Jangan lupa VOTE untuk mendukung cerita ini.
Suasana di istana Zubair sedang panas pasca kemarahan Pangeran Serkan pada Yang Mulya Seika."Sudah kuduga wanita itu tidak bisa kita percaya dia telah mengkhianati kita, Bibi."Putri Kalifa dan Yang Mulya Seika sedang membicarakan notaris kepercayaan Pangeran Serkan yang terlalu bodoh untuk menukar botol minuman di depan area publik dengan kamera CCTV. Syarfi memang benar-benar tidak tahu apa isi botol tersebut dia hanya percaya Yang Mulya Seika tidak mungkin meracuni putranya sendiri karena itu Syarfi sangat tenang ketika menukar botol minum Pangeran Serkan."Aku harus bisa membuat Serkan kembali mempercayaiku!" Yang Mulya Seika terus memijit-mijit sendiri pelipisnya yang nyeri.Kemarahan Pangeran Serkan kemarin benar-benar bukan main-main. Pangeran Serkan berani mengancam akan mengasingkan ibunya sendiri dari lingkungan istana Zubair jika sang ibu tetap tidak menyukai wanita pilihannya. Benar-benar mimpi buruk bagi seorang ibu ketika dimusuhi oleh putranya sendiri. Putra satu-satun
Baru kali ini Anelies tahu rasanya menyukai lawan jenis. Sebenarnya sangat wajar menyukai pria yang sudah berulang kali menyentuhnya dengan begitu intim, tapi Anelies malah terus dibuat takut dan cemas.Siapapun pasti akan jatuh cinta pada sosok pria seperti Pangeran Serkan, dia muda, tampan, kaya-raya, serta berkedudukan tinggi. Tipe pria yang akan dikelilingi banyak wanita dan boleh memiliki banyak istri. Seharusnya Anelies tidak boleh jatuh cinta, tapi gadis itu benar-benar masih awam mengenai perasaan terhadap pria. Berbeda dengan Pangeran Serkan yang sudah jauh lebih dewasa dan matang untuk memilah perasaannya. Pria juga cenderung berpikir masuk akal, meski ketika memiliki keinginan bisa sulit untuk dihentikan.Malam semakin larut tapi Pangeran Serkan belum juga kembali ke istana Zubair. Meski tadi pagi Pangeran Serkan sudah mengatakan jika dia akan pulang malam tapi Anelies tetap cemas. Anelies tidak bisa tidur, dari tadi gelisah tidak nyaman seolah dia punya firasat buruk.Aneli
Syarfi benar-benar sudah nekat dengan mengakui perasaanya pada seorang pria seperti pangeran Serkan. Syarfi sangat tersiksa ketika Pangeran Serkan yang mengusirnya, dan telah menemukan jalan buntu untuk bisa dimaafkan. "Maafkan aku karena berani mencintai Anda Pangeran Serkan." Pangeran Serkan masih tidak bergeming mendengar kejujuran Syarfi. "Sungguh aku rela untuk melakukan apapun demi untuk mendapatkan maaf dari Anda, Pangeran Serkan." Syarfi menengadahkan wajahnya yang lembab karena air mata. Cukup lama Pangeran Serkan hanya mentapnya tanpa bergeming. "Aku bukan pria yang bisa kau miliki!" Jika Pangeran Serkan menyatakan tegas tidak akan menyentuh Putri Kalifa. Pangeran Serkan juga mempertegas di hadapan Syarfi jika dirinya tidak akan bisa untuk dia dapatkan. "Carilah laki-laki baik yang bisa memilikimu!" Kebijakan Pangeran Serkan benar-benar membuat Syarfi malu. Ternyata Pangeran Serkan bisa memaklumi perasaan Syarfi yang telah mengaku jatuh cinta padanya. Mungkin karena P
Siang itu juga Anelies langsung menghubungi Pangeran Serkan tapi justru Syarfi yang mengangkat pangilan teleponnya. "Aku ingin bicara pada Pangeran Serkan." "Pangeran Serkan masih ada acara penting dia belum bisa mengangkat panggilan telepon." Notaris Pangeran Serkan menjawab dengan suara ramah. "Tolong sampaikan padanya aku ingin bicara, ini penting!" "Ya, nanti akan segera saya sampaikan setelah Pangeran Serkan selesai." Syarfi menutup pangilan telepon Aneleis lebih dulu. Anelies masih belum tahu jika kemarin Pangeran Serkan sudah sempat memberhentikan Notarisnya. Ini merupakan kesempatan kedua untuk Syarfi setelah kemuraan hati Pangeran Serkan yang masih mau memaafkannya. Syarfi masih memperhatikan layar ponsel Pangeran Serkan yang baru padam dan tetap tidak bisa menghentikan rasa cemburunya pada gadis muda yang telah dinikahi tuannya. Selama ini hanya syarfi yang tahu jika Pangeran Serkan membuat kontrak pernikahan dengan istrinya. Seandainya saja Pangeran Serkan hanya mengin
Anelies membuka tirai dari jendela kaca berbingkai besar yang berada tepat di samping mereka, menarik lebar hingga tinggal menyisakan kelambu putih tipis yang tembus cahaya. Seketika sudut kamar itu jadi terang benderang karena sinar matahari langsung yang menimpa lantai marmer dan Pangeran Serkan yang masih duduk di sofa.Anelies kembali gugup ketika berpaling pada lelakinya yang sudah menunggu dengan kaki terbuka dan otot jantan mencuat tegang. Lilitan urat tebalnya semakin jelas dalam cahaya benderang, puncaknya kemerahan lembut meski pria itu terlihat kasar. Taburan bulu-bulu maskulinnya juga terlihat semakin jelas, menyebar mulai dari betis hingga ke pangkal paha, sangat elok tapi Anelies merinding."Ayo, kemari!"Anelies meraih resleting di belakang punggungnya untuk dia turunkan sambi berjalan pelan dan menjatuhkan gaunnya ke lantai. Satu-persatu pembalut tubuhnya tanggal hingga menyisakan tubuh molek berlekuk feminim yang sedang penuh luapan hormon.Wujud gadis muda yang sangat
Setelah disetubuhi sampai puas di atas lantai, Pangeran Serkan membawa Anelies untuk berendam. Merilekskan tubuh dengan air hangat jadi bagian yang sangat nyaman sehabis bercinta. Kadang Anelies juga masih sulit percaya jika dia akan menyukai momen-momen tenang seperti ini bersama seorang pria. Pria yang sangat rupawan hingga tidak masuk akal sedang telanjang bersamanya di dalam bak."Apa masih sakit?""Cuma agak perih karena terakhir tadi Anda sangat keras."Anelies di tumbuk dari posisi belakang, posisi yang membuat kejantanan pria berlawanan arah ketika bergesekan dengan dinding dalam wanita. Rasanya memang lebih berat tapi sepadan juga dengan kenikmatannya."Aku suka pelajaran yang kau dapat dari ruang spa."Anelies diraba dan segera memejamkan mata. Aroma terapi dituangkan itu juga sangat harum menenangkan higa membuat mata ingin melesu. Anelies masih belum tahu jika dalam dosis berlebih dia bisa benar-benar tertidur sampai pagi.Nampaknya mereka tahu semu hal tentang cara memanj
Pangeran Serkan kembali menyusul Anelies setelah lewat tengah malam, pria itu langsung ikut masuk ke dalam selimut dan tidak mengganggu kecuali cuma belaian serta remasan lembut. Anelies benar-benar tidak diijinkan berpakaian cuma untuk dipeluk sampai pagi. Gadis muda bugil yang sangat enak untuk digenggam di mana saja. Anelies memang terlihat seperti anak-anak ketika berada dalam pelukan pangeran Serkan yang bertubuh besar kekar mengelilinginya seperti bingkai kokoh.Selimut Anelies tersibak turun sampai ke pinggang tapi buah dadanya masih ditangkup oleh telapak tang pria besar. Pangeran Serkan juga masih tidur ketika Anelies mendengar suara dengkuran pelan. Pangeran Serkan bukan orang yang tidur mendengkur karena itu Anelies terkejut dan langsung sigap membuka mata.Alangkah terkejutnya Anelies ketika melihat siapa yang ikut tidur di dekatnya."Oh, tidak!" Anelies terlonjak kaget demikian pula dengan harimau jantan itu.Habibi yang semula sedang tidur mendengkur di samping ranjang ju
"Aku curiga wanita pemilik klub itu ikut terlibat!""Kupikir Pablo yang menjualku!" Anelies terkejut.Anelies berhenti mengunyah makannya untuk menatap Pangeran Serkan yang masih duduk tenang menegakkan punggungnya ke sandaran kursi. Salah satu lengan pria itu terulur di atas meja. Pangeran Serkan mengetukkan ujung jari pelan ke permukaan marmer yang dilapisi kaca. "Kau tidak pernah dilelang di situs."Anelies masih memperhatikan tapi jelas sekali jika kerutan di dahinya makin merapat dalam."Semua situsnya palsu, cuma untuk mengecoh kami. Aku rasa tetap Madam Lexsis yang menjualmu!""Tapi kenapa Pablo dibunuh?" Anelies terus dibuat tercengang."Kau bisa mengetahuinya jika bertemu langsung dengan perempuan itu!"Anelies semakin paham kenapa harus dia sendiri yang pergi ke New Jersey untuk bertemu Madam Lexsis."Kita akan berangkat sore ini, Omar sedang menyiapkan penerbangan kita."Sebenarnya Anelies senang bisa pergi sejenak dari istana Zubair dan kembali ke New Jersey. Anelies ber h
BAB 237 KING IN THE NORTH Sejak awal sudah benar tindakan Zontus dengan membekukan Latuza agar tidak mengacau, tapi dengan iseng Lana yang nakal justru membangunkannya. Kali ini giliran Gerald yang kembali mengacau karena tidak mau mendengarkan peringata Zontus untuk berheti ikut campur. Helena yang sudah berahasil lolos dari Latuza terpaksa harus ikut bertarung demi untuk menyeamatkan keturunannya.Mustahil jika Zontus tidak murka, peringatannya telah di abaikan dan sekarang tetap Zontus juga yang harus bertanggung jawab menyelesaikan semuanya segera. Zontus tidak memiliki pilihan lagi setelah melihayat Helena juga telah berkorban."Kalian telah mengacaukan segalanya!" Setelah berteriak lantang Zontus juga langsung melesat pergi dengan murka."Kupikir dia akan melenyapkan kita!" Theo yang bicara disisa atmosfer yang masih beku mencekamGerald juga masih syok karena dia pikir Zontus akan melenyapkan mereka bertiga, tapi ternyata tidak. Gerald, Jared, dan Theo sama-sama masih berd
BAB 236 AKHIR PERTARUNGANDalam kondisi panik terdesak, Latuza langsung melesat ke arah Jared berdiri seorang diri tanpa senjata dan tanpa perlindungan. Meskipun Jared seorang mutan tapi dia tetap bukan lawan sepadan untuk Latuza yang memiliki kemampuan sihir hebat. Haya dengan tatapan mata saja, Jared seketika lupa cara untuk lari dan bergerak. Jared tetap berdiri seperti orang linglung ketika Latuza mendatanginya dengan sangat cepat tidak terduga."Jared!" Gerald berteriak lantang, tapi seperinya dia sudah terlambat.Latuza sengaja menyerang jared untuk mengalihkan perhatian Gerald sekaligus membalas kelancangan musuh-musuhnya. Jared sama sekli tidak menghindar dari serangan Latuza. Tepat ketika Latuza ingin menelan kepala Jared dengan mulut terbuka lebar, tiba-tiba sebuah gelombang tidak kasat mata menerjang tubuh Jared sampai terpental jauh."Wanita terkutuk!" Latuza berteriak melengking pada penyihir berambut merah yang tibatiba sudah berdiri di hadapannya.Jared yang baru terpe
BAB 235 BEKERJA SAMA MENJEBAK LATUZAAnelies dan Emillie sedang duduk di balkon istana membicarakan buku tua Brandon Lington yang masih hilang."Ternyata buku itu berisi kumpulan ramuan sihir yang sangat kuno." Emillie memberitahu Anelies. "Papa yakin, dalam buku itu juga terdapat ramuan sihir yang dapat membebaskan kami dari darah immortal."Anelies jadi membayangkan jika Emillie, Gerald, dan putri mereka bisa mendapatkan kehidupan normal."Sayangnya buku itu hilang." Anelies ikut menyesal. "Seandainya aku bisa melihat siapa yang mengambilnya.""Gerald mencurigai Latuza, karena itu juga sekarang papa dan Gerald sedang bekerja sama memburunya."Pangeran Husain yang diam-diam mendengar pembicaraan mereka tidak berani bicara meskipun dia tahu, buku tersebut sudah dibakar oleh Zontus. Zontus beralasan jika buku tua itu adalah benda terkutuk, harus dimusnahkan, agar tidak kembali menciptakan bencana. Sebenarnya Husain juga tidak mengerti dengan semua tindakan Zontus yang sulit diprediksi.
BAB 234 SEMAKIN DEKATBegitu melihat Lana yang duduk membeku di lantai, Mia langsung sadar siapa pelakunya, karena memang cuma Zontus yang dapat membekukan mahluk apapun yang dia mau."Zontus!" Mia berpaling cepat untuk melihat ke sekeliling kamar.Zontus terlihat sudah berdiri di ambang pintu balkon kamar. Seketika dada Mia berdebar hangat, meledakkan kelegaan luarbiasa meski mahluk yang tidak tahu sudah sangat dia rindukan itu sama sekali tidak memiliki ekspresi menyenangkan.Zontus tetap kaku, dingin dan suka semaunya sendiri. Mia juga masih belum mengerti kenapa dia bisa memiliki persaan berdebar pada mahluk seperti Zontus. Yang Mia tahu, merindukan seseorang tanpa kabar ternyata sangat tidak enak. Mia sudah tidak tahan, dia langsung berlari memeluk Zontus lebih dulu. "Jangan membuatku rindu!" Mia menenggelamkan wajah ke dada hangat Zontus untuk dia hirup dalam-dalam."Jangan membuatku marah!" Zontus balas memeluk erat."Jangan membuatku cemburu!" Kali ini Mia mendongak pada le
BAB 233 RINDU“Aku lapar …!”Seketika Jared langsung menginjak rem mobilnya dan kembali terdengar suara benturan dari punggung jok paling belakang.“Ao!” Kepala Lalan terbentur dan terpental dua kali “Ao!”“Apa yang kau lakukan di situ?” Jared menemukan Lana masih meringkuk di bagasi.“Aku ketiduran.” Lana beralasan.“Harusnya kau tidur di kamar, bukan di sini!” Jared tidak tahan untuk tidka melotot. “Aku mau ikut …” Lana merengek manja.“Kau tidak boleh ikut!” Jared tidak pernah membentak anakanak tapi kali ini pengecualian. “Jangan telpon papaku …!” Bahkan Lana tahu bila Jared akan melapor pada Gerald. Jared tidak mendengarkan rengekan Lana, saat itu juga dia langsung menelpon Gerald.“Hwaaaaa ….!!!” Lana menagis kencang. “Aku maua ikut! Hwaaaaa….!!!”*******Mia sudah berguling ke kiri, berguling lagi ke kanan tapi tetap tidak bisa tidur. Padahal kalau dihitung baru empat hari Zontus pergi, tapi rasanya sudah seperti tujuh abad bagi Mia yang menunggu tanpa kabar. Mia kembali men
BAB 232 MEMBURU LATUZALatuza berhasil kabur dari kejaran bocah immortal nakal. Tapi seandainya Lana tidak sambil keberatan memanggul batang pohon besar, mungkin bocah lincah itu bakal lebih cepat dari pada ular wanita berekor panjang. Akhirnya Lana pulang kerumah dengan kesal dan sekujur tubuhnya belepotan hitam bekas jelanga.Jared terpaksa membersihkan tubuh kotor Lana dengan selang air di halaman. Jared sama sekali tidak tahu jika Lana baru berkelahi dan mengejar ular wanita di tengah huta."Dengar, kau tidak boleh mencuri korek api dari kantong Paman Gerik lagi!" Jared mengosok pipi hitam Lana sambil terus dia beri banyak peringatan. "Tidak boleh asal membakar daun kering!""Aku sudah meniup apinya sampai padam." Lana tidak memberitahu jika yang dia bakar bukan cuma sekedar daun kering, tapi satu batang pohon besar."Bermain api di musim panas sangat berbahaya, kau bisa benar-benar terbakar sampai tidak punya rambut dan bulu mata!" Jared menakut-nakuti Lana."Rambutku tidak bisa
BAB 231 LATUZA VS LANALatuza kembali mendatangi musuhnya satu-persatu, menelan mereka seperti mangsa lezat untuk menambah kekuatan sihir agar menjadi mahluk terkuat. Semakin hebat kemapuan penyihir yang berhasil Latuza telan, maka akan semakin hebat pula kemampuan sihir yang dia dapatkan. Bukan hal mustahil jika Latuza bisa benar-benar menjadi tak terkalahkan.Latuza sedang berdiri di pinggir garis hutan tanah keluarga Clark yang sudah tidak memiliki pelindung. Dari kejauhan Latuza memperhatikan bocah wanita kecil dengan rok tutu merah muda sedang bermain seorang diri di halaman, kaki kecilnya terlihat asik melompat bermain percikan air dengan sepatu booth merah.Latuza tidak menduga bakal kembali melihat anak imortal itu di tanah keluarga Clark. Anak immortal yang juga memiliki kemampuan membangunkan Latuza dari sihir beku milik Zontus. Sebuah kemampuan luar biasa tidak terduga dan bisa jadi mangsa sangat bergizi. Tapi, walaupun terlihat seperti mangsa menggiurkan, bocah nakal adala
BAB 230Latuza semakin berulah, dia telah berani menyerang Helena dan masih akan terus mendatangi musuh musuhnya yang lain."Ular terkutuk!" Lengan Zontus mengepal keras dengan otot meregang kencang.Latuza dan para lycan telah mengusik rajanya. Sepertinya Zontus memang harus segera melenyapkan para pembangkang.Zontus pergi ke Timur, mendatangi istana megah milik keturunan Raja Husain. Sama halnya seperti darah para raja yang telah diberkati, selama berabad-abad, keturuan Raja Husain memiliki garis darah yang terus terjaga. Sampai tiba-tiba keturunan terakhirnya menikahi wanita berambut merah dan melahirkan bocah laki-laki pembuat onar.Pangeran Husain baru melangkah masuk ke dalam kamarnya, ketika dibuat berjingkat terkejut karena melihat sosok Zontus yang tegap tinggi menjulang sudah menghadangnya."Ikut denganku!" Zontus memberi perintah tegas."Aku tidak boleh pergi dari istana!" Pangeran Husain menggeleng. "Baba akan marah!"Bagi Zontus, Pangeran Husain adalah biang masalah kare
BAB 229 BARU SADAR TELAH HILANG Zontus telah menelan darah murni raja negeri Utara. Sesaat setelah darah pekat itu Zontus teguk, seketika sekujur tubuhnya seperti terbakar hebat. Jantung Zontus seolah meledak, pembuluh darahnya meluap deras dan tiap sel tubuhnya tumbuh pesat untuk melawan siksaan. Ketika darah terkutuk bercampur dengan darah murni, maka siksaannya bisa jauh lebih hebat dari terbakar hidup-hidup di dasar api neraka. Seandainya Zontus bukan mahluk immortal yang telah hidup berabad-abad, mungkin tubuhnya bakal ikut hancur. Sebelumnya Zontus juga tidak pernah menduga jika menelan darah murni akan membuat tubuhnya berkembang seperti monster. Setelah mengerang keras dan meregang hebat, tubuh Zontus masih harus terus berjuang untuk bisa mengendalikan energi baru yang tumbuh dalam tubuhnya. Untuk itu Zontus harus bisa mengalahkan api di dalam aliran darahnya. Setelah darahnya yang mendidih panas perlahan mereda, jantung Zontus ikut berangsur normal. Zontus pikir dirinya