Share

72. Batin Tersiksa

Bau obat-obatan bercampur aromaterapi beraroma rose, menyapa indra penciuman Feli ketika kelopak matanya terbuka. Tak butuh waktu lama baginya untuk menyadari bahwa saat ini berada di ruang perawatan rumah sakit.

“Ma?” lirih Feli saat mendapati ibunya duduk di kursi, di samping ranjang.

Kelopak mata Leica seketika terbuka. Ia terkejut sekaligus senang dalam waktu bersamaan kala melihat Feli sudah siuman di hari kedua ia dirawat.

"Sayang, apa yang kamu rasakan sekarang? Mana yang terasa sakit?" Leica tak mampu menyembunyikan kekhawatiran yang tergambar di wajahnya.

Feli terdiam. Lalu menggeleng lemah dan bergumam, "Aku juga nggak tahu apa yang aku rasakan sekarang, Ma." Mata Feli mengerjap pelan, menatap sang ibu dengan tatapan lemah. "Tapi kayaknya nggak ada yang sakit deh."

Tangan Leica terulur, menyingkirkan helaian rambut Feli dari dahinya dengan lembut. “Kenapa tidur terlalu lama, hem?” Mata Leica memicing sembari meraih tangan hangat Feli dan menggenggamnya. “Kamu sudah bikin Mam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (25)
goodnovel comment avatar
Cilon Kecil
om Auriga cepat datang dan kasih pelajaran juga adikmu ini
goodnovel comment avatar
Yanti Koto
suka suka sukaa sekali sm ceritanya...lanjuutttt...
goodnovel comment avatar
Apipah Muparihan
sediih..kasian ama feli
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status