“Setelah kita berpisah ... pernah kah sekali saja kamu menyesali perceraian kita, Aya?”“Nggak.” Aku bahkan tak butuh waktu untuk memikirkan jawabannya.Pria di depanku menghela napas kasar.“Penyesalan memang selalu datang belakangan, Aya. Mungkin jika kamu tak memilih pergi dariku, sampai saat ini aku belum menyadari bahwa aku memiliki rasa untukmu. Rasa yang selama ini tertutupi oleh keegoisanku. Tapi bagaimana pun, hal itu harus tetap kusyukuri, bahwa aku akhirnya menyadari perasaanku padamu meski kau bukan lagi milikku.”Mas Adam menjeda kalimatnya, sementara aku merasa tak ada lagi yang perlu kubicarakan dengannya.“Jangan tanya alasanku mencintaimu setelah menyia-nyiakanmu, Aya. Karena cinta tak butuh alasan apa pun.”Keningku bertaut menatapnya. Lelaki ini dulu begitu kuharapkan, merasa ia adalah masa depan dan padanya seluruh restuku berada, tetapi kini takdir berkata lain.“Aku nggak akan pernah bertanya, Mas. Karena sepanjang hidup denganmu dulu aku sudah setiap saat memper
Last Updated : 2023-07-12 Read more