Seperti yang Rhea bilang tadi, ia memang tak bisa lama lama menemani Hana. Ya, apalagi kalau bukan karena ada kuliah sore. Kalau tidak, mungkin akan ia temani sobatnya ini biar nggak kesepian.“Han, lo benar benar aman, kan?” tanya rhea memastikan ketika dirinya hendak pergi.“Kenapa?”“Si Baby nggak gelud, kan, di dalam perut lo?”Hana menempeleng kepala Rhea ketika sobatnya itu malah terlalu kepikiran akan dirinya. Nyesal juga bilang tai, lihat setalah itu dia malah selalu bertanya dan bertanya.“Udah di bilang gue nggak kenapa kenapa,” berengutnya.“Atau, gue telepon Om Justin, ya.”“Rhea, udah gue bilang juga nggak kenapa kenapa. Lagian, ini masih belum tanggal prediksinya, kan.”“Hanaku tersayang, udah tahu kan namanya prediksi ... itu artinya nggak bisa pasti. Bisa maju dari tanggal hari perkiraan bisa juga maju dari tanggal. Ya, siapa tahu elo masuk klu yang pertama.”“Udah, udah ... sana pergi. Bisa bisa endingnya lo malah nggak masuk kuliah ini.”“Anjay, gue diusir,” keluh Rh
Read more