Beranda / Rumah Tangga / Aku Mundur Kau Hancur, Bang! / Bab 171. Kejutan Dari Alva (Menikah Mendadak)

Share

Bab 171. Kejutan Dari Alva (Menikah Mendadak)

last update Terakhir Diperbarui: 2022-11-06 23:32:27

Benar kata Alva, watak asli Riani sudah mendarah daging. Tak akan pernah bisa berubah kecuali darah yang mengalir ditubuhnya dikeluarkan dulu lalu ganti seluruhnya. Uh, mikir apa sih aku? Elma memijit keningnya yang tiba-tiba berdenyut parah.

Kejadian siang ini bagai mimpi buruk baginya. Kembali fokus kepada orderan dan laporan dari toko cabang, mungkin bisa segera membangunkannya. Mimpi buruk ini harus segera dihentikan. Elma menjadi linglung. Angka-angka di layar terlihat buram di matanya.

Sia-sia, Elma tak bisa fokus.

“Elma! Ini sudah kita bahas, tolong jangan tambahi beban pikiran aku, ok!” Alva memegang dagu wanita itu, membawa wajah Elma agar kembali menatapnya.

“Maaf, ini di toko. Tolong sopan sedikit!” sergah Elma menepis tangan Alva. Kecewa pada Riani, dia lampiaskan kepada sang kekasih. Elma juga wanita biasa. Punya hati yang sama dengan wanita lain, memang begitu lembut namun tetap saja ada batas sabar.

“Bang Anto …!” Alva berteriak memanggil sang kepala gudang.

“Iya,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 172. Persiapan Pernikahan Elma

    “Iya, Dek. Alva nelpon, kami semua disuruh sesegera mungkin datang ke Medan. Tapi, kenapa kau kaget. Apakah kau tidak tahu menahu akan hal ini?” Arfan menghampiri Elma. Wajahnya terlihat ikut tegang. “Sebentar-sebentar, jadi maksudnya Bang Alva mau nikah sama Kakak, sementara Kakak sendiri tak tahu apa-apa, begitu?” Titian ikut tegang. “Waduh, bagaimana ini, mana semua sodara udah pada datang lagi. Bagaimana cara kita menjelaskan ini pada mereka?” tanya Titian lagi. “Bentar, aku telpon dia. Kalian masuk saja, tolong temani tamu-tamu kita, ya! Jangan sampai mereka merasa tidak diperhatikan di sini.” Elma menyalakan ponsel miliknya, lalu membawanya ke sudut teras, agar tak terdengar oleh para tamu yang sudah memenuhi rumahnya. “Hallo, Bang Alva?” sapa Elma berusaha tetap tenang begitu panggilannya terhubung. “Ya, Sayang, kenapa?” Santai, terdengar nada suara Alva begitu santai. Padahal di sini suasana sudah begitu heboh akibat perbuatannya. Bagaimana kalau ternyata Alva haya berc

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-07
  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 173. Pengacau Datang

    Sinulingga terlihat begitu gagah dengan balutan Jas berwarna abu-abu di tubuhnya. Terlihat wajahnya begitu semringah. Pria itu tak lagi menggunakan kursi roda. Sebuah tongkat dia gunakan sebagai penggantinya. Dia sudah bisa berjalan, meski pelan-pelan. Yogi setia mendampinginya. Alva terlihat semakin tampan dengan setelan yang sengaja disiapkan Andre dan Nara. Meski dipersiapkan dnegan begitu buru-buru dan dengan tempo yang sesingkat-singkatnya, namun semua terlihat begitu sempurna. Seolah-olah pernikahan ini sudah disiapkan sejak lama. Alva tak sabar menanti Elma keluar dari kamar. Betapa dia sangat merindukan kekasihnya. Penasaran ingin melihat ekspresi marah sang kekasih. Pasti gelisah dan panik tengah melanda wanita itu. Wanita yang beberapa saat lagi akan resmi menjadi miliknya. “Penghulunya sudah datang, cepat kau telpon Elma, suruh keluar!” bisik Andre di dekat telinga Alva. “Sudah aku coba telpon dari tadi. Tapi, tidak aktif! Coba suruh dipanggil oleh Nara saja! A

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-08
  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 174. Di Mana Nirmala

    Bab 174. Di Mana Nirmala“Apa kau bilang! Kau suruh pula aku makan ta*k anj*ng? Sini kau! Kau saja yang makan, ya, sini kau!”Tiba-tiba tangan Risda menyambar rambut Rudang dari celah besi pagar. Sontak Rudang membalas dengan cara yang sama. Kedua perempuan itu saling jambak, saling tarik juga saling cakar dengan berbataskan besi pagar. Namun jambakan dan cakaran Risda selalu meleset. Tangannya hanya menyentuh ujung gaun sederhana yang sedang dikenakan Rudang.Berkebalikan dengan cakaran dan jambakan dari Rudang. Wanita yag sudah terbiasa bekerja di ladang dan dibawah terik matahari itu, memiliki tenaga yang ekstar kuat. Cakarannya berkali-kali menggerauk wajah keriput Risda. Jambakannya kian kencang menarik rambut wanita itu. Para laki-laki berusaha memisahkan mereka. Tetapi Rudang yang sudah geram sejak awal tak mau melepaskan mangsanya. Sudah sangat lama dia memendam kemarahan pada Risda. Sikap licik dan kejam Risda selama masih berstatus mertua Elma dia pendam selama ini.

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-08
  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 175. Riris Beraksi Lagi

    “Al, mobil jemputannya sudah datang! Ayo cepat!” seru Andre tiba-tiba menghampiri mereka. “Ra, bantu Elma bangun dan berjalan menuju mobil, Sayang!” pinta Andre kepada Nara. “Jemputan ke mana?” tanya Alva bingung. Elma tak kalah bingung. “Kakek memesan sebuah kamar paling istimewa di Hotel Danau Toba untuk malam pertama kalian! Ayo berangkat!” “Hotel? Malam pertama?” sergah Alva tak percaya. “Iya, ayo jalan!” Sebuah mobil mewah yang dihiasi pita dan bunga telah menunggu di halaman. “Maaf, aku gak bisa ninggali anak anak!” tolak Elma tegas. “Tenang, kami semua yang akan menjaga Vita dan Tampan!! Nikmati saja malam kalian!” ucap Titian menenangkan sang adik ipar. “Tidak, aku tidak mau! Aku menikahi Bang Alva demi Vita dan Tampan. Mereka yang butuh sosok seorang Papa seperti Bang Alva. Bukan untuk kesenangan pribadiku,” sergah Elma bertahan. “Tenang Sayang! Di sebelah kamar kalian juga sudah Kakek booking. Anak-anak kamu akan segera menyusul ke sana. Tapi tidak dengan mobi

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-09
  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 176. Nirmala Mengembalikan Riris ke Penjara  

    “Itu tidak benar, Tante! Turunlah, ayo!” “Kau yang harus naik! Kita gerebek rumah janda gatal tak tau diri itu! Kita berdua telah ditipu! Makanya tadi Tante suruh Bibik manggil kau! Tapi kata Riris, kami harus bergerak cepat sebelum ijab kabul itu berlangsung. Makanya Tante buru-buru pergi duluan! Ayo, naik! Kita harus gerak cepat! Kita gagalkan pernikahan calon suamimu itu, Nir! Toni! Pinggirkan sepeda motormu itu, cepat!” Riani berteriak tak hanya kepada Nirmala, tapi juga kepada Toni. “Jangan Bang Toni!” cegah Nirmala. “Nirmala! Ada apa sama kau ini? Toni itu tukang jaga rumah Tante, aku berhak memerintah dia. Dia wajib patuh pada perintahku, bukan pada perintahmu!” Riani melotot. Nirmala tak menghiraukan. Sepertinya usahanya untuk membujuk Riani turun dari mobil akan gagal. Tapi dia harus tetap berusaha agar mobil ini tak bisa bergerak.Setidaknya hingga pernikahan Alva dan Elma sudah sah. Setelah itu terserah apa pun yang akan terjadi. Nirmala harus mengulur-ngulur wak

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-10
  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 177. Riani Depresi

    “Enggak, Tante! Itu enggak benar! Lepasin, Tan! Sakit!” pekik Nirmala mencoba melepaskan cengkraman tangan Riani. “Tapi perempuan hamil tadi sempat menunjukkan pada Tante, foto Elma dan Alva berdiri di dekat pintu pagar rumahnya. Saat itu mantan mertua Elma datang mengacaukan pernikahan mereka. Tante melihat sendiri melalui foto yang ditunjukkan oleh wanita hamil tadi! Makanya tante mau ikut bersamanya!” Riani malah mengencangkan cengkramannya. “Foto? Enggak mungkin Tante! Itu enggak mungkin!” “Elma mengenakan gaun pengantin yang sangat cantik dan mewah. Alva benar-benar menikah diam-diam! Tante ingin ke sana mau menggagalkan. Tante enggak ihklas Alva menikahi perempuan tua, gak bisa punya anak! Janda lagi! Tapi kau mengehentikanku Nirmala! Kau memang bangsat! Aku benci kauuuu …!” Tiba-tiba tangan Riani yang mencengkram bahu berpindah ke leher Nirmala. “Kucekik kau , Nirmala! Kucekik kau! Mati aja kau, bodoh! Kau bodoh! kau bodoh!” “Lepasin Tante, aaauw, huk …huk … huk ….” N

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-11
  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 178. Mencoba Bangkit Setelah Hancur Lebur

    Bab 178. Mencoba Bangkit Setelah Hancur Lebur “Aku seperti mengenalmu! Wajahmu mengingatkanku pada seseorang di masa lalu. Sebentar!” Rini menyipitkan kedua matanya, berusaha mengenali Andre. Semua menahan nafas, khawatir kalau Riani bertindak di luar kesadarannya. “Oh, aku ingat sekarang. Kau anak Ranita, kan? Kau anak dari hasil zina ibumu! Kau anak haram! Sini kau!” Tiba-tiba Riani melompat dan langsung mencekik Andre. Entah bagaimana bisa tenaga perempuan setengah baya itu tiba-tiba bisa menjadi begitu kuat. Andre bahkan tak bisa meloloskan diri dari sergapannya. Nirmala dan beberapa ART langsung berusaha menolong Andre. Namun tak juga berhasil. “Riani! Lepaskan Andre!” Suara serak Sinulingga memohon. Pria uzur itu tak mampu berbuat apa-apa selain menghiba. Tubuh rentanya semakin lemas. Pacu jantungnya makin tak normal. Sinulingga syok, dan semakin merasa sesak. Wajahnya kian memucat. “Leppp … pas, Ma! Li … hat Ka … kek! Kakek se … perti … nya, lemas banget, Ma! Lep

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-12
  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 179. Malam Pertama Alva dan Elma  

    Bab 179. Malam Pertama Alva dan Elma Sebuah mobil mewah dengan hiasan bunga dan pita di sekelilingnya terlihat memasuki halaman sebuah hotel. Sebuah hotel termegah dan termewah yang terletak tepat di jantungnya kota Medan. Security hotel berlari menyambut, sedikit membungkukkan badan, lalu membukakan pintu mobil buat sepasang pengantin. “Kita turun, kamu sudah siap?” tanya Alva menoleh kepada wanita di sampingnya. Elma, wanita yang berusia beberapa tahun di atasnya. “Siap untuk apa?” Wanita itu balik bertanya, kedua alis indah miliknya saling menaut, menatap Alva penuh tanya. “Eeeem, siap … ah, kamu? Untuk apa Kakek menyediakan kamar hotel buat kita, coba?” Alva menyentuh lembut puncak hidung bangir Elma. “Oh, maksud Abang, siap untuk ….” Elma menjeda kalimatnya. “Untuuuuuk …?” Alva menanti dengan mimik penuh harap. “Hem, mereka ngeliatin kita, jadi turun enggak, nih?” “Jawab dulu, baru kita turun!” “Baiklah, aku siap, Bang Alva ….” “Terima kasih, Sayang! Aku bahagia men

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-13

Bab terbaru

  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 200. Tamat (Binsar Meninggal)

    “Vita, sambil tengokin adek, ya! Tante mau buatkan jus buah!” titah Nirmala seraya bangkit. Ini hari keempat dia menemani anak-anak Elma. “Ya, Tante. Buatin buat Vita sekalian, ya, Tan! Gerah banget, nih!” sahut Vita tetap fokus dengan buku pelajaran di tangannya. Gadis kecil berusia delapan tahun itu akan menghadapi ujian kenaikan kelas besok. Itu sebab dia harus belajar keras hari ini. “Tampan mau jus enggak, biar Tante bawa sekalian?” teriak Nirmala lagi. “Mau, Tan! Pakai es yang banyak, ya!” sahut bocah laki-laki berusia lima tahun dari halaman. Dia tengah asik bermain bola sendirian. Keringat mengucur deras di dahi dan punggungnya. Nirmala bergerak ke dalam rumah. Vita tenggelam dengan bukunya ketika Tampan bergerak mendekati pintu pagar. Bola yang sedang dia mainkan terlempar ke luar. Berusaha menjangkau bola melalui celah besi pagar, bocah itu mulai putus asa. “Kakak, bolanya keluar!” teriaknya sedih. “Biar aja, ambil bola yang lain aja! Jangan keluar!” sang kakak b

  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 199. Karma Karena Sikap Tak Adil Keluarga Kepada Andre

    “Andre, kalian datang?” Serempak Sinulingga, Riani dan Anyelir menoleh. “Bagaimana keadaan Kak Elma, Kak Anyelir?” tanya Nara setelah menghirup napas beberapa kali. terlihat dia begitu kelelahan dengan perut yang kian membesar. Di usia kandungan yang ke tujuh bulan, wanita itu memang mulai mudah lelah. “Elma masih ditangani Dokter. Kamu baik baik saja? Ngapain ikut ke rumah sakit ini kalau kamu sendiri dalam keadaan hamil besar begini?” tanya Anyelir membantu Nara untuk duduk. “Aku khawatir, takut Kak Elma kenapa napa. Secara dia pernah hampir meninggal dulu karena serangan kanker rahim, kan?” dalih Nara sedih. “Kok bisa Elma drop, apa yang terjadi?” tanya Andre cemas. “Ini semua salah mama,” lirih Riani bersuara. Semua terpana. “Mama melakukan apa lagi” Andre menatapnya gusar. “Mama gak bisa terima kalau ternyata Alva enggak bakal pernah bisa punya anak. Mama sedih. Mama tak bisa menerima kenyataan. Nyatanya, Mama tk bisa berbuat apa-apa. Alva sudah menjatuhkan pilihan.

  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 198. Elma Drop

    “Maksud kamu? Mama … harus pergi dari sini?” tanya Alva menyipitkan kedua netranya. terkejut mendengar permintaan Elma. “Ya, maaf! Aku tidak mau Mama ada di sini! Di rumah ini. Setidaknya sampai hatiku kembali tenang,” lirih Elma lalu berjalan pergi meninggalkan kegaduhan. “Elma kau mengusir mama? Berani kau mengusir ibu mertuamu, hah?” Riani hendak mengejar Elma, tetapi segera ditahan oleh Anyelir. “Kau tidak bisa mengusirku, Elma! Mana janjimu untuk minta talak pada anakku? Mana janjimu akan menikahkan Alva dengan Nirmala! Kau penipu, Elma!” teriaknya memaki-maki Elma. Sontak Elma menghentikan langkah. Berbalik, lalu menatap ibu mertuanya penuh kecewa. Jemarinya memijit kening, pandangannya tiba-tiba gelap. Elma ambruk ke lantai. “Sayang!” Alva menangkap tubuhnya. “Elma, Sayang …! Kamu kenapa? El?” panggilnya seraya menepuk lembut pipi Elma. Namun, tak ada respon. “Denyut nadinya lemah banget!” seru Anyelir panik saat meraba pergelangan tangan Elma. “Kenapa? Kak Elma ken

  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 197. Elma Mengusir Ibu Mertua

    “Alva …?” Riani tersentak kaget. “Apa maksud kamu, Nak? Rencana apa? Mama enggak paham?” lanjutnya memasang wajah paling sedih. Dramanya masih berlanjut. “Enggak usah pura-pura lagi, deh, Ma! Dion, segera nyalakan proyektornya!” perintah Alva kepada anak buahnya. Dion dan Yopi segera melaksanakan perintah. Infokus mereka sorotkan ke dinding kamar. Menit berikutnya sebuah video rekaman sudah diputar. Rekaman dari CCTV di hotel tempat Alva dan Nirmala sempat berada di sebuah kamar tanpa busana. Terlihat jelas saat dua orang pria menurunkan tubuh Alva dan Nirmala dari dalam sebuah mobil. Keduanya lalu membawa Alva dan Nirmala masuk ke dalam kamar hotel. “Apa ini?” teriak Riani tiba tiba. “Hentikan itu! Mama enggak sanggup melihat hal yang menakutkan seperti itu!” pintanya pura-pura memelas. Alva melambaikan tangan, sebagai isyarat agar Dion menghentikan dulu memutar videonya. “Kenapa Mama enggak nanya, kenapa aku dan Nirmala bisa dalam keadaan tak sadarkan diri seperti itu? H

  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 196. Penyelidikan Alva Membongkar Rahasia Sang Bunda

    “Kau bilang apa barusan? Alva akan menikahi Nirmala, setelah menalak kamu?” Riany tersentak kaget. kedua bola matanya membulat sempurna. Sedikitpun dia tak menyangka, semua harapannya begitu mudahnya terlaksana. Awalnya, tak muluk cita-citanya. Cukuplah Elma setuju Alva menikahi Nirmala. Dia sudah sangat bahagia. Karena dengan begitu, dia akan mendpat cucu dari Nirmala. Anak kandung Alva, darah dagingnya, penerus marga dan keturunannya. Tak apa meski Nirmala hanya istri kedua. Sebab kalau mengharap cuuc dari Elma, itu sangat tidak mungkin. Elma pernah diponis menderita kangker rahim. Sudah dilakukan operasi besar juga. Besar kemungkinan rahim Elma sudah diangkat juga. Harapannya ternyata dikabulkan Tuhan berlipat ganda. Bukan hanya Alva yang akan menikahi Nirmala, tetapi juga Elma akan mengundurkan diri sebagai menantunya. Artinya, Nirmala akan menjadi satu satunya istri buat Alva. Ratu di keluarga Sinulingga, hanya Nirmala saja. Keturunan langsung keluarga besar itu. Bukan Elma,

  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 195. Nirmala Bukan Madu

    “Kenapa kau bisa tidur dengan Alva! Dasar kau memang manusia tak tau terima kasih! Kurang baik apa Elma sama kamu selama ini! Kenapa kau malah mencuri suaminya! Dasar kau memang keturunan Bina tang! Kau mau menyakiti hati Elma, iya? Kurang baik apa dia sama kamu, Nirmala …! Kenapa begini balasanmu!” lanjut Riani lagi memaki dan mengumpat dengan kata kata kasar.“Ma! Ada apa ini?” Elma mendorong pintu kamar langsung menerobos masuk ke dalam. “Nirmala, kau sudah pulang?” tanyanya menoleh kepada Nirmala.“Lihat perempuan sundal ini, Elma! Dia sudah berjinah dengan suamimu! Dia tega berselingkuh di belakangmu, Elma," teriak Riani pura-pura histeris.“Aku tidak selingkuh, Tante! Bang Alva yang sudah menjebak aku, entah apa yang terjadi aku enggak sadar. Saat aku bangun, aku sudah berad di dalam sebuah kamar hotel bersama Bang Alva. Bang Alva yang sudah perkosa aku, Tante!” jerit Nirmala tak terima tuduhan sang Tante.“Jangan ngarang kamu! Jangan pura-pura jadi korban! Akui saja, kalau ka

  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 194. Drama Sang Ibu Mertua

    “Elma …! Kau ngomong apa! Menikah apa?! Aku tidak mau …!” teriak Alva histeris. Elma tak menghiraukan. Langkahnya makin panjang keluar dari kamar.“Kak El, aku juga enggak mau nikah sama Bang Alva!” Nirmala ikut berteriak. Namun, dia tak bisa mengejar Elma. Dia maish sibuk mengenakan seragam sekolahnya kembali.“Elma … tunggu!” Alva menangkap lengan Elma dari belakang. Terpaksa Elma menghentikan langkah. Namun, detik berikutnya sebuah tamparan langsung dia layangkan tepat di pipi Alva.“Sudah kubilang, jangan pernah sentuh aku lagi! Aku jijik padamu, paham!” tegasnya lalu meneruskan langkah.Alva terperangah, meraba pipinya yang panas. Elma sedang benar-benar marah. Dia bisa berbuat apa sekarang? Tak ada, selain pasrah.“Aku akan buktikan kalau aku tidak bersalah,” ucapnya lirih. Sebuah tekat terpatri di dalam benak. Semua ini akan bisa diusut tuntas. Akan dia buktikan kalau dia bukan pria bejat seperti anggapan Elma saat ini.“Bang Al, saya harus meningglkan Abang! Saya akan setiri

  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 193. Permintaan Mengejutkan Dari Elma

    Elma berdiri kaku di ambang pintu, menatap nanar pemandangan di atas ranjang. Suaminya berbaring dengan tanpa busana sehelai benang. Hanya ujung kain sepre yang menutup bagian selangkangan.Sementara Nirmala, gadis yang selama ini sudah menumpang hidup di rumahnya. Dia biayai pendidikanya, dia tanggung makan dan biaya hidupnya. Saat ini, dia dapati tengah berda di satu ranjang yang sama dengan suaminya. Dalam keadaan sama. Bahu, pundak dan dada atas gadis itu terlihat tanpa penutup apapun juga. Hanya sehelai selimut tipis yang menutupi batas kaki hingga wilayah dada.“Kalian?” lirihnya tercekat. Hilang suara di kerongkongan. Langit serasa runtuh, kini ambruk menimpa dirinya. Searas seluruh tubuhnya remuk. Redam, tak lagi berbentuk. Elma merasakan sakit, sangat sakit, tapi entah di bagian mana.Entah dengan kekuatan apa, dia akhirnya berhasil menggerakkan kakinya. Meski tungkainya terasa tak bertenaga. Elma merasa tubuhnya ringan, melayang, tubuhnya lalu menghampiri kedua sosok yang

  • Aku Mundur Kau Hancur, Bang!   Bab 192. Elma Datang Ke Hotel

    “Nirmala bangun! Nirmala …! Banguuuun!” Alva mengguncang bahu polos Nirmala. Panik yang melanda pria itu membuat dia bingung harus berbuat apa sekarang. Pacu jantungnya semakin tidak karuan. Bingung, takut, khawatir, marah, kecewa, bercampur dan mengaduk perasaannya.“Eeeehm …, di mana ini? Palaku sakit banget, mataku sepat ….” racau Nirmala masih saja terpejam. Hanya bibirnya yang bergerak gerak saat berusaha berucap.“Buka mata kamu! Lihat apa yang terjadi ini, Nirmala! Bangun!” perintah Alva meski dia sendiri hanya mampu bersuara tanpa bisa bergerak. Otaknya serasa buntu untuk memerintahkan anggota badan untuk berbuat sesuatu meski hanya untuk mengenakan pakaiannya kembali.“Astaga! Apa yang telah terjadi ini sebenarnya? Apa yang telah aku lakukan? Kenapa aku ada di kamar ini?” Alva memukul mukul keningnya.“Oooough …! Ini di mana?” Nirmala menguap panjang, lalu mengulet lagi hendak melanjutkan tidur.“Bangun Nirmala! Kita dalam masalah besar!” sergah Alva sekali lagi menggunca

DMCA.com Protection Status