Beranda / Romansa / Manusia 30 Triliun / Bab 141 - Bab 150

Semua Bab Manusia 30 Triliun: Bab 141 - Bab 150

871 Bab

Bab 141

"Nona Elmira, Anda orang kaya dari keluarga mana?" Tia melihat Elmira dan bertanya, Maya juga melihat Elmira dengan penasaran."Kalian panggil aku Elmira saja." Elmira tersenyum dan berkata, "Aku bukan dari keluarga terkenal ataupun dari keluarga yang kaya, aku hanyalah seorang gadis dari desa pegunungan terpencil."Kedua perawat itu terkejut, wanita yang dibawa oleh tuan muda lainnya semuanya adalah dari keluarga ternama, atau dari kalangan model. Kedua perawat berbicara sebentar dengan Elmira, mereka menemukan jika Elmira tidak sombong sama sekali dan menganggap mereka seperti temannya, kesan mereka terhadap Elmira sangat bagus.Mereka merawat Elmira dan menyuruhnya untuk berbaring kembali, mereka keluar dari kamar pasien sambil membawa nampan obat."Tuan muda bisa menerima gadis seperti nona Elmira, apakah menurutmu kita masih ada harapan?" Tia bertanya dengan senang kepada Maya."Sepertinya begitu, setelah melihat nona Elmira, kita bisa tahu jika tuan muda adalah orang yang sangat
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-29
Baca selengkapnya

Bab 142

"Tuan muda, tapi lebih baik Anda..." Wisnu masih ingin membujuk Kevin tapi Kevin sudah berjalan ke depan, "Paman Wisnu, kamu jangan khawatir, aku ingin jalan-jalan di pulau dulu sebentar dan aku akan pergi setelah kakek datang."Wisnu menggelengkan kepalanya tanpa daya dan matanya terlihat kagum. Sama-sama keturunan keluarga Wijaya, tapi Kevin hidup dengan santai dan sederhana, mungkin dia akan menjadi orang biasa setelah dia memegang ahli waris nanti.Kevin berjalan menelusuri jalan kecil, di sekelilingnya penuh bunga berwarna-warni, menghadap hutan hijau dan sangat indah!Suasana hati Kevin menjadi cerah, dia menghirup udara segar dalam-dalam, seolah-olah mencuci bersih tubuhnya."Haha... Ayolah... cantik... berikan padaku..."Saat ini, ada suara samar terdengar dari sekitar, ada suara banyak orang yang terdengar sedang bermain. Kevin melewati beberapa baris pohon kelapa dan berjalan ke arah suara, dia sudah sampai di tepi pantai, dia berdiri sambil melihat ke depan dengan bingung.
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-29
Baca selengkapnya

Bab 143

Kevin tiba-tiba mengangguk, ternyata para wanita ini dibawa oleh adiknya. Sudah 8 tahun dirinya tidak bertemu dengan adiknya, dia juga sedikit merindukannya, bahkan di dalam benak Kevin saat ini juga terlintas kenangan bersama adiknya dulu."Bukankah Tuan muda berkata bahwa hari ini dia akan mengunjungi kita, apa kalian ada yang tahu mengapa Tuan muda mengumpulkan kita semua disini?" Salah seorang wanita sangat penasaran dengan maksud dari tuan muda membawanya."Atau jangan-jangan rasa ketertarikan Tuan muda muncul dan dia ingin kita para wanita cantik ini bermain bersama dengannya..."Salah seorang wanita berkata kepada yang lain sambil mengangkat alisnya, menghadapi respon jelek dari yang lainnya, dia pun berkata dengan ekspresi cemberut, "Jangan serius seperti itu, aku hanya bercanda saja...""Sepertinya kakak tertua dari Tuan muda sedang terluka dan lukanya cukup serius, mungkin Tuan muda ingin menghabiskan harinya dalam waktu yang cukup lama di pulau ini dan meminta kita untuk me
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-30
Baca selengkapnya

Bab 144

Kevin segera mengangkat wajahnya, dia terkejut dan baru menyadari bahwa wajahnya tadi telah jatuh ke dalam buah dada montok wanita tersebut dan pada saat ini kedua tangannya masih bertumpu di atasnya. Wanita itu merasa pinggangnya tak lagi sakit, tapi dia merasa bahwa ada sesuatu di atas dadanya.Dan setelah dilihat dengan saksama, dia melihat tangan Kevin sedang berada di atas dadanya, selain itu pada saat ini, Kevin bahkan duduk di atas tubuhnya, situasi saat ini terlihat sangat parah."Bajingan!" Wanita itu memaki, lalu sebuah tamparan menyambar ke wajah Kevin, tubuhnya yang terguncang membuat Kevin tersadar, lalu wanita itu segera berdiri dan merapikan pakaiannya. Dia merasa sangat jijik telah ditimpa oleh Kevin."Apa kamu tahu siapa aku? Manusia tengik, aku ini kekasih Tuan muda, kamu telah membuat masalah besar!" Wanita cantik itu berteriak ke arah Kevin.Para wanita lain juga segera mendekat dan mengkhawatirkan wanita tersebut. Dari percakapan mereka, terdengar bahwa wanita ini
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-30
Baca selengkapnya

Bab 145

"Tuan muda!" Para wanita cantik ini menjerit bahagia, seperti telah mendapatkan hadiah. Mereka tidak lagi memperdulikan Kevin, semua orang mulai mengayunkan sepasang kaki putih bak salju dan mendekatinya.Seketika di sekeliling Kevin menjadi sepi, lalu Kevin memandang ke arah Tuan muda.Dia hanya melihat Tuan muda mengenakan kacamata hitam, kemeja dan celana pendek dengan motif bunga. Dia bersiap-siap merentangkan kedua tangannya untuk memeluk semua wanita yang sedang berlari ke arahnya.Para wanita langsung mengerumuni Tuan Muda dan pada saat ini, dia telah dikelilingi oleh belasan wanita cantik. Para wanita ini mengapitnya di tengah-tengah dan seketika membuatnya terengah-engah, lalu para kekasihnya menciumnya dengan membabi buta."Sudah, sudah." Tuan muda membiarkan sejenak mereka untuk menciumnya dengan ganas dan seketika wajahnya tertutup oleh bekas lipstik."Ehem..." Saat ini, di tengah kerumunan orang-orang, Marsha mendehem. Begitu mendengar suara tersebut, para wanita lainnya
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-01
Baca selengkapnya

Bab 146

Saat ini, Devin yang sedang berbahagia ini baru teringat akan perkataan buruk dari para wanita ini tentang kakaknya. Dia pun menunjuk para wanita itu dan berkata dengan keras. "Dasar kalian semua buta, barusan kalian mengatakan kakakku sudah mengintip kalian, menyentuh kalian. Apakah kakakku orang seperti itu..." Melihat adiknya yang begitu membelanya, hati Kevin merasa sangat nyaman."...Sekalipun kakakku memang tidak bisa menahan dirinya untuk menyentuh kalian, bahkan kalau sampai dia menyentuh kalian, kalian harusnya memikirkan bagaimana untuk melayaninya dengan baik, bukan seperti ini..."Kevin bergegas menghentikan adiknya, apa yang sudah dikatakan Devin? Sekalipun aku tidak bisa menahan? Menyukai wanita cantik itu memang sebuah naluri alami dari seorang pria, jika seandainya dia memang kecanduan untuk melihat hal seperti itu, dia masih mampu untuk menahan kemauannya. Para wanita mulai ketakutan setengah mati ketika melihat Devin meluapkan amarahnya, mereka segera berlutut di h
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-01
Baca selengkapnya

Bab 147

Apa? Para wanita cantik itu sangat terkejut, bukan meminta kami untuk menemani tuan muda, tapi malah meminta kami untuk mencuci seprai para pekerja dan masih harus… menyusui anak? Tanpa sadar mereka menunduk ke arah dada mereka yang montok, mereka merasa sangat tertekan, diakui memang kalau dada mereka sangat besar, tapi ini tidak digunakan untuk menyusui anak? Apakah Anda sungguh tidak tertarik dengan dada yang begitu montok ini? Meskipun tidak tertarik, bukankah terlalu disia-siakan jika ini digunakan untuk menyusui anak?"Kenapa, apa kalian keberatan dengan perkataan kakakku?" Tanya Devin kepada para wanita cantik tersebut.Tentu saja para wanita cantik itu sangat keberatan, hanya saja mereka tidak berani mengungkapkannya, mereka hanya bisa tersenyum dengan canggung sambil menggelengkan kepalanya kepada Devin, kemudian berdiri dengan enggan dan berjalan ke sana."Hebat!" Devin mengacungkan ibu jari kepada Kevin, "Cara seperti ini hanya bisa terpikirkan oleh kakak, bagus juga untuk
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-02
Baca selengkapnya

Bab 148

Beni baru mengetahui berita ini saat Kevin telah dibawa ke Pulau oleh tim penyelemat.Karena alasan ini, banyak orang dari Keluarga Wijaya yang mendakwa Beni. Dan kedatangan Rama Wijaya ke pulau ini untuk menjenguk Kevin, juga sekaligus untuk mengurusi masalah yang menyangkut Beni."Beni, sebenarnya masalah ini tidak ada hubungannya denganmu, bagaimanapun juga kamu tidak mungkin setiap saat menjaga Kevin, tapi hanya aku yang mengerti akan hal ini dan yang lain tidak mengerti, bahkan jika ada yang mengerti, mereka juga berpura-pura untuk tidak mengerti..." Tiba-tiba Rama Wijaya merasa dirinya terlalu banyak berkata, lalu terdiam.Hanya seorang kepala rumah Keluarga Wijaya, Rama Wijaya yang tahu betapa sulitnya untuk mengontrol keluarga besar. Berbagai kelompok dalam satu keluarga ini saling mengeluarkan kekuatan untuk menyeimbangkan, begitu terdapat 'kesalahan' besar seperti yang dilakukan oleh Beni, maka orang yang bukan sekutunya pun akan ikut menjeratnya dengan erat.Meskipun dia ta
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-02
Baca selengkapnya

Bab 149

"Oh kali ini kamu tidak memiliki dendam padanya meskipun nyawamu hampir saja hilang?" Kata Rama Wijaya."Tidak." Kevin menggelengkan kepalanya, "Sekalipun aku mati karena hal ini, aku tetap akan melakukan hal yang sama, karena keamananku bukan tanggung jawab dari Tuan Beni, tanggung jawab dia adalah mengurusi bisnis Keluarga Wijaya, mengurusi tugas yang ada di wilayah Bengkulu. Tapi jika menghukumnya bukan karena tanggung jawabnya, ini tidak hanya tidak adil bagi Tuan Beni, tapi juga akan melukai hati orang-orang yang bekerja untuk keluarga besar kita."Qin Lang berkata dengan serius sambil menatap mata Rama Wijaya. Hal ini sungguh membuat Rama Wijaya tertegun, dia mulai merenung, apakah dirinya sudah mulai tua? Dia tidak menggunakan otaknya lagi untuk berpikir, tidak lagi semangat seperti saat-saat dia muda?"Baik! Kalau begitu kakek mendengarkanmu, aku tidak akan menghukumnya lagi." Kata Rama Wijaya sambil tertawa keras."Terima kasih Tuan, terima kasih Tuan..." beberapa saat kemudi
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-03
Baca selengkapnya

Bab 150

Rama Wijaya terkejut, dia sendiri bahkan tidak menyadarinya, lalu perlahan dia menoleh ke arah pria tersebut, "Danu, sudah lebih dari 10 tahun kamu berada di sisiku, apa pendapatmu tentang Tuan muda besar sekarang?""Tuan muda besar orang yang sangat rendah hati, tidak mengejar ketenaran, berani dan cekatan, ini adalah perbedaan yang sangat signifikan darinya dibanding dengan Tuan muda lainnya, ini juga kelebihan dari Tuan Muda besar..." kata Danu dengan sedikit membungkukkan badannya."Kelebihan?" Tanya Rama Wijaya dengan senyum datar."Maaf, saya terlalu banyak bicara tuan." Danu berkata dengan sedikit gentar."Haha, kamu tidak perlu takut, tidak ada yang melarangmu mengatakan kejujuran, aku suka." Rama Wijaya kembali mengalihkan pandangannya ke luar jendela, "Aku sangat paham dengan kondisi tubuhku, dalam beberapa tahun kemudian pasti aku harus memilih satu penerus kepala Keluarga Wijaya, dari segi karakter dan kualitas, Kevin memang memiliki keunggulan, tapi masih ada waktu, tidak
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-03
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1314151617
...
88
DMCA.com Protection Status