VOTE YA
"Kami benar-benar tidak menemukan nama yang Anda cari, Yang Mulya."Untuk ke sekian kalinya orang suruhan Yang Mulya Seika kembali dengan laporan mengecewakan."Saya sudah meyelidiki ke semua yayasan yang dimiliki kerajaan dan mewawancarai banyak orang yang tinggal di sana, tapi tidak satupun dari mereka yang mengenal nama Serena. Mereka juga tidak ada yang tahu jika Pangeran Serkan membawa seorang gadis muda dari yayasan.""Pergilah!" usir Yang Mulya Seika karena sudah muak dengan semua usaha yang tidak membuahkan hasil dan merasa semakin dibohongi oleh putranya sendiri. Putra satu-satunya yang dia harap akan selalu setia padanya."Maaf Yang Mulya ..." Pria itu mengundurkan diri dengan merunduk hormat.Putri Kalifa yang dari tadi cuma ikut menyimak segera berjalan mendekati Yang Mulya Seika."Pasti kita akan tahu siapa dia sebenarnya!" Putri Kalifa menyentuh punggung tangan Yang Mulya Seika. "Seorang penipu pada akhirnya pasti akan terungkap!""Sudah kuduga sejak awal jika wanita itu
Anelies sama sekali tidak memiliki firasat atau melihat kilasan apapun jika hari itu akan terjadi sebuah bencana. Pagi hari berjalan seperti biasanya. Bibi Hulya yang membawakannya sarapan setelah Pangeran Serkan pergi. Pangeran Serkan juga masih seperti kebiasaannya. Anelies cuma sering sedih melihat sikap Pangeran Serkan yang bisa begitu ramah pada semua orang tapi kaku dan dingin pada wanitanya, seolah pria itu tidak ingat ingat samasekali jika sedang punya keinginan dan harus dituruti.Tiba-tiba istana Zubair heboh dengan kedatangan para pengawal istana yang menyuruh semua pelayan keluar."Cepat keluar!" teriak suara-sura lantang pria yang langsung membuat semua pelayan ketakutan."Keluar dan berbaris di halaman! jangan membawa apapun!"Para pelayan segera meninggalkan semua kegiatannya dan berlarian tergopoh-gopoh sambil menyingsingkan gaun panjang untuk berbaris di halaman paving. Mereka ketakutan melihat para mengawal istana menggeledah semua kamar pelayan, entah apa yang sedan
Begitu tahu ada yang menukar botol minumannya Pangeran Serkan langsung memberi perintah untuk melacak siapa pelakunya. Tidak butuh waktu lama bagi Omar untuk menyeret pelakunya kehadapan Pangeran Serkan.Pangeran Serkan sudah duduk menunggu Syarfi yang baru didorong masuk oleh Omar. Dalam seumur hidupnya Syarfi belum pernah merasa ketakutan sehebat ini hanya dengan ditatap oleh Pangeran Serkan. Netra hijaunya memekat dalam seperti lentera api dalam gelap yang berkobar menyala-nyala penuh kemurkaan."Maaf, ampuni aku Pangeran Serkan ..." Syarfi langsung bersujud di lantai dan menangis hingga menggigil."Siapa yang menyuruhmu?" tegas Pangeran Serkan dalam pertanyaan dingin."Saya benar-benar tidak tahu apa isi minuman tersebut, saya hanya menjalankan perintah Yang Mulya Seika."Sudah Serkan duga jika dalangnya adalah ibunya sendiri."Berani sekali kau bekerja untuk orang lain!"Biarpun terkenal sangat ramah dan dermawan tapi Pangeran Serkan juga bisa sangat keras pada penghianat."Saya
"Kau boleh memanjatku!" Tiba-tiba Pangeran Serkan menarik pinggang Anelies, membiarkan pinggulnya merekat.Anelies sudah telanjang tidak memakai apa-apa sementara Pangeran Serkan masih berpakaian utuh dan minta untuk dipanjat. Kedua telapak tangan Anelies cuma mengais di permukaan dada tebal Pangeran Serka karena gelisah merasakan bokongnya mulai diremasi tangan laki-laki."Ayo ...!" Pangeran Serkan masih menunggu tindakan Anelies yang tetap tidak memiliki inisiatif untuk bergerak."Pangeran Serkan ..." Anelies cuma menengadah dengan bibir sedikit terengah ketika menghirup udara dengan rasa kelu.Akhirnya Serkan tetap kehilangan kesabaran, pria itu segera merunduk untuk merampas bibir gadis belianya yang manis. Walaupun menyebalkan dan masih bodoh, Anelies tetap sangat manis untuk dinikmati. Serkan mencengkeram pinggul Anelies untuk dia angkat sampai sejajar pinggang supaya kakinya dapat melingkar.Anelies benar-benar sulit utuk di ajak bermain dalam kondisi sadar. Serkan yang gemas te
Suasana di istana Zubair sedang panas pasca kemarahan Pangeran Serkan pada Yang Mulya Seika."Sudah kuduga wanita itu tidak bisa kita percaya dia telah mengkhianati kita, Bibi."Putri Kalifa dan Yang Mulya Seika sedang membicarakan notaris kepercayaan Pangeran Serkan yang terlalu bodoh untuk menukar botol minuman di depan area publik dengan kamera CCTV. Syarfi memang benar-benar tidak tahu apa isi botol tersebut dia hanya percaya Yang Mulya Seika tidak mungkin meracuni putranya sendiri karena itu Syarfi sangat tenang ketika menukar botol minum Pangeran Serkan."Aku harus bisa membuat Serkan kembali mempercayaiku!" Yang Mulya Seika terus memijit-mijit sendiri pelipisnya yang nyeri.Kemarahan Pangeran Serkan kemarin benar-benar bukan main-main. Pangeran Serkan berani mengancam akan mengasingkan ibunya sendiri dari lingkungan istana Zubair jika sang ibu tetap tidak menyukai wanita pilihannya. Benar-benar mimpi buruk bagi seorang ibu ketika dimusuhi oleh putranya sendiri. Putra satu-satun
Baru kali ini Anelies tahu rasanya menyukai lawan jenis. Sebenarnya sangat wajar menyukai pria yang sudah berulang kali menyentuhnya dengan begitu intim, tapi Anelies malah terus dibuat takut dan cemas.Siapapun pasti akan jatuh cinta pada sosok pria seperti Pangeran Serkan, dia muda, tampan, kaya-raya, serta berkedudukan tinggi. Tipe pria yang akan dikelilingi banyak wanita dan boleh memiliki banyak istri. Seharusnya Anelies tidak boleh jatuh cinta, tapi gadis itu benar-benar masih awam mengenai perasaan terhadap pria. Berbeda dengan Pangeran Serkan yang sudah jauh lebih dewasa dan matang untuk memilah perasaannya. Pria juga cenderung berpikir masuk akal, meski ketika memiliki keinginan bisa sulit untuk dihentikan.Malam semakin larut tapi Pangeran Serkan belum juga kembali ke istana Zubair. Meski tadi pagi Pangeran Serkan sudah mengatakan jika dia akan pulang malam tapi Anelies tetap cemas. Anelies tidak bisa tidur, dari tadi gelisah tidak nyaman seolah dia punya firasat buruk.Aneli
Syarfi benar-benar sudah nekat dengan mengakui perasaanya pada seorang pria seperti pangeran Serkan. Syarfi sangat tersiksa ketika Pangeran Serkan yang mengusirnya, dan telah menemukan jalan buntu untuk bisa dimaafkan. "Maafkan aku karena berani mencintai Anda Pangeran Serkan." Pangeran Serkan masih tidak bergeming mendengar kejujuran Syarfi. "Sungguh aku rela untuk melakukan apapun demi untuk mendapatkan maaf dari Anda, Pangeran Serkan." Syarfi menengadahkan wajahnya yang lembab karena air mata. Cukup lama Pangeran Serkan hanya mentapnya tanpa bergeming. "Aku bukan pria yang bisa kau miliki!" Jika Pangeran Serkan menyatakan tegas tidak akan menyentuh Putri Kalifa. Pangeran Serkan juga mempertegas di hadapan Syarfi jika dirinya tidak akan bisa untuk dia dapatkan. "Carilah laki-laki baik yang bisa memilikimu!" Kebijakan Pangeran Serkan benar-benar membuat Syarfi malu. Ternyata Pangeran Serkan bisa memaklumi perasaan Syarfi yang telah mengaku jatuh cinta padanya. Mungkin karena P
Siang itu juga Anelies langsung menghubungi Pangeran Serkan tapi justru Syarfi yang mengangkat pangilan teleponnya. "Aku ingin bicara pada Pangeran Serkan." "Pangeran Serkan masih ada acara penting dia belum bisa mengangkat panggilan telepon." Notaris Pangeran Serkan menjawab dengan suara ramah. "Tolong sampaikan padanya aku ingin bicara, ini penting!" "Ya, nanti akan segera saya sampaikan setelah Pangeran Serkan selesai." Syarfi menutup pangilan telepon Aneleis lebih dulu. Anelies masih belum tahu jika kemarin Pangeran Serkan sudah sempat memberhentikan Notarisnya. Ini merupakan kesempatan kedua untuk Syarfi setelah kemuraan hati Pangeran Serkan yang masih mau memaafkannya. Syarfi masih memperhatikan layar ponsel Pangeran Serkan yang baru padam dan tetap tidak bisa menghentikan rasa cemburunya pada gadis muda yang telah dinikahi tuannya. Selama ini hanya syarfi yang tahu jika Pangeran Serkan membuat kontrak pernikahan dengan istrinya. Seandainya saja Pangeran Serkan hanya mengin
BAB 6 KACAUSudah hampir setengah jam Putri Sofia masuk ke dalam toilet dan sampai sekarang belum keluar. Penata makeup dan gaun yang tadi bersabar menunggu akhirnya memberanikan diri untuk mengetuk pintu toilet."Putri Sofia!"Sama sekali tidak ada jawaban dari dalam."Putri Sofia, apa Anda baik-baik saja?"Tetap tidak ada jawaban, mereka semua mulai cemas. Dua orang yang lain ikut mengetuk pintu, memutar handel dan mendorong."Pintunya terkunci dari dalam!"Mereka panik."Panggil pengawal!"Salah satu dari mereka berlari keluar untuk memangil pengawal sementara yang lain terus berusaha menggedor pintu toilet sambil memanggil nama Putri Sofia berulang-ulang. Benar-benar tidak ada jawaban dari dalam, mustahil jika mereka semua tidak cemas ketakutan, apa lagi Putri Sofia sudah hampir setengah jam di dalam kamar toilet.Tiga orang pengawal wanita tiba, mereka langsung mencongkel daun pintu kamar mandi untuk didobrak paksa."Oh, Tuhan!"Mereka semua syok, Putri Sofia sudah tidak ada di d
BAB 5 PANGERAN AL-WALEEDPangeran Al-Waleed adalah putra mahkota dari kerajaan besar super kaya raya. Selain berparas tampan, Pangeran Al-Waleed juga sangat di segani sebagai politisi muda brilian. Raja Haleed berharap putra mahkotanya segera bisa menikahi putri Yang Mulya Serkan. Mereka sama-sama memiliki harapan besar untuk bisa menjalin kekeluargaan.Tahun ini usia Pangeran Al-Waleed dua puluh delapan tahun, sudah cukup matang untuk menikah dan memiliki keturunan. Selisih usia sepuluh tahun antara Pangeran Al-Waleed dengan Putri Sofia tidak akan jadi soal, Pangeran Al-Waleed masih sangat muda dan luar biasa tampan. Pria yang jauh lebih dewasa justru akan lebih tenang untuk menghadapi Putri Sofia yang masih sangat muda dan manja."Apa saya boleh masuk Pangeran?" Suara Abdul mengetuk daun pintu kamar Pangeran Al-Waleed dari luar."Masuklah."Abdul adalah pengawal kepercayaan raja Khaleed yang sekarang juga dipercaya untuk mendampingi putra mahkota. Setelah mendorong daun pintu untu
BAB 4 DELAPAN BELAS TAHUNSelain Pangeran Hamdan dan Pangeran Habibi, Yang Mulya Serkan juga memiliki seorang putra tampan yang mulai beranjak remaja. Tahun ini usia Pangeran Husain sudah menginjak empat belas tahun, pemuda tampan itu terlihat sedang fokus membaca buku filsafat di perpustakaan istana. Semakin tumbuh dewasa, Pangeran Husain semakin mirip dengan Brandon Lington yang diam-diam suka menekuni buku filsafat serta sejarah.Nampaknya Pangeran Husain semakin penasaran dan terus penasaran dengan asal mula kemampuan spesialnya. Husain merasa perlu mengetahui sumber energi terbesar dalam dirinya untuk dapat dia kendalikan dengan sempurna. Pangeran Husain telah berjanji akan membantu Zontus terlepas dari darah immortal, mereka harus berhasil, tidak boleh gagal lagi.Pangeran Husain masih fokus memahami kalimat filsafat yang sangat ambigu mengenai para leluhur kerajan dan tiba-tiba datang pengganggu tidak di undang."Husain lihat ini!" Pangeran Habibi datang untuk pamer. "Aku berf
BAB 3 KEMENANGANFaaz berhasil menjadi juara pertandingan berkuda untuk piala Putra Mahkota dengan total hadiah sepuluh juta dolar. Kemenangan yang masih terasa seperti mimpi. Faaz berhasil mengalahkan atlet-atlet ternama lainya termasuk Pangeran Yusuf. Begitu Faaz turun dari atas punggung kuda, beberapa wartawan langsung datang mengerumuninya untuk wawancara."Apa yang ingin kau sampaikan untuk kemenangan menakjubkan ini?""Ini adalah mimpi, saya masih kehabisan kata-kata untuk menggambarkan apa yang saya rasakan ini." Faaz gugup menghadapi pertanyaan media. "Aku ingin berterima kasih pada kedua sahabatku!"Faaz langsung merangkul Ahmed dan Ramzi untuk ikut berfoto di hadapan kamera para wartawan."Tanpa mereka aku tidak akan berdiri di arena ini!" Faaz terus berbangga pada kedua sahabatnya. "Aku sangat beruntung!""Kau akan mendapatkan sepuluh juta dolar, apa rencanamu setelah ini?"Antusiasme para wartawan tidak kalah menggebu dengan hadirnya juara baru dari seorang anak muda yang
BAB 2 PUTRI SOFIASebagai putri dari raja kaya raya, sejak kecil Putri Sofia telah hidup di tengah kemegahan serta kemewahan Istana Zubair, selalu jadi yang paling cantik dan disayang oleh Yang Mulya Serkan. Karena kecantikannya Putri Sofia tidak pernah diperbolehkan pergi ke sekolah umum, meski demikian Putri Sofia tetap mendapatkan pendidikan privat dari guru-guru terbaik. Sekarang Putri Sofia telah tumbuh menjadi gadis cantik jelita yang cerdas, sopan dan tetap sangat dimanja.Karena Putri Sofia tidak pernah bergaul di luar lingkungan istana, lingkungan pergaulan yang sempit membuat Putri Sofia diam-diam mengagumi sepupunya sendiri sejak mereka masih anak-anak. Hanya Pangeran Yusuf yang selalu paling tampan di mata Putri Sofia. Putri Sofia tidak pernah perduli dengan perjodohannya dengan Pangeran Al-Waleed.Belum ada yang tahu mengenai rencana perjodohan Putri Sofia dengan Pangeran Al-Waleed, seharusnya Putri Sofia sendiri juga belum tahu seandainya dia tidak diam-diam menguping pe
BAB 1 Al-FAAZATiga orang pemuda terlihat sedang berkuda mengelilingi perbukitan tandus, mereka berlomba untuk memacu kaki kuda masing-masing sekencang mungkin. Persaingan semakin keras dan sengit begitu memasuki putaran ke dua. Sejak putaran awal kuda Arab berbulu perunggu yang terus melesat di barisan paling depan, terus meluncur seperti peluru berkaki empat. Jantung ikut berdebar keras, darah ikut mengalir panas bercampur luapan api adrenalin. Setelah tiga kali putaran, kuda perunggu tetap jadi yang terdepan hingga kedua rekannya meledakkan teriakan."Faaz kau hebat!" Ahmed berteriak sampai serak"Kau harus ikut pertandingan tahun ini!" Ramzi ikut memberi semangat pada kawannya yang tidak pernah terkalahkan dalam berkuda."Aku bukan penunggang kuda profesional." Faaz melompat turun dari atas punggung kuda untuk menghampiri kedua rekannya Ramzi dan Ahmed."Aku yakin kau bisa menjadi juara! Kau memiliki kemampuan alami, dari darah dan jantungmu! Kau bisa mengalahkan para profesional
BAB 297 EXSTRA PARTTIGA TAHUN KEMUDIANMia melihat keluar halaman melalui jendela kamar, dia melihat induk rusa dan kedua anaknya. Mia baru sadar jika kedua anak rusa tetap anak-anak setelah tiga tahun berlalu. Rusa-rusa itu adalah mahluk sihir, mahluk sihir peliharaan Putri Eluise yang sama sekali tidak berubah setelah sekian abad berlalu dan pemiliknya telah melupakannya. Dunia benar-benar tidak berjalan sebagimana mestinya buat mereka.Mia beralih memperhatikan telapak tangannya di bawah pantulan sinar jingga matahari pagi yang sedang cerah. Mia melihat aliran darah kebiruan dibalik kulit punggung telapak tangannya. Manusia memiliki aliran darah hangat berdenyut hidup. Hidup artinya tumbuh, terus berubah dan pasti akan menua. Seharusnya Mia bersyukur dengan segala keistimewaan manusia yang terus bersikeras ingin Zontus pertahankan seperti itu.Mia masih memperhatikan urat nadi di punggung telapak tangannya ketika kemudian melihat Zontus berjalan di halaman. Zontus sedang memetik a
BAB 296Sepulang dari pesta pernikahan Theo dan Julie, Mia yang baru berganti pakaian menyusul duduk di samping Zontus. Zontus terlihat baru menghidupkan layar laptopnya ketika Mia mulai bicara."Sepertinya aku setuju dengan saranmu mengenai bayi tabung."Zontus terkejut mendengar Mia tiba-tiba kembali membahas mengenai bayi tabung."Papaku juga berasal dari hasil inseminasi buatan yang dibekukan dan ditanamkan pada rahim wanita lain beberapa tahun kemudian setelah James Loghan lahir. Papaku dan James Loghan sebenarnya adalah hasil iseminasi buatan dari satu sel telur, sama seperti Gerald dengan Nathan, mereka kembar identik tapi tumbuh di rahim wanita berbeda."Mia menceritakan semua hal yang tadi baru dia dengar dari Aron Loghan. Niat awal Mia, sebenarnya cuma ingin curhat pada Aron tentang keinginan Zontus mengenai bayi tabung. Awalnya Mia mengeluh sedih, tapi ternyata Aron justru sangat mendukung hingga memberikan banyak contoh nyata dari orang-orang di dekat mereka."Sepertinya
BAB 295 MENDAPATKAN KELUARGASetelah mengucapkan janji pernikahan, Theo memakaikan sebuah cincin berlian cantik di jari manis Juli."Terima kasih karena telah menyelamatkanku dari dunia gelap tanpa masa depan. Terimakasih kasih telah hadir dengan hatimu yang penuh cinta tanpa batas." Theo mencium pengantin cantiknya di hadapan semua tamu.Semua yang tahu perjalanan Theo bersama Julie pasti akan terharu melihat Theo berani menentang keluarganya untuk nekat menikahi Julie. Gerald dan Emillie juga datang ke pernikahan Theo, mereka duduk dalam satu meja bersama Mara, Mia dan Zontus. Mara juga ikut sangat bangga melihat Jared berjalan mendampingi Julie. Julie yang telah hidup sebatang kara kali ini akan ikut mendapatkan banyak keluarga."Oh, dia sangat manis." Mara menitikkan airmata haru ketika mendengar Theo menyebut nama Julie sebagai istrinya.Suara tepuk tangan dan ucapan selamat serempak bergemuruh dari para tamu yang ikut berbahagia. Cuma Mrs. Haris yang sama sekali tidak mau memb