Beranda / Romansa / ME AND PRINCE / Bab 61 - Bab 70

Semua Bab ME AND PRINCE: Bab 61 - Bab 70

800 Bab

BAB 61 GODAAN WANITA

Anelies masih tidak menyangka jika orang yang masuk ke dalam lift kemudian adalah Tuan Jalal dan asistennya, pria tinggi kurus itu sempat menatap ke arahnya sebentar. Jantung Anelies langsung dibuat berdentam-dentam, Anelies takut Tuan Jalal akan mengenalinya. Tapi untungnya Tuan Jalal segera sibuk bicara dengan seseorang di dalam telepon.Beberapa kali Tuan Jalal menyebut nama Mr. Loghan. Sepertinya ada perkara penting yang mereka bahas, semacam penandatanganan kontrak bisnis yang akan mereka sepakati bulan depan. Tidak tahu kenapa Anelies malah jadi ikut menyimak pembicaraan mereka. Anelies masih ingat dengan pria bernama Jeremy Loghan dan istrinya yang waktu itu juga ikut datang di acara berkuda, Anelies cuma tidak menyangkan jika mereka malah bekerja sama dengan Tuan Jalal untuk mengalahkan Pangeran Serkan."Aku pastikan Pangeran Serkan juga akan menyetujuinya."Jalal terdengar menjanjikan sesuatu kepada Jeremy Loghan dengan mengunakan nama Pangeran Serkan. Aneleis yakin semua itu
Baca selengkapnya

BAB 62 TERTANGKAP

Setelah berkeliling mencari Anelies, akhirnya Pangeran Serkan menemukan pelayannya Hulya yang masih mondar-mandir di teras belakang istana Zubair."Di mana istriku?" tegas Pangeran Serkan.Hulya sampai terpental mundur oleh keterkejutannya sendiri begitu melihat Pangeran Serkan yang sudah berapi-api dengan kemurkaannya."Kau bilang istriku sedang ada di ruang spa!""Oh, Tuanku ..." Hulya segera berlutut memohon ampun sambil terus ingin mencium kaki Pangeran Serkan. "Maafkan aku Tuan Muda ... maafkan aku ....""Bicaralah yang benar, karena seharusnya kau lebih paham apa hukuman untuk pendusta!"Pangeran Serkan tidak main-main karena bisa benar-benar kehilangan kesabaran menghadapi Hulya yang malah menangis."Dia pergi ke istana Tuan Husain dan sampai sekarang belum kembali ...""Apa maksudmu!" bentak Serkan langsung melotot pada Hulya."Dia yang bersikeras pergi, aku tidak bisa mencegahnya ..."Hulya Menangis dan terpaksa menceritakan semuanya karena takut Anelies celaka."Aku sangat ta
Baca selengkapnya

BAB 63 SENTUHAN PRIA

Hari sudah kembali pagi ketika Anelies terbangun dengan Bibi Hulya yang bantu menyeka tubuhnya dengan handuk hangat."Apa pangeran Serkan menghukummu?" tanya Hulya dengan tatapan prihatin dan cemas."Dia marah," cuma itu yang yang diucapkan Anelies tanpa menyebutkan detailnya.Hulya sangat prihatin dengan kondisi Anelies dan secara tidak langsung dia juga merasa bersalah. Meskipun gadis muda itu tidak mau bercerita tapi Hulya tetap bisa melihat semua jejak yang ditinggalkan Pangeran Serkan di sekujur tubuh Anelies."Aku tidak apa-apa Bibi."Hulya kembali menyeka dada Anelies yang penuh dengan jejak hisapan pria."Tengkuraplah biar kuseka punggungmu."Anelies mengikuti dengan patuh, gadis itu tengkurap pelan-pelan kemudian meletakkan kepalanya dengan posisi miring di atas bantal untuk menghindari tatapan Bibi Hulya. Ada cukup banyak bekas hisapan di sekujur punggung, mulai dari bahu kemudian turun menelusuri garis tulang belakang hingga ke pinggul dan sekitar paha. Anelies memiliki kuli
Baca selengkapnya

BAB 64 DIBERI RAMUAN

Setelah diberi waktu jeda istirahat selama satu hari satu malam tanpa di ganggu, Anelies tetap harus bersiap untuk mendapat hukuman. Sejak kemarin Pangeran Serkan memang belum membahas ulahnya sama sekali, tapi bukan berarti lelaki itu bakal hilang ingatan sampai lupa untuk menghukumnya.Berbagai jejak di kulit Anelies baru saja memudar tapi Anelies harus siap seperti nasehat Bibi Hulya untuk jadi gadis penurut agar Pangeran Serkan tidak semakin marah. Sejak kemarin Anelies juga tidak berani keluar kamar, dia cuma mengintip halaman luar dari jendela. Kemarahan Pangeran Serkan benar-benar masih membuat Anelies trauma. Nampaknya pria itu juga mulai kesal dengan Anelies yang tidak kunjung bisa menikmati hubungan sex mereka sementara Serkan butuh dipuaskan.Anelies mengetukkan ujung-ujung jarinya di bingkai jendela sambil terus berpikir dan menghitung detik-detik waktu hukumannya. Anelies juga tidak bisa menghentikan berbagai trauma yang semakin memadat di kepalanya. Anelies tidak ingin me
Baca selengkapnya

BAB 65 ANAK LAKI-LAKI

"Anda curang!" Anelies tetap menuduh.Tiba-tiba pangeran Serkan malah berdiri dan menunjuk Anelies dengan tegas. "Jangan berani-berani mencuri lagi dariku!" Andai saja Pangeran Serkan tidak memakai liontinnya setiap waktu mungkin sudah bisa Anelies curi dari dulu.'Pangeran yang licik dan curang!' gemas Anelies dalam kepalanya.Pangeran Serkan juga langsung pergi mengabaikan kekesalan Anelies yang setalah itu malah tidak sengaja melihat ke arah Putri Kalifa.Putri Kalifa sedang berada di balkon kamarnya, agak berjauhan tapi Anelies baru sadar jika dari tadi mereka sedang diperhatikan. Walaupun Pangeran Serkan sudah tahu mata Putri Kalifa telah sembuh, tapi dia tetap memakai satu penutup mata di hadapan semua orang. Yang Anelies heran kenapa kemarin tidak kedua matanya sekalian yang tersiram air panas."Jangan pikir aku tidak tahu kau suka memandangi Pangeran Serkan!" gumam Anelies dengan nada ketus meski omelannya cuma didengar oleh angin.Anelies tidak suka dengan Putri Kalifa, dia s
Baca selengkapnya

BAB 66 DIJEBAK DENGAN LICIK

Yang Mulya Seika sedang mengajak Putri Kalifa untuk menemaninya minum teh dan menikmati beberapa biji kurma di pagi hari. Sejak teh di cangkir mereka dituangkan hingga hampir dingin, Putri Kalifa belum menyentuhnya sama sekali."Syarfi akan membantu kita, Serkan akan segera menikahimu!" Yang Mulya Seika sudah berulang kali menghibur keponakannya yang nampak murung sejak kemarin."Apa itu tidak terlalu lama dan Pangeran Serkan sudah lebih dulu mendapatkan anak laki-laki dari Serena?" Putri Kalifa berpaling untuk menatap bibinya. "Aku tidak mau hanya menjadi selir.""Aku dan Syarfi sedang mencari akal agar Serkan mau mengeluarkan dokumen-dukumennya dari brankas."Yang Mulya Seika masih berusaha menjelaskan rencananya dengan Syarfi ketika tiba-tiba Putri Kalifa memotong."Aku tidak keberatan melahirkan anak laki-laki untuk Pangeran Serkan seperti cara, Bibi.""Apa maksudmu?" Jelas sekai jika yang Mulya Seika terkejut mendengar keponakannya bicara seperti itu."Aku pernah mendengar pembica
Baca selengkapnya

BAB 67 PENYAMARAN ANELIS

Anelies diberi pakaian panjang dengan tudung kepala dan cadar, persis seperti pakaian yang sering dipakai Syarfi. Semua serba hitam sangat kontras dengan pakaian para laki-laki yang putih bersih. Jika masyarakat barat dan sebagian besar belahan bumi lainya suka memakai kemeja atau jas dalam pertemuan resmi, mereka suka memakai jubah putih. Para laki-laki juga akan dianggap nampak lebih berkarisma dan keren dalam balutan pakaian panjang tersebut.Pangeran Serkan berjalan memasuki lobi megah gedung dengan rombongan pria-pria bertubuh tinggi besar berpakaian putih seragam. Sebagian dari mereka adalah ajudan istana, sebagian lagi asisten dan jurnalis khusus kerajaan yang memang bertugas meliput serta mendokumentasikan semua kegiatan Pangeran Serkan. Baru kali ini juga Anelies dibawa tampil di depan publik meski cuma sedang berperan sebagai orang lain.Rombongan kerajaan juga terlihat menarik perhatian publik begitu keluar dari barisan mobil pengawal dan menyeruak masuk ke dalam gedung . Se
Baca selengkapnya

BAB 68 TINGKAH ANELIES

"Jangan mengigit!" Serkan memperingatkan Anelies yang tidak mau diam sementara mereka masih berjalan di lorong dan siapapun bisa melihat tingkah konyolnya.Omar sudah berjalan lebih cepat di depan untuk membukakan pintu kamar."Selidiki semua pengawal yang tadi menjemputnya!"Serkan memberi perintah pada Omar yang langsung mengangguk patuh dan permisi pergi.Pangeran Serkan juga langsung membawa Anelies masuk ke dalam kamar, menjatuhkan tubuh Anelies ke atas ranjang sampai agak terhempas keras karena ulahnya yang tidak mau diam."Kau tampan, Pangeran Serkan ..." Anelies masih melingkarkan lengan ke leher Pangeran Serkan tidak mau dilepas."Akan kuambilkan air minum dulu untukmu." Serkan masih khawatir Anelies salah makan sesuatu yang beracun.Anelies malah menggeleng kemudian menempelkan dada dan bangkit lagi untuk menjilat sisi leher lelakinya. "Aku tidak haus, aku ingin dipeluk erat-erat," rengek Anelies persis anak-anak yang rewel tapi sudah berani menjilati lelaki dewasa.Mau tidak
Baca selengkapnya

BAB 69 CEMBURU

Begitu kembali ke istana Zubair, Pangeran Serkan segera pergi menemui ibunya untuk meminta maaf karena kemarin tidak bisa datang. Pangeran Serkan terlihat berjalan dengan langkah kaki cepat melalui lorong istana Zubair. Beberapa pelayan yang berpapasan dengannya terlihat diam-diam memperhatikan. Tidak biasanya Pangeran Serkan memakai jubah dengan krah tinggi seperti itu.Sebenarnya masing-masing wilayah memiliki ciri khasnya sendiri dalam berpakaian. Orang-orang Saudi Arabia akan memakai jubah dengan krah tinggi disertai manset di bagian lengan, orang Maroko juga hampir sama tapi bagian lehernya agak longgar, untuk di Uni Emirat mereka tidak memakai krah tinggi tapi memiliki rumbai tali panjang di bagian depan, kurang lebih seperti itu juga yang biasa dipakai Pangeran Serkan, bedanya hanya tidak berumbai.Hari ini Pangeran Serkan sengaja memakai jubah berkerah tinggi dan rapat untuk menutupi jejak di sisi lehernya yang telah dibuat Anelies tadi malam. Pangeran Serkan langsung masuk ke
Baca selengkapnya

BAB 70 DISELIDIKI

"Kami benar-benar tidak menemukan nama yang Anda cari, Yang Mulya."Untuk ke sekian kalinya orang suruhan Yang Mulya Seika kembali dengan laporan mengecewakan."Saya sudah meyelidiki ke semua yayasan yang dimiliki kerajaan dan mewawancarai banyak orang yang tinggal di sana, tapi tidak satupun dari mereka yang mengenal nama Serena. Mereka juga tidak ada yang tahu jika Pangeran Serkan membawa seorang gadis muda dari yayasan.""Pergilah!" usir Yang Mulya Seika karena sudah muak dengan semua usaha yang tidak membuahkan hasil dan merasa semakin dibohongi oleh putranya sendiri. Putra satu-satunya yang dia harap akan selalu setia padanya."Maaf Yang Mulya ..." Pria itu mengundurkan diri dengan merunduk hormat.Putri Kalifa yang dari tadi cuma ikut menyimak segera berjalan mendekati Yang Mulya Seika."Pasti kita akan tahu siapa dia sebenarnya!" Putri Kalifa menyentuh punggung tangan Yang Mulya Seika. "Seorang penipu pada akhirnya pasti akan terungkap!""Sudah kuduga sejak awal jika wanita itu
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
80
DMCA.com Protection Status