Setelah menemui Hana, Rhea dan Tian keluar dari ruangan itu.“Temenin aku makan, yuk,” ajaknya langsung merangkul Rhea dan pergi dari sana.“Om, aku ke sini mau cek keadaan Hana, bukan mau nemenin kamu makan, loh,” komentar Rhea.“Dia nggak apa-apa ... kamu udah cek barusan, kan. Lagian, ada Justin. Dan dokter juga udah bilang kalau Hana udah boleh pulang. Kamu yakin nggak mau nemenin aku makan? Perutku lapar, aku belum sarapana,” jelas Tian memeperlihatkan wajah sedihnya karena kelaparan.“Ngenes sekali dirimu,” ledek Rhea yang akhirnya mau menemani Tian.Keduanya masuk mobil, mencari suatu tempat untuk bisa menikmati makanan. Tapi dalam perjalanan, Rhea dibuat bingung.“Om, ini bukan ke arah rumahmu,” komentar Rhea. Ia tak lupa ingatan, hingga melupakan alamat rumah kekasihnya sendiri.“Masak untukku, bisa?”“Lagi laper banget, kan? Yakali mau menungguku masak dulu.”Tian membelokkan arah mobilnya pada sebuah supermarket. Kemudian berhenti di parkiran.“Aku mau makan masakanmu,” uja
Baca selengkapnya