Home / Rumah Tangga / Aku Mundur Kau Hancur, Bang! / Chapter 171 - Chapter 180

All Chapters of Aku Mundur Kau Hancur, Bang!: Chapter 171 - Chapter 180

201 Chapters

Bab 171. Kejutan Dari Alva (Menikah Mendadak)

Benar kata Alva, watak asli Riani sudah mendarah daging. Tak akan pernah bisa berubah kecuali darah yang mengalir ditubuhnya dikeluarkan dulu lalu ganti seluruhnya. Uh, mikir apa sih aku? Elma memijit keningnya yang tiba-tiba berdenyut parah.Kejadian siang ini bagai mimpi buruk baginya. Kembali fokus kepada orderan dan laporan dari toko cabang, mungkin bisa segera membangunkannya. Mimpi buruk ini harus segera dihentikan. Elma menjadi linglung. Angka-angka di layar terlihat buram di matanya.Sia-sia, Elma tak bisa fokus.“Elma! Ini sudah kita bahas, tolong jangan tambahi beban pikiran aku, ok!” Alva memegang dagu wanita itu, membawa wajah Elma agar kembali menatapnya.“Maaf, ini di toko. Tolong sopan sedikit!” sergah Elma menepis tangan Alva. Kecewa pada Riani, dia lampiaskan kepada sang kekasih. Elma juga wanita biasa. Punya hati yang sama dengan wanita lain, memang begitu lembut namun tetap saja ada batas sabar.“Bang Anto …!” Alva berteriak memanggil sang kepala gudang.“Iya,
last updateLast Updated : 2022-11-06
Read more

Bab 172. Persiapan Pernikahan Elma

“Iya, Dek. Alva nelpon, kami semua disuruh sesegera mungkin datang ke Medan. Tapi, kenapa kau kaget. Apakah kau tidak tahu menahu akan hal ini?” Arfan menghampiri Elma. Wajahnya terlihat ikut tegang. “Sebentar-sebentar, jadi maksudnya Bang Alva mau nikah sama Kakak, sementara Kakak sendiri tak tahu apa-apa, begitu?” Titian ikut tegang. “Waduh, bagaimana ini, mana semua sodara udah pada datang lagi. Bagaimana cara kita menjelaskan ini pada mereka?” tanya Titian lagi. “Bentar, aku telpon dia. Kalian masuk saja, tolong temani tamu-tamu kita, ya! Jangan sampai mereka merasa tidak diperhatikan di sini.” Elma menyalakan ponsel miliknya, lalu membawanya ke sudut teras, agar tak terdengar oleh para tamu yang sudah memenuhi rumahnya. “Hallo, Bang Alva?” sapa Elma berusaha tetap tenang begitu panggilannya terhubung. “Ya, Sayang, kenapa?” Santai, terdengar nada suara Alva begitu santai. Padahal di sini suasana sudah begitu heboh akibat perbuatannya. Bagaimana kalau ternyata Alva haya berc
last updateLast Updated : 2022-11-07
Read more

Bab 173. Pengacau Datang

Sinulingga terlihat begitu gagah dengan balutan Jas berwarna abu-abu di tubuhnya. Terlihat wajahnya begitu semringah. Pria itu tak lagi menggunakan kursi roda. Sebuah tongkat dia gunakan sebagai penggantinya. Dia sudah bisa berjalan, meski pelan-pelan. Yogi setia mendampinginya. Alva terlihat semakin tampan dengan setelan yang sengaja disiapkan Andre dan Nara. Meski dipersiapkan dnegan begitu buru-buru dan dengan tempo yang sesingkat-singkatnya, namun semua terlihat begitu sempurna. Seolah-olah pernikahan ini sudah disiapkan sejak lama. Alva tak sabar menanti Elma keluar dari kamar. Betapa dia sangat merindukan kekasihnya. Penasaran ingin melihat ekspresi marah sang kekasih. Pasti gelisah dan panik tengah melanda wanita itu. Wanita yang beberapa saat lagi akan resmi menjadi miliknya. “Penghulunya sudah datang, cepat kau telpon Elma, suruh keluar!” bisik Andre di dekat telinga Alva. “Sudah aku coba telpon dari tadi. Tapi, tidak aktif! Coba suruh dipanggil oleh Nara saja! A
last updateLast Updated : 2022-11-08
Read more

Bab 174. Di Mana Nirmala

Bab 174. Di Mana Nirmala“Apa kau bilang! Kau suruh pula aku makan ta*k anj*ng? Sini kau! Kau saja yang makan, ya, sini kau!”Tiba-tiba tangan Risda menyambar rambut Rudang dari celah besi pagar. Sontak Rudang membalas dengan cara yang sama. Kedua perempuan itu saling jambak, saling tarik juga saling cakar dengan berbataskan besi pagar. Namun jambakan dan cakaran Risda selalu meleset. Tangannya hanya menyentuh ujung gaun sederhana yang sedang dikenakan Rudang.Berkebalikan dengan cakaran dan jambakan dari Rudang. Wanita yag sudah terbiasa bekerja di ladang dan dibawah terik matahari itu, memiliki tenaga yang ekstar kuat. Cakarannya berkali-kali menggerauk wajah keriput Risda. Jambakannya kian kencang menarik rambut wanita itu. Para laki-laki berusaha memisahkan mereka. Tetapi Rudang yang sudah geram sejak awal tak mau melepaskan mangsanya. Sudah sangat lama dia memendam kemarahan pada Risda. Sikap licik dan kejam Risda selama masih berstatus mertua Elma dia pendam selama ini.
last updateLast Updated : 2022-11-08
Read more

Bab 175. Riris Beraksi Lagi

“Al, mobil jemputannya sudah datang! Ayo cepat!” seru Andre tiba-tiba menghampiri mereka. “Ra, bantu Elma bangun dan berjalan menuju mobil, Sayang!” pinta Andre kepada Nara. “Jemputan ke mana?” tanya Alva bingung. Elma tak kalah bingung. “Kakek memesan sebuah kamar paling istimewa di Hotel Danau Toba untuk malam pertama kalian! Ayo berangkat!” “Hotel? Malam pertama?” sergah Alva tak percaya. “Iya, ayo jalan!” Sebuah mobil mewah yang dihiasi pita dan bunga telah menunggu di halaman. “Maaf, aku gak bisa ninggali anak anak!” tolak Elma tegas. “Tenang, kami semua yang akan menjaga Vita dan Tampan!! Nikmati saja malam kalian!” ucap Titian menenangkan sang adik ipar. “Tidak, aku tidak mau! Aku menikahi Bang Alva demi Vita dan Tampan. Mereka yang butuh sosok seorang Papa seperti Bang Alva. Bukan untuk kesenangan pribadiku,” sergah Elma bertahan. “Tenang Sayang! Di sebelah kamar kalian juga sudah Kakek booking. Anak-anak kamu akan segera menyusul ke sana. Tapi tidak dengan mobi
last updateLast Updated : 2022-11-09
Read more

Bab 176. Nirmala Mengembalikan Riris ke Penjara  

“Itu tidak benar, Tante! Turunlah, ayo!” “Kau yang harus naik! Kita gerebek rumah janda gatal tak tau diri itu! Kita berdua telah ditipu! Makanya tadi Tante suruh Bibik manggil kau! Tapi kata Riris, kami harus bergerak cepat sebelum ijab kabul itu berlangsung. Makanya Tante buru-buru pergi duluan! Ayo, naik! Kita harus gerak cepat! Kita gagalkan pernikahan calon suamimu itu, Nir! Toni! Pinggirkan sepeda motormu itu, cepat!” Riani berteriak tak hanya kepada Nirmala, tapi juga kepada Toni. “Jangan Bang Toni!” cegah Nirmala. “Nirmala! Ada apa sama kau ini? Toni itu tukang jaga rumah Tante, aku berhak memerintah dia. Dia wajib patuh pada perintahku, bukan pada perintahmu!” Riani melotot. Nirmala tak menghiraukan. Sepertinya usahanya untuk membujuk Riani turun dari mobil akan gagal. Tapi dia harus tetap berusaha agar mobil ini tak bisa bergerak.Setidaknya hingga pernikahan Alva dan Elma sudah sah. Setelah itu terserah apa pun yang akan terjadi. Nirmala harus mengulur-ngulur wak
last updateLast Updated : 2022-11-10
Read more

Bab 177. Riani Depresi

“Enggak, Tante! Itu enggak benar! Lepasin, Tan! Sakit!” pekik Nirmala mencoba melepaskan cengkraman tangan Riani. “Tapi perempuan hamil tadi sempat menunjukkan pada Tante, foto Elma dan Alva berdiri di dekat pintu pagar rumahnya. Saat itu mantan mertua Elma datang mengacaukan pernikahan mereka. Tante melihat sendiri melalui foto yang ditunjukkan oleh wanita hamil tadi! Makanya tante mau ikut bersamanya!” Riani malah mengencangkan cengkramannya. “Foto? Enggak mungkin Tante! Itu enggak mungkin!” “Elma mengenakan gaun pengantin yang sangat cantik dan mewah. Alva benar-benar menikah diam-diam! Tante ingin ke sana mau menggagalkan. Tante enggak ihklas Alva menikahi perempuan tua, gak bisa punya anak! Janda lagi! Tapi kau mengehentikanku Nirmala! Kau memang bangsat! Aku benci kauuuu …!” Tiba-tiba tangan Riani yang mencengkram bahu berpindah ke leher Nirmala. “Kucekik kau , Nirmala! Kucekik kau! Mati aja kau, bodoh! Kau bodoh! kau bodoh!” “Lepasin Tante, aaauw, huk …huk … huk ….” N
last updateLast Updated : 2022-11-11
Read more

Bab 178. Mencoba Bangkit Setelah Hancur Lebur

Bab 178. Mencoba Bangkit Setelah Hancur Lebur “Aku seperti mengenalmu! Wajahmu mengingatkanku pada seseorang di masa lalu. Sebentar!” Rini menyipitkan kedua matanya, berusaha mengenali Andre. Semua menahan nafas, khawatir kalau Riani bertindak di luar kesadarannya. “Oh, aku ingat sekarang. Kau anak Ranita, kan? Kau anak dari hasil zina ibumu! Kau anak haram! Sini kau!” Tiba-tiba Riani melompat dan langsung mencekik Andre. Entah bagaimana bisa tenaga perempuan setengah baya itu tiba-tiba bisa menjadi begitu kuat. Andre bahkan tak bisa meloloskan diri dari sergapannya. Nirmala dan beberapa ART langsung berusaha menolong Andre. Namun tak juga berhasil. “Riani! Lepaskan Andre!” Suara serak Sinulingga memohon. Pria uzur itu tak mampu berbuat apa-apa selain menghiba. Tubuh rentanya semakin lemas. Pacu jantungnya makin tak normal. Sinulingga syok, dan semakin merasa sesak. Wajahnya kian memucat. “Leppp … pas, Ma! Li … hat Ka … kek! Kakek se … perti … nya, lemas banget, Ma! Lep
last updateLast Updated : 2022-11-12
Read more

Bab 179. Malam Pertama Alva dan Elma  

Bab 179. Malam Pertama Alva dan Elma Sebuah mobil mewah dengan hiasan bunga dan pita di sekelilingnya terlihat memasuki halaman sebuah hotel. Sebuah hotel termegah dan termewah yang terletak tepat di jantungnya kota Medan. Security hotel berlari menyambut, sedikit membungkukkan badan, lalu membukakan pintu mobil buat sepasang pengantin. “Kita turun, kamu sudah siap?” tanya Alva menoleh kepada wanita di sampingnya. Elma, wanita yang berusia beberapa tahun di atasnya. “Siap untuk apa?” Wanita itu balik bertanya, kedua alis indah miliknya saling menaut, menatap Alva penuh tanya. “Eeeem, siap … ah, kamu? Untuk apa Kakek menyediakan kamar hotel buat kita, coba?” Alva menyentuh lembut puncak hidung bangir Elma. “Oh, maksud Abang, siap untuk ….” Elma menjeda kalimatnya. “Untuuuuuk …?” Alva menanti dengan mimik penuh harap. “Hem, mereka ngeliatin kita, jadi turun enggak, nih?” “Jawab dulu, baru kita turun!” “Baiklah, aku siap, Bang Alva ….” “Terima kasih, Sayang! Aku bahagia men
last updateLast Updated : 2022-11-13
Read more

Bab 180. Alva Merajuk

“Bang Al …?” panggil Elma penuh penyesalan. “Sudahlah! Sepertinya kamu lelah dengan acara yang tiba-tiba tadi. Tidurlah!” “Bukan begitu! Tolong jangan salah paham, dong!” “Lalu kenapa kamu merasa engak tenang, coba? Sepertinya ada yang kamu takutkan. Kamu takut kalau suami pertama kamu tiba-tiba datang dan mengerebek kamar ini, begitu? Kamu itu sudah sah bercerai dari Binsar, bukan, El? Aku sudah menikahimu, secara sah! Kita di sini untuk berbulan madu. Kakekku sengaja menyediakan semua fasilita sini untuk kita. Kita tidak sedang selingkuh, Elma!” “Ya, aku paham.” “Sudahlah! Sebaiknya kamu tidur saja! Aku mau ke lantai bawah, sakit kepalaku!” Alva beringsut turun dari ranjang. “Bang Al!” spontan Elma menahan lengan sang suami. “Maaf … jangan merajuk, gitu …! Aku hanya kepikiran anak-anak. Bukan yang lain-lain!” ucapnya berterus terang. “Anak-anak? Maksudnya?” sergah Alva mengernyitkan kening. “Ya, aku gak bisa konsentrasi karena itu.” “Jadi karena kau ingat anak-anak,
last updateLast Updated : 2022-11-14
Read more
PREV
1
...
161718192021
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status