Archer terkejut mendengar apa yang baru saja ayah mertuanya ucapkan. Ia menggeleng, dengan tegas ia berkata, “Itu tidak akan pernah terjadi, Pa. Meskipun Papa memaksaku, kata cerai tidak akan pernah keluar dari mulutku.”Nicko tersenyum—setengah mendengus mendengarnya. Kepalanya mengangguk-angguk. “Oke. Kita lihat nanti.”Kali ini senyuman Nicko terlihat penuh arti. Archer yang menyadarinya merasa waspada. Ia yakin, ada sesuatu yang direncanakan ayah mertuanya itu. Dan jika memang dugaannya benar, kecil kemungkinan Archer dapat melawan kekuasaan sang ayah mertua. Selain miskin, ia pun sendirian saat ini, tidak ada orang lain yang dapat ia andalkan.Jari jemari Archer terkepal. Apapun yang terjadi, ia tak akan membiarkan Feli jatuh ke tangan Rafi!Di taman belakang, Rafi menatap Feli dengan tatapan khawatir. Raut muka yang dulu selalu ceria dan tegas itu kini terlihat sendu, seperti awan kelabu.“Om Rafi! Tangkap bolanya!”Rafi terkejut. Seketika ia keluar dari keterpakuannya, lalu ter
Last Updated : 2022-12-08 Read more