“Sepertinya, alih-alih dirimu, dirikulah yang harus lebih takut padamu, Evelyn.” Tidak hanya perkataan Adam membuat Evelyn terperangah, tapi jarak yang begitu dekat di antara kedua wajah mereka membuat wanita tersebut merona. Evelyn bahkan tidak bisa bernapas lantaran terkejut. Netra biru Adam menatap dalam wajah wanita itu, menikmati setiap inci perubahan yang terjadi di sana. Kerutan tipis di dahi Evelyn, bulu mata lentiknya yang bergetar, serta bibir mungilnya yang digigit terlihat begitu menggoda. ‘Kalau aku terus mendorongnya seperti ini, bisa-bisa dia akan lari,’ pikir Adam, tertawa dalam hati karena reaksi Evelyn. Pria itu menyandarkan punggungnya, lalu menjelaskan dengan ekspresi yang kembali datar, “Dominic telah menandaimu.” Pernyataan Adam membuat mata Evelyn membesar. “Kenapa?” Dia tidak merasa telah melakukan sesuatu yang telah menarik perhatian pria itu. “Tidak tahu dan tidak peduli,” balas Adam dengan tangan terlipat. “Yang jelas, kamu milikku, dan dia tidak akan pe
Terakhir Diperbarui : 2022-12-07 Baca selengkapnya