“Hmmm. Iya, Kak. Makasih untuk semua. Aku nggak tau lagi kalo nggak ada Kak Dian, pasti nggak akan selancar ini urusannya.”Wanita yang selalu terlihat dewasa itu menepuk pundak adik lelakinya.“Kamu juga udah bangkrut gitu, satu-satunya harta yang tersisa malah dibiarin. Untung Tari bisa diandalkan, kalo nggak Kakak juga kewalahan ngadapin penawaran.”Aku masih berdiri menyaksikan kedua kakak beradik yang selalu saling memiliki itu berpelukan.“Kemarin itu aku udah berpikiran yang paling buruk, Kak. Kupikir Wira bakal ninggalin aku, makanya aku usahain sesering mungkin ada di sana. Kalo aku nggak bisa ada saat ia hadir ke dunia, paling nggak aku ada saat ia menyerah pada dunia. Cuma itu yang ada di pikiranku.”Kini aku mengerti. Sekarang dan nanti, suka maupun duka. Pantas saja selama seminggu ini ia tak mau lepas dariku. Rupanya dia sedang bersiap menghadapi kondisi terburuk Wira, dan ingin aku yang ada di dekatnya saat itu, bukan ibu dari anaknya, karena ia justru lebih sering meng
Last Updated : 2023-06-28 Read more