“Begitu, ya! Baiklah! Aku akan urus itu.” Elma mengalah. “Hem, kalau begitu, kami berangkat! Boleh pinjam kunci mobil kamu?” tanya Alva bersiap untuk berangkat. “Ya, Fitri ikut, ya?” “Tentu. Kalau dia tidak ikut, siapa yang ngurus anak-anak di sana?” “Abanglah! Aku tidak setuju kalau Fitri ikut tanpa aku.” “Kenapa? Kan, kamu sendiri yang tidak bisa ikut?” “Pokoknya aku tidak mau kalau Fitri ikut, titik!” “Oho, aku tau sekarang! Pasti kamu cemburu, kan? Takut aku ngapa-ngapain sama Fitri? Bilang aja!” “Tidak …! Udah sana, berangkat! Awas ya, kalau terjadi sesuatu dengan anak-anakku!” “Kalau terjadi sesuatu denganku, boleh engak?” “Abang!”sontak cubitan jemari Elma mendarat di pinggang Alva. Pria itu meringis sembari menangkap tangan gemulai wanita itu. Alva membawanya ke bibir, lalu mengecupnya dengan penuh perasaan. “Lepasin, malu dilihat orang!” bisik Elma menarik kembali tangannya dengan halus. “Kalau begitu kita cari tempat yang tidak bisa dilihat orang!” “Iih, a
Terakhir Diperbarui : 2022-10-25 Baca selengkapnya