Semua Bab Istri Kedua Sang Billionaire : Bab 91 - Bab 100

134 Bab

BAB : 92

Sementara itu Tian yang sudah siap, duduk diam di sofa di ruang ganti sebuah kamar hotel. Tiba-tiba Justin dan Hana datang menghampirinya yang terlihat bengong.“Om Tian kenapa?” tanya Hana penasaran.Pandangannya yang tadinya jauh memandang keluar jendela kamar, kini beralih pada sepasang suami istri itu.“Nggak kenapa-kenapa,” jawabnya.“Om tenang aja, semua persiapan sudah 100% selesai, kok.”Ponsel milik Justin tiba-tiba berdering.“Aku angkat telepon dulu,” ujarnya pada Hana, yang diangguki oleh istrinya itu.“Aku nggak permasalahin masalah pernikahan ini ... malah mau bilang makasih banyak sama kamu dan Justin yang mengurus segalanya.”“Padahal bukan aku, tapi justru Justin yang mengurus semuanya,” respon Hana dengan tawa recehnya. Malah aku nggak tahu apa apa, kan ... tiba-tiba mengatakan kalau dia sedang mengurus pernikahan Om sama Rhea.”Tian menganggku. “Aku berhutang budi sama Justin, tapi yang sedang ku pikirkan bukan itu.”“Trus, Om Tian mikirin apa?”Tian menatap lekat H
Baca selengkapnya

BAB : 93

Hari yang melelahkan. Bahkan saat ia harus belajar seharian suntuk, rasanya tak semelelahkan hari ini. Sungguh, rasanya benar-benar menyiksa lahir dan bathinnya secara bersamaan. Ingin rasanya merebahkan badan, memeluk guling dan tidur dengan nyenyak.Tepat saat jam menunjukkan pukul 9 malam. Ayolah ... ini bertepatan dengan jam tidur normalnya. Tapi sekarang apa? Ia masih berada dalam situasi di mana dirinya masih jadi fokus utama. Sepertinya semua orang sedang menyiksanya dengan pesta ini.Ini pernikahan dadakan, kalau dirinya tahu dengan rencana Tian, mungkin ia akan memilih untuk mengadakan acara sederhana saja.“Aku capek,” keluhnya pada Tian yang seolah tak terlihat wajah lelahnya. Iyalah, toh dia sudah biasa dengan sebuah tekanan dalam pekerjaan hingga membuatnya begadang. Beda dengan dirinya yang bahkan untuk fokus pada tugas tugas kuliah saja dirinya malah sedikit mejaga jarak dari Tian agat tak emmecah fokusnya.“Sabar, ya,” balas Tian dengan senyumannya.Senyuman yang mampu
Baca selengkapnya

BAB : 94

Kaget dan ... sulit diungkapkan dengan kata-kata tentang bagaimana perasaannya kini. Padahal sebelumnya Tian juga pernah memeluknya, bahkan menciumnya, tapi kenapa sekarang saat dia melakukan hal seperti ini saja sudah membuatnya seakan mati rasa. Ya ampun ... badannya terasa kesemutan. Apa ini yang dinamakan sindrome malam pertama. Yakali ada gitu.Kedua lengan kekar itu memeluk tubuhnya penuh. Perlahan bisa ia rasakan hembusan napas hangat yang menyeruak di lekukan lehernya. Astaga! Rasanya benar-benar menggelikan. Bukan itu saja ... bulu kuduknya seakan meremang.Tian merasa benar-benar godaan terbesar ada di genggamannya saat ini. Bukan hanya penampakan saja, tapi aroma wangi dan menyegarkan dari tubuh Rhea seakan membuatnya menggila. Rasa capek yang tadinya mendera, seakan lenyap begitu saja.“Berani, ya, menggodaku dengan cara seperti ini,” bisik Tian sambil mencium lekukan leher Rhea dengan lembut.Rhea sedikit bergidik saat Tian berbisik di telinganya.“Memintaku keluar untuk
Baca selengkapnya

BAB : 95

Awalnya sudah tidur, tapi tiba tiba saja ia terbangun karen merasakan sesuatu. Bukan rasa sakit, tapi justru ke rasa di mana perutnya menginginkan sesuatu.Bangun dari posisi tidurnya, kemudian melirik jam yang ada di nakas. Terlihat, jarum pendek masih berada di angka 1 dan jarum panjang berada di angka 6. Kemudian mengarahkan pandangan pada sosok yang tampak tertidur dengan nyenyak di sampingnya.Mendekati dia, sambil menyentuh wajah itu dengan telunjuknya. Membuat si pemilik wajah merasa terganggu karena sentuhannya.“Sayang, ini sudah larut malam. Ayo tidur lagi,” komentarnya menyambar tangan yang sedang bermain di wajahnya ... kemudian merengkuh tubuh itu ke dekapannya.“Je, buka matamu,” pinta Hana.“Aku ngantuk,” respon Justin dengan suara seraknya.“Justin,” rengeknya berharap suaminya itu segera membuka mata dan merespon keinginannya.Yap, sepertinya dia tak tahan dengan rengekan demi rengekan yang menerpa pendengarannya. Hingga akhirnya membuka mata dan menatap tajam ke arah
Baca selengkapnya

BAB : 96

Cahaya matahari menyeruak masuk menerangi kamar dari sela-sela gorden. Seolah dengan sengaja membangunkan si penghuni ruangan yang tampaknya masih enggan untuk membuka mata.Dekapan hangat yang membalut tubuhnya terasa begitu nyaman ... hingga tak ada niatan untuk bangun dan beranjak.Tian melakukan pergerakan saat sebuah deringan ponsel tiba-tiba menyerang pendengarannya. Benar-benar mengganggu saja. Ia membuka mata, mendapati Rhea dalam dekapannya, masih tidur nyenyak. Ya ... hembusan napas teratur dan kedua mata itu masih tertutup rapat. Seakan akan dia tak terganggu sama sekali dengan reaksinya dan suara ponsel.Perlahan satu tangannya menyambar benda pipih yang ada di nakas samping tempat tidur. Ya, jangan sampai pergerakannya membangunkan dia. Melihat siapa yang menghubunginya di pagi buta begini. Bukan, lebih tepatnya ini sudah menjelang siang, tapi tak bisakah memberikannya waktu untuk istirahat.“Ck, Willy,” umpatnya saat melihat nama sobatnya itulah yang tertera.“Apaan?” t
Baca selengkapnya

BAB : 97

Selesai menikmati makan siang, keduanya kini beranjak dari hotel. Bukan kemana-mana, hanya ingin kembali ke rumah. Tadinya Rhea ingin setuju atas usulan liburan yang diberikan Justin, tapi setelah ia pikir-pikir lagi ... justru nggak jadi nggak berminat. Bukan apa apa, hanya ingin beristirahat sejenak dari semua rutinitas di luar sana. Setidaknya ia bisa menahan hasrat jalan jalan karena memikirkan Tian yang pasti bakalan kecapean.Rhea hendak menggunakan sneakers, tapi Tian malah melarang karena kakinya yang masih sakit. Jadilah, ia hanya mengenakan sendal.“Serius, nih, nggak jadi liburan?” tanya Tian memastikan keputusan yang diambil Rhea.“Nggak usah ... aku mau di rumah aja sama kamu.”Jadilah, keduanya kembali ke rumah. Yap, lebih tepatnya menuju ke kediaman Tian. Bukan tempat asing lagi bagi Rhea, karena ia sudah beberapa kali berurusan dengan rumah itu. Seakan akan kini dirinya di sana hanya bertambah status sebagai nyonya dari si pemilik rumah.Sampai di mobil, Rhea menanggal
Baca selengkapnya

BAB : 98

“Kamu, kan ...”“Pacarnya Tian,” sambungnya langsung pada perkataan Rhea.Rhea tersenyum sinis saat mendengar perkataan yang dia katakan. “Viona,” gumam Rhea bersidekap dadaa.“Masih ingat ternyata,” respon Viona saat Rhea menyebut namanya. Tentunya dengan reaksi yang terlihat jelas di wajahnya kalau dirinya tak menyukai Rhea.“Ya, wanita yang pernah menempeli Tian, kan. Tentu saja aku ingat,” terang Rhea seakan memperjelas posisi Viona di matanya.Beberapa kali ia pernah melihat Viona pernah jalan dengan Tian. Ya ... bergelayut manja di lengan Tian yang sebelumnya belum memperistri dirinya. Bagaimana bisa ia melupakan wanita ini.Tercetak mimik kesal di wajah Viona saat mendengar kata-kata Rhea yang seakan memandang buruk padanya.“Lancang sekali kamu berkata seperti itu!” bentak Viona.Rhea tersenyum sinis.“Maaf, ya, Tante Viona ... aku bukan orang yang suka nyari musuh. Apalagi dengan wanita yang jauh tua lebih di atasku. Kesannya aku nggak sopan banget. Takut kualat. Jadi, kalau
Baca selengkapnya

BAB : 99

Justin dan Hana baru kembali dari rumah sakit. Di perjalanan keduanya mampir di sebuah restoran. Niat hati ingin makan enak, tapi ternyata lagi lagi Justin berulah dengan aturannya yang masih berlaku. Bayangin aja, ini restoran sudah ada deretan menu yang tersedia di buku menu, tapi dia malah memesan makanan sesuai keinginanya.“Ini restoran sudah ada menunya, loh, Je ... malah main perintah bikinin ini dan itu,” omel Hana.“Memangnya kenapa? Aku kan hanya riquest makanan yang ku inginkan. Tidak, lebih tepatnya apa yang baik dan steril untukmu. Lihat, kan, mereka juga setuju dengan apa yang ku minta,” balas Justin.Hana menyambar segelas air mineral dan meneguknya hingga habis tak tersisa.“Kamu haus?” tanya Justin.Hana mengangguk. “Haus gara gara kelakuan anehmu. Kamu bikin aku dehidrasi,” gerutunya.Justin hanya tersenyum mendengar balas Hana. Terserahlah, ya ... apapun yang dia pikir tentang dirinya. Mau dikira cerewet, sok mengatur sekalipun. Ia terima, kok. Setidaknya selama mas
Baca selengkapnya

BAB : 100

Tian mondar mandir di kamar, dengan Rhea yang hanya bisa menatap fokus pada suaminya itu. Entah apa yang sedang terjadi, hingga cowok ini begitu tampak khawatir.“Ada masalah apa, sih?”“Justin dan Hana,” jawabnya seadanya.“Iya, aku tahu ini masalah Justin dan Hana. Hanya saja aku mau lebih detail.”“Kamu bilang Hana nelepon tadi dan nanyain keberadaan Justin, kan?”Rhea mengangguk. “Dan masalahnya di mana, Sayang?”“Tadi aku hubungi Willy, katanya Hana juga nyariin Justin ke kantor. Dia nangis dan ... sepertinya Justin sedang berbohong.”“Maksud kamu, On Justin pergi dengan alasan mau ke kantor tapi pada kenyataannya di nggak ke kantor. Begitukah?”“Sepertinya begitu.”Rhea bersidekap dadaa dihadapan Tian seakan menelisik jauh ke dalam manik mata suaminya itu demi mencari tahu sesuatu. Tahu sendiri jika keduanya bersahabt, setidaknya apapun yang ada dalam otak Justin, pasti sama dengan pemikiran Tian.“Jangan menatapku seperti itu. Meskipun aku sahabatnya Justin, tapi untuk yang sat
Baca selengkapnya

BAB : 101

Masuk perlahan ke area pekarangan rumah, tentunya dengan rasa deg deg an. Pasalnya ini di sekitar emreka, ada beberapa penjagaan. Rhea berada di belakang Tian, bahkan tangannya tak lepas dari sang istri.“Aku seperti berada dalam adegan film action. Tiba tiba aku takut,” bisik Rhea semakin mengeratkan genggaman tangannya di tangan Tian.Tadi sudah ia katakan untuk menunggu di luar sana, tapi Rhea malah kekeuh ikut dengannya. Sekarang apalagi kalau bukan menhadapi apa yang ada di depan mata.“Tapi btw, kita kok kayak pasangan Brad Pitt dan angelina Jolie, ya,” tambah Rhea lagi dengan nada pelan.Bisa bisanya Rhea dalam keadaan cemas, malah memikirkan adegan film action. Humornya benar benar dibuat anjlok oleh wanita ini. Sudahlah, yang tadinya cemas, seketika ingin tertawa rasanya.Tian mengintip dibalik jendela yang posisinya terbuka. Dengan Rhea yang memantau keadaan sekitar. Memang tak terlihat jelas apa yang terjadi di dalam sana, tapi dari suara yang ia dengar, bisa dipastikan kal
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
89101112
...
14
DMCA.com Protection Status