Bian meletakkan telepon di telinganya dengan takut, "Halo, Ketua Azka..." Selanjutnya,Azka mengatakan beberapa kata, Jantung Bian melompat seolah-olah jiwanya hendak terbang keluar, setelah Azka selesai berbicara Bian merasa jiwanya sudah hilang.Dia perlahan-lahan melihat ke arah Kevin, sudut matanya bergetar, mulutnya bergetar serta kedua kakinya ikut bergetar, terasa lemas, "bruk", dia berlutut seperti seorang budak, "Tuan muda Kevin, maafkan semua yang sudah aku perbuat, aku memang pantas untuk mati karena telah berani menyinggungmu. Aku sangat buta, aku mohon belas kasihanmu untuk memaafkan orang brengsek sepertiku...""Sudah tidak merasa sombong lagi sekarang?" Kevin melihat Bian dengan matanya yang tajam, "Baiklah aku akan memaafkanmu, tapi mungkin Azka seharusnya sudah memberitahumu apa yang harus kamu lakukan, bukan?"Iya Tuan..."Bibir Bian hampir berdarah karena gigitannya, dia menegakkan badannya, menghela napas panjang dan memberi hormat kepada Kevin, lalu bersujud, "Maaf
Last Updated : 2022-11-23 Read more