"Kamu jangan berpikir sembarangan, dia adalah pacar tuan muda, tenang? Mana mungkin, kamu bukannya sudah pernah melihat pacar dari saudara tuan muda yang lainnya, semuanya sangat sombong sekali!" Tia berkata dengan tidak setuju, "Lihat saja wanita yang dibawa saudara Tuan muda yang lain, coba katakan, mana yang mudah dilayani? Setiap hari mereka hanya tau berdandan, menjaga bentuk tubuh, menggoda Tuan muda, kamu lihat saja tampang mereka, mana ada yang seperti wanita baik-baik..."Tia bergumam dan terlihat penuh cemburu."Benar juga." Maya mengangguk, "Tia, kenapa aku merasa rasa cemburumu sangat besar sekali? Apakah kamu juga ingin menggoda saudara dari Tuan muda ?""Aku mana cemburu?" Mata Tia terlihat bersinar dan berkata, dia melihat Saya masih menertawainya, otomatis Tia juga tidak bisa menahan tawanya, "Aku tidak percaya kamu tidak ingin menggoda Tuan muda, katakan saja, kamu benarkan ingin menggodanya?."Kedua perawat mengobrol dengan senang.Saat ini, kedua mata Elmira bergera
"Nona Elmira, Anda orang kaya dari keluarga mana?" Tia melihat Elmira dan bertanya, Maya juga melihat Elmira dengan penasaran."Kalian panggil aku Elmira saja." Elmira tersenyum dan berkata, "Aku bukan dari keluarga terkenal ataupun dari keluarga yang kaya, aku hanyalah seorang gadis dari desa pegunungan terpencil."Kedua perawat itu terkejut, wanita yang dibawa oleh tuan muda lainnya semuanya adalah dari keluarga ternama, atau dari kalangan model. Kedua perawat berbicara sebentar dengan Elmira, mereka menemukan jika Elmira tidak sombong sama sekali dan menganggap mereka seperti temannya, kesan mereka terhadap Elmira sangat bagus.Mereka merawat Elmira dan menyuruhnya untuk berbaring kembali, mereka keluar dari kamar pasien sambil membawa nampan obat."Tuan muda bisa menerima gadis seperti nona Elmira, apakah menurutmu kita masih ada harapan?" Tia bertanya dengan senang kepada Maya."Sepertinya begitu, setelah melihat nona Elmira, kita bisa tahu jika tuan muda adalah orang yang sangat
"Tuan muda, tapi lebih baik Anda..." Wisnu masih ingin membujuk Kevin tapi Kevin sudah berjalan ke depan, "Paman Wisnu, kamu jangan khawatir, aku ingin jalan-jalan di pulau dulu sebentar dan aku akan pergi setelah kakek datang."Wisnu menggelengkan kepalanya tanpa daya dan matanya terlihat kagum. Sama-sama keturunan keluarga Wijaya, tapi Kevin hidup dengan santai dan sederhana, mungkin dia akan menjadi orang biasa setelah dia memegang ahli waris nanti.Kevin berjalan menelusuri jalan kecil, di sekelilingnya penuh bunga berwarna-warni, menghadap hutan hijau dan sangat indah!Suasana hati Kevin menjadi cerah, dia menghirup udara segar dalam-dalam, seolah-olah mencuci bersih tubuhnya."Haha... Ayolah... cantik... berikan padaku..."Saat ini, ada suara samar terdengar dari sekitar, ada suara banyak orang yang terdengar sedang bermain. Kevin melewati beberapa baris pohon kelapa dan berjalan ke arah suara, dia sudah sampai di tepi pantai, dia berdiri sambil melihat ke depan dengan bingung.
Kevin tiba-tiba mengangguk, ternyata para wanita ini dibawa oleh adiknya. Sudah 8 tahun dirinya tidak bertemu dengan adiknya, dia juga sedikit merindukannya, bahkan di dalam benak Kevin saat ini juga terlintas kenangan bersama adiknya dulu."Bukankah Tuan muda berkata bahwa hari ini dia akan mengunjungi kita, apa kalian ada yang tahu mengapa Tuan muda mengumpulkan kita semua disini?" Salah seorang wanita sangat penasaran dengan maksud dari tuan muda membawanya."Atau jangan-jangan rasa ketertarikan Tuan muda muncul dan dia ingin kita para wanita cantik ini bermain bersama dengannya..."Salah seorang wanita berkata kepada yang lain sambil mengangkat alisnya, menghadapi respon jelek dari yang lainnya, dia pun berkata dengan ekspresi cemberut, "Jangan serius seperti itu, aku hanya bercanda saja...""Sepertinya kakak tertua dari Tuan muda sedang terluka dan lukanya cukup serius, mungkin Tuan muda ingin menghabiskan harinya dalam waktu yang cukup lama di pulau ini dan meminta kita untuk me
Kevin segera mengangkat wajahnya, dia terkejut dan baru menyadari bahwa wajahnya tadi telah jatuh ke dalam buah dada montok wanita tersebut dan pada saat ini kedua tangannya masih bertumpu di atasnya. Wanita itu merasa pinggangnya tak lagi sakit, tapi dia merasa bahwa ada sesuatu di atas dadanya.Dan setelah dilihat dengan saksama, dia melihat tangan Kevin sedang berada di atas dadanya, selain itu pada saat ini, Kevin bahkan duduk di atas tubuhnya, situasi saat ini terlihat sangat parah."Bajingan!" Wanita itu memaki, lalu sebuah tamparan menyambar ke wajah Kevin, tubuhnya yang terguncang membuat Kevin tersadar, lalu wanita itu segera berdiri dan merapikan pakaiannya. Dia merasa sangat jijik telah ditimpa oleh Kevin."Apa kamu tahu siapa aku? Manusia tengik, aku ini kekasih Tuan muda, kamu telah membuat masalah besar!" Wanita cantik itu berteriak ke arah Kevin.Para wanita lain juga segera mendekat dan mengkhawatirkan wanita tersebut. Dari percakapan mereka, terdengar bahwa wanita ini
"Tuan muda!" Para wanita cantik ini menjerit bahagia, seperti telah mendapatkan hadiah. Mereka tidak lagi memperdulikan Kevin, semua orang mulai mengayunkan sepasang kaki putih bak salju dan mendekatinya.Seketika di sekeliling Kevin menjadi sepi, lalu Kevin memandang ke arah Tuan muda.Dia hanya melihat Tuan muda mengenakan kacamata hitam, kemeja dan celana pendek dengan motif bunga. Dia bersiap-siap merentangkan kedua tangannya untuk memeluk semua wanita yang sedang berlari ke arahnya.Para wanita langsung mengerumuni Tuan Muda dan pada saat ini, dia telah dikelilingi oleh belasan wanita cantik. Para wanita ini mengapitnya di tengah-tengah dan seketika membuatnya terengah-engah, lalu para kekasihnya menciumnya dengan membabi buta."Sudah, sudah." Tuan muda membiarkan sejenak mereka untuk menciumnya dengan ganas dan seketika wajahnya tertutup oleh bekas lipstik."Ehem..." Saat ini, di tengah kerumunan orang-orang, Marsha mendehem. Begitu mendengar suara tersebut, para wanita lainnya
Saat ini, Devin yang sedang berbahagia ini baru teringat akan perkataan buruk dari para wanita ini tentang kakaknya. Dia pun menunjuk para wanita itu dan berkata dengan keras. "Dasar kalian semua buta, barusan kalian mengatakan kakakku sudah mengintip kalian, menyentuh kalian. Apakah kakakku orang seperti itu..." Melihat adiknya yang begitu membelanya, hati Kevin merasa sangat nyaman."...Sekalipun kakakku memang tidak bisa menahan dirinya untuk menyentuh kalian, bahkan kalau sampai dia menyentuh kalian, kalian harusnya memikirkan bagaimana untuk melayaninya dengan baik, bukan seperti ini..."Kevin bergegas menghentikan adiknya, apa yang sudah dikatakan Devin? Sekalipun aku tidak bisa menahan? Menyukai wanita cantik itu memang sebuah naluri alami dari seorang pria, jika seandainya dia memang kecanduan untuk melihat hal seperti itu, dia masih mampu untuk menahan kemauannya. Para wanita mulai ketakutan setengah mati ketika melihat Devin meluapkan amarahnya, mereka segera berlutut di h
Apa? Para wanita cantik itu sangat terkejut, bukan meminta kami untuk menemani tuan muda, tapi malah meminta kami untuk mencuci seprai para pekerja dan masih harus… menyusui anak? Tanpa sadar mereka menunduk ke arah dada mereka yang montok, mereka merasa sangat tertekan, diakui memang kalau dada mereka sangat besar, tapi ini tidak digunakan untuk menyusui anak? Apakah Anda sungguh tidak tertarik dengan dada yang begitu montok ini? Meskipun tidak tertarik, bukankah terlalu disia-siakan jika ini digunakan untuk menyusui anak?"Kenapa, apa kalian keberatan dengan perkataan kakakku?" Tanya Devin kepada para wanita cantik tersebut.Tentu saja para wanita cantik itu sangat keberatan, hanya saja mereka tidak berani mengungkapkannya, mereka hanya bisa tersenyum dengan canggung sambil menggelengkan kepalanya kepada Devin, kemudian berdiri dengan enggan dan berjalan ke sana."Hebat!" Devin mengacungkan ibu jari kepada Kevin, "Cara seperti ini hanya bisa terpikirkan oleh kakak, bagus juga untuk
"Ooh, aku baru ingat. Elmira terluka, dia sekarang seharusnya minum sup untuk menguatkan diri!" Kata Natasha yang berusaha menutupinya. Sambil berbicara, dia membawakan supnya ke depan Elmira, dan berbicara.“Elmira, ini adalah sup tahu jamur yang aku masak, masih segar sekali. Kamu coba dulu!""Aku sudah minum, memang enak sekali!" Kevin mendekat, mangkoknya sudah kosong."Baik..." Elmira berbicara sambil menerima mangkoknya."Elmira jangan minum, tidak baik menerima sesuatu dari orang lain. Kita juga tidak tahu dia punya maksud apa!" Rani menarik tangan Elmira."Rani, jika kamu berbicara seperti itu lagi, aku akan benar-benar marah. Natasha adalah teman baikku, dia tidak akan mencelakakanku!"Elmira berbicara kepada Rani.Selesai berbicara, Elmira menerima mangkok dari tangan Natasha, dan langsung meminumnya."Natasha, sup yang kamu masak sangat enak! jika kamu buka restoran, restoran lain pasti akan bangkrut!" Canda Elmira."Iya." Natasha tersenyum kepada Elmira. Dia juga mel
"Tuan muda Damar, aku melakukan banyak hal jahat untukmu. Kamu harus memberikan kompensasi sebanyak mungkin kepadaku, jangan sampai membiarkan aku menderita sedikitpun."Kata Natasha dengan serius sambil menatap Damar."Baik, aku berjanji denganmu. Aku Damar selalu menepati janji, kamu pasti akan menjadi nyonya dari Keluarga besarku!" Damar lalu berdiri dan berjalan ke belakangnya. Dia mendekatkan wajah ke bahunya, sambil berbicara."Sayangku, sudah selesai makan? Kalau sudah, ayo kita ke atas dan nikmati kehidupan surgawi kita!"Natasha tersenyum, dia lalu berdiri dan bersandar di bahu Damar. Mereka berdua berjalan ke lantai dua.Keesokan harinya, Kevin libur hari ini, dia jalan-jalan di lingkungan kampusnya. Dia sampai di lapangan, lapangannya penuh dengan orang-orang. Ada yang bermain basket, ada yang main bulu tangkis. Di landasan lari lapangan, ada beberapa kelas yang sedang berolahraga. Kevin melihatnya, salah satu kelasnya itu adalah kelas Elmira.Saat ini, Elmira sedang berdi
Natasha menelepon Damar dan menanyakan tentang apa yang terjadi dengan Tora. Dia baru tahu ternyata Damar menyuruh orang menghajarnya sampai masuk rumah sakit. Alasannya karena Tora bersikap tidak sopan kepada Damar di depan Kediaman keluarga. Natasha memanggil mobil dan bergegas ke rumah sakit.Kevin membeli beberapa hadiah di depan rumah sakit terlebih dahulu. Setelah sampai di depan kamar Tora, dia mendorong pintunya dan berbicara."Kakak Tora, aku datang menjengukmu!"Kevin terkejut melihat pemandangan di kamar rawat inap. Natasha sedang berada di kamarnya dan duduk di samping ranjang Tora."Kenapa kamu bisa ke sini?" Kata Kevin yang penasaran.."Oh, aku mendengar satpam lain bilang bahwa kamu punya seorang teman sesama satpam yang masuk rumah sakit, jadi aku datang menjenguknya. Ternyata hari ini kamu juga datang." Kata Natasha sambil tersenyum." Kevin, hari ini terima kasih nona Natasha.Adikku pergi ke sekolah, jadi tidak ada yang menjagaku. Nona Natasha mengambilkan makanan
"Kalian itu, kelas ini bukan rumah kalian. Kalau kamu berbicara sekeras itu, sepertinya kalian sudah mengerti dengan pelajaran aku! Kalau begitu aku akan bertanya, jika tidak bisa, aku akan memberikan nilai nol kepada kalian!Dari depan, seorang dosen pria yang memakai kacamata berbicara. Elmira, Meri, Dara dan Natasha berdiri semua. Dosen di universitas biasanya tidak mengenali mahasiswanya sendiri, jadi dosen ini juga tidak tahu Natasha bukan anak di kelasnya.Elmira merasa tidak nyaman, sejak kecil sampai sekarang, dia tidak pernah dimarahi guru di depan umum. Sekarang malah langsung ditunjuk oleh dosen di depan semua orang. Di dalam hati Meri dan Dara masih merasa kesal dengan Natasha."Dengarkan baik-baik, apa definisi mode?" Tanya dosen kepada Elmira dan teman temannya. Ini adalah pelajaran yang sedang dia ajarkan tadi, beberapa wanita ini terus berbicara, mereka pasti tidak bisa menjawab.Mode?Elmira pernah belajar tentang ini, tapi dia tidak menghafalnya. Apalagi Meri dan Da
Elmira menemani Natasha kembali ke asramanya, setelah membantu Natasha ganti baju, mereka ngobrol sebentar, barulah Elmira pergi. Bisa menambah satu teman baik dan mengurangi satu musuh, Elmira tentu merasa sangat senang. Melihat pintu ruangannya pelan-pelan tertutup. Senyuman Natasha menjadi semakin jahat, dia mulai mengoceh."Demi mencari perhatian kalian berdua, hari ini aku harus berlutut di tengah hujan, hampir saja flu! Kalau bukan demi menikah dengan Tuan muda Damar, mana mungkin aku meminta maaf kepada kalian! Huh, tunggu hubungan kita semakin dekat, Tuan muda Damar akan mulai membalaskan dendamnya. Sampai saat itu, kita lihat bagaimana kalian akan menangis."Natasha menelepon Damar."Tuan muda Damar, sekarang aku sudah berhasil memperdekat hubungan dengan Kevin. Tunggu beberapa hari lagi, mungkin dia tidak akan waspada lagi padaku." Kata Natasha."Iya, bagus sekali." Kata Damar mengangguk. Efisiensi Natasha sangat cepat, dia tidak membuat kesalahan dalam langkah ini."Tuan
"Aku tahu kamu sangat membenciku, tapi aku akan berusaha untuk memperbaiki kesalahan yang pernah aku lakukan." Kata Natasha. Dia memberikan termos di tangannya kepada Kevin, lalu berkata dengan lembut."Hari ini hujan, lebih gampang flu. Ini adalah Sup yang aku masak, cepat diminum, bisa menahan flu.""Tidak perlu, silahkan pergi!" Kata Kevin sambil mendorong termosnya." Kevin!" Saat ini, Elmira dan yang lainnya berjalan keluar perpustakaan.Mendengar suara Elmira, Kevin dan Natasha langsung terkejut. Melihat Natasha yang berada di samping Kevin, Elmira langsung bingung dan berdiri di tempat.Sejak ingatannya kembali, Kevin sudah memberitahu semuanya. Dirinya bisa dibawa oleh Martin dari bandara, semua karena Natasha. Dan kali itu juga hampir merenggut nyawanya."Elmira! Kamu kenapa?" Tanya Kevin dengan perhatian, dia langsung berjalan ke depan Elmira dan merangkul bahunya.Elmira!Natasha tidak pernah menyangka Elmira berada di Universitas Santara, dia selalu mengira Elmira suda
"Orang macam apa itu! Benar benar menyebalkan!" Kata Meri yang marah melihat kepergian Natasha."Huh, mau bertengkar denganku, kalian masih muda!" Kata Natasha sambil berjalan keluar kantin. Kejadian tadi membuat hatinya lebih senang, dia sangat menyukai perasaan merundung orang seperti ini. Ketika hampir sampai Kediaman keluarga, Natasha kembali menunjukkan sikap mahasiswa yang polos lagi." Kevin, ini adalah makanan yang aku belikan untukmu. Kamu pasti capek terus berjaga disini, jadi aku ambilkan makanan untukmu. Cepat makan." Kata Natasha sambil berjalan ke depan Kevin dan memberikan makanannya."Tidak perlu..." Kevin mendorong makanannya dan berjalan ke arah asramanya Natasha terus mengikuti di belakang Kevin."Tuan muda Kevin!"Saat ini, dari belakang terdengar suara, Meri dan Dara membawa makanan untuk Kevin dan bergegas kemari."Mampus, ternyata mereka, apakah mereka juga mengenali Kevin?"Melihat orang yang berjalan kemari adalah dua orang wanita yang tadi bertengkar deng
Siang hari, Natasha keluar dari Kediaman keluarga. Dia langsung menyapa Kevin, tapi Kevin bahkan tidak ingin melihatnya, dia hanya merasa Natasha menyebalkan. Natasha tersenyum dan berekspresi seperti merasa bersalah. Setelah dia menjauh, dia diam-diam menoleh ke arah Kevin dan bergumam."Bocah sialan, apakah kamu mengira aku ingin bersikap baik padamu? Kalau bukan Tuan muda Damar yang menyuruhku untuk mendekatimu, dengan tampang kamu sekarang, jika semua pria di dunia sudah matipun, aku tidak akan menyukaimu. Sekarang kamu masih bisa sombong! Konyol sekali! Kedepannya pasti akan ada waktunya kamu menangis."Natasha masuk ke kantin, setelah selesai makan, dia pergi mengambil makanan lagi.Kebetulan, Meri dan Dara juga sedang mengambil makanan untuk Kevin. Sejak Rani, Bunga, Meri dan Dara datang ke Universitas Santara, mereka sering mengambilkan makanan untuk Kevin. Rani dan Bunga sedang menemani Elmira belajar di perpustakaan, jadi hari ini mereka berdua yang datang mengambil makanan.
"Kamu tidak perlu tahu, Natasha, aku mencintaimu setulus hati. Aku ingin sekali menikah denganmu, tapi aku harus membalas dendam ini! Apakah kamu mau membantuku?"Kata Damar sambil menarik tangan Natasha, dagunya mendekat ke kening Natasha."Aku adalah orangmu sekarang, mana mungkin aku tidak mau?"Natasha berpikir, jika dia bisa menikah dengan Damar, maka kehidupannya akan sempurna, dia akan terus bahagia selamanya."Baik! Natasha, aku tahu kamu pasti akan membantuku!"Mata Damar terlihat bersinar."Aku beritahu, kamu pergi ke samping Kevin dulu. Setelah itu, apapun cara yang kamu gunakan, kamu harus bisa mendapatkan kepercayaannya. Kamu adalah pacarnya dulu, jadi pasti lebih gampang, kemudian kita baru jalankan langkah selanjutnya!"Damar menceritakan strategi yang telahdipikirkan kepada Natasha. Natasha walaupun merasakan firasat buruk, tapi dia tetap mengangguk, sambil berbicara."Tuan muda Damar, aku melakukannya demi kamu. Setelah membalas Kevin, kamu jangan meninggalkan aku!"