“Kau benar-benar telah melakukan kesalahan, Bud,” kata kawanku Jarwo. Antara dirinya dan Lukas pun sama-sama memiliki pendapat yang sama perihal keadaanku saat ini. Kami bertiga kini berada di sebuah hotel bintang tiga di kawasan Jogja. Kebetulan kedua kawan kuliahku, yang sudah lebih dulu berada di kota itu bekerja di dekat situ, makannya mereka bisa mampir ke restoran, di mana hotel tempatku menginap. “Jadi, aku harus bagaimana?” tanyaku yang perlahan menampilkan wajah cemas di depan mereka. Aku sama sekali tidak bisa menyembunyikan perasaanku saat ini. “Kalian tahu... aku sama sekali tidak percaya hal-hal klenik macam ini. Bahkan meski pernah kudengar kalau kakekku melakukan perewangan.” “Perewangan apa? Untuk pesugihan?” Jarwo terlihat antusias sekali sembari meminum secangkir kopinya. Ya, sejak kukenal dirinya di masa kuliah dulu, Jarwo memang memiliki ketertarikan soal dunia tak kasat mata ini. Misalnya, ia pernah mengajak kami untuk uji nyali ke sebuah hutan yang terletak di
Read more