Share

Bab 144

Penulis: Lembayung
last update Terakhir Diperbarui: 2022-11-30 19:39:05

Kevin segera mengangkat wajahnya, dia terkejut dan baru menyadari bahwa wajahnya tadi telah jatuh ke dalam buah dada montok wanita tersebut dan pada saat ini kedua tangannya masih bertumpu di atasnya. Wanita itu merasa pinggangnya tak lagi sakit, tapi dia merasa bahwa ada sesuatu di atas dadanya.

Dan setelah dilihat dengan saksama, dia melihat tangan Kevin sedang berada di atas dadanya, selain itu pada saat ini, Kevin bahkan duduk di atas tubuhnya, situasi saat ini terlihat sangat parah.

"Bajingan!" Wanita itu memaki, lalu sebuah tamparan menyambar ke wajah Kevin, tubuhnya yang terguncang membuat Kevin tersadar, lalu wanita itu segera berdiri dan merapikan pakaiannya. Dia merasa sangat jijik telah ditimpa oleh Kevin.

"Apa kamu tahu siapa aku? Manusia tengik, aku ini kekasih Tuan muda, kamu telah membuat masalah besar!" Wanita cantik itu berteriak ke arah Kevin.

Para wanita lain juga segera mendekat dan mengkhawatirkan wanita tersebut. Dari percakapan mereka, terdengar bahwa wanita ini
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Manusia 30 Triliun   Bab 145

    "Tuan muda!" Para wanita cantik ini menjerit bahagia, seperti telah mendapatkan hadiah. Mereka tidak lagi memperdulikan Kevin, semua orang mulai mengayunkan sepasang kaki putih bak salju dan mendekatinya.Seketika di sekeliling Kevin menjadi sepi, lalu Kevin memandang ke arah Tuan muda.Dia hanya melihat Tuan muda mengenakan kacamata hitam, kemeja dan celana pendek dengan motif bunga. Dia bersiap-siap merentangkan kedua tangannya untuk memeluk semua wanita yang sedang berlari ke arahnya.Para wanita langsung mengerumuni Tuan Muda dan pada saat ini, dia telah dikelilingi oleh belasan wanita cantik. Para wanita ini mengapitnya di tengah-tengah dan seketika membuatnya terengah-engah, lalu para kekasihnya menciumnya dengan membabi buta."Sudah, sudah." Tuan muda membiarkan sejenak mereka untuk menciumnya dengan ganas dan seketika wajahnya tertutup oleh bekas lipstik."Ehem..." Saat ini, di tengah kerumunan orang-orang, Marsha mendehem. Begitu mendengar suara tersebut, para wanita lainnya

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-01
  • Manusia 30 Triliun   Bab 146

    Saat ini, Devin yang sedang berbahagia ini baru teringat akan perkataan buruk dari para wanita ini tentang kakaknya. Dia pun menunjuk para wanita itu dan berkata dengan keras. "Dasar kalian semua buta, barusan kalian mengatakan kakakku sudah mengintip kalian, menyentuh kalian. Apakah kakakku orang seperti itu..." Melihat adiknya yang begitu membelanya, hati Kevin merasa sangat nyaman."...Sekalipun kakakku memang tidak bisa menahan dirinya untuk menyentuh kalian, bahkan kalau sampai dia menyentuh kalian, kalian harusnya memikirkan bagaimana untuk melayaninya dengan baik, bukan seperti ini..."Kevin bergegas menghentikan adiknya, apa yang sudah dikatakan Devin? Sekalipun aku tidak bisa menahan? Menyukai wanita cantik itu memang sebuah naluri alami dari seorang pria, jika seandainya dia memang kecanduan untuk melihat hal seperti itu, dia masih mampu untuk menahan kemauannya. Para wanita mulai ketakutan setengah mati ketika melihat Devin meluapkan amarahnya, mereka segera berlutut di h

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-01
  • Manusia 30 Triliun   Bab 147

    Apa? Para wanita cantik itu sangat terkejut, bukan meminta kami untuk menemani tuan muda, tapi malah meminta kami untuk mencuci seprai para pekerja dan masih harus… menyusui anak? Tanpa sadar mereka menunduk ke arah dada mereka yang montok, mereka merasa sangat tertekan, diakui memang kalau dada mereka sangat besar, tapi ini tidak digunakan untuk menyusui anak? Apakah Anda sungguh tidak tertarik dengan dada yang begitu montok ini? Meskipun tidak tertarik, bukankah terlalu disia-siakan jika ini digunakan untuk menyusui anak?"Kenapa, apa kalian keberatan dengan perkataan kakakku?" Tanya Devin kepada para wanita cantik tersebut.Tentu saja para wanita cantik itu sangat keberatan, hanya saja mereka tidak berani mengungkapkannya, mereka hanya bisa tersenyum dengan canggung sambil menggelengkan kepalanya kepada Devin, kemudian berdiri dengan enggan dan berjalan ke sana."Hebat!" Devin mengacungkan ibu jari kepada Kevin, "Cara seperti ini hanya bisa terpikirkan oleh kakak, bagus juga untuk

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-02
  • Manusia 30 Triliun   Bab 148

    Beni baru mengetahui berita ini saat Kevin telah dibawa ke Pulau oleh tim penyelemat.Karena alasan ini, banyak orang dari Keluarga Wijaya yang mendakwa Beni. Dan kedatangan Rama Wijaya ke pulau ini untuk menjenguk Kevin, juga sekaligus untuk mengurusi masalah yang menyangkut Beni."Beni, sebenarnya masalah ini tidak ada hubungannya denganmu, bagaimanapun juga kamu tidak mungkin setiap saat menjaga Kevin, tapi hanya aku yang mengerti akan hal ini dan yang lain tidak mengerti, bahkan jika ada yang mengerti, mereka juga berpura-pura untuk tidak mengerti..." Tiba-tiba Rama Wijaya merasa dirinya terlalu banyak berkata, lalu terdiam.Hanya seorang kepala rumah Keluarga Wijaya, Rama Wijaya yang tahu betapa sulitnya untuk mengontrol keluarga besar. Berbagai kelompok dalam satu keluarga ini saling mengeluarkan kekuatan untuk menyeimbangkan, begitu terdapat 'kesalahan' besar seperti yang dilakukan oleh Beni, maka orang yang bukan sekutunya pun akan ikut menjeratnya dengan erat.Meskipun dia ta

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-02
  • Manusia 30 Triliun   Bab 149

    "Oh kali ini kamu tidak memiliki dendam padanya meskipun nyawamu hampir saja hilang?" Kata Rama Wijaya."Tidak." Kevin menggelengkan kepalanya, "Sekalipun aku mati karena hal ini, aku tetap akan melakukan hal yang sama, karena keamananku bukan tanggung jawab dari Tuan Beni, tanggung jawab dia adalah mengurusi bisnis Keluarga Wijaya, mengurusi tugas yang ada di wilayah Bengkulu. Tapi jika menghukumnya bukan karena tanggung jawabnya, ini tidak hanya tidak adil bagi Tuan Beni, tapi juga akan melukai hati orang-orang yang bekerja untuk keluarga besar kita."Qin Lang berkata dengan serius sambil menatap mata Rama Wijaya. Hal ini sungguh membuat Rama Wijaya tertegun, dia mulai merenung, apakah dirinya sudah mulai tua? Dia tidak menggunakan otaknya lagi untuk berpikir, tidak lagi semangat seperti saat-saat dia muda?"Baik! Kalau begitu kakek mendengarkanmu, aku tidak akan menghukumnya lagi." Kata Rama Wijaya sambil tertawa keras."Terima kasih Tuan, terima kasih Tuan..." beberapa saat kemudi

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-03
  • Manusia 30 Triliun   Bab 150

    Rama Wijaya terkejut, dia sendiri bahkan tidak menyadarinya, lalu perlahan dia menoleh ke arah pria tersebut, "Danu, sudah lebih dari 10 tahun kamu berada di sisiku, apa pendapatmu tentang Tuan muda besar sekarang?""Tuan muda besar orang yang sangat rendah hati, tidak mengejar ketenaran, berani dan cekatan, ini adalah perbedaan yang sangat signifikan darinya dibanding dengan Tuan muda lainnya, ini juga kelebihan dari Tuan Muda besar..." kata Danu dengan sedikit membungkukkan badannya."Kelebihan?" Tanya Rama Wijaya dengan senyum datar."Maaf, saya terlalu banyak bicara tuan." Danu berkata dengan sedikit gentar."Haha, kamu tidak perlu takut, tidak ada yang melarangmu mengatakan kejujuran, aku suka." Rama Wijaya kembali mengalihkan pandangannya ke luar jendela, "Aku sangat paham dengan kondisi tubuhku, dalam beberapa tahun kemudian pasti aku harus memilih satu penerus kepala Keluarga Wijaya, dari segi karakter dan kualitas, Kevin memang memiliki keunggulan, tapi masih ada waktu, tidak

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-03
  • Manusia 30 Triliun   Bab 151

    Setelah menutup teleponnya, Kevin langsung menghentikan sebuah taksi dan pergi ke Hotel bersama Elmira. Mobil taksi berhenti di depan Hotel, kemudian terlihat Kevin dan Elmira turun dari mobil.Pada saat ini, situasi di depan hotel terparkir sekian banyak mobil mewah, bahkan juga terlihat penjaga dengan pakaian formal yang dengan sigap untuk membukakan pintu mobilnya, terdengar percakapan yang terdengar dari para tamu yang lewat, bahwa mereka ini adalah tamu yang diundang oleh Fajar.Perlahan Kevin mengerutkan keningnya, lalu mengeluarkan ponselnya dan menelepon Fajar untuk memintanya segera menemuinya. Tak lama kemudian, sesosok pria paruh baya berpakaian formal berjalan keluar dari hotel. Senyum menghiasi wajahnya ketika dia melihat Kevkn, karena dia pernah melihat foto Kevin sebelumnya."Tuan muda besar… Anda sudah datang, ayo masuk, aku sudah mempersiapkan semuanya. Selain itu, aku juga mengundang beberapa bangsawan yang ada di Kota Bengkulu untuk menyambut kedatangan Anda." Kata

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-04
  • Manusia 30 Triliun   Bab 152

    Ketika Kevin dan Elmira sedang menyantap makanan kecil di area prasmanan."Dengar-dengar, Pak Fajar meminta kita semua datang ke sini itu untuk melakukan perjamuan penyambutan untuk salah satu tuan muda kaya! Menurut kalian, tuan muda mana yang begitu penting bagi Pak Fajar?""Tidak peduli siapapun itu. Kita tunggu saja nanti, jika memang ada kesempatan, tidak ada salahnya untuk berkenalan dengan tuan muda kaya itu."Elmira dan Kevin hanya bisa tertawa kecil, dia masih ingin menyembunyikan identitasnya, tapi Fajar ini malah sudah menyebarkannya. Kevin hanya bisa tersenyum pahit."Baiklah, semuanya dipersilahkan untuk duduk." Tepat pada saat ini, Fajar naik ke atas panggung dan berkata. Semua orang mulai mencari tempat duduk, karena semua ini dadakan, maka tidak ada tempat duduk yang sudah ditentukan.Kevin menggandeng Elmira mencari tempat duduk paling jauh dari panggung. Di samping Kevin, juga terdapat sepasang kekasih yang duduk di sana."Halo, namaku Dinda, senang berkenalan dengan

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-04

Bab terbaru

  • Manusia 30 Triliun   Bab 877

    "Ayo pergi! Kita harus sampai di Istana lebih cepat." Kata Kevin yang tidak mempedulikan sarang Rani."Baik!"Di antara Rani, Bunga, Meri dan Dara, Rani dan Bunga memimpin di depan, Meri dan Dara berjalan di belakang. Dengan pantulan cahaya bulan, pemandangan di sekitarnya masih sangat jernih. Karena Kevin jalan kaki, jadi tubuh mereka bisa mengeluarkan panas, sehingga mereka tidak dingin. Setelah 1 jam lebih, mereka akhirnya bisa melihat cahaya di puncak."Tuan muda Kevin, itu adalah istana kita!" Kata Rani kepada Kevin, sambil menunjuk ke arah cahaya itu."Baik, ayo kita pergi!"Ketika Kevin semakin dekat ke Istana, mereka melihat mayat yang berserakan di tanah, ada dari organisasi lain, ada juga dari istana.Emosi keempat wanita itu juga sangat bergejolak! Mereka ingin sekali bergegas ke Istana dan menghabisi semua orang yang masuk ke istana. Ketika mereka berada sekitar 500 meter dari istana, mereka melihat banyak sekali orang di depan gerbang istana!Itu adalah orang dari organ

  • Manusia 30 Triliun   Bab 876

    "Mana obatnya, cepat beri dia makan!"Teriak Kevin."Tuan muda Kevin, sudah kami berikan kepada nona Elmira." Kata Rani. Sekarang bagi Elmira, obatnya sudah tidak terlalu berguna lagi." Kevin…”Panggil Elmira dengan suara lemah."Sebenarnya…. aku tahu kamu menipuku. Penyakit aku…. aku sendiri tahu. Aku sangatbahagia, kamu bisa membawa aku datang untuk…untuk melihat pemandangan, tapi… tapi aku mungkin tidak bisa menemanimu lagi...""Tidak!" Mata Kevin penuh dengan air mata. Dia berbicara."Elmira, kamu dengarkan aku. Aku pasti akan menyembuhkanmu. Rani mengatakan di Istana ada Teratai Salju. Setelah makan Teratai Salju, penyakitmu pasti akan sembuh, percaya padaku...""Kevin…" Elmira tiba-tiba pingsan kembali."Elmira! Elmira!" Kevin terus berteriak. Setelah memastikan Elmira masih bernafas, dia langsung menyuruh Rani, Bunga untuk memegangnya. Kevin juga duduk ke atas ranjang."Elmira, kamu tidak akan mati. Kita masih belum pernah menikmati hari bahagia bersama, bagaimana kamu bi

  • Manusia 30 Triliun   Bab 875

    Kevin menggendong Elmira masuk ke dalam mobil. Rani, Bunga dan Meri yang menjaga Elmira. Dara duduk di samping Kevin dan mengarahkannya.Kevin mengendarai mobilnya keluar dari Kota, dan langsung melaju ke Istana.Istana terletak di Pegunungan Puncak Emu, sekitar 2000 meter diatas permukaan laut, umumnya hanya sedikit orang yang pergi ke sana, kecuali beberapa pendaki gunung dan penjelajah. Tapi infrastrukturnya sangat hebat. Jadi bukan hanya ada jalan umum, tapi juga ada petunjuk jalan.Istana hidup di zaman modern. Tentunya semua rumah dan listrik di dalamnya itu, Istana yang membayar orang untuk memasangnya. Dengan arahan Dara, Kevin sampai di pegunungan. Pemandangan di sini berbeda dengan yang lain. Jalan dua arah yang panjang ini dikelilingi oleh gunung-gunung tinggi."Tuan muda Kevin, kematian ketua belum aku sampaikan ke istana. Kebetulan kali ini kamu juga bisa mengadakan ritual penerimaan posisi ketua di istana." Kata Meri."Sekarang semuanya tidak penting, aku hanya berhara

  • Manusia 30 Triliun   Bab 874

    Melihat kondisi Elmira yang begitu lemah, keempat wanita itu merasa khawatir dan sedih!Penerbangan Kevin disiarkan di lobi bandara."Ayo kita pergi!" Kevin memapah Elmira, dan berjalan ke arah pintu masuk bersama keempat wanita. Melihat pesawat mereka terbang, seseorang keluar dari tiang lobi bandara. Dia adalah suruhan Damar yang datang memonitor Kevin. Orang ini langsung menelepon Damar"Tuan muda Damar, Kevin naik pesawat tujuan Kota! Melihat kondisi wanita itu, sepertinya sudah tidak bisa bertahan lagi!""Bagaimana dengan kondisi Kevin?" Tanya Damar."Sejak dia menyadari kondisi wanita itu, suasana hatinya terus sangat sedih! Semalam, aku melihat dia diam-diam menangis! Tapi dia juga pergi ke kediaman keluarga Zano sekali! Aku tidak tahu apa yang dibicarakannya!""Baik, bagus sekali!" Kata Damar, kemudian dia memutuskan teleponnya. Damar sedang berada di hotel. Sementara ini dia menyembunyikan Natasha di sini. Sekarang Natasha sedang berada di sampingnya, semua pembicaraan tel

  • Manusia 30 Triliun   Bab 873

    "Aku merasa sangat pusing, seluruh badan lemas tidak bertenaga, kenapa bisa begini? Dokter bilang aku kena penyakit apa...." Tanya Elmira dengan suara lemas.Dia masih belum tahu kondisi dirinya. Melihat Elmira yang lemah ini, hati Kevin seperti ditusuk-tusuk."Tidak apa-apa." Kevin langsung memegang tangan Elmira. Sambil tersenyum dia berbicara“Dokter bilang kamu masuk angin yang sangat parah, jadi perlu istirahat di rumah sakit 2 hari. Kamu pasti akan sembuh!""Ooiya, baguslah kalau begitu." Elmira tersenyum datar, seperti krisan berwarna putih. Dia melanjutkan."Aku pikir Natasha sebentar lagi akan membawakan sup untukku. Mungkin setelah makan supnya, aku akan sembuh lebih cepat."Mendengar Elmira masih menganggap Natasha teman baik, Kevin sangat sakit hati. Tapi sekarang dia juga tidak boleh memberitahu Elmira faktanya.Rani dan ketiga perempuan itu juga terlihat sangat marah. Tapi mereka juga tidak berani mengatakan apapun karena takut membuat Elmira lebih parah."Aku lelah,

  • Manusia 30 Triliun   Bab 872

    " Kevin, cepat berdiri!" Zano langsung menyuruh Kevin berdiri. Dia mengerutkan keningnya dan berbicara."Kamu adalah penyelamat keluargaku, jangan berlutut kepadaku. Muncul masalah seperti ini, aku tahu hatimu lebih sakit dari siapapun!" "Bagaimana dengan kondisis Elmira sekarang?" Tanya Zano. Ini adalah pertanyaan yang paling ingin dia tahu."Di tubuhnya terdapat banyak unsur racun, semua rumah sakit bilang jika Elmira sudah… sudah tidak mungkin hidup lagi. Sekarang Elmira dirawat di Rumah Sakit. Rumah Sakit sementara bisa mempertahankan nyawa Elmira. Tapi mereka juga tidak yakin 100%!""Ahh…"Setelah mendengar penjelasan Kevin, dada Zano langsung terasa sakit, dia tidak bisa berdiri tegak dan hampir saja terjatuh. Untung langsung ditangkap oleh Anjas."Ayah, bagaimana denganmu?" Tanya Anjas sambil menatap ayahnya dengan khawatir. Melihat ekspresi ayahnya membaik, dia mengeluarkan ponsel dan membuka satu foto."Ini adalah hasil pengecekan Elmira."Zano langsung mengambil dan memb

  • Manusia 30 Triliun   Bab 871

    "Ooh, aku baru ingat. Elmira terluka, dia sekarang seharusnya minum sup untuk menguatkan diri!" Kata Natasha yang berusaha menutupinya. Sambil berbicara, dia membawakan supnya ke depan Elmira, dan berbicara.“Elmira, ini adalah sup tahu jamur yang aku masak, masih segar sekali. Kamu coba dulu!""Aku sudah minum, memang enak sekali!" Kevin mendekat, mangkoknya sudah kosong."Baik..." Elmira berbicara sambil menerima mangkoknya."Elmira jangan minum, tidak baik menerima sesuatu dari orang lain. Kita juga tidak tahu dia punya maksud apa!" Rani menarik tangan Elmira."Rani, jika kamu berbicara seperti itu lagi, aku akan benar-benar marah. Natasha adalah teman baikku, dia tidak akan mencelakakanku!"Elmira berbicara kepada Rani.Selesai berbicara, Elmira menerima mangkok dari tangan Natasha, dan langsung meminumnya."Natasha, sup yang kamu masak sangat enak! jika kamu buka restoran, restoran lain pasti akan bangkrut!" Canda Elmira."Iya." Natasha tersenyum kepada Elmira. Dia juga mel

  • Manusia 30 Triliun   Bab 870

    "Tuan muda Damar, aku melakukan banyak hal jahat untukmu. Kamu harus memberikan kompensasi sebanyak mungkin kepadaku, jangan sampai membiarkan aku menderita sedikitpun."Kata Natasha dengan serius sambil menatap Damar."Baik, aku berjanji denganmu. Aku Damar selalu menepati janji, kamu pasti akan menjadi nyonya dari Keluarga besarku!" Damar lalu berdiri dan berjalan ke belakangnya. Dia mendekatkan wajah ke bahunya, sambil berbicara."Sayangku, sudah selesai makan? Kalau sudah, ayo kita ke atas dan nikmati kehidupan surgawi kita!"Natasha tersenyum, dia lalu berdiri dan bersandar di bahu Damar. Mereka berdua berjalan ke lantai dua.Keesokan harinya, Kevin libur hari ini, dia jalan-jalan di lingkungan kampusnya. Dia sampai di lapangan, lapangannya penuh dengan orang-orang. Ada yang bermain basket, ada yang main bulu tangkis. Di landasan lari lapangan, ada beberapa kelas yang sedang berolahraga. Kevin melihatnya, salah satu kelasnya itu adalah kelas Elmira.Saat ini, Elmira sedang berdi

  • Manusia 30 Triliun   Bab 869

    Natasha menelepon Damar dan menanyakan tentang apa yang terjadi dengan Tora. Dia baru tahu ternyata Damar menyuruh orang menghajarnya sampai masuk rumah sakit. Alasannya karena Tora bersikap tidak sopan kepada Damar di depan Kediaman keluarga. Natasha memanggil mobil dan bergegas ke rumah sakit.Kevin membeli beberapa hadiah di depan rumah sakit terlebih dahulu. Setelah sampai di depan kamar Tora, dia mendorong pintunya dan berbicara."Kakak Tora, aku datang menjengukmu!"Kevin terkejut melihat pemandangan di kamar rawat inap. Natasha sedang berada di kamarnya dan duduk di samping ranjang Tora."Kenapa kamu bisa ke sini?" Kata Kevin yang penasaran.."Oh, aku mendengar satpam lain bilang bahwa kamu punya seorang teman sesama satpam yang masuk rumah sakit, jadi aku datang menjenguknya. Ternyata hari ini kamu juga datang." Kata Natasha sambil tersenyum." Kevin, hari ini terima kasih nona Natasha.Adikku pergi ke sekolah, jadi tidak ada yang menjagaku. Nona Natasha mengambilkan makanan

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status