AYO VOTE YA AKU UDAH DOBEL UP HARI INI. Kalu masih ada yang gak sabar langsung meluncur ke KK , info DM Jemyadam8
Anelies sedang telanjang polos, menyabuni tubuhnya di bawah derasnya guyuran air shower ketika tiba-tiba Pangeran Serkan menerobos masuk. Anelies bukan cuma malu serta panik, dia juga takut. Dari cara pria itu menatapnya saja Anelies sudah tahu jika Pangeran Serkan datang dengan kemarahan, otot bahu serta lengannya meregang kaku dengan tangan mengepal."Kau bohong padaku!"Pangeran Serkan bukan cuma menuduh Anelies berkhianat dengan Pangeran Albany, Serkan juga semakin murka begitu tahu Aneleis tidak sedang datang bulan."Beraninya kau mengkhianatiku!"Saat itu juga Anelies berharap dirinya bisa lenyap karena sadar jika kemarahan pangeran Serkan kali ini tidak akan main-main. Anelies sudah berulang kali diperingatkan tapi tetap berani berbohong.Anelies siap dicekik atau dipancung di tengah alun-alun, tapi dia tidak siap ketika melihat Pangeran Serkan justru mulai melepas pakaian dan menanggalkannya ke lantai dengan kasar. Meski kemarin Anelies sudah pernah melihat tubuh pria itu cuma
Anelies jadi heran bagaimana kedua pelayan Yang Mulya Seika bisa menyuruhnya menggoyangkan pinggul dengan batang keras pria macam itu, sedangkan sekedar dimasuki saja sekarang Anelies kesakitan untuk duduk. Anelies tidak akan mau lagi, lebih baik dia kabur dari pada harus dipaksa melakukan hubungan badan.Pangeran Serkan masih belum kembali, Anelies berjalan mendekati jendela untuk diam-diam mengamati halam istana Tuan Husain. Beberapa keluarga istana dan anggota dewan eksekutif kerajaan sudah mulai bepergian. Anelies jadi benar-benar ingin kabur seandainya dia bisa menyelinap masuk ke bagasi mobil mereka.Hari sudah mulai gelap, sepertinya Anelies bisa menyelinap. Buru-buru Anelies menyambar tudung kepala dan tidak lupa memakai cadar. Keuntungan di tempat ini, adalah sangat mudahnya untuk menyembunyikan identitas. Anelies juga tidak kehilangan akal, dia keluar kamar dengan membawa nampan bekas makanan siangnya agar dikira sebagai pelayan.Anelies berjalan dengan percaya diri ketika be
Anelies terus diterkam, dijamah dalam gelap dengan cara yang sama sekali tidak lembut. Bibir serta lidahnya dikulum dengan sadar tapi tidak bisa merintih atau memohon ampun karena Pangeran Serkan tidak akan perduli. Anelies cuma mendengar berbagai decak basah, geraman napas kasar pria dan degup jantungnya sendiri yang terus dibuat hancur oleh berbagai remasan gemas lelakinya yang marah. Pangeran Serkan sangat marah, tidak akan berhenti sampai nanti dia mereda sendiri dan puas.Anelies masih sangat sakit ketika Pangeran Serkan memaksa masuk lagi ke dalam tubuhnya, rasanya perih dan panas ketika pria itu juga langsung bergerak untuk mengungkitnya dengan dorongan bertenaga. Anelies sudah tidak tahu lagi dengan apa yang bakal terjadi pada dirinya, karena masih sulit dipahami jika pria ingin terus menyiksanya seperti itu."Aku tidak mau ...!"Anelies cuma terus menggeleng tapi tetap ditikami dengan berbagai tumbukan sesak hingga napasnya tersengal-sengal."Tolong ... Aku takut gelap ...."
"Temani aku berendam."Bibir Anelies masih disentuh lembut kemudian keningnya dicium pelan-pelan sambil diuraikan kembali ikatan tangannya. Anelies masih belum bergerak sampai Pangeran Serkan menariknya untuk bangun.Pangeran Serkan juga menggenggam lembut tangan Anelies agar berjalan mengikutinya, dia diajak masuk ke kamar mandi. Anelies mengikuti dengan patuh seperti anak-anak yang dituntun untuk diajak ke tempat bermain.Pangeran Serkan sendiri yang menghidupkan kran air hangat ke dalam jacuzzi. Suara gemericik air kran adalah satu-satunya sumber suara selain jantung Anelies yang terus berdebar. Pangeran Serkan belum bicara, terlihat sangat tenang, tidak kasar seperti biasanya tapi Anelies tetap takut mengetahui mereka akan berendam dalam satu bak.Setelah memastikan suhu airnya, Pangeran Serkan segera melepas semua pakaiannya satu-persatu untuk dia tanggalkan ke lantai begitu saja. Pangeran Serkan sama sekali tidak merasa canggung atau risih untuk menelanjangi tubuhnya lebih dulu
Anelies memang perlu banyak diajari karena sekedar teori saja tidak akan cukup untuk dia terapkan pada prakteknya yang bisa penuh kejutan mendebarkan. Pangeran Serkan makin merambah ke mana-mana, pria itu sudah seperti amfibi yang bisa berburu di darat dan di air untuk mendapatkan tangkapan."Tutup matamu jika kau masih belum nyaman!"Anelies melihat kakinya dibuka dan pinggulnya sedikit diangkat untuk terus terang disapu mengunakan lidah pria yang berkecap di permukaan air dangkal. Walaupun sudah ditahan agar terentang, kaki Anelies tetap reflek menjepit kepala Pangeran Serkan karena syok. Aneleis yang terlalu polos langsung berdenyut kaku tapi Serkan malah makin menghisapnya seperti bajingan."Oh ... tidak!" Meski tidak sakit, Aneyleis tidak tahan diperlukan seperti itu, pinggulnya sampai terpelintir gelisah karena tidak tahu harus bagaimana mengatasinya. Setelah mengulum dan mengigit puncak kecil Anelies yang tumbuh menebal, Serkan langsung menjalarkan lidahnya sampai ke pusar, me
"Jangan seperti pengecut, Pangeran Serkan! ini hanya permintaan sepele." Anelies tersenyum remeh untuk mengejek pria tampan di hadapannya yang sering mengaku sebagai suami. "Aku tidak minta mahar piramida emas untuk menjadi istri yang setia ...."Poin-poin permintaan Anelies antara lain:1. Anelies tidak mau dikurung.2. Aneleis tidak mau ada kamera di kamar.3. Anelies tidak mau dimandikan pelayan. 4. Anelies ingin dibawa kembali ke istana Zubair.5. Aneleis ingin diperbolehkan membawa Bibi Hulya.6. Anelies tidak mau pangeran Serkan menikahi Putri Kalifa selama perjanjian mereka masih berlaku. Semua perjanjian mereka sejak awal akan gugur jika Pangeran serkan melanggar satu poin ini.7. Aneleis mau diajari berkuda.8. ....9. ....10. ...."Kenapa masih ada tiga titik-titik?" heran Pangeran Serkan setelah membaca sampai bawah"Masih ada tiga permintaan lagi yang belum sempat kupikirkan," jawab Anelies dengan begitu enteng."Aku tidak mau menandatangani tiga permintaan yang tidak pas
Setelah dibuat lemas terpantul-pantul seperti boneka mainan, ini adalah malam pertama Anelies tidur dengan lengan pria terus melingkari pinggangnya. Anelies tidur meringkuk membelakangi Pangeran Serkan yang memeluknya dari sisi belakang. Mereka masih sama-sama telanjang, bergelung dalam satu selimut dan Anelies tidak berani bergerak. Sedikit saja Anelies bergerak maka telapak tangan Pangeran Serkan juga akan kembali ikut bergerak meremasi buah dadanya. Rasanya memang tidak sakit tapi Anelies takut tiba-tiba pria itu bangun dan menerkamnya lagi.Anelies benar-benar nampak seperti anak-anak polos ketika berada dalam dekapan tubuh besar Pangeran Serkan yang seperti dominannya. Jika dikaji dari hak asasi manusia, Anelies memang sudah terlalu banyak dilanggar haknya. Gadis muda itu banyak dipaksa dan dilecehkan oleh pria yang notabenenya jauh lebih dewasa. Tapi jika dipandang dari konsep pernikahan yang diterapkan Pangeran Serkan, menurutnya Anelies hanya perlu diajari untuk paham cara unt
Seluruh isi istana Zubair langsung heboh dengan berita penyiraman air panas yang dilakukan oleh istri Pangeran Serkan terhadap Putri Kalifa. Putri Kalifa langsung dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani operasi. Kabarnya Tuan Hasyim yang tidak terima akan mendatangi istana Zubair untuk minta pertanggungjawaban dari Pangeran Serkan atas putrinya yang bisa saja cacat.Anelies sangat ketakutan, bahkan lebih takut dari ketika dia tidak sengaja menendang dada Tuan Husain sampai tidak bernapas. Anelies takut karena Pangeran Serkan pasti akan sangat marah. Anelies sudah diperintahkan untuk tidak membuat masalah tapi dia malah menciptakan keheboban sebesar ini.Pangeran Serkan yang sedang memimpin kongres anggota negara-negara teluk langsung bergegas pulang meninggalkan acara begitu mendengar kehebohan yang diciptakan istrinya."Tolong Bibi, jangan tinggalkan aku sendiri." Anelies menahan lengan Bibi Hulya. "Aku takut.""Aku tahu kau tidak bersalah pasti Pangeran Serkan akan percaya padamu!"
BAB 56 IKUT BERTEMPURSetelah menandatangi kerjasama militer dengan Raja Khaleed, Yang Mulya Serkan menyampaikan pidatonya di hadapan seluruh media serta tamu undangan penting yang ikut hadir menyaksikan pertemuan penting tersebut. Pertemuan penting yang akan menjadi bagian dari sejarah kemajuan peradaban militer di masa depan.“Penandatanganan perjanjian kerjasama jangka panjang ini mengkonfirmasi ketahan hubungan antara dua negara yang dibangun di atas kepercayaan, dibentuk oleh sejarah, dan didorong oleh visi bersama kami tentang masa depan yang penuh peluang, inovasi, dan kemakmuran berkelanjutan.”Gemuruh tepuk tangan diberikan untuk keberanian Yang Mulya Serkan yang juga telah mengkonfirmasi keikut sertaan negaranya untuk mengirim pasukan tempur guna menghentikan agresi militer. Ditengah semua orang yang sedang bertepuk tangan Putri Sofia justru sedang diliputi rasa tegang. Putri Sofia melihat babanya yang sangat pemberani, tanpa gentar meletakkan dirinya di garda paling depan
BAB 55 PERTARUNGAN Beruntung para tentara relawan sudah cukup waspada, setiap malam mereka sengaja hanya menyalakan lilin di dalam tenda kemudian tidur di balik barisan bukit kecil di seberang sungai. "Brengsek!" Kemal mengumpat keras. "Mereka benar-benar datang!" Ketika serangan udara datang menghujani seluruh camp dengan berbagai peluru misil, para tentara relawan cuma menyaksikan gemuruh ledakan itu dari lereng bukit. Kilat api terlihat berkobar dari jejak ledakan menggelegar. Asap pekat bercampur pasir gurun membumbung ke langit gelap. Benar-benar gempuran yang brutal, kemal dan yang lain yakin mereka tidak mungkin akan selamat bila masih berada di camp. Sehebat apapun bala tentara musuh dan persenjataan mereka. Pertolongan dari langit tetap bisa tiba-tiba datang untuk mereka yang diberi keberuntungan. Kemal dan seluruh kawannya selamat tanpa ada yang terluka. ******* Putri Sofia sedang duduk seorang diri di sofa balkon kamarnya, langit malam mulai ditumbuhi percikan bi
BAB 54 MENYERANG KAWAN SENDIRIKelopak mata Dokter Faiza perlahan terbuka sayup, kepalanya terasa berat, dan napasnya masih tersengal sesak oleh sisa endapan asap. Dokter Faiza pingsan akibat terjebak di tengah tenda yang sedang terbakar, dia menghisap terlalu banyak asap karbon. Tapi beruntung wanita cantik berhati malaikat itu masih selamat dari tragedi mengerikan.Kondisi Dokter Faiza masih sedikit linglung, ranjang empuk di bawah tubuhnya terasa asing, bau antiseptik di sekelilingnya menusuk sangat keras. Setelah mengerjap pelan, Dokter Faiza baru sadar bila dirinya telah berada di kamar rumah sakit. Tangan kiri Dokter Faiza dipasangi infus, dia juga mendengar suara langkah kaki dari luar dan tidak lama kemudian pintu terbuka."Anda sudah sadar?" Seorang perawat wanita menghampiri Dokter Faiza."Apa yang terjadi?" Dokter Faiza benar-benar bingung dengan kondisinya."Anda pingsan karena menghirup terlalu banyak asap kebakaran." Perawat wanita menjelaskan."Bagaimana dengan camp rel
BAB 53 SERANGAN TIBA-TIBA Kurang lebih lima belas mil dari perbatasan kota yang dijaga ketat oleh pasukan tentara musuh, tenda relawan medis berjejer di dekat hilir sungai. Tenda-tenda tersebut sengaja di pindahkan ke dekat tepian sungai agar diam-diam bisa mempermudah penyelundupan para tawanan untuk mendapat pertolongan.Setelah lebih dari enam bulan para tim relawan dikirim ke medan pertempuran, sepertinya mereka cuma semakin tersingkir jauh dari kota yang telah di duduki oleh pihak musuh. Pihak musuh menerbitkan larangan keras bagi siapapun untuk memasuki kota. Penduduk sipil yang masih terjebak di tengah kota sebagian menjadi sandera dan sebagian besar dalam kondisi memprihatinkan, terutama wanita dan anak-anak.Setiap hari gelap para relawan militer akan menyelinap melalui jalur sungai untuk membawa korban terluka dan membebaskan sandera. Kamp para tentara relawan juga terletak tidak jauh dari tenda tim medis agar memudahkan akses bagi mereka untuk saling membantu dan berbagi
BAB 52 HARUS PATUHPutri Sofia yang baru kembali dari asik berlibur langsung dibuat terkejut melihat Hamna sudah menunggunya di Istana Zubair."Apa yang kau lakukan di sini?""Pangeran Al-Waleed mengirim saya untuk menjaga Anda, Putri Sofia.""Mustahil!" Putri Sofia tidak percaya. "Pangeran Al-Waleed telah mengembalikan mu!""Silahkan Anda bicara sendiri dengan Pangeran Al-Waleed."Saat itu juga Putri Sofia menghubungi Pangeran Al-Waleed melalui telepon. Setelah tiga kali nada sambung, Pangeran Al-Waleed langsung menyambut dengan ucapan salam keselamatan dengan nada lembut."Kenapa Hamna ada di Istana Zubair?" Putri Sofia yang sedang terburu emosi langsung menerjang dengan pertanyaan lantang tanpa membalas ucapan salam."Aku yang mengutusnya untuk menjagamu." Pangeran Al-Waleed masih berusaha tenang dengan sikap dewasa."Aku sudah punya Zahra, aku tidak butuh pengawal lagi." Sofia menolak. "Aku tidak suka dengan pengawal yang Anda kirim!""Suka atau tidak suka, kau tetap harus dija
BAB 51 PERTEMPURAN AKAN KEMBALI DIMULAI "Ternyata Putri Sofia pergi berlibur dengan Pangeran Yusuf." Abdul langsung melapor pada Pangeran Al-Waleed. "Darimana kau mendapat informasi itu?" Pangeran Al-Waleed melempar tatapan tajam pada pengawalnya. "Pangeran kecil itu yang baru bercerita." Abdul dan Pangeran Al-Waleed memperhatikan Pangeran Habibi yang masih duduk sendirian. "Tidak mungkin anak-anak akan berbohong" Abdul melanjutkan. "Dia juga memberitahu jika Putri Sofia menyimpan banyak foto Pangeran Yusuf." Telinga Pangeran Al-Waleed semakin terbakar, rongga dadanya bergemuruh hebat dengan rasa panas. "Kembali kirim Hamna untuk mengawasi Putri Sofia!" ****** Terlepas dari hati Putri Sofia yang masih bimbang dan perasaan Pangeran Yusuf yang belum bisa terbalas, mereka tetap harus menjadi saudara yang saling menyayangi. "Apapun yang bakal terjadi aku tidak ingin hal tersebut merubah hubungan kita." Yusuf menggenggam tangan Putri Sofia. "Ya?" Putri Sofia mengangguk
BAB 50 SOFIA & YUSUFSetelah berpisah di savana dengan perasaan cemas, Pangeran Yusuf benar-benar tidak bisa berhenti memikirkan Putri Sofia, apa lagi setelah itu Putri Sofia juga tidak turun untuk makan malam. Pangeran Yusuf sangat takut telah bertindak ceroboh.Dalam pikiran Yusuf, Putri Sofia tetap gadis muda yang masih sangat polos, belum pernah tersentuh oleh laki-laki. Seharusnya Yusuf tidak tergesa-gesa. Sekarang Yusuf merasa sangat bodoh karena tidak dapat menahan diri."Dimana Sofia?" Emillie yang bertanya dimeja makan."Sepertinya dia kelelahan setelah berkuda." Mara yang menjawab. "Zahra sudah mengantar makan malam Sofia ke kamar."Meski tahu penyebabnya, Pangeran Yusuf tidak berani ikut bicara.Sampai larut tengah malam Yusuf melihat kamar Putri Sofia masih terang benderang, tapi Yusuf tidak berani mengusik. Sekedar mengirim pesan pun Pangeran Yusuf tidak berani.Sepanjang malam itu sebenarnya Putri Sofia dan Pangeran Yusuf sedang sama-sama tidak bisa tidur. Sampai lewat
BAB 49 PUTRI SOFIA BERLIBURPutri Sofia mengirim pesan kepada Pangeran Al-Waleed bahwa dirinya tidak bisa datang ke Istana Tamir.[Maaf Pangeran Al-Waleed, saya tidak bisa hadir ke pesta ulangtahun Anda karena mendadak harus menjenguk kakekku]Kakek berarti keluarga dari ibu Putri Sofia. Pangeran Al-Waleed tidak banyak bertanya karena selama ini Yang Mulya Serkan diketahui sangat privat merahasiakan keluarga istrinya.[Semoga kakek Anda diberi kesehatan dan selalu dilimpahi keberkahan, Putri Sofia]Pangeran Al-Waleed membalas pesan dari Putri Sofia dengan sebuah doa seperti adab pria terhormat. Pangeran Alwaleed berpikir kakek putri Sofia pasti sudah jompo dan sakit sakitan.*********"Jared apa kau bisa diam sebentar saja!" Mara berteriak pada suaminya yang sudah kembali berada di atas punggung kuda."Aku hanya ingin mengajak anak-anak berkeliling di perbukitan."Jared mengajak Pangeran Yusuf, Putri Sofia, Pangeran Rasyid, dan tentunya Lana yang tidak mau ketingalan sebagai pasukan h
BAB 48 PILIHAN PUTRI SOFIAEmillie dan Gerald datang berkunjung ke Istana Zubair karena kebetulan mereka sedang berada di timur. Gerald bertemu dengan Yang Mulya Serkan untuk membicarakan masalah pertempuran yang semakin memanas. Sementara itu Emillie pergi menemui Anelies karena tidak mau ikut campur urusan laki-laki.Emillie bukan cuma terkejut karena melihat tingkah Pangeran Al-Waleed yang mengirim begitu banyak kotak kado merah muda, Emilie juga terkejut mendengar putri Sofia demam tinggi karena tekanan stress."Aku bukan cuma takut Sofia jatuh sakit, aku paling takut bila dia kembali nekat kabur." Anelies mengungkapkan kerisauannya pada Emillie. "Aku hanya menginginkan kebahagian untuk Sofia, tapi Yang Mulya Serkan dan seluruh negeri ini pasti juga menginginkan putri kami bersama pria yang setara dengannya."Artinya Sofia tetap tidak bisa bersama sembarangan laki-laki, pernikahannya tetap harus di atur oleh keluarga kerajaan. "Sepertinya Putri Sofia cuma perlu berlibur." Emil