Share

Bab 147

Author: Lembayung
last update Last Updated: 2022-12-02 09:38:11

Apa? Para wanita cantik itu sangat terkejut, bukan meminta kami untuk menemani tuan muda, tapi malah meminta kami untuk mencuci seprai para pekerja dan masih harus… menyusui anak? Tanpa sadar mereka menunduk ke arah dada mereka yang montok, mereka merasa sangat tertekan, diakui memang kalau dada mereka sangat besar, tapi ini tidak digunakan untuk menyusui anak? Apakah Anda sungguh tidak tertarik dengan dada yang begitu montok ini? Meskipun tidak tertarik, bukankah terlalu disia-siakan jika ini digunakan untuk menyusui anak?

"Kenapa, apa kalian keberatan dengan perkataan kakakku?" Tanya Devin kepada para wanita cantik tersebut.

Tentu saja para wanita cantik itu sangat keberatan, hanya saja mereka tidak berani mengungkapkannya, mereka hanya bisa tersenyum dengan canggung sambil menggelengkan kepalanya kepada Devin, kemudian berdiri dengan enggan dan berjalan ke sana.

"Hebat!" Devin mengacungkan ibu jari kepada Kevin, "Cara seperti ini hanya bisa terpikirkan oleh kakak, bagus juga untuk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Manusia 30 Triliun   Bab 148

    Beni baru mengetahui berita ini saat Kevin telah dibawa ke Pulau oleh tim penyelemat.Karena alasan ini, banyak orang dari Keluarga Wijaya yang mendakwa Beni. Dan kedatangan Rama Wijaya ke pulau ini untuk menjenguk Kevin, juga sekaligus untuk mengurusi masalah yang menyangkut Beni."Beni, sebenarnya masalah ini tidak ada hubungannya denganmu, bagaimanapun juga kamu tidak mungkin setiap saat menjaga Kevin, tapi hanya aku yang mengerti akan hal ini dan yang lain tidak mengerti, bahkan jika ada yang mengerti, mereka juga berpura-pura untuk tidak mengerti..." Tiba-tiba Rama Wijaya merasa dirinya terlalu banyak berkata, lalu terdiam.Hanya seorang kepala rumah Keluarga Wijaya, Rama Wijaya yang tahu betapa sulitnya untuk mengontrol keluarga besar. Berbagai kelompok dalam satu keluarga ini saling mengeluarkan kekuatan untuk menyeimbangkan, begitu terdapat 'kesalahan' besar seperti yang dilakukan oleh Beni, maka orang yang bukan sekutunya pun akan ikut menjeratnya dengan erat.Meskipun dia ta

    Last Updated : 2022-12-02
  • Manusia 30 Triliun   Bab 149

    "Oh kali ini kamu tidak memiliki dendam padanya meskipun nyawamu hampir saja hilang?" Kata Rama Wijaya."Tidak." Kevin menggelengkan kepalanya, "Sekalipun aku mati karena hal ini, aku tetap akan melakukan hal yang sama, karena keamananku bukan tanggung jawab dari Tuan Beni, tanggung jawab dia adalah mengurusi bisnis Keluarga Wijaya, mengurusi tugas yang ada di wilayah Bengkulu. Tapi jika menghukumnya bukan karena tanggung jawabnya, ini tidak hanya tidak adil bagi Tuan Beni, tapi juga akan melukai hati orang-orang yang bekerja untuk keluarga besar kita."Qin Lang berkata dengan serius sambil menatap mata Rama Wijaya. Hal ini sungguh membuat Rama Wijaya tertegun, dia mulai merenung, apakah dirinya sudah mulai tua? Dia tidak menggunakan otaknya lagi untuk berpikir, tidak lagi semangat seperti saat-saat dia muda?"Baik! Kalau begitu kakek mendengarkanmu, aku tidak akan menghukumnya lagi." Kata Rama Wijaya sambil tertawa keras."Terima kasih Tuan, terima kasih Tuan..." beberapa saat kemudi

    Last Updated : 2022-12-03
  • Manusia 30 Triliun   Bab 150

    Rama Wijaya terkejut, dia sendiri bahkan tidak menyadarinya, lalu perlahan dia menoleh ke arah pria tersebut, "Danu, sudah lebih dari 10 tahun kamu berada di sisiku, apa pendapatmu tentang Tuan muda besar sekarang?""Tuan muda besar orang yang sangat rendah hati, tidak mengejar ketenaran, berani dan cekatan, ini adalah perbedaan yang sangat signifikan darinya dibanding dengan Tuan muda lainnya, ini juga kelebihan dari Tuan Muda besar..." kata Danu dengan sedikit membungkukkan badannya."Kelebihan?" Tanya Rama Wijaya dengan senyum datar."Maaf, saya terlalu banyak bicara tuan." Danu berkata dengan sedikit gentar."Haha, kamu tidak perlu takut, tidak ada yang melarangmu mengatakan kejujuran, aku suka." Rama Wijaya kembali mengalihkan pandangannya ke luar jendela, "Aku sangat paham dengan kondisi tubuhku, dalam beberapa tahun kemudian pasti aku harus memilih satu penerus kepala Keluarga Wijaya, dari segi karakter dan kualitas, Kevin memang memiliki keunggulan, tapi masih ada waktu, tidak

    Last Updated : 2022-12-03
  • Manusia 30 Triliun   Bab 151

    Setelah menutup teleponnya, Kevin langsung menghentikan sebuah taksi dan pergi ke Hotel bersama Elmira. Mobil taksi berhenti di depan Hotel, kemudian terlihat Kevin dan Elmira turun dari mobil.Pada saat ini, situasi di depan hotel terparkir sekian banyak mobil mewah, bahkan juga terlihat penjaga dengan pakaian formal yang dengan sigap untuk membukakan pintu mobilnya, terdengar percakapan yang terdengar dari para tamu yang lewat, bahwa mereka ini adalah tamu yang diundang oleh Fajar.Perlahan Kevin mengerutkan keningnya, lalu mengeluarkan ponselnya dan menelepon Fajar untuk memintanya segera menemuinya. Tak lama kemudian, sesosok pria paruh baya berpakaian formal berjalan keluar dari hotel. Senyum menghiasi wajahnya ketika dia melihat Kevkn, karena dia pernah melihat foto Kevin sebelumnya."Tuan muda besar… Anda sudah datang, ayo masuk, aku sudah mempersiapkan semuanya. Selain itu, aku juga mengundang beberapa bangsawan yang ada di Kota Bengkulu untuk menyambut kedatangan Anda." Kata

    Last Updated : 2022-12-04
  • Manusia 30 Triliun   Bab 152

    Ketika Kevin dan Elmira sedang menyantap makanan kecil di area prasmanan."Dengar-dengar, Pak Fajar meminta kita semua datang ke sini itu untuk melakukan perjamuan penyambutan untuk salah satu tuan muda kaya! Menurut kalian, tuan muda mana yang begitu penting bagi Pak Fajar?""Tidak peduli siapapun itu. Kita tunggu saja nanti, jika memang ada kesempatan, tidak ada salahnya untuk berkenalan dengan tuan muda kaya itu."Elmira dan Kevin hanya bisa tertawa kecil, dia masih ingin menyembunyikan identitasnya, tapi Fajar ini malah sudah menyebarkannya. Kevin hanya bisa tersenyum pahit."Baiklah, semuanya dipersilahkan untuk duduk." Tepat pada saat ini, Fajar naik ke atas panggung dan berkata. Semua orang mulai mencari tempat duduk, karena semua ini dadakan, maka tidak ada tempat duduk yang sudah ditentukan.Kevin menggandeng Elmira mencari tempat duduk paling jauh dari panggung. Di samping Kevin, juga terdapat sepasang kekasih yang duduk di sana."Halo, namaku Dinda, senang berkenalan dengan

    Last Updated : 2022-12-04
  • Manusia 30 Triliun   Bab 153

    "Anda bercanda, ada hubungan apa lagi aku dengan manusia seperti mereka, lagi pula jika ada seekor anjing yang menggigit kita, kita tidak mungkin balas menggigit, bukan?" Dinda menjelaskan dengan penuh bangga kepada yang lainnya, "Aku hanya tidak terbiasa melihat aksi mereka saja, mereka berdua bersekongkol mencuri uang di kampus kami sebesar 2 milyar dan uang itu sebenarnya akan digunakan untuk membangun pangkalan magang para mahasiswa, menurutmu apa kedua orang ini masih mempunyai hati?" Begitu orang lain mendengarnya, mereka mulai menggosipkan Kevin dan Elmira."Dinda, mulutmu itu bisa makan apa saja, tapi tidak bisa sembarangan berbicara omong kosong seperti ini." Kevin mulai kesal, jika dia membiarkan Dinda meneruskan perkataannya, bagaimana dia bisa melanjutkan acara perjamuan ini."Wah, kamu sudah mencuri uang di kampus dan sekarang kamu berani melarangku untuk mengatakannya, hebat sekali kamu? Jika memang kamu mampu, jangan beraninya mencuri di kampus." Emosi Dinda akhirnya me

    Last Updated : 2022-12-05
  • Manusia 30 Triliun   Bab 154

    "Melihat antusias semuanya yang begitu ingin bertemu dengan tuan muda besar, aku mewakili tuan muda besar ingin menyampaikan sesuatu, bahwa beliau sangat sibuk dan hanya mampir sebentar saja tadi. Beliau sangat senang melihat begitu banyak orang yang datang dan dia segera pergi..." kata Fajar sambil tersenyum.Begitu mendengarkan perkataan dari Fajar, para tamu yang ada di sana mengeluarkan suara kecewa."Bajingan." Dinda melontarkan sepatah makian kepada Kevin, dia telah dipisahkan oleh Mario. Dia merasa sedikit kesal, jika bukan karena Kevin, mungkin dia masih mempunyai kesempatan untuk bertemu dengan sosok misterius tuan muda besar itu. Kevin bagaikan pembawa sial, selalu ada hal yang tidak beruntung terjadi jika bertemu dengannya."Baiklah, demi menebus rasa kecewa pada kalian, mari kita bermain sebuah permainan, semua orang yang ada di sini berkesempatan untuk memenangkan hadiah." Teriak Fajar dengan keras.Sambil berbicara, Fajar mulai menjelaskan kepada yang lain. Di dalam ruan

    Last Updated : 2022-12-05
  • Manusia 30 Triliun   Bab 155

    Ketika Dinda masih dalam khayalannya, angka kedua telah muncul. "1" dan angka ketiga juga sedang bergulir dengan cepat. Setiap meja terdiri dari 10 orang dan angka pertama adalah '1', itu berarti hadiah utama ada di antara angka 8, 9, 10.Kevin 8, Mario 9 dan Dinda 10. Dinda semakin bersemangat, dia merasa kalung berkilau itu bersinar untuknya. Dan pada saat ini, semua orang yang ada di meja itu melirik kearah mereka bertiga."Aku, aku, aku..." Dinda bergumam di dalam hatinya, seolah-olah mengontrol angka yang berputar dalam pikirannya. Tapi, dia tetap menunjukkan ekspresi santai di wajahnya, karena semua orang sedang melihat ke arahnya.Angka yang berputar di layar mulai bergerak lambat dan tangan Xie Wenjing sedang berkepal menjadi satu. Semakin pelan dan pelan."1"! Dinda langsung berdiri dengan penuh semangat, Mario juga ikut berdiri, keduanya saling berpelukan dengan gembira, setelah selesai berpelukan, Dinda hendak melontarkan beberapa kata kepada yang lainnya.Dan pada saat ini

    Last Updated : 2022-12-06

Latest chapter

  • Manusia 30 Triliun   Bab 871

    "Ooh, aku baru ingat. Elmira terluka, dia sekarang seharusnya minum sup untuk menguatkan diri!" Kata Natasha yang berusaha menutupinya. Sambil berbicara, dia membawakan supnya ke depan Elmira, dan berbicara.“Elmira, ini adalah sup tahu jamur yang aku masak, masih segar sekali. Kamu coba dulu!""Aku sudah minum, memang enak sekali!" Kevin mendekat, mangkoknya sudah kosong."Baik..." Elmira berbicara sambil menerima mangkoknya."Elmira jangan minum, tidak baik menerima sesuatu dari orang lain. Kita juga tidak tahu dia punya maksud apa!" Rani menarik tangan Elmira."Rani, jika kamu berbicara seperti itu lagi, aku akan benar-benar marah. Natasha adalah teman baikku, dia tidak akan mencelakakanku!"Elmira berbicara kepada Rani.Selesai berbicara, Elmira menerima mangkok dari tangan Natasha, dan langsung meminumnya."Natasha, sup yang kamu masak sangat enak! jika kamu buka restoran, restoran lain pasti akan bangkrut!" Canda Elmira."Iya." Natasha tersenyum kepada Elmira. Dia juga mel

  • Manusia 30 Triliun   Bab 870

    "Tuan muda Damar, aku melakukan banyak hal jahat untukmu. Kamu harus memberikan kompensasi sebanyak mungkin kepadaku, jangan sampai membiarkan aku menderita sedikitpun."Kata Natasha dengan serius sambil menatap Damar."Baik, aku berjanji denganmu. Aku Damar selalu menepati janji, kamu pasti akan menjadi nyonya dari Keluarga besarku!" Damar lalu berdiri dan berjalan ke belakangnya. Dia mendekatkan wajah ke bahunya, sambil berbicara."Sayangku, sudah selesai makan? Kalau sudah, ayo kita ke atas dan nikmati kehidupan surgawi kita!"Natasha tersenyum, dia lalu berdiri dan bersandar di bahu Damar. Mereka berdua berjalan ke lantai dua.Keesokan harinya, Kevin libur hari ini, dia jalan-jalan di lingkungan kampusnya. Dia sampai di lapangan, lapangannya penuh dengan orang-orang. Ada yang bermain basket, ada yang main bulu tangkis. Di landasan lari lapangan, ada beberapa kelas yang sedang berolahraga. Kevin melihatnya, salah satu kelasnya itu adalah kelas Elmira.Saat ini, Elmira sedang berdi

  • Manusia 30 Triliun   Bab 869

    Natasha menelepon Damar dan menanyakan tentang apa yang terjadi dengan Tora. Dia baru tahu ternyata Damar menyuruh orang menghajarnya sampai masuk rumah sakit. Alasannya karena Tora bersikap tidak sopan kepada Damar di depan Kediaman keluarga. Natasha memanggil mobil dan bergegas ke rumah sakit.Kevin membeli beberapa hadiah di depan rumah sakit terlebih dahulu. Setelah sampai di depan kamar Tora, dia mendorong pintunya dan berbicara."Kakak Tora, aku datang menjengukmu!"Kevin terkejut melihat pemandangan di kamar rawat inap. Natasha sedang berada di kamarnya dan duduk di samping ranjang Tora."Kenapa kamu bisa ke sini?" Kata Kevin yang penasaran.."Oh, aku mendengar satpam lain bilang bahwa kamu punya seorang teman sesama satpam yang masuk rumah sakit, jadi aku datang menjenguknya. Ternyata hari ini kamu juga datang." Kata Natasha sambil tersenyum." Kevin, hari ini terima kasih nona Natasha.Adikku pergi ke sekolah, jadi tidak ada yang menjagaku. Nona Natasha mengambilkan makanan

  • Manusia 30 Triliun   Bab 868

    "Kalian itu, kelas ini bukan rumah kalian. Kalau kamu berbicara sekeras itu, sepertinya kalian sudah mengerti dengan pelajaran aku! Kalau begitu aku akan bertanya, jika tidak bisa, aku akan memberikan nilai nol kepada kalian!Dari depan, seorang dosen pria yang memakai kacamata berbicara. Elmira, Meri, Dara dan Natasha berdiri semua. Dosen di universitas biasanya tidak mengenali mahasiswanya sendiri, jadi dosen ini juga tidak tahu Natasha bukan anak di kelasnya.Elmira merasa tidak nyaman, sejak kecil sampai sekarang, dia tidak pernah dimarahi guru di depan umum. Sekarang malah langsung ditunjuk oleh dosen di depan semua orang. Di dalam hati Meri dan Dara masih merasa kesal dengan Natasha."Dengarkan baik-baik, apa definisi mode?" Tanya dosen kepada Elmira dan teman temannya. Ini adalah pelajaran yang sedang dia ajarkan tadi, beberapa wanita ini terus berbicara, mereka pasti tidak bisa menjawab.Mode?Elmira pernah belajar tentang ini, tapi dia tidak menghafalnya. Apalagi Meri dan Da

  • Manusia 30 Triliun   Bab 867

    Elmira menemani Natasha kembali ke asramanya, setelah membantu Natasha ganti baju, mereka ngobrol sebentar, barulah Elmira pergi. Bisa menambah satu teman baik dan mengurangi satu musuh, Elmira tentu merasa sangat senang. Melihat pintu ruangannya pelan-pelan tertutup. Senyuman Natasha menjadi semakin jahat, dia mulai mengoceh."Demi mencari perhatian kalian berdua, hari ini aku harus berlutut di tengah hujan, hampir saja flu! Kalau bukan demi menikah dengan Tuan muda Damar, mana mungkin aku meminta maaf kepada kalian! Huh, tunggu hubungan kita semakin dekat, Tuan muda Damar akan mulai membalaskan dendamnya. Sampai saat itu, kita lihat bagaimana kalian akan menangis."Natasha menelepon Damar."Tuan muda Damar, sekarang aku sudah berhasil memperdekat hubungan dengan Kevin. Tunggu beberapa hari lagi, mungkin dia tidak akan waspada lagi padaku." Kata Natasha."Iya, bagus sekali." Kata Damar mengangguk. Efisiensi Natasha sangat cepat, dia tidak membuat kesalahan dalam langkah ini."Tuan

  • Manusia 30 Triliun   Bab 866

    "Aku tahu kamu sangat membenciku, tapi aku akan berusaha untuk memperbaiki kesalahan yang pernah aku lakukan." Kata Natasha. Dia memberikan termos di tangannya kepada Kevin, lalu berkata dengan lembut."Hari ini hujan, lebih gampang flu. Ini adalah Sup yang aku masak, cepat diminum, bisa menahan flu.""Tidak perlu, silahkan pergi!" Kata Kevin sambil mendorong termosnya." Kevin!" Saat ini, Elmira dan yang lainnya berjalan keluar perpustakaan.Mendengar suara Elmira, Kevin dan Natasha langsung terkejut. Melihat Natasha yang berada di samping Kevin, Elmira langsung bingung dan berdiri di tempat.Sejak ingatannya kembali, Kevin sudah memberitahu semuanya. Dirinya bisa dibawa oleh Martin dari bandara, semua karena Natasha. Dan kali itu juga hampir merenggut nyawanya."Elmira! Kamu kenapa?" Tanya Kevin dengan perhatian, dia langsung berjalan ke depan Elmira dan merangkul bahunya.Elmira!Natasha tidak pernah menyangka Elmira berada di Universitas Santara, dia selalu mengira Elmira suda

  • Manusia 30 Triliun   Bab 865

    "Orang macam apa itu! Benar benar menyebalkan!" Kata Meri yang marah melihat kepergian Natasha."Huh, mau bertengkar denganku, kalian masih muda!" Kata Natasha sambil berjalan keluar kantin. Kejadian tadi membuat hatinya lebih senang, dia sangat menyukai perasaan merundung orang seperti ini. Ketika hampir sampai Kediaman keluarga, Natasha kembali menunjukkan sikap mahasiswa yang polos lagi." Kevin, ini adalah makanan yang aku belikan untukmu. Kamu pasti capek terus berjaga disini, jadi aku ambilkan makanan untukmu. Cepat makan." Kata Natasha sambil berjalan ke depan Kevin dan memberikan makanannya."Tidak perlu..." Kevin mendorong makanannya dan berjalan ke arah asramanya Natasha terus mengikuti di belakang Kevin."Tuan muda Kevin!"Saat ini, dari belakang terdengar suara, Meri dan Dara membawa makanan untuk Kevin dan bergegas kemari."Mampus, ternyata mereka, apakah mereka juga mengenali Kevin?"Melihat orang yang berjalan kemari adalah dua orang wanita yang tadi bertengkar deng

  • Manusia 30 Triliun   Bab 864

    Siang hari, Natasha keluar dari Kediaman keluarga. Dia langsung menyapa Kevin, tapi Kevin bahkan tidak ingin melihatnya, dia hanya merasa Natasha menyebalkan. Natasha tersenyum dan berekspresi seperti merasa bersalah. Setelah dia menjauh, dia diam-diam menoleh ke arah Kevin dan bergumam."Bocah sialan, apakah kamu mengira aku ingin bersikap baik padamu? Kalau bukan Tuan muda Damar yang menyuruhku untuk mendekatimu, dengan tampang kamu sekarang, jika semua pria di dunia sudah matipun, aku tidak akan menyukaimu. Sekarang kamu masih bisa sombong! Konyol sekali! Kedepannya pasti akan ada waktunya kamu menangis."Natasha masuk ke kantin, setelah selesai makan, dia pergi mengambil makanan lagi.Kebetulan, Meri dan Dara juga sedang mengambil makanan untuk Kevin. Sejak Rani, Bunga, Meri dan Dara datang ke Universitas Santara, mereka sering mengambilkan makanan untuk Kevin. Rani dan Bunga sedang menemani Elmira belajar di perpustakaan, jadi hari ini mereka berdua yang datang mengambil makanan.

  • Manusia 30 Triliun   Bab 863

    "Kamu tidak perlu tahu, Natasha, aku mencintaimu setulus hati. Aku ingin sekali menikah denganmu, tapi aku harus membalas dendam ini! Apakah kamu mau membantuku?"Kata Damar sambil menarik tangan Natasha, dagunya mendekat ke kening Natasha."Aku adalah orangmu sekarang, mana mungkin aku tidak mau?"Natasha berpikir, jika dia bisa menikah dengan Damar, maka kehidupannya akan sempurna, dia akan terus bahagia selamanya."Baik! Natasha, aku tahu kamu pasti akan membantuku!"Mata Damar terlihat bersinar."Aku beritahu, kamu pergi ke samping Kevin dulu. Setelah itu, apapun cara yang kamu gunakan, kamu harus bisa mendapatkan kepercayaannya. Kamu adalah pacarnya dulu, jadi pasti lebih gampang, kemudian kita baru jalankan langkah selanjutnya!"Damar menceritakan strategi yang telahdipikirkan kepada Natasha. Natasha walaupun merasakan firasat buruk, tapi dia tetap mengangguk, sambil berbicara."Tuan muda Damar, aku melakukannya demi kamu. Setelah membalas Kevin, kamu jangan meninggalkan aku!"

DMCA.com Protection Status