Mata Hana melotot, mendapati siapa yang menghampirinya kini. Sontak, dengan cepat ia mendorong Justin yang masih berada di atas badannya, hingga menyingkir. Setelah itu ia segera beranjak dari tempat tidur dengan tampang cemas. "Papa," ujarnya menghampiri seorang laki-laki paruh baya."Apa yang kamu lakukan?!" tanya laki-laki paruh baya itu dengan wajah penuh emosi. Bagaimana ia tak emosi, mendapati anak gadisnya malah beradegan seperti itu di depan matanya sendiri. Mending kalau hanya dapat info dari orang lain, lah ini justru melihat langsung."Aku nggak lakuin apa-apa, Pa," jawab Hana. "Dia yang bikin masalah buatku," tambahnya menunjuk kearah Justin yang masih duduk di pinggiran tempat tidur dengan ekspressi santai, seolah tak sedang terjadi masalah apa-apa.Emil, papanya Hana menatap tajam kearah Justin. Perlahan melangkah untuk semakin mendekat. Tapi tiba-tiba dahinya berkerut saat memikirkan sesuatu ketika mendapati siapa yang sedang berhadapan dengannya kini. "Kamu Justin, k
Read more