Home / Romansa / ME AND PRINCE / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of ME AND PRINCE: Chapter 41 - Chapter 50

800 Chapters

BAB 41 TERTANGKAP BASAH

Setelah Tuan Husain meninggal, Pangeran Serkan yang sekarang menempati ruang kerja ayahnya. Ruang kerja tersebut juga cuma bersebelahan lorong dengan kamar utama Tuan Husain dan istri senior. Begitu diberitahu oleh pelayannya jika Pangeran Serkan sudah keluar, Yang Mulya Seika langsung masuk ke ruang kerja putranya, dia tidak tahu jika sedang ada Anelies yang bersembunyi di lemari rak buku. Anelies terus membekap mulutnya sendiri agar tidak bersuara karena degup jantung dan napasnya tiba-tiba juga jadi berisik. Anelies pikir dia bisa benar-benar dipancung jika sampai ketahuan oleh ibu Pangeran Serkan. Yang Mulya Seika terlihat sedang mencari sesuatu di laci bawah meja dan brankas penyimpanan file yang cuma bisa di buka dengan kode. Ternyata Yang Mulya Seika tahu kode brangkas milik Pangeran Serkan. Setelah meng acak-acak isinya dan tidak menemukan yang dia cari, Yang Mulya Seika mulai kesal dan menutup pintu brankas tersebut dengan suara kasar. Pintu brankas yang dibanting tapi jan
Read more

BAB 42 MENJENGKELKAN

Pantas Anelies tidak menemukan cincinnya di manapun karena Pangeran Serkan malah memakainya. Anelies masih terkejut melihat cincin miliknya ternyata dipakai oleh Pangeran Serkan bersama kalung perak berbandul dogtag militer pemberian Pangeran Rasyid.Anelies tiba-tiba berhenti untuk berontak dan menyentuh bandul liontin yang menggantung dari leher Pangeran Serkan. Belum sampai satu detik Anelies menyentuhnya, Pangeran Serkan langsung menepis dan menyambar tangannya dengan marah. Pergelangan tangan Anelies mencengkeram dengan keras untuk dijerat ke atas kepala.Nampaknya Pangeran Serkan tidak suka jika ada yang menyentuh benda berharga miliknya."Cincin itu juga sama berharganya bagiku sepeti liontin pemberian Pangeran Rasyid."Serkan yang tadinya sudah gemas tiba-tiba menjauhi tubuh Anelies."Dari mana kau tahu ini milik kakakku!" Serkan bukan cuma terkejut, dia juga langsung waspada."Tidak ada yang tahu ini milik kakakku, aku juga tidak sedang memikirkannya!" Serkan menunjuk Anel
Read more

BAB 43 SURAT PERJANJIAN

Pangeran Serkan masih menaungi tubuh Anelies di atas sofa, siap menerkam gadis muda itu dengan kekesalannya tapi harus kembali terhenti karena datang bulan."Berapa hari yang kau butuhkan?""Satu minggu!"Anelies berbohong dan sedang rela menggunakan alasan apapun untuk menghentikan Pangeran Serkan."Aku sedang tidak bisa."Bukannya lekas dilepaskan, Pangeran Serkan malah menarik telapak tangan Anelies yang sedang dia gunakan untuk mendekap buah dada."Jangan!" Anelies sangat tidak nyaman diperhatikan dalam kondisi polos seperti itu. Anelies memiliki buah dada yang bulat padat dengan puncak ranum kemerahan. Sangat cantik dan masih sangat muda belia untuk memiliki pikiran dosa."Kau tidak perlu malu."Pangeran serkan masih samasekali tidak menunjukan ekspresi ketika tiba-tiba menjepit salah satu puncak Anelies dengan jari. Pangeran Serkan menjepit dan mengulas pelan dengan gerakan berpusar pada bagian sangat sensitif itu sampai tumbuh mengencang dan keras. Mungkin Pangeran Serkan hany
Read more

BAB 44 KETEGANGAN URAT SYARAF

Pangeran Serkan bersama Yang Mulya Seika pergi ke istana Al Hasyim untuk meminta maaf mengenai peristiwa tidak menyenangkan yang terjadi di acara berkuda. Akibat kejadian tersebut hubungan antara Yang Mulya Seika dan kakaknya jadi renggang. Bagaimanapun Serkan tetap merasa punya tangung jawab untuk menjaga hubungan kekerabatan. Karena alasan itu Pangeran Serka setuju untuk ikut datang sebagai yang lebih muda meski tahu pamannya masih sangat marah.Serkan bicara dengan pamannya di depanmeja besar, duduk saling berhadapan dalam ketegangan urat syaraf yang sama sekali tidak bisa merileks kan. Tuan Hasyim pria yang kolot dan kaku sementara Serkan pemuda yang keras. "Seharusnya kau ingat jika sudah bertunangan dengan sepupumu!" Tuan Hasyim masih sangat tersinggung dengan tindakan Serkan.Pangeran Serkan tiba-tiba membawa wanita lain yang dia akui sebagai istrinya di hadapan semua orang dan pastinya Putri Kalifa yang paling dipermalukan."Maaf Paman, aku tidak bermaksud menyinggung Putri Ka
Read more

BAB 45 PURA-PURA TIDUR

Tempat tidur di samping Anelies mulai bergerak pelan, Anelies tidak tahu jika Pangeran Serkan sedang merangkak ke atas ranjang cuma dengan memakai handuk yang terlilit di pinggang. Anelies tidak berani bergerak karena dia sudah terlanjur pura-pura tidur. Pangeran Serkan semakin dekat, sangat harun dan segar. Anelies merinding, jantungnya berdegup kencang tidak beratiran begitu merasakan sentuhan lengan Pangeran Serkan yang terulur melintasi tubuhnya. Seandainya tidak sedang pura-pura tidur pasti Aneleis sudah melompat kabur. Anelies terus berdoa semakin giat agar selamat dan ternyata Pangeran serkan cuma bermaksud memungut ponsel Anelies yang tergeletak di samping bantal. Layar ponsel Aneleis masih menyala karena tadi lupa dia matikan saat terburu-buru memejamkan mata. Pangeran Serkan mematikan ponsel milik Anelies kemudian meletakkannya di atas meja nakas dan pergi untuk berpakaian. Anelies memang sering lupa menjauhkan ponsel dari kepala. Kapan hari Anelies juga ketiduran sambil ma
Read more

BAB 46 PERTARUNGAN SIASAT

Anelies harus segera bertemu Tuan Jalal, dia harus memberitahu jika Putri Kalifa kembali ke istana Zubair. Tapi Anelies tidak memiliki akses untuk menghubungi Tuan Jalal, ponselnya cuma bisa untuk menelpon Pangeran Serkan dan Omar. Anelies terus mengawasi Putri Kalifa yang dibawa masuk dari pintu utama istana Zubair. Walupun Anelies tidak ingin iri dengan perlakuan mereka terhadap Putri Kalifa, tapi tidak tahu kenapa tiba-tiba ada yang rasanya tidak enak di perut dan rongga dadanya. Anelies pikir mungkin pada akhirnya Pangeran Serkan memang akan tetap menikahi Putri Kalifa ketika nanti kontrak mereka selesai.Pangeran Serkan dan Putri Kalifa akan hidup bahagia sebagai pasangan suami istri dan Anelies bisa pergi bebas untuk kembali mencari keluarganya. Tapi kenapa tetap ada yang tidak benar di perut Anelies tiap kali memikirkan hari itu. Anelies harus sering-sering ingat jika dia cuma sedang menjalani pernikahan kontrak. Dia bukan siapa-siapa untuk benar-benar jadi istri seorang panger
Read more

BAB 47 BERBOHONG

Kenapa sulit sekali bagi Aneleis untuk membaca pikiran Pangeran Serkan, bahkan ketika pria itu sedang menatapnya.Benar-benar gawat jika Anelies sampai ketahuan berbohong. Anelies terus berdoa giat-giat agar tidak sampai ketahuan dan agar segera mendapatkan ide untuk berkelit lagi. Anelies menghela napas untuk merilekskan punggungnya supaya tidak terlihat tegang. Pangeran Serkan bisa sangat jeli dan tidak bakal suka dibohongi.Pangeran Serkan masih duduk di hadapan Anelies, netra hijau pekatnya seperti berpendar dalam pencahayaan yang agak suram. Anelies merinding tapi tidak boleh terlihat gugup agar Pangeran Serkan tidak curiga."Ketika kau sepakat untuk memulai perjanjian ini, aku tidak pernah main-main dengan semua peringatanku!" Serkan terus mengingatkan. "Karena jika sampai rahasia kita terbongkar, aku pun tidak bisa menyelamatkanmu!"Seharusnya sejak awal Anelies sadar, seberbahaya apa permainan mereka di lingkungan istana. Anelies di bawa pulang oleh Pangeran Serkan setelah dia
Read more

BAB 48 KETAHUAN BERBOHONG

"Pangeran tidur di sini?" Maryam terkejut melihat Pangeran Serkan tidur sambil terduduk di samping ranjang kakaknya."Maaf aku tidak sengaja tertidur."Bisa saja Serkan pergi ke kamar wanita yang akan lebih menerimanya tapi ternyata dia pilih pergi ke kamar Pangeran Rasyid. Pangeran Serkan sudah menghabiskan sepanjang malamnya utuk bercerita karena yakin sang kakak bisa mendengar seperti yang diceritakan Anelies.Serkan berdiri, kemudian mencium kening kakaknya sebelum berpamitan pergi. Serkan bersumpah akan membongkar semua kejahatan di sekitar mereka dan kembali berbisik."Aku tahu kau mendengarkanku, kau sudah bersamaku, doakan aku hari ini!"Hari ini Pangeran Serkan akan memimpin sidang dewan eksekutif kerajaan. Sidang yang nanti bakal sangat menentukan dukungan untuk Pangeran Serkan agar segera bisa dinobatkan selepas masa berkabung usai. Masa berkabung tinggal dua bulan lagi, dia tidak boleh kalah dari Tuan Jalal dan saudara tirinya Pangeran Sofyan.Serkan berjalan keluar sambil
Read more

BAB 49 MARAH

Anelies sedang telanjang polos, menyabuni tubuhnya di bawah derasnya guyuran air shower ketika tiba-tiba Pangeran Serkan menerobos masuk. Anelies bukan cuma malu serta panik, dia juga takut. Dari cara pria itu menatapnya saja Anelies sudah tahu jika Pangeran Serkan datang dengan kemarahan, otot bahu serta lengannya meregang kaku dengan tangan mengepal."Kau bohong padaku!"Pangeran Serkan bukan cuma menuduh Anelies berkhianat dengan Pangeran Albany, Serkan juga semakin murka begitu tahu Aneleis tidak sedang datang bulan."Beraninya kau mengkhianatiku!"Saat itu juga Anelies berharap dirinya bisa lenyap karena sadar jika kemarahan pangeran Serkan kali ini tidak akan main-main. Anelies sudah berulang kali diperingatkan tapi tetap berani berbohong.Anelies siap dicekik atau dipancung di tengah alun-alun, tapi dia tidak siap ketika melihat Pangeran Serkan justru mulai melepas pakaian dan menanggalkannya ke lantai dengan kasar. Meski kemarin Anelies sudah pernah melihat tubuh pria itu cuma
Read more

BAB 50 DALAM GELAP

Anelies jadi heran bagaimana kedua pelayan Yang Mulya Seika bisa menyuruhnya menggoyangkan pinggul dengan batang keras pria macam itu, sedangkan sekedar dimasuki saja sekarang Anelies kesakitan untuk duduk. Anelies tidak akan mau lagi, lebih baik dia kabur dari pada harus dipaksa melakukan hubungan badan.Pangeran Serkan masih belum kembali, Anelies berjalan mendekati jendela untuk diam-diam mengamati halam istana Tuan Husain. Beberapa keluarga istana dan anggota dewan eksekutif kerajaan sudah mulai bepergian. Anelies jadi benar-benar ingin kabur seandainya dia bisa menyelinap masuk ke bagasi mobil mereka.Hari sudah mulai gelap, sepertinya Anelies bisa menyelinap. Buru-buru Anelies menyambar tudung kepala dan tidak lupa memakai cadar. Keuntungan di tempat ini, adalah sangat mudahnya untuk menyembunyikan identitas. Anelies juga tidak kehilangan akal, dia keluar kamar dengan membawa nampan bekas makanan siangnya agar dikira sebagai pelayan.Anelies berjalan dengan percaya diri ketika be
Read more
PREV
1
...
34567
...
80
DMCA.com Protection Status