Jangan lupa VOTE! untuk memberi dukungan untuk cerita ini yang aku jamin masih akan lebih seru! Luv U
Pangeran Serkan kembali menyusul Anelies setelah lewat tengah malam, pria itu langsung ikut masuk ke dalam selimut dan tidak mengganggu kecuali cuma belaian serta remasan lembut. Anelies benar-benar tidak diijinkan berpakaian cuma untuk dipeluk sampai pagi. Gadis muda bugil yang sangat enak untuk digenggam di mana saja. Anelies memang terlihat seperti anak-anak ketika berada dalam pelukan pangeran Serkan yang bertubuh besar kekar mengelilinginya seperti bingkai kokoh.Selimut Anelies tersibak turun sampai ke pinggang tapi buah dadanya masih ditangkup oleh telapak tang pria besar. Pangeran Serkan juga masih tidur ketika Anelies mendengar suara dengkuran pelan. Pangeran Serkan bukan orang yang tidur mendengkur karena itu Anelies terkejut dan langsung sigap membuka mata.Alangkah terkejutnya Anelies ketika melihat siapa yang ikut tidur di dekatnya."Oh, tidak!" Anelies terlonjak kaget demikian pula dengan harimau jantan itu.Habibi yang semula sedang tidur mendengkur di samping ranjang ju
"Aku curiga wanita pemilik klub itu ikut terlibat!""Kupikir Pablo yang menjualku!" Anelies terkejut.Anelies berhenti mengunyah makannya untuk menatap Pangeran Serkan yang masih duduk tenang menegakkan punggungnya ke sandaran kursi. Salah satu lengan pria itu terulur di atas meja. Pangeran Serkan mengetukkan ujung jari pelan ke permukaan marmer yang dilapisi kaca. "Kau tidak pernah dilelang di situs."Anelies masih memperhatikan tapi jelas sekali jika kerutan di dahinya makin merapat dalam."Semua situsnya palsu, cuma untuk mengecoh kami. Aku rasa tetap Madam Lexsis yang menjualmu!""Tapi kenapa Pablo dibunuh?" Anelies terus dibuat tercengang."Kau bisa mengetahuinya jika bertemu langsung dengan perempuan itu!"Anelies semakin paham kenapa harus dia sendiri yang pergi ke New Jersey untuk bertemu Madam Lexsis."Kita akan berangkat sore ini, Omar sedang menyiapkan penerbangan kita."Sebenarnya Anelies senang bisa pergi sejenak dari istana Zubair dan kembali ke New Jersey. Anelies ber h
Sebenarnya Anelies sudah sering bepergian mengunakan fasilitas jet pribadi selama hidup bersama George, tapi belun pernah melakukan penerbangan dengan yang sebesar ini. Pesawat tipe boeing yang dipakai Pangeran Serkan sangat besar dan luas penuh kemewahan. Berbeda dengan George yang tidak pernah mau terlihat terlalu mencolok ketika dalam perjalanan. Meski Anelies juga selalu hidup dalam pengawalan khusus dan tinggal di hunian ekslusif dengan sistem sekuriti tinggi, semua itu bertujuan untuk menyembunyikan identitasnya bukan kemewahan. Jadi, jangankan kabur dari lantai tiga, kabur dari sistem sekuriti canggih pun Anelies bisa, dia hanya tidak bisa kabur dari penciuman kucing besar peliharaan Pangeran Serkan yang merepotkan. "Semoga kau suka penerbangannya." "Ini luar biasa." Anelies mengakui jika mereka semua suka hidup mewah. Semua yang Anelies temui di istana Zubair juga penuh kemewahan. Mengelola kekuasaan dengan mayoritas penduduk kaya memang berbeda. Sekarang mereka bukan hany
*NO0TE : Untuk beberapa bab ke depan akan banyak mengandung adegan bulan madu, boleh di-skip buat yang tidak nyaman.Anelies memiliki reaksi yang sangat cantik dengan kapsul penambah hormon. Tubuhnya menggeliat lembut gelisah di atas sprei putih bersih yang sesekali dia gunakan untuk bergelung. Isi kepa Anelies sedang lepas terbang ke udara membumbung tinggi ke angkasa dalam arti yang sebenarnya. Faktanya mereka sedang berada dalam penerbangan dan Pangeran Serkan tega memberi Anelies kapsul cuma untuk dia jadikan tontonan erotis. Pangeran Serkan terus memperhatikan rintihan Anelies yang seperti bisikan malaikat tidak berdosa."Ini cantik ..." Anelies memungut dua buah kelopak mawar untuk dia letakkan di atas putingnya yang menegang keras kemerahan kemudian dia tekan-tekan sendiri. "Oh ..." Anelies makin menggeliat membusungkan dadanya hingga tulang punggungnya melengkung terangkat dari permukaan ranjang. "Pangeran Serkan ...."Pria yang sudah berulang kali dia panggil tetap tidak berge
Akhirnya Pangeran Serkan mau diajak keluar, Anelies sempat tersenyum ketika melihat Pangeran Serkan ikut memakai cena jeans dan hoodie tebal."Pakai topi dan kaca mata Anda jika masih takut ketahuan!" saran Anelies masih sambil tersenyum.Anelies juga memakai celana jeans dan hoodie, rambut hitam pendeknya cuma dia ikat dengan asal layaknya remaja bersepatu sneakers. "Panjangkan rambutmu." Pangeran Serkan balas mengoreksi penampilan Anelies.Serkan suka wanita dengan rambut panjang."Putri Kalifa berambut panjang apa Anda suka?" Anelies malah mengingatkan Putri Kalifa."Apa aku harus memberitahumu?" balas Serkan, dia tahu Anelies paling tidak suka dengan Putri Kalifa."Ingat Anda tidak boleh menikahi Putri Kalifa selama perjanjian kita masih berlaku!" Anelies mengingatkan perjanjian mereka di kertas memo yang masih dia simpan dan tiba-tiba Anelies kembali ingat dengan selembar foto dirinya dan George yang masih tertinggal di apartemen Antonio."Apa nanti Anda juga mau mengantarkan aku
Omar sudah pernah menangkap Madam Lexsis untuk diintrogasi tapi wanita itu terlalu licik, dia pandai mengarang cerita yang meyakinkan mereka jika Pablo Morez benar-benar bekerja sendiri untuk mengkhianatinya. Pangeran Serkan sampai harus berulang kali menegaskan pada Anelies agar jangan bertindak ceroboh atau semua rencana mereka akan kacau."Ingat kau harus mengikuti skenario yang sudah dijelaskan Omar!"Anelies mengangguk."Beberapa pengawal akan berjaga di luar, mereka tidak bisa ikut masuk karena Madam Lexsis pasti akan curiga. Kau harus menemuinya seorang diri, kau haya tinggal memancingnya utuk mendapatkan informasi siapa yang telah melakukan pembelian. Tidak perlu menggertak, cepat pergi jika kau sudah mendapatkan informasi.""Ya." Anelies mengangguk lagi."Ada alat kecil di sakumu, kau tinggal memencetnya jika butuh bantuan. Omar juga akan memasang alat pelacak di tubuhmu dan penyadap agar kami bisa tetap memantau."Anelies mengikuti semua perintah Pangeran Serkan dengan patuh
BAB 86 KEMAMPUAN BARUMadam Lexsis benar-benar berdiri kaku, tidak bisa bergerak tapi genggamannya masih erat pada gagang senjata apinya yang terarah pada Anelies."Katakan siapa yang membeliku?"Bibir Madam Lexsis terlihat berkedut kaku, kelihatanya dia juga kesulitan menahan dirinya untuk tidak bicara."Karen."Madam Lexsis menyebutkan nama yang tadi juga sudah dia sebutkan berulang-ulang di dalam rongga kepalanya."Siapa Karen?""Teman Pablo."Persis seperti dugaan Pangeran Serkan dan Omar jika Pablo mengenal baik pembelinya."Kau akan melupakan semua kejadian hari ini atau kepalamu akan sangat sakit jika coba mengingatnya!" Anelies bicara dengan tegas sambil menatap tajam ke dalam manik mata Madam Lexsis yang masih berdiri kaku.Selain membaca pikiran, sekarang Anelies juga bisa melakukan hipnotis dan mengunci ingatan seperti yang dilakukan Norman Biziel. Anelies langsung pergi keluar begitu saja meninggalkan Madam Lexsis yang masih berdiri kaku.Ketika berjalan di lorong untuk kel
Meskipun George bukan orang baik dan hidupnya harus berakhir dengan mengerikan. Ternyata Anelies tetap ingin mengenangnya sebagai orang yang dia cintai. Mungkin keterbukaannya itulah yang akhirnya bisa membuat kemampuan Anelies kembali. Anelies sudah tidak takut untuk memikirkan bencana itu lagi. Sebuah trauma yang pernah menutup kemampuan Anelies perlahan hilang.Anelies cuma tinggal memiliki selembar foto George yang waktu itu dia simpan di bawah tempat tidurnya dikamar Antonio. Anelies ingin mengambilnya lagi."George adalah satu-satunya keluarga yang pernah aku miliki, dia yang membesarkanku. Dia sudah tidak ada, aku tinggal memiliki satu lembar foto bersamanya yang tertinggal di apartemen Antonio, aku ingin mengambilnya." Anelies terus memohon pada Pangeran Serkan."Kenapa bisa berada di apartemen Antonio?"Sudah Anelies duga jika Pangeran Serkan akan selalu sensitif jika nama Antonio kembali disebut."Aku pernah tinggal bersamanya.""Dengan siapa saja?"Pangeran Serkan mulai sepe
BAN 192 BERTEMU KAIWalaupun sudah duduk di dalam mobil Zontus, Mia tetap tidak bisa tenang. Jantung Mia terus berdebar-debar karena Zontus akan ikut bertemu dengan keluarganya, apa lagi di tempat Livie nanti juga akan ada Kai beserta istrinya."Mia apa kau tidak lupa membawakan baju gantiku?" Lana mengingatkan Mia. "Aku akan menginap di tempat Kai!""Ya, sudah ada di dalam tasmu!"Mia masih tegang karena memikirkan Zontus yang akan bertemu Kai. Selama mereka masuk ke dalam mobil, Zontus sama sekali belum bicara. Mustahil jika Mia tidak cemas, Mia takut Zontus membuat keluarganya celaka. Zontus bisa melenyapkan apapun cuma dengan menjentikkan jari jika sedikit saja merasa terusik atau marah.Begitu Zontus menghentikan mobilnya di area basement, Lana langsung buru-buru keluar paling dulu. Lana menenteng ransel kecil merah muda miliknya yang berisi pakaian ganti untuk menginap di tempat tinggal Kai."Ingat kau sudah berjanji untuk tidak menyakiti keluargaku!" Mia menoleh Zontus yang m
BAB 191 MEMANGSA PENYIHIRSekumpulan penyihir pria dan wanita yang telah berhasil ditangkap oleh para lycan dimasukkan ke sel bawah tanah. Sebuah sel khusus yang telah diberi perisai sihir lebih hebat dari Latuza.Seorang pria bungkuk yang baru dilempar masuk ke dalam sel coba menggunakan kemampuan sihirnya untuk mematahkan jeruji sel, tapi begitu tangan pria itu menyentuh jeruji besi, tiba-tiba tangannya terbakar dan menjerit."Aaaaaaaaaaa....!"Tangan penyihir bungkuk bukan cuma terbakar, tubuhnya juga terpental. Penyihir yang lain cuma menyaksikan tidak ada yang berani menolong atau membantu."Kau tidak akan bisa kabur!" Kata salah seorang penyihir wanita yang sudah hampir tiga hari berada di dalam sel. "Aku sudah melihat orang-orang keras kepala sepertimu sejak kemarin!""Untuk apa kita dikumpulkan seperti ini?" Penyihir bungkuk bertanya pada wanita di sampingnya."Aku tidak tahu!" Wanita berambut putih salju itu tidak berbohong. "Aku sedang bekerja di restoran ketika mereka dat
BAB 190 PENYIHIR WANITATheo kembali berada di tengah kawanan lycan. Kali ini pasukan elit para lycan sedang memburu seorang penyihir wanita yang bekerja di sebuah rumah sakit. Dokter wanita yang telah banyak menangani pasien persalinan itu ternyata jenis penyihir yang menyukai darah bayi untuk mempertahankan kecantikan dan umur panjang. Dokter Meriam Belis didatangi oleh para lycan ketika sedang menjilati darah bayi yang baru dilahirkan oleh ibunya."Siapa kalian?" Wanita yang tetap terlihat muda di usia hampir seratus tahun itu terkejut melihat tiga orang pria berbadan tinggi besar berdiri di hadapannya. "Bagaimana kalian bisa masuk?"Ruang tindakan medis harusnya steril dari pengunjung."Ikut kami!" Salah satu lycan yang bicara.Dr. Belis langsung berdesis waspada dengan gigi serta mulutnya yang penuh darah. "Kalian serigala!"Penyihir wanita itu langsung meletakkan bayi dalam gendongannya, bayi yang masih merah itu langsung manggis kencang dan tiba-tiba kepala Dr. Belis berputar
BAB 189 KEMBALI"Aku yang memakamkan ayahmu," Theo memberi tahu putri Jhony. "Dia meminta untuk dimakamkan di samping istrinya.""Oh, ....!" Julie terkejut menahan sesak dengan mebekap mulutnya sendiri untuk sejenak menghela napas. "Bagaimana ayahku meningga?""Jhony mengalami kecelakaan di area proyek." Untuk bagian ini Theo berbohong. "Aku mengenal ayahmu dengan baik, kami kerja bersama di proyek pembangunan hotel."Julie sudah tidak lagi bertanya tapi dia kembali berjongkok di depan batu nisan ayahnya. Sepertinya gadis itu menagis tapi Theo tidak berani mengusik. Sampai cukup lama Theo berdiri menunggu di belakang gadis muda itu. Rasanya tidak mungkin jika Theo melupakan kematian Jhony begitu saja. Theo kembali bersumpah akan menghancurkan para lycan."Terima kasih untuk semuanya." Tiba-tiba Julie bangkit berdiri, mentap Theo untuk berterimakasih.Mendadak Theo yang tidak bisa bicara, karena dia memang tidak tahu apa seharusnya gadis muda itu berterima kasih karena Theo masih mera
BAB 188Theo terkejut mengetahui Jhony memiliki seorang anak gadis."Kau putri Jhony?"Gadis cantik berlesung pipi dalam itu langsung mengangguk kemudian mengulurkan tangan untuk berkenalan."Julie Parker!"Theo masih gugup ketika ikut menyebutkan namanya."Theo Haris!"Saat itu Jhony pernah bercerita pada Theo, jika dia baru memiliki hidup yang sempurna bersama sang istri. Ternyata Jhony dan istrinya baru memiliki bayi perempuan setelah beberapa tahun menikah dan tiba-tiba sebuah bencana mengerikan terjadi. Jhony tidak sengaja menyayat leher istrinya sampai terputus ketika dia sedang meledak tidak terkendali di masa awalnya berubah menjadi lycan.Setelah istri Jhony meninggal, Jhony menitipkan putri kecilnya pada sang kakak. Jhony pergi menjauhi keluarganya. Demi untuk menjaga keselamatan orang-orang yang dia cintai, Jhony rela hidup seorang diri hingga akhir hayatnya.Selama ini Jhony melarang putrinya untuk mencari. Tapi kemarin ketika Julie berkunjung ke makam ibunya, dia terkeju
BAB 187 SEORANG ANAK PEREMPUANSementara Gerald pergi untuk mencari tahu kelemahan Latuza, Theo harus menyusup dalam pasukan elit para lycan yang sedang memburu lone wolf dan penyihir. Untuk kesekian kalinya Theo berada di tengah kawanan untuk ikut membasmi jenisnya sendiri. Kali ini Theo sedang ikut dalam aksi pembantaian seorang lone wolf tua yang tinggal di sebuah apartemen kecil seorang diri. Begitu sadar tempat tinggalnya sudah dikepung, lycan berbulu abu pucat itu langsung meloncat dari jendela apartemennya untuk berlari kabur. Pasukan lycan pemburu yang telah mengepung juga langsung mengejar, jumlah mereka hampir lima belas ekor di antaranya Theo. Theo ikut berlari mengejar dan melopat tinggi untuk menghadang target buruan mereka. Secepat apapun lycan abu-abu itu berlari dia tetap bukan tandingan para lycan bercicin hitam, dalam sekejap dia sudah kembali terkepung."Grmmm!!!" Suara pimpinan pasukan elit lycan mengeram, memberi instruksi pada kawannya untuk langsung menghabi
BAB 186Diam-diam Theo memperhatikan foto Mia di ponselnya. Sungguh Theo ingin sekali menelpon Mia untuk sekedar mendengar suara gadis itu, tapi Theo masih takut. Theo takut melibatkan Mia dalam masalahnya. Diam-diam Theo juga bersumpah tidak akan menemui Mia sebelum semua urusannya dengan para lycan usai."Apa kau sudah menjalankan perintahku!" Tiba-tiba Gerald sudah berdiri di hadapan Theo.Theo buru-buru matikan layar ponsel dan memasukan benda itu ke dalam saku. Beruntung Gerald tidak sampai ikut melihat foto Mia."Ya!" Theo ikut bangkit berdiri."Ingat kau tetap harus sangat berhati-hati dengan identitasmu!" Gerald telah menyusun rapi semua rencana mereka. "Sekarang kau bukan 'lone wolf', kau harus bisa menyingkirkan egomu sebagai angota kawanan!"Gerald juga telah mengatur semua identitas Theo untuk bisa masuk ke jajaran pasukan elit para lycan. Theo akan menyelinap sebagai mata-mata di tengah kawanan.********Theo tidak akan tahu jika gadis yang sedang dia rindukan justru seda
BAB 185 INGIN MENGUASAI"Siapa dia?" Henry penasaran dengan pemuda yang sedang bersama Mia."Dia Tom!" Lana yang menjawab Henry. "Cowoknya Mia!"Saat itu juga Mia langsung menarik telinga Lana untuk mundur ke belakang pinggangnya. Sumpah Mia takut dengan reaksi Zontus terhadap Henry."Tom temanku di kampus." Mia buru-buru berbohong.Zontus terlihat seumuran Henry, dengan gaya pakaian yang juga sama-sama tidak kalah modis dan terlalu mahal. Henry kurang percaya jika mahasiswa berpenampilan seperti itu."Henry!" Henry mengulurkan tangan lebih dulu pada Zontus untuk memperkenalkan diri. "Aku sepupu Mia."Setelah itu Zontus baru mau bicara. "Tom!"Zontus memperkenalkan diri dengan nama menjijikkan yang diberikan Mia."Senang bertemu denganmu, Tom."Livie ikut berkenalan kemudian Lana menarik lengan Livie dan berjinjit ke telinganya untuk berbisik."Cowok Mia sangat tampan, dia juga membelikan sepatu untukku!""Oh, Ya!" Livie ikut tersenyum cemerlang pada Lana yang sedang pamer."Lihat T
BAB 184 MENGURUS ANAK-ANAK Rasanya seperti mimpi buruk bagi Mia karena harus mengurus anak nakal seperti Lana untuk satu bulan lagi."Seenaknya saja kau meninggalkan anak di apartemenku hanya dengan satu koper pakaian!" Mia juga gemas dengan Emillie, karena tanpa minta persetujuan tiba-tiba meninggalkan Lana di tempat tinggalnya cuma dengan menyelipkan selembar kertas memo."Aku harus menjaga Anelies, semua ini sangat mendadak." Emillie berusaha menjelaskan kenapa dia tidak bisa membawa Lana ke Istana Zubair. "Aku tidak mau Lana mengacau di istana.""Jadi kau tidak pernah khawatir jika dia mengacaukan tempat tinggal ku!" Mia masih kesal."Aku ingin bicara dengan Lana." Emillie minta Mia untuk memberikan ponselnya pada Lana."Hai, Mom!" Lana melambai ceria sambil menggigit pizza."Ingat kau tidak boleh nakal di tempat Mia!" Emillie langsung mengingatkan semua peraturan yang harus dipatuhi oleh putrinya."Yes, Mon!" Lana juga terus mengangguk sangat manis."Jika kau pintar nanti kita a