Home / Romansa / DOSA TERINDAH / Chapter 361 - Chapter 370

All Chapters of DOSA TERINDAH: Chapter 361 - Chapter 370

476 Chapters

Bab 78

“Tak ada yang bisa mengubah masa lalu, namun kita masih memperbaiki masa depan. Aku nggak bisa mengubah kesalahanku di masa lalu hingga Wira hadir ke dunia, tapi aku bisa meyakinkanmu bahwa mimpiku di masa depan adalah kamu, Cahaya Kirana. Kamu dan anak-anak kita.”Sebuah bisikan darinya di menit-menit romantis setelah ciuman panjangnya membuatku terenyuh. Kurasa tak ada yang perlu kukhawatirkan, karena lelaki ini terlihat begitu meyakinkan.Juga ... begitu melenakan.Aku bahkan tak bisa berkutik saat ia masih saja menghujani dengan ciuman, sementara beberapa kali kudengar pintu ruangannya diketuk dari luar.“I ... tuh ... pintu,” ucapku hendak menghentikan ciumannya.“Biarin. Paling Tiara.”Dan benar saja, beberapa saat setelah pintu kembali kubuka, gadis yang selalu apa adanya itu terlihat cemberut saat menghadap ke bossnya.“Kamu kenapa?” Ivan menyapa dengan tawa menyapa Tiara.“Tadi ada telepon dari proyek Kalimantan, Pak. Mereka protes ke kita karena progres tidak sesuai dengan j
last updateLast Updated : 2023-06-22
Read more

Bab 79

“Tapi kamu jangan tinggalin boss kamu, ya, Tiara.” Aku meyakinkannya lalu mengembuskan napas lega ketika Tiara mengangguk.Gadis itu kemudian masih melaporkan beberapa hal sebelum berpamitan untuk meninggalkan ruangan.“Makasih udah bujukin Tiara, Sayang.” Sebuah kecupan mendarat di keningku sepeninggal Tiara.“Kasihan juga liat dia ketakutan gitu. Sepertinya dia benar-benar diteror,” gumamku.“Iya. Beberapa hari ini proyek Kalimantan yang mangkrak meminta tanggung jawabku.”“Terus kenapa nggak diselesaikan?”Pria di hadapanku menghela napas panjang.“Akan diselesaikan, Aya. Tapi ....”“Tapi kenapa?”“Mungkin semua aset perusahaan akan dilelang untuk menutupi kerugian.”Ivan masih menjelaskan banyak hal tentang penggelapan dana perusahaan, tentang proyek gagal yang akhirnya merugi, tentang apa saja yang akan hilang darinya untuk menutupi tanggung jawabnya.“Kamu siap?” tanyanya di ujung penjelasan yang tak sepenuhnya kumengerti.“Siap untuk?” Alisku bertaut.“Setelah ini aku mungkin a
last updateLast Updated : 2023-06-22
Read more

Bab 80

Hari-hariku penuh warna setelahnya. Mengetahui Tari memiliki niat tersembunyi saat berada di dekatnya, Ivan benar-benar menjauhinya. Setiap hari saat ia harus ke kantor, ia selalu mengajakku ikut serta karena wanita itu memang masih bekerja di sana.Harus profesional. Itu yang kukatakan padanya ketika ia meminta pendapatku perihal memberhentikan Tari. Apalagi ternyata Tari sekarang menjadi kunci dari banyak hal di perusahaan. Dia benar-benar menguasai jauh lebih banyak dibanding boss-nya yang terkadang masih melupakan hal-hal tertentu.Tetapi, Ivan benar-benar berubah padanya. Di saat harus berhadapan dengan Tari untuk urusan pekerjaan, pria itu terlihat tegas dan kaku. Hubungaku dan Tari pun tak kalah dinginnya. Tak pernah kami bertegur sapa meski sepanjang hari aku berada di kantor meski hanya menjadi pajangan karena Ivan sama sekali tak membiarkanku terlibat pekerjaannya.“Kamu di situ aja, temenin aku. Nggak perlu ngapa-ngapain.” Itu yang dikatakannya saat aku ingin membantunya.J
last updateLast Updated : 2023-06-25
Read more

Bab 81

Di hari resepsi pernikahan Gina, aku dan Ivan benar-benar datang memenuhi undangan mereka. Pesta dengan tema internasional yang begitu mewah digelar di ballroom sebuah hotel bintang lima. Jika mengingat pria yang sedang menggenggam tanganku ini pernah hampir menikahi gadis di atas pelaminan mewah itu, ada perasaan minder di dalam dadaku.Kalau saja dulu mereka menikahi Gina, kurasa Ivan tak akan berada di titik terendahnya seperti saat ini. Kekayaan dan kekuasaan keluarga Gina tentu akan membuat perusahaannya akan semakin berkibar.Nyatanya, pria ini memilihku. Karena rencana pernikahannya dengan Gina dulu pun dia lakukan agar aku kembali pada Mas Adam tanpa beban.Ah, rasanya seperti naik roller coaster ketika mengingat saat-saat menegangkan itu.“Kenapa, hmm?” Ivan menunduk menatapku, kurasa lelaki ini tahu bahwa aku sedang merasa grogi.Ya, entah kenapa kenangan itu membuatku sedikit grogi, atau mungkin lebih tepatnya tak percaya diri.“Aku nervous,” kataku.“Karena?”“Kalian perna
last updateLast Updated : 2023-06-25
Read more

Bab 82

“Tadi siapa yang ngabarin, Pi?” Di tengah perjalanan pulang dari hotel berbintang di mana resepsi pernikahan Gina digelar tadi, aku menoleh pada pria yang sedari tadi hanya diam di kursinya.Aku yang mengetahui kepanikannya tadi memang berinisiatif mengambil alih kemudi. Lalu sepanjang jalan hanya keheningan yang menguasai, hanya helaan napas kasarnya yang sesekali terdengar di dalam kabin kendaraan.“Tari menelpon?” tanyaku lagi ketika ia tak kunjung menjawab dan hanya menoleh dengan tatapan yang sulit kuartikan.“Jangan terlalu panik, Pi. Sebaiknya kita berdoa semoga Wira bisa melalui masa kritisnya.” Aku mengulangi dan menyimpulkan sendiri apa yang ada di kepalaku.“Arrrggghhh!” Ivan tiba-tiba menjerit dan membuatku sedikit terkejut.“Aku ayah yang nggak berguna, Aya. Aku ayah yang zolim. Aku ayah yang ....” Kalimatnya tak selesai, tertahan di tenggorokannya yang kini menyuarakan tangis lirih.Meski aku tak mengerti mengapa ia harus merasa bersalah dan merasa tak berguna atas kondi
last updateLast Updated : 2023-06-26
Read more

Bab 83

“Aku udah nggak peduli, Kak. Aku nggak peduli tadi Kakak sengaja atau nggak menolak panggilan. Aku udah nggak peduli Kak Ivan mau datang atau nggak. Aku nggak peduli ... aku nggak peduli! Aku hanya mau anakku ... aku hanya mau Wira.”Meski tangisan wanita itu menyayat hatiku, tetapi selalu ada rasa yang lain ketika ia memanggil Ivan dengan sebutan Kakak. Aku terharu melihat kepasrahan dan kesedihan seorang ibu padanya, tapi juga cemburu mendengar caranya memanggil suamiku.Ternyata tak segampang itu menaklukkan masa lalu. Aku menunduk menetralkan rasa, membiarkan kedua manusia yang entah sedekat apa di masa lalu itu masih saling berdebat dalam tangis yang tertahan. Sebelum akhirnya seorang petugas medis datang menghampiri keduanya.“Biar ibunya yang masuk.” Begitu suara Ivan kudengar ketika petugas datang dan mengizinkan salah seorang dari mereka untuk masuk.Aku kembali menunduk ketika Tari dengan lunglai mengikuti langkah petugas. Aku seorang ibu sama sepertinya, dan aku bisa merasa
last updateLast Updated : 2023-06-26
Read more

Bab 84

Berpuluh-puluh menit aku menantinya, mengikhlaskannya berlama-lama di sana bersama masa lalunya, memberinya ruang dan waktu untuk menebus dosa masa lalu yang tak bisa dipungkiri. Kursi tunggu di sudut rumah sakit menjadi tempatku menunggunya dengan setia.Wanita paruh baya yang biasa dipanggil ‘bude’ oleh Tari dan anak-anaknya datang menghampiri setelah beberapa menit aku menanti. Lalu setelahnya aku mendengarkan banyak hak dari wanita paruh baya itu tentang kehidupan Tari. Semua mengalir begitu saja tanpa aku bertanya. Bude membuatku mengetahui beberapa sisi lain dari Tari yang tak kuketahui selama ini.Lalu setelah pintu ruang PICU menghadirkan sosok yang kunanti di depan sana, aku segera berlari dan memeluknya. Aroma khas rumah sakit menguar dari tubuh priaku. Tari juga muncul di sana sesaat kemudian dan hanya membuang pandangan melihat kami.Meski belum bertanya, tetapi otakku segera menyimpulkan satu hal dari ekspresi keduanya, Ivan dan Tari, ayah dan ibu Wira.“Wira ....” Aku me
last updateLast Updated : 2023-06-28
Read more

Bab 85

“Hmmm. Iya, Kak. Makasih untuk semua. Aku nggak tau lagi kalo nggak ada Kak Dian, pasti nggak akan selancar ini urusannya.”Wanita yang selalu terlihat dewasa itu menepuk pundak adik lelakinya.“Kamu juga udah bangkrut gitu, satu-satunya harta yang tersisa malah dibiarin. Untung Tari bisa diandalkan, kalo nggak Kakak juga kewalahan ngadapin penawaran.”Aku masih berdiri menyaksikan kedua kakak beradik yang selalu saling memiliki itu berpelukan.“Kemarin itu aku udah berpikiran yang paling buruk, Kak. Kupikir Wira bakal ninggalin aku, makanya aku usahain sesering mungkin ada di sana. Kalo aku nggak bisa ada saat ia hadir ke dunia, paling nggak aku ada saat ia menyerah pada dunia. Cuma itu yang ada di pikiranku.”Kini aku mengerti. Sekarang dan nanti, suka maupun duka. Pantas saja selama seminggu ini ia tak mau lepas dariku. Rupanya dia sedang bersiap menghadapi kondisi terburuk Wira, dan ingin aku yang ada di dekatnya saat itu, bukan ibu dari anaknya, karena ia justru lebih sering meng
last updateLast Updated : 2023-06-28
Read more

Bab 86

“Ayolah, Sayang. Ikut ke sana, ya.” Sudah kesekian kalinya Ivan membujukku untuk ikut ke Singapura menemani Wira.Seorang dokter spesialis jantung yang terkenal di sebuah rumah sakit ternama di sana sudah terhubung dengannya beberapa hari yang lalu. Satu hal lagi yang kukagumi dari lelakiku ini bahwa ternyata dia sangat mudah bergaul dan mudah mendapatkan koneksi. Dari ceritanya, saat menunggui Wira di rumah sakit Ivan ternyata mendapatkan kontak seorang dokter spesialis jantung terkenal di Singapura dari direktur rumah sakit di mana Wira dirawat kemarin. Aku yang menyimak ceritanya terkagum-kagum mendengarkan caranya mendapatkan koneksi ke direktur rumah sakit waktu itu, namun di ujung cerita aku mencibir saat ia menggambarkan bagaimana sosok sang direktur yang berbaik hati menjelaskan tindakan terbaik untuk Wira itu.“Direkturnya masih muda, Ay. Palingan seumuran kamu, lulusan cumlaude dari Harvard, makanya rumah sakit itu maju pesat sejak dia yang pegang.” Aku turut terkesima mende
last updateLast Updated : 2023-06-30
Read more

Bab 87

“Dan ini tiket untuk kalian. Bonus untuk Bang Malik dari kantor sebenarnya, tapi cuma 2 tiket dan kami nggak mungkin liburan nggak bawa anak-anak.”Tanganku dan Ivan serempak mengambil dua lembar kertas itu dari tangan Kak Dian. Gerakan tangan Ivan terhenti demi membiarkanku meraih lembaran kertas.“Maldives?” Mataku membelalak tak percaya. Dua buah tiket ke pulau impian banyak orang itu bertuliskan namaku dan Ivan. Entah bagaimana Kak Dian mendapatkan data-data kami, namun kurasa malaikat pelindung itu memang tahu semua hal tentang kami, tentangku dan adik kesayangannya.“Bang, ini beneran?” Ivan yang ikut membaca menoleh ke kakak iparnya.“Iya, beneran. Kalian honeymoon sana. Sumpek tauk ngeliat muka pengusaha bangkrut.” Bang Malik tertawa mengolok.“Tapi ... aku nggak mau ninggalin Kia.” Alasan yang sama yang membuatku memilih tak ikut ke Singapura.“Ini cuma seminggu, Sayang. Kia ama sama Mbak dan Bik Jum, ibu kan juga masih ada di sini. Ayolah ....” Lelaki di sampingku menatap de
last updateLast Updated : 2023-06-30
Read more
PREV
1
...
3536373839
...
48
DMCA.com Protection Status