjelaskan dengan penuh bangga kepada yang lainnya, "Aku hanya tidak terbiasa melihat aksi mereka saja, mereka berdua bersekongkol mencuri uang di kampus kami sebesar 2 milyar dan uang itu sebenarnya akan digunakan untuk membangun pangkalan magang para mahasiswa, menurutmu apa kedua orang ini masih mempunyai hati?" Begitu orang lain mendengarnya, mereka mulai menggosipkan Kevin dan Elmira."Dinda, mulutmu itu bisa makan apa saja, tapi tidak bisa sembarangan berbicara omong kosong seperti ini." Kevin mulai kesal, jika dia membiarkan Dinda meneruskan perkataannya, bagaimana dia bisa melanjutkan acara perjamuan ini."Wah, kamu sudah mencuri uang di kampus dan sekarang kamu berani melarangku untuk mengatakannya, hebat sekali kamu? Jika memang kamu mampu, jangan beraninya mencuri di kampus." Emosi Dinda akhirnya me
last updateLast Updated : 2022-12-05
Read more

Bab 154

"Melihat antusias semuanya yang begitu ingin bertemu dengan tuan muda besar, aku mewakili tuan muda besar ingin menyampaikan sesuatu, bahwa beliau sangat sibuk dan hanya mampir sebentar saja tadi. Beliau sangat senang melihat begitu banyak orang yang datang dan dia segera pergi..." kata Fajar sambil tersenyum.Begitu mendengarkan perkataan dari Fajar, para tamu yang ada di sana mengeluarkan suara kecewa."Bajingan." Dinda melontarkan sepatah makian kepada Kevin, dia telah dipisahkan oleh Mario. Dia merasa sedikit kesal, jika bukan karena Kevin, mungkin dia masih mempunyai kesempatan untuk bertemu dengan sosok misterius tuan muda besar itu. Kevin bagaikan pembawa sial, selalu ada hal yang tidak beruntung terjadi jika bertemu dengannya."Baiklah, demi menebus rasa kecewa pada kalian, mari kita bermain sebuah permainan, semua orang yang ada di sini berkesempatan untuk memenangkan hadiah." Teriak Fajar dengan keras.Sambil berbicara, Fajar mulai menjelaskan kepada yang lain. Di dalam ruan
last updateLast Updated : 2022-12-05
Read more

Bab 155

Ketika Dinda masih dalam khayalannya, angka kedua telah muncul. "1" dan angka ketiga juga sedang bergulir dengan cepat. Setiap meja terdiri dari 10 orang dan angka pertama adalah '1', itu berarti hadiah utama ada di antara angka 8, 9, 10.Kevin 8, Mario 9 dan Dinda 10. Dinda semakin bersemangat, dia merasa kalung berkilau itu bersinar untuknya. Dan pada saat ini, semua orang yang ada di meja itu melirik kearah mereka bertiga."Aku, aku, aku..." Dinda bergumam di dalam hatinya, seolah-olah mengontrol angka yang berputar dalam pikirannya. Tapi, dia tetap menunjukkan ekspresi santai di wajahnya, karena semua orang sedang melihat ke arahnya.Angka yang berputar di layar mulai bergerak lambat dan tangan Xie Wenjing sedang berkepal menjadi satu. Semakin pelan dan pelan."1"! Dinda langsung berdiri dengan penuh semangat, Mario juga ikut berdiri, keduanya saling berpelukan dengan gembira, setelah selesai berpelukan, Dinda hendak melontarkan beberapa kata kepada yang lainnya.Dan pada saat ini
last updateLast Updated : 2022-12-06
Read more

Bab 156

Untung saja Fajar mengingat nama yang diucapkan oleh Tuan muda besar di depan pintu tadi. Dirinya baru merasa tenang setelah melihat raut wajah Kevin baik-baik saja. Tepat ketika Fajar hendak memberikan kalung berlian kepada Kevin."Doni? Kamu sungguh hebat dalam bersandiwara!" Saat ini, tiba-tiba terdengar suara mengejek, semua orang melihat ke arah datangnya suara dan itu adalah Dinda. Dinda berdiri dengan senyum dingin di wajahnya, lalu dengan pandangan tajam melihat ke arah Kevin, "Jangan percaya padanya, dia itu bukan Doni, namanya aslinya adalah Kevin, seorang pria Bajingan yang bersekolah di Universitas Bintang, selain itu dia bahkan mencuri uang di kampus kami sebesar 2 milyar..."Ketika Dinda mendengar Fajar menyebut nama Kevin dengan nama Doni, seketika dia menjadi bingung sesaat.Doni? Bukankah itu omong kosong? Tunggu, kenapa nama ini tidak asing? Benar, ini kan nama seorang tuan muda kaya yang ada di siaran langsung Wina.Akhirnya Dinda mengerti, Kevin menggunakan identit
last updateLast Updated : 2022-12-06
Read more

Bab 157

"Tidak, tolong semuanya jangan percaya omongan Kevin si penipu ini. Aku punya fotonya di ponselku, dia satu universitas denganku dan dia adalah orang yang tidak tahu diri, bulan kemarin dia bahkan berani mencuri uang di kampus senilai 2 milyar, aku punya buktinya, coba kalian lihat!" Dinda mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan foto Kevin kepada yang lainnya.Namun sayangnya, semua orang tidak tertarik melihatnya, karena Fajar sudah mengakuinya, jadi tidak ada lagi yang perlu diragukan."Wanita ini sakit sepertinya?""Bukankah tadi kalung itu hampir menjadi miliknya? Sepertinya dia iri.""Ini sungguh tidak masuk akal! Kalung itu memang mahal, tapi tidak boleh memfitnah orang dengan jahat seperti ini juga, bukan?""Nona, jangan buat keributan lagi, tolong duduk!" Kata Fajar sambil mengernyit. Dinda masih ingin membuat onar, tapi dicegah oleh Mario. Fahar terlihat mulai marah, selain itu jika mereka ketahuan masuk ke sini lewat jalur belakang, maka ini akan menjadi masalah besar.Setela
last updateLast Updated : 2022-12-07
Read more

Bab 158

Dan pada saat ini, pintu ruang perjamuan terbuka secara tiba-tiba, dari luar masuk sekitar 4 hingga 5 orang yang berpakaian seperti polisi. Semua orang tidak mengerti situasi yang sedang terjadi, ada apa ini, kenapa polisi bisa datang ke sini? Sedangkan Dinda tampak tersenyum bahagia saat melihat polisi datang.Kevinang, kamu adalah seorang penipu yang tidak tahu diri, sudah waktunya dirimu mendekam di balik jeruji besi."Pak polisi, aku yang melapor, kampus kami kehilangan uang sebesar 2 milyar dan orang yang ada di atas panggung itu adalah pencurinya, rektor kampus juga mengetahui kejadian ini, cepat bawa dia pergi dari sini!" Dinda berlari dengan penuh semangat ke hadapan polisi dan berkata sambil menunjuk Kevin yang berada di atas panggung.Kilatan kebahagiaan terpancar dari matanya, Kevin, mampus kamu!"Maaf, kami sedang berpatroli saja, bukan datang karena ada laporan." Kata kepala polisi tersebut dengan wajah serius."Bukankah aku…?" Dinda tertegun."Tapi apa yang kamu katakan
last updateLast Updated : 2022-12-07
Read more

Bab 159

Mendengar perkataan dari kepala polisi tersebut, hati Dinda seperti tertimpa batu besar, sekujur tubuhnya gemetaran, di bawah alam sadarnya, Dinda sudah mempercayai bahwa Mario adalah pelakunya, 2 milyar itu nominal yang sangat besar, jika dia diminta untuk menggantikan uang itu, bagaimana mungkin dia bisa melakukannya, Dinda benar-benar merasa hancur seketika.Mendengar Mario yang masih berdebat dengan polisi, Dinda yang telah sedikit lebih tenang ini pun berteriak dengan suara serak, "Bukan kami pelakunya, kalian sudah salah sangka, lepaskan kami, Kevin sialan itu yang sudah mencurinya..." Suaranya sangat keras seolah-olah bukan mereka pelakunya."Bawa mereka berdua pergi!"Kepala polisi menggelengkan kepalanya dengan tak berdaya dan beberapa polisi juga telah membawa Dinda serta Mario pergi.Dulu, Dinda tidak pernah memperlihatkan betapa menyedihkannya di hadapan Kevin, dia selalu bertekad bahwa dirinya harus lebih baik dari Kevin dan meninggalkan Kevin adalah suatu pilihan yang pa
last updateLast Updated : 2022-12-08
Read more

Bab 160

"Ayo, kita makan kwetiau." Kevin dan Elmira berjalan ke warung yang menjual kwetiau. Semua warung yang ada di sana terlihat sangat ramai dan hanya ada satu warung yang tidak memiliki satu pelanggan di depannya.Sepertinya makanan yang disajikan tidak begitu enak, tapi Kevin dan Elmira memiliki hati nurani yang sangat baik, tidak mudah baginya untuk membuka warung, oleh karena itu, selama bisa membantu, maka mereka akan membantunya."Apa ada yang ingin ditambahkan di atas kwetiaunya? Ada sosis, rumput laut..." Pemilik bertanya dengan senang hati saat melihat Kevin dan Elmira mendekat, hingga saat ini pemilik warung belum menjual satu pun dagangannya."Satu tambah sosis, satu tambah potongan cabe dan bakso..." Ketika Kevin sedang berbicara kepada pemilik warung, Elmira yang sedang berdiri di sampingnya tampak memundurkan satu langkah kakinya."Dia!" Ketakutan terpancar dari mata Elmira, wajah pemilik warung tadi tidak terlihat dengan jelas saat berdiri di belakang gerobak, namun saat in
last updateLast Updated : 2022-12-08
Read more
PREV
1
...
1415161718
...
88
DMCA.com Protection Status