Saat ini, semua pintu mobil yang lainnya hampir dibuka saat bersamaan. Ada sekitar beberapa orang turun dari setiap mobil, mereka bertato dan tato itu seperti tidak asing dengan kata..."S".Kelompok itu bergegas masuk ke arah kerumunan, beberapa dari mereka menjatuhkan ponsel mahasiswa yang sedang merekam kejadian. Beberapa kelompok yang terlihat galak menyapu kerumunan sambil mengangkat kepala dan berkata dengan marah, "jika kalian ingin aman dan tidak mendapat masalah ikuti peraturan kami, tapi jika sudah bosan hidup maka teruskan saja yang sedang kalian lakukan! Tapi jangan berharap kalian bisa selamat..."Semua kerumunan yang berada di tempat sangat takut begitu kelompok itu mengancam, tidak ada yang berani melawan karena takut mendapatkan masalah."Ternyata mereka dari Grup Strongest, area ini termasuk area kekuasaan mereka.""Kelompok ini sangat kejam, mengurus seseorang di kampus bagi mereka adalah hal kecil, gawat, sepertinya bocah itu akan celaka hari ini."Beberapa pria yan
"Tenang saja." Tomi berkata dengan santai kepada Fani. Anak buahnya yang berada di sampingnya langsung mengeluarkan sebuah pistol dari pinggangnya dan "Dor", terdengar bunyi peluru ditembakkan, moncong pistol diarahkan kepada Kevin.Beberapa orang ketakutan sambil memegang kepala melihat pistol dikeluarkan dan mereka lebih memilih untuk mundur. Mereka hanya pernah melihat pistol di dalam film, Ini adalah mainan yang bisa segera memperpendek nyawa seseorang, siapa yang tidak takut?Tapi Kevin seperti tidak melihatnya, matanya hanya melihat Fani dan terus melangkah ke arah Fani."Oh, masih berani kesini?" Tomi perlahan merasa terkejut. Dia mengangkat tangan dan perlahan-lahan menggerakkan jarinya kepada orang yang memegang pistol, "Tembak lengannya.""Dor!"Pistol berbunyi."Ah..." Kevin berteriak dan jatuh sambil memegang lengan kanannya, darah segar membasahi setengah lengan bajunya, noda darah semakin besar, semakin gelap dan jatuh ke rumput yang hijau.Hati Fani sangat senang meliha
Semua orang melihat ke atas langit, mereka langsung takut ketika melihatnya dan semua orang berkata 'wow' dengan bersamaan. Mereka melihat langit ada beberapa buah helikopter yang membawa kain hitam besar menutup langit seperti gelombang laut dan perlahan terbang ke arah mereka, ukuran kain itu tidak tahu seberapa besar sampai bisa menutupi mereka."Apakah ini latihan militer?""Untuk apa kain hitam yang dibawa oleh mereka?"Tomi mengelus dagunya sambil melihat helikopter di atas langit, helikopter ini keren sekali, aku adalah ketua dari Grup Strongest sekarang, seharusnya membeli sebuah helikopter seperti ini untuk diriku sangatlah mudah.Suara helikopter semakin besar, berhenti di atas kepala Tomi dan para anak buahnya. Saat ini helikopter itu mulai turun perlahan, angin yang ditimbulkan helikopter sangat besar! Wanita yang lemah bahkan hampir tidak bisa berdiri stabil."Ah..." Kerumunan orang takut helikopter yang turun melukai mereka, satu per satu segera berlari ke arah yang lebi
Maka saat ini, tim datang terlambat."Baiklah, aku tidak menyalahkan kalian..." Kevin berkata dengan datar, dia hanya memikirkan satu hal sekarang yaitu membunuh Fani. Dia melihat ke arah Fani tanpa belas kasihan, "Bunuh dia."Mendengar perkataan Kevin, kedua kaki Fani merasa lemas dan duduk di tanah, sangat mudah bagi orang-orang ini untuk membunuhnya, dia masih sangat muda dan dia tidak terima jika dia mati begitu saja.Saat ini hatinya menyesal karena telah membuat Elmira 'mati', dia ketakutan sampai terkencing, mulutnya bergumam, "Aku tidak ingin mati, jangan bunuh aku...""Tuan muda, apakah dia yang sudah melukai Anda?" Ketua tim penyelamat bertanya. Pihak keluarga sudah memberikan perintah sebelum datang, tidak ada yang boleh mengizinkan Kevin berbuat sembarangan, membunuh seseorang harus punya alasan yang kuat."Bukan, tapi dia membunuh Elmira yang paling aku cintai..." Dia berkata sambil melihat 'mayat' Elmira yang berbaring di tanah. Ketua tim segera menyuruh anggotanya untuk
Untung saja mobil mewah mereka masih ada, Tomi dan lainnya menutup bagian vital mereka dengan tangan sambil berlari ke arah mobil dan ingin segera masuk ke dalam mobil. Saat ini, helikopter yang sudah naik ke atas turun lagi dan langsung menimpa semua mobil mewah yang dipakai oleh Grup Strongesr... belasan mobil mewah itu tidak lama sudah menjadi barang rongsok.Setelah menghancurkan mobil, helikopter itu terbang jauh.Mobilku! Hati Tomi merasa sakit melihat mobilnya yang hancur. Sedangkan Anak buahnya yang lainnya hanya bisa menutup bagian vital dengan malu dan berlari keluar dari kampus, mereka menghentikan taksi di tengah jalan, bahkan ada banyak orang yang mengambil foto mereka di jalan.Foto Tomi dan lainnya dengan cepat menyebar di situs media sosial. Semua orang yang berada diluar kampus merasa bingung, kenapa ada begitu banyak pria telanjang hari ini? Dengan sikap tidak beradab seperti mereka, mana ada taksi yang bersedia berhenti untuk membawa mereka? Pada akhirnya Tomi dan an
"Kamu jangan berpikir sembarangan, dia adalah pacar tuan muda, tenang? Mana mungkin, kamu bukannya sudah pernah melihat pacar dari saudara tuan muda yang lainnya, semuanya sangat sombong sekali!" Tia berkata dengan tidak setuju, "Lihat saja wanita yang dibawa saudara Tuan muda yang lain, coba katakan, mana yang mudah dilayani? Setiap hari mereka hanya tau berdandan, menjaga bentuk tubuh, menggoda Tuan muda, kamu lihat saja tampang mereka, mana ada yang seperti wanita baik-baik..."Tia bergumam dan terlihat penuh cemburu."Benar juga." Maya mengangguk, "Tia, kenapa aku merasa rasa cemburumu sangat besar sekali? Apakah kamu juga ingin menggoda saudara dari Tuan muda ?""Aku mana cemburu?" Mata Tia terlihat bersinar dan berkata, dia melihat Saya masih menertawainya, otomatis Tia juga tidak bisa menahan tawanya, "Aku tidak percaya kamu tidak ingin menggoda Tuan muda, katakan saja, kamu benarkan ingin menggodanya?."Kedua perawat mengobrol dengan senang.Saat ini, kedua mata Elmira bergera
"Nona Elmira, Anda orang kaya dari keluarga mana?" Tia melihat Elmira dan bertanya, Maya juga melihat Elmira dengan penasaran."Kalian panggil aku Elmira saja." Elmira tersenyum dan berkata, "Aku bukan dari keluarga terkenal ataupun dari keluarga yang kaya, aku hanyalah seorang gadis dari desa pegunungan terpencil."Kedua perawat itu terkejut, wanita yang dibawa oleh tuan muda lainnya semuanya adalah dari keluarga ternama, atau dari kalangan model. Kedua perawat berbicara sebentar dengan Elmira, mereka menemukan jika Elmira tidak sombong sama sekali dan menganggap mereka seperti temannya, kesan mereka terhadap Elmira sangat bagus.Mereka merawat Elmira dan menyuruhnya untuk berbaring kembali, mereka keluar dari kamar pasien sambil membawa nampan obat."Tuan muda bisa menerima gadis seperti nona Elmira, apakah menurutmu kita masih ada harapan?" Tia bertanya dengan senang kepada Maya."Sepertinya begitu, setelah melihat nona Elmira, kita bisa tahu jika tuan muda adalah orang yang sangat
"Tuan muda, tapi lebih baik Anda..." Wisnu masih ingin membujuk Kevin tapi Kevin sudah berjalan ke depan, "Paman Wisnu, kamu jangan khawatir, aku ingin jalan-jalan di pulau dulu sebentar dan aku akan pergi setelah kakek datang."Wisnu menggelengkan kepalanya tanpa daya dan matanya terlihat kagum. Sama-sama keturunan keluarga Wijaya, tapi Kevin hidup dengan santai dan sederhana, mungkin dia akan menjadi orang biasa setelah dia memegang ahli waris nanti.Kevin berjalan menelusuri jalan kecil, di sekelilingnya penuh bunga berwarna-warni, menghadap hutan hijau dan sangat indah!Suasana hati Kevin menjadi cerah, dia menghirup udara segar dalam-dalam, seolah-olah mencuci bersih tubuhnya."Haha... Ayolah... cantik... berikan padaku..."Saat ini, ada suara samar terdengar dari sekitar, ada suara banyak orang yang terdengar sedang bermain. Kevin melewati beberapa baris pohon kelapa dan berjalan ke arah suara, dia sudah sampai di tepi pantai, dia berdiri sambil melihat ke depan dengan bingung.
"Ooh, aku baru ingat. Elmira terluka, dia sekarang seharusnya minum sup untuk menguatkan diri!" Kata Natasha yang berusaha menutupinya. Sambil berbicara, dia membawakan supnya ke depan Elmira, dan berbicara.“Elmira, ini adalah sup tahu jamur yang aku masak, masih segar sekali. Kamu coba dulu!""Aku sudah minum, memang enak sekali!" Kevin mendekat, mangkoknya sudah kosong."Baik..." Elmira berbicara sambil menerima mangkoknya."Elmira jangan minum, tidak baik menerima sesuatu dari orang lain. Kita juga tidak tahu dia punya maksud apa!" Rani menarik tangan Elmira."Rani, jika kamu berbicara seperti itu lagi, aku akan benar-benar marah. Natasha adalah teman baikku, dia tidak akan mencelakakanku!"Elmira berbicara kepada Rani.Selesai berbicara, Elmira menerima mangkok dari tangan Natasha, dan langsung meminumnya."Natasha, sup yang kamu masak sangat enak! jika kamu buka restoran, restoran lain pasti akan bangkrut!" Canda Elmira."Iya." Natasha tersenyum kepada Elmira. Dia juga mel
"Tuan muda Damar, aku melakukan banyak hal jahat untukmu. Kamu harus memberikan kompensasi sebanyak mungkin kepadaku, jangan sampai membiarkan aku menderita sedikitpun."Kata Natasha dengan serius sambil menatap Damar."Baik, aku berjanji denganmu. Aku Damar selalu menepati janji, kamu pasti akan menjadi nyonya dari Keluarga besarku!" Damar lalu berdiri dan berjalan ke belakangnya. Dia mendekatkan wajah ke bahunya, sambil berbicara."Sayangku, sudah selesai makan? Kalau sudah, ayo kita ke atas dan nikmati kehidupan surgawi kita!"Natasha tersenyum, dia lalu berdiri dan bersandar di bahu Damar. Mereka berdua berjalan ke lantai dua.Keesokan harinya, Kevin libur hari ini, dia jalan-jalan di lingkungan kampusnya. Dia sampai di lapangan, lapangannya penuh dengan orang-orang. Ada yang bermain basket, ada yang main bulu tangkis. Di landasan lari lapangan, ada beberapa kelas yang sedang berolahraga. Kevin melihatnya, salah satu kelasnya itu adalah kelas Elmira.Saat ini, Elmira sedang berdi
Natasha menelepon Damar dan menanyakan tentang apa yang terjadi dengan Tora. Dia baru tahu ternyata Damar menyuruh orang menghajarnya sampai masuk rumah sakit. Alasannya karena Tora bersikap tidak sopan kepada Damar di depan Kediaman keluarga. Natasha memanggil mobil dan bergegas ke rumah sakit.Kevin membeli beberapa hadiah di depan rumah sakit terlebih dahulu. Setelah sampai di depan kamar Tora, dia mendorong pintunya dan berbicara."Kakak Tora, aku datang menjengukmu!"Kevin terkejut melihat pemandangan di kamar rawat inap. Natasha sedang berada di kamarnya dan duduk di samping ranjang Tora."Kenapa kamu bisa ke sini?" Kata Kevin yang penasaran.."Oh, aku mendengar satpam lain bilang bahwa kamu punya seorang teman sesama satpam yang masuk rumah sakit, jadi aku datang menjenguknya. Ternyata hari ini kamu juga datang." Kata Natasha sambil tersenyum." Kevin, hari ini terima kasih nona Natasha.Adikku pergi ke sekolah, jadi tidak ada yang menjagaku. Nona Natasha mengambilkan makanan
"Kalian itu, kelas ini bukan rumah kalian. Kalau kamu berbicara sekeras itu, sepertinya kalian sudah mengerti dengan pelajaran aku! Kalau begitu aku akan bertanya, jika tidak bisa, aku akan memberikan nilai nol kepada kalian!Dari depan, seorang dosen pria yang memakai kacamata berbicara. Elmira, Meri, Dara dan Natasha berdiri semua. Dosen di universitas biasanya tidak mengenali mahasiswanya sendiri, jadi dosen ini juga tidak tahu Natasha bukan anak di kelasnya.Elmira merasa tidak nyaman, sejak kecil sampai sekarang, dia tidak pernah dimarahi guru di depan umum. Sekarang malah langsung ditunjuk oleh dosen di depan semua orang. Di dalam hati Meri dan Dara masih merasa kesal dengan Natasha."Dengarkan baik-baik, apa definisi mode?" Tanya dosen kepada Elmira dan teman temannya. Ini adalah pelajaran yang sedang dia ajarkan tadi, beberapa wanita ini terus berbicara, mereka pasti tidak bisa menjawab.Mode?Elmira pernah belajar tentang ini, tapi dia tidak menghafalnya. Apalagi Meri dan Da
Elmira menemani Natasha kembali ke asramanya, setelah membantu Natasha ganti baju, mereka ngobrol sebentar, barulah Elmira pergi. Bisa menambah satu teman baik dan mengurangi satu musuh, Elmira tentu merasa sangat senang. Melihat pintu ruangannya pelan-pelan tertutup. Senyuman Natasha menjadi semakin jahat, dia mulai mengoceh."Demi mencari perhatian kalian berdua, hari ini aku harus berlutut di tengah hujan, hampir saja flu! Kalau bukan demi menikah dengan Tuan muda Damar, mana mungkin aku meminta maaf kepada kalian! Huh, tunggu hubungan kita semakin dekat, Tuan muda Damar akan mulai membalaskan dendamnya. Sampai saat itu, kita lihat bagaimana kalian akan menangis."Natasha menelepon Damar."Tuan muda Damar, sekarang aku sudah berhasil memperdekat hubungan dengan Kevin. Tunggu beberapa hari lagi, mungkin dia tidak akan waspada lagi padaku." Kata Natasha."Iya, bagus sekali." Kata Damar mengangguk. Efisiensi Natasha sangat cepat, dia tidak membuat kesalahan dalam langkah ini."Tuan
"Aku tahu kamu sangat membenciku, tapi aku akan berusaha untuk memperbaiki kesalahan yang pernah aku lakukan." Kata Natasha. Dia memberikan termos di tangannya kepada Kevin, lalu berkata dengan lembut."Hari ini hujan, lebih gampang flu. Ini adalah Sup yang aku masak, cepat diminum, bisa menahan flu.""Tidak perlu, silahkan pergi!" Kata Kevin sambil mendorong termosnya." Kevin!" Saat ini, Elmira dan yang lainnya berjalan keluar perpustakaan.Mendengar suara Elmira, Kevin dan Natasha langsung terkejut. Melihat Natasha yang berada di samping Kevin, Elmira langsung bingung dan berdiri di tempat.Sejak ingatannya kembali, Kevin sudah memberitahu semuanya. Dirinya bisa dibawa oleh Martin dari bandara, semua karena Natasha. Dan kali itu juga hampir merenggut nyawanya."Elmira! Kamu kenapa?" Tanya Kevin dengan perhatian, dia langsung berjalan ke depan Elmira dan merangkul bahunya.Elmira!Natasha tidak pernah menyangka Elmira berada di Universitas Santara, dia selalu mengira Elmira suda
"Orang macam apa itu! Benar benar menyebalkan!" Kata Meri yang marah melihat kepergian Natasha."Huh, mau bertengkar denganku, kalian masih muda!" Kata Natasha sambil berjalan keluar kantin. Kejadian tadi membuat hatinya lebih senang, dia sangat menyukai perasaan merundung orang seperti ini. Ketika hampir sampai Kediaman keluarga, Natasha kembali menunjukkan sikap mahasiswa yang polos lagi." Kevin, ini adalah makanan yang aku belikan untukmu. Kamu pasti capek terus berjaga disini, jadi aku ambilkan makanan untukmu. Cepat makan." Kata Natasha sambil berjalan ke depan Kevin dan memberikan makanannya."Tidak perlu..." Kevin mendorong makanannya dan berjalan ke arah asramanya Natasha terus mengikuti di belakang Kevin."Tuan muda Kevin!"Saat ini, dari belakang terdengar suara, Meri dan Dara membawa makanan untuk Kevin dan bergegas kemari."Mampus, ternyata mereka, apakah mereka juga mengenali Kevin?"Melihat orang yang berjalan kemari adalah dua orang wanita yang tadi bertengkar deng
Siang hari, Natasha keluar dari Kediaman keluarga. Dia langsung menyapa Kevin, tapi Kevin bahkan tidak ingin melihatnya, dia hanya merasa Natasha menyebalkan. Natasha tersenyum dan berekspresi seperti merasa bersalah. Setelah dia menjauh, dia diam-diam menoleh ke arah Kevin dan bergumam."Bocah sialan, apakah kamu mengira aku ingin bersikap baik padamu? Kalau bukan Tuan muda Damar yang menyuruhku untuk mendekatimu, dengan tampang kamu sekarang, jika semua pria di dunia sudah matipun, aku tidak akan menyukaimu. Sekarang kamu masih bisa sombong! Konyol sekali! Kedepannya pasti akan ada waktunya kamu menangis."Natasha masuk ke kantin, setelah selesai makan, dia pergi mengambil makanan lagi.Kebetulan, Meri dan Dara juga sedang mengambil makanan untuk Kevin. Sejak Rani, Bunga, Meri dan Dara datang ke Universitas Santara, mereka sering mengambilkan makanan untuk Kevin. Rani dan Bunga sedang menemani Elmira belajar di perpustakaan, jadi hari ini mereka berdua yang datang mengambil makanan.
"Kamu tidak perlu tahu, Natasha, aku mencintaimu setulus hati. Aku ingin sekali menikah denganmu, tapi aku harus membalas dendam ini! Apakah kamu mau membantuku?"Kata Damar sambil menarik tangan Natasha, dagunya mendekat ke kening Natasha."Aku adalah orangmu sekarang, mana mungkin aku tidak mau?"Natasha berpikir, jika dia bisa menikah dengan Damar, maka kehidupannya akan sempurna, dia akan terus bahagia selamanya."Baik! Natasha, aku tahu kamu pasti akan membantuku!"Mata Damar terlihat bersinar."Aku beritahu, kamu pergi ke samping Kevin dulu. Setelah itu, apapun cara yang kamu gunakan, kamu harus bisa mendapatkan kepercayaannya. Kamu adalah pacarnya dulu, jadi pasti lebih gampang, kemudian kita baru jalankan langkah selanjutnya!"Damar menceritakan strategi yang telahdipikirkan kepada Natasha. Natasha walaupun merasakan firasat buruk, tapi dia tetap mengangguk, sambil berbicara."Tuan muda Damar, aku melakukannya demi kamu. Setelah membalas Kevin, kamu jangan meninggalkan aku!"