"Tenang saja." Tomi berkata dengan santai kepada Fani. Anak buahnya yang berada di sampingnya langsung mengeluarkan sebuah pistol dari pinggangnya dan "Dor", terdengar bunyi peluru ditembakkan, moncong pistol diarahkan kepada Kevin.Beberapa orang ketakutan sambil memegang kepala melihat pistol dikeluarkan dan mereka lebih memilih untuk mundur. Mereka hanya pernah melihat pistol di dalam film, Ini adalah mainan yang bisa segera memperpendek nyawa seseorang, siapa yang tidak takut?Tapi Kevin seperti tidak melihatnya, matanya hanya melihat Fani dan terus melangkah ke arah Fani."Oh, masih berani kesini?" Tomi perlahan merasa terkejut. Dia mengangkat tangan dan perlahan-lahan menggerakkan jarinya kepada orang yang memegang pistol, "Tembak lengannya.""Dor!"Pistol berbunyi."Ah..." Kevin berteriak dan jatuh sambil memegang lengan kanannya, darah segar membasahi setengah lengan bajunya, noda darah semakin besar, semakin gelap dan jatuh ke rumput yang hijau.Hati Fani sangat senang meliha
Semua orang melihat ke atas langit, mereka langsung takut ketika melihatnya dan semua orang berkata 'wow' dengan bersamaan. Mereka melihat langit ada beberapa buah helikopter yang membawa kain hitam besar menutup langit seperti gelombang laut dan perlahan terbang ke arah mereka, ukuran kain itu tidak tahu seberapa besar sampai bisa menutupi mereka."Apakah ini latihan militer?""Untuk apa kain hitam yang dibawa oleh mereka?"Tomi mengelus dagunya sambil melihat helikopter di atas langit, helikopter ini keren sekali, aku adalah ketua dari Grup Strongest sekarang, seharusnya membeli sebuah helikopter seperti ini untuk diriku sangatlah mudah.Suara helikopter semakin besar, berhenti di atas kepala Tomi dan para anak buahnya. Saat ini helikopter itu mulai turun perlahan, angin yang ditimbulkan helikopter sangat besar! Wanita yang lemah bahkan hampir tidak bisa berdiri stabil."Ah..." Kerumunan orang takut helikopter yang turun melukai mereka, satu per satu segera berlari ke arah yang lebi
Maka saat ini, tim datang terlambat."Baiklah, aku tidak menyalahkan kalian..." Kevin berkata dengan datar, dia hanya memikirkan satu hal sekarang yaitu membunuh Fani. Dia melihat ke arah Fani tanpa belas kasihan, "Bunuh dia."Mendengar perkataan Kevin, kedua kaki Fani merasa lemas dan duduk di tanah, sangat mudah bagi orang-orang ini untuk membunuhnya, dia masih sangat muda dan dia tidak terima jika dia mati begitu saja.Saat ini hatinya menyesal karena telah membuat Elmira 'mati', dia ketakutan sampai terkencing, mulutnya bergumam, "Aku tidak ingin mati, jangan bunuh aku...""Tuan muda, apakah dia yang sudah melukai Anda?" Ketua tim penyelamat bertanya. Pihak keluarga sudah memberikan perintah sebelum datang, tidak ada yang boleh mengizinkan Kevin berbuat sembarangan, membunuh seseorang harus punya alasan yang kuat."Bukan, tapi dia membunuh Elmira yang paling aku cintai..." Dia berkata sambil melihat 'mayat' Elmira yang berbaring di tanah. Ketua tim segera menyuruh anggotanya untuk
Untung saja mobil mewah mereka masih ada, Tomi dan lainnya menutup bagian vital mereka dengan tangan sambil berlari ke arah mobil dan ingin segera masuk ke dalam mobil. Saat ini, helikopter yang sudah naik ke atas turun lagi dan langsung menimpa semua mobil mewah yang dipakai oleh Grup Strongesr... belasan mobil mewah itu tidak lama sudah menjadi barang rongsok.Setelah menghancurkan mobil, helikopter itu terbang jauh.Mobilku! Hati Tomi merasa sakit melihat mobilnya yang hancur. Sedangkan Anak buahnya yang lainnya hanya bisa menutup bagian vital dengan malu dan berlari keluar dari kampus, mereka menghentikan taksi di tengah jalan, bahkan ada banyak orang yang mengambil foto mereka di jalan.Foto Tomi dan lainnya dengan cepat menyebar di situs media sosial. Semua orang yang berada diluar kampus merasa bingung, kenapa ada begitu banyak pria telanjang hari ini? Dengan sikap tidak beradab seperti mereka, mana ada taksi yang bersedia berhenti untuk membawa mereka? Pada akhirnya Tomi dan an
"Kamu jangan berpikir sembarangan, dia adalah pacar tuan muda, tenang? Mana mungkin, kamu bukannya sudah pernah melihat pacar dari saudara tuan muda yang lainnya, semuanya sangat sombong sekali!" Tia berkata dengan tidak setuju, "Lihat saja wanita yang dibawa saudara Tuan muda yang lain, coba katakan, mana yang mudah dilayani? Setiap hari mereka hanya tau berdandan, menjaga bentuk tubuh, menggoda Tuan muda, kamu lihat saja tampang mereka, mana ada yang seperti wanita baik-baik..."Tia bergumam dan terlihat penuh cemburu."Benar juga." Maya mengangguk, "Tia, kenapa aku merasa rasa cemburumu sangat besar sekali? Apakah kamu juga ingin menggoda saudara dari Tuan muda ?""Aku mana cemburu?" Mata Tia terlihat bersinar dan berkata, dia melihat Saya masih menertawainya, otomatis Tia juga tidak bisa menahan tawanya, "Aku tidak percaya kamu tidak ingin menggoda Tuan muda, katakan saja, kamu benarkan ingin menggodanya?."Kedua perawat mengobrol dengan senang.Saat ini, kedua mata Elmira bergera
"Nona Elmira, Anda orang kaya dari keluarga mana?" Tia melihat Elmira dan bertanya, Maya juga melihat Elmira dengan penasaran."Kalian panggil aku Elmira saja." Elmira tersenyum dan berkata, "Aku bukan dari keluarga terkenal ataupun dari keluarga yang kaya, aku hanyalah seorang gadis dari desa pegunungan terpencil."Kedua perawat itu terkejut, wanita yang dibawa oleh tuan muda lainnya semuanya adalah dari keluarga ternama, atau dari kalangan model. Kedua perawat berbicara sebentar dengan Elmira, mereka menemukan jika Elmira tidak sombong sama sekali dan menganggap mereka seperti temannya, kesan mereka terhadap Elmira sangat bagus.Mereka merawat Elmira dan menyuruhnya untuk berbaring kembali, mereka keluar dari kamar pasien sambil membawa nampan obat."Tuan muda bisa menerima gadis seperti nona Elmira, apakah menurutmu kita masih ada harapan?" Tia bertanya dengan senang kepada Maya."Sepertinya begitu, setelah melihat nona Elmira, kita bisa tahu jika tuan muda adalah orang yang sangat
"Tuan muda, tapi lebih baik Anda..." Wisnu masih ingin membujuk Kevin tapi Kevin sudah berjalan ke depan, "Paman Wisnu, kamu jangan khawatir, aku ingin jalan-jalan di pulau dulu sebentar dan aku akan pergi setelah kakek datang."Wisnu menggelengkan kepalanya tanpa daya dan matanya terlihat kagum. Sama-sama keturunan keluarga Wijaya, tapi Kevin hidup dengan santai dan sederhana, mungkin dia akan menjadi orang biasa setelah dia memegang ahli waris nanti.Kevin berjalan menelusuri jalan kecil, di sekelilingnya penuh bunga berwarna-warni, menghadap hutan hijau dan sangat indah!Suasana hati Kevin menjadi cerah, dia menghirup udara segar dalam-dalam, seolah-olah mencuci bersih tubuhnya."Haha... Ayolah... cantik... berikan padaku..."Saat ini, ada suara samar terdengar dari sekitar, ada suara banyak orang yang terdengar sedang bermain. Kevin melewati beberapa baris pohon kelapa dan berjalan ke arah suara, dia sudah sampai di tepi pantai, dia berdiri sambil melihat ke depan dengan bingung.
Kevin tiba-tiba mengangguk, ternyata para wanita ini dibawa oleh adiknya. Sudah 8 tahun dirinya tidak bertemu dengan adiknya, dia juga sedikit merindukannya, bahkan di dalam benak Kevin saat ini juga terlintas kenangan bersama adiknya dulu."Bukankah Tuan muda berkata bahwa hari ini dia akan mengunjungi kita, apa kalian ada yang tahu mengapa Tuan muda mengumpulkan kita semua disini?" Salah seorang wanita sangat penasaran dengan maksud dari tuan muda membawanya."Atau jangan-jangan rasa ketertarikan Tuan muda muncul dan dia ingin kita para wanita cantik ini bermain bersama dengannya..."Salah seorang wanita berkata kepada yang lain sambil mengangkat alisnya, menghadapi respon jelek dari yang lainnya, dia pun berkata dengan ekspresi cemberut, "Jangan serius seperti itu, aku hanya bercanda saja...""Sepertinya kakak tertua dari Tuan muda sedang terluka dan lukanya cukup serius, mungkin Tuan muda ingin menghabiskan harinya dalam waktu yang cukup lama di pulau ini dan meminta kita untuk me
Tidak lama kemudian, ratusan wanita dari Istana sudah berhadapan dengan ribuan orang dari Organisasi lainnya. Kevin menengok ke belakang, Elmira sedang dijaga oleh Meri yang terluka. Walaupun Meri dipukul oleh Raja Biru, tubuhnya sekarang lemah, tapi untuk mengatasi orang-orang lemah seperti ini bukanlah hal yang sulit baginya. Tapi Kevin tetap khawatir dengan keselamatan Elmira.Setelah memukul seorang pemimpin kecil sampai mati, Kevin berlari ke arah Elmira. Raja Biru langsung tahu wanita yang sedang pingsan di samping Meri itu sangat penting bagi Kevin! Sepertinya dia bisa memanfaatkan wanita ini.Kevin melompat ke samping Meri. Beberapa anggota organisasi menyerang Kevin dan Meri dengan pisau dan kapak. Kevin mengambil gelang di tangan Meri, menggenggamnya dengan keras, benang gelang tersebut putus seketika, menjadi beberapa butir mutiara."Awas!" Kevin melempar belasan butir mutiara tersebut ke arah mereka, seketika mereka terjatuh di tanah dan kesakitan."Semuanya, kita bunuh w
Teriak Raja Biru, dia merasa Kevin hanyalah seekor ayam lemah yang tidak tahu berasal dari mana."Aku adalah muridnya Nenek!”Ucap Kevin."Segera bawa orang kalian pergi dari Istana, kami masih bisa mengampuni kalian!""Haha, mengampuni kami? Sekarang pasukan kami yang sedang menyerangmu, kamu bilangkamu bisa memaafkan kami? Lucu!" Kata Raja Biru sambil tertawa sinis."Kamu adalah muridnya Nenek? Kalau begitu aku akan membunuhmu dulu, lalu baru menghancurkan Istana!""Bocah, mati kamu!" Raja Biru sudah menganggap Kevin adalah seekor ayam lemah, dia mau menggunakan Kevin untuk mengancam mereka semua, juga sebagai balasan atas kematian bawahannya tadi."Cari mati!"Keempat wanita ingin bergerak untuk mengatasi Raja Biru. Seketika mereka berempat berlari ke arah Raja Biru! Kedua pihak mulai bertarung. Kemampuan Raja Biru juga tidak lemah, walaupun dia dikepung oleh empat orang, tapi dia tetap tidak panik, bahkan bisa mengimbangi mereka berempat."Aku juga ikut!"Ada beberapa pemimpin
"Tidak tahu malu…""Murid boleh dibunuh, tapi tidak boleh dihina, kami semua akan menghabisi kalian.""Nona Ranti, ayo kita bergerak, orang-orang yang tidak tahu malu ini sangat keterlaluan."Para pengikut dari Istana meminta Ranti memberi perintah untuk bertarung dengan mereka, tapi Ranti sebagai penanggung jawab Istana sementara, jika keputusannya membuat Istana hancur seketika, bagaimana dia bisa bertemu dengan pemimpin?Rantig terdiam."Nona Ranti tidak bicara, berarti ku anggap kamu menyetujuinya."Raja Biru tertawa, dia memanggil seorang bawahannya yang jelek, menunjuk para pengikut dari Istana dengan dagunya"Ku Beri kamu satu kesempatan, kamu boleh mengelus satu wanita yang kamu suka! Tenang saja, mereka tidak berani menyerang, jika mereka berani menyerangmu, maka kita semua akan meratakan Istana ini!"Raja Biru mendorong bawahannya itu ke arah para pengikut Istana. Para pengikut Istana menatap seorang bawahan yang sedang tertawa jahat itu, dia tidak bisa membiarkan para peng
"Ayo pergi! Kita harus sampai di Istana lebih cepat." Kata Kevin yang tidak mempedulikan sarang Rani."Baik!"Di antara Rani, Bunga, Meri dan Dara, Rani dan Bunga memimpin di depan, Meri dan Dara berjalan di belakang. Dengan pantulan cahaya bulan, pemandangan di sekitarnya masih sangat jernih. Karena Kevin jalan kaki, jadi tubuh mereka bisa mengeluarkan panas, sehingga mereka tidak dingin. Setelah 1 jam lebih, mereka akhirnya bisa melihat cahaya di puncak."Tuan muda Kevin, itu adalah istana kita!" Kata Rani kepada Kevin, sambil menunjuk ke arah cahaya itu."Baik, ayo kita pergi!"Ketika Kevin semakin dekat ke Istana, mereka melihat mayat yang berserakan di tanah, ada dari organisasi lain, ada juga dari istana.Emosi keempat wanita itu juga sangat bergejolak! Mereka ingin sekali bergegas ke Istana dan menghabisi semua orang yang masuk ke istana. Ketika mereka berada sekitar 500 meter dari istana, mereka melihat banyak sekali orang di depan gerbang istana!Itu adalah orang dari organ
"Mana obatnya, cepat beri dia makan!"Teriak Kevin."Tuan muda Kevin, sudah kami berikan kepada nona Elmira." Kata Rani. Sekarang bagi Elmira, obatnya sudah tidak terlalu berguna lagi." Kevin…”Panggil Elmira dengan suara lemah."Sebenarnya…. aku tahu kamu menipuku. Penyakit aku…. aku sendiri tahu. Aku sangatbahagia, kamu bisa membawa aku datang untuk…untuk melihat pemandangan, tapi… tapi aku mungkin tidak bisa menemanimu lagi...""Tidak!" Mata Kevin penuh dengan air mata. Dia berbicara."Elmira, kamu dengarkan aku. Aku pasti akan menyembuhkanmu. Rani mengatakan di Istana ada Teratai Salju. Setelah makan Teratai Salju, penyakitmu pasti akan sembuh, percaya padaku...""Kevin…" Elmira tiba-tiba pingsan kembali."Elmira! Elmira!" Kevin terus berteriak. Setelah memastikan Elmira masih bernafas, dia langsung menyuruh Rani, Bunga untuk memegangnya. Kevin juga duduk ke atas ranjang."Elmira, kamu tidak akan mati. Kita masih belum pernah menikmati hari bahagia bersama, bagaimana kamu bi
Kevin menggendong Elmira masuk ke dalam mobil. Rani, Bunga dan Meri yang menjaga Elmira. Dara duduk di samping Kevin dan mengarahkannya.Kevin mengendarai mobilnya keluar dari Kota, dan langsung melaju ke Istana.Istana terletak di Pegunungan Puncak Emu, sekitar 2000 meter diatas permukaan laut, umumnya hanya sedikit orang yang pergi ke sana, kecuali beberapa pendaki gunung dan penjelajah. Tapi infrastrukturnya sangat hebat. Jadi bukan hanya ada jalan umum, tapi juga ada petunjuk jalan.Istana hidup di zaman modern. Tentunya semua rumah dan listrik di dalamnya itu, Istana yang membayar orang untuk memasangnya. Dengan arahan Dara, Kevin sampai di pegunungan. Pemandangan di sini berbeda dengan yang lain. Jalan dua arah yang panjang ini dikelilingi oleh gunung-gunung tinggi."Tuan muda Kevin, kematian ketua belum aku sampaikan ke istana. Kebetulan kali ini kamu juga bisa mengadakan ritual penerimaan posisi ketua di istana." Kata Meri."Sekarang semuanya tidak penting, aku hanya berhara
Melihat kondisi Elmira yang begitu lemah, keempat wanita itu merasa khawatir dan sedih!Penerbangan Kevin disiarkan di lobi bandara."Ayo kita pergi!" Kevin memapah Elmira, dan berjalan ke arah pintu masuk bersama keempat wanita. Melihat pesawat mereka terbang, seseorang keluar dari tiang lobi bandara. Dia adalah suruhan Damar yang datang memonitor Kevin. Orang ini langsung menelepon Damar"Tuan muda Damar, Kevin naik pesawat tujuan Kota! Melihat kondisi wanita itu, sepertinya sudah tidak bisa bertahan lagi!""Bagaimana dengan kondisi Kevin?" Tanya Damar."Sejak dia menyadari kondisi wanita itu, suasana hatinya terus sangat sedih! Semalam, aku melihat dia diam-diam menangis! Tapi dia juga pergi ke kediaman keluarga Zano sekali! Aku tidak tahu apa yang dibicarakannya!""Baik, bagus sekali!" Kata Damar, kemudian dia memutuskan teleponnya. Damar sedang berada di hotel. Sementara ini dia menyembunyikan Natasha di sini. Sekarang Natasha sedang berada di sampingnya, semua pembicaraan tel
"Aku merasa sangat pusing, seluruh badan lemas tidak bertenaga, kenapa bisa begini? Dokter bilang aku kena penyakit apa...." Tanya Elmira dengan suara lemas.Dia masih belum tahu kondisi dirinya. Melihat Elmira yang lemah ini, hati Kevin seperti ditusuk-tusuk."Tidak apa-apa." Kevin langsung memegang tangan Elmira. Sambil tersenyum dia berbicara“Dokter bilang kamu masuk angin yang sangat parah, jadi perlu istirahat di rumah sakit 2 hari. Kamu pasti akan sembuh!""Ooiya, baguslah kalau begitu." Elmira tersenyum datar, seperti krisan berwarna putih. Dia melanjutkan."Aku pikir Natasha sebentar lagi akan membawakan sup untukku. Mungkin setelah makan supnya, aku akan sembuh lebih cepat."Mendengar Elmira masih menganggap Natasha teman baik, Kevin sangat sakit hati. Tapi sekarang dia juga tidak boleh memberitahu Elmira faktanya.Rani dan ketiga perempuan itu juga terlihat sangat marah. Tapi mereka juga tidak berani mengatakan apapun karena takut membuat Elmira lebih parah."Aku lelah,
" Kevin, cepat berdiri!" Zano langsung menyuruh Kevin berdiri. Dia mengerutkan keningnya dan berbicara."Kamu adalah penyelamat keluargaku, jangan berlutut kepadaku. Muncul masalah seperti ini, aku tahu hatimu lebih sakit dari siapapun!" "Bagaimana dengan kondisis Elmira sekarang?" Tanya Zano. Ini adalah pertanyaan yang paling ingin dia tahu."Di tubuhnya terdapat banyak unsur racun, semua rumah sakit bilang jika Elmira sudah… sudah tidak mungkin hidup lagi. Sekarang Elmira dirawat di Rumah Sakit. Rumah Sakit sementara bisa mempertahankan nyawa Elmira. Tapi mereka juga tidak yakin 100%!""Ahh…"Setelah mendengar penjelasan Kevin, dada Zano langsung terasa sakit, dia tidak bisa berdiri tegak dan hampir saja terjatuh. Untung langsung ditangkap oleh Anjas."Ayah, bagaimana denganmu?" Tanya Anjas sambil menatap ayahnya dengan khawatir. Melihat ekspresi ayahnya membaik, dia mengeluarkan ponsel dan membuka satu foto."Ini adalah hasil pengecekan Elmira."Zano langsung mengambil dan memb