Mataku berkabut. Ini adalah kedua kalinya aku menangis di hadapan Mama. Pertama saat Bella memutuskan pertunangannya denganku waktu itu. Itulah awal sikap burukku terbentuk, yang akhirnya membuatku melakukan kekerasan verbal pada Aya, wanita yang datang dalam hidupku setelah Bella. Dulu, aku selalu merasa puas jika Aya menangis, karena aku seakan membalas sakit hatiku pada Bella. Dan kini, akulah yang menangisi kepergian Aya dariku.Mama memelukku lagi.“Maafin Mama, Nak.”Aku menggeleng. “Adam yang salah, Ma.”“Gimana dengan Nindya? Kamu suka dia, kan? Mungkin sebaiknya kamu melamarnya, agar kita semua juga bisa move on.”“Adam udah ngelamar Nindya, Ma. Tapi keluarganya menolak lamaran Adam.”Kurasakan mama mempererat pelukannya.“Sabar, ya, Nak. Pinta dia dalam doamu. Mama juga selalu mendoakan jodoh yang terbaik buat Adam, yang sesuai dengan yang Adam mau. Mama dan Papa tak akan memaksakan lagi, apalagi menjodoh-jodohkan. Hasilnya ya seperti ini, semua hancur.”“Bukan salah Mama da
Last Updated : 2022-12-22 Read more