Beranda / CEO / Gairah Cinta sang Pewaris / Bab 124 Bertemu sang Tetua Dean

Share

Bab 124 Bertemu sang Tetua Dean

Penulis: LuciferAter
last update Terakhir Diperbarui: 2022-12-09 08:49:41

“Wah, rumahnya besar sekali!!” seru Lili dengan mata bulatnya menyapu pemandangan kediaman Keluarga Dean di Capitol.

Walau tidak menyuarakan pikirannya seperti Lili, tapi Liam juga menatap tempat tersebut dengan ekspresi kagum. Kediaman di hadapannya bak istana, terlebih karena tempat tersebut terdiri dari empat gedung berbeda yang saling terhubung. Hal tersebut membuat bocah kecil itu penasaran dengan apa perbedaan setiap gedung.

“Saat ini kita sedang mengarah ke gedung utama, kediaman tetua Keluarga Dean, kakek buyut kalian.” jelas Charles, menangkap rasa penasaran Liam. “Di tempat tersebut, biasanya para anggota Keluarga Dean akan berkumpul untuk makan siang dan malam bersama di tiap hari Sabtu.”

Lili langsung menatap Charles dan berseru, “Hari ini hari Sabtu!”

Charles menampakkan senyuman lembut seraya menganggukkan kepala. “Benar sekali, Nona Muda. Demikian, hari ini semua anggota Keluarga Dean sedang berkumpul di sana.” Pria paruh baya itu pun melanjutkan, “Selain itu, kedia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Nighty night
makin penasaran,apa wajah Evelyn mirip dengan orang yang Noah kenal???
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 125 Wanita yang Menjinakkan sang Pewaris Dean

    Di saat itu, Lili dan Liam langsung menganggukkan kepala dan berkata, “Terima kasih, Kakek Noah!” Ucapan terima kasih Lili dan Liam membuat fokus Noah kembali. Dia tersenyum kepada kedua bocah itu, merasa senang karena cicit-cicitnya sangat patuh dan manis, tidak seperti cucu pertamanya—Adam. “Salam kenal, Pak Noah. Saya Evelyn Erlangga,” sapa Evelyn seraya membungkuk sopan. Ketika fokusnya teralihkan pada sosok Evelyn, Noah melihat bekas luka di beberapa sisi wajah wanita itu. Dia langsung tahu itu adalah bekas luka yang dihasilkan kecelakaan beberapa waktu lalu. ‘Seorang adik yang ingin membunuh kakaknya sendiri, juga seorang ayah tidak bertanggung jawab yang menelantarkanmu hanya karena sebuah kecelakaan yang tidak kamu kehendaki. Begitu pahit hidupmu, Nak,’ batin Noah, merasa prihatin. Dia pun membulatkan sebuah tekad dan bergegas menarik tangan Evelyn untuk menepuk punggung tangan wanita itu dengan lembut. “Jangan begitu kaku, Evelyn. Panggil aku Kakek! Kamu akan segera me

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-09
  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 126 Kenapa Dibela?

    “Jadi, ini wanita yang berhasil menaklukan hatimu, Adam?”Pertanyaan tersebut membuat semua orang menoleh, melihat sosok wanita cantik yang bergelayut manja di lengan Henry Dean. Ya, siapa lagi kalau bukan Helen?Melihat sosok Helen dan Henry, ekspresi Adam sekejap menggelap. Dia sama sekali tidak senang melihat kehadiran dua orang yang paling dia benci di kediaman Dean. Hal tersebut tertangkap cepat oleh Daniel dan Evelyn, yang langsung waspada dengan perubahan suasana.Di sisi lain, detik netra birunya mendarat pada sosok Evelyn, Henry membeku di tempat. Pria itu memperhatikan wanita tersebut dengan saksama untuk beberapa saat, merasa sangat familier dengan wajah Evelyn. Tidak sedikit pun pria itu mengalihkan pandangannya sampai pendatang baru itu menyapa dirinya.“Pak Henry, salam kenal,” sapa Evelyn, mampu menebak identitas pria itu dengan mudah karena pernah melihatnya di dalam foto. Kemudian, dia beralih ke wanita di sebelah Henry. “Dan ini ….” Kalimat tidak selesai tersebut mer

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-11
  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 127 Masih bertanya-tanya

    ‘Apa yang membuat pria itu membela Evelyn?’ batin Adam dalam hati sembari mempelajari ekspresi wajah Henry, berharap bisa menembus ruang pikiran ayahnya itu.Bukan Adam, tapi ternyata Noah dan Daniel yang paling terkejut dengan sikap Henry. Berbeda dari Adam, pasangan kakek dan cucu itu ada di ruang makan beberapa waktu lalu, tepat ketika Henry membela Helen di ruang makan perihal mempertanyakan asal-usul Evelyn. Demikian, mereka sama sekali tidak mengerti apa yang membuat Henry berubah pikiran dan bersikap seakan-akan dirinya sangat menyambut Evelyn sebagai tamu.Selagi semua orang sibuk memikirkan tentang jalan pikiran Henry, pria itu sendiri sedang sibuk menatap dua bocah mungil yang berada di sisi kaki putranya. Detik matanya mendarat pada dua buntalan mungil menggemaskan itu, Henry tidak mampu berhenti menatap dua anak tersebut, terlebih ketika mata bulat bersinar milik Liam dan Lili terangkat dan membalas tatapannya lurus.Karena terus diperhatikan—dan juga tertarik dengan si ka

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-11
  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 128 Anak Kedua Noah

    A/N: Chapter gratis untuk kalian yang telah baca sampe sini~~ Semoga kalian terus lanjut baca sampe akhir! ___ “Selamat tidur, Sayang,” ujar Evelyn sembari mendaratkan sebuah kecupan di dahi Liam dan Lili. “Night, Mommy!” balas Lili kepada ibunya dengan bahasa Capitol, sesuatu yang dia pelajari dari sang kakek buyut beberapa saat lalu. “Aku sayang Mommy!” Di tempat tidur sebelah, Liam juga berucap, “Selamat malam, Mama.” Berbeda dari saudarinya, kelopak bocah itu sudah sangat berat dan terus berusaha menutup. Melihat kedua bocah kecilnya tertidur, Evelyn langsung keluar dari kamar. Begitu dirinya menutup pintu, sebuah helaan napas keluar dari bibir wanita tersebut. Sembari menyandarkan punggungnya di pintu kedua anaknya, Evelyn mengambil napas untuk beberapa saat. Benak wanita itu berputar kepada kejadian di siang hari. Dia ingat setelah masuk ke dalam ruang tamu gedung utama kediaman Keluarga Dean, Henry bertanya mengenai sejumlah hal, termasuk latar belakangnya. Ketika mendeng

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-11
  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 129 Mengejutkan

    Reaksi besar Evelyn membuat Adam menjelaskan sedikit tentang Seraphina, anak kedua dari Noah. Lahirnya gadis tersebut berada di luar rencana Noah dan istrinya, terlebih karena pada saat itu usia istri Noah telah menjelang setengah abad dan diperkirakan akan segera masuk masa menopause. Siapa yang menyangka bahwa dirinya akan hamil lagi?! “Berbeda dari ayah yang kelahirannya dirayakan besar-besaran, Nenek melarang Kakek untuk menyebarkan berita kelahiran Bibi,” ucap Adam. “Dia tidak ingin Bibi melalui apa yang telah ayahku lalui.” “Apa yang ayahmu lalui?” tanya Evelyn. Netra biru Adam melirik Evelyn, lalu menjawab, “Didekati karena latar belakang keluarganya, sulit menemukan orang yang tulus padanya, dan sebagainya.” Pria itu memandang ke depan, membayangkan betapa beruntungnya sang bibi. “Nenek ingin Bibi hidup bebas dan tidak terkekang seperti Ayah.” “Jadi, itu alasan informasi bibimu tidak ada di media …,” gumam Evelyn, mengerti kenapa tidak ada informasi tentang seorang Seraphi

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-11
  • Gairah Cinta sang Pewaris   Izin Sakit!

    Guys. Sorry bgt. Hari ini author terpaksa gak update. Mual2, meriang, gak bisa fokus padahal udah coba nulis. Sorry ya >

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-12
  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 130 Kemiripan

    “Aku tidak menyukai wanita itu!” Suara melengking itu terdengar di dalam kamar tidur utama gedung sayap Barat, kediaman kepala Keluarga Dean. Dari nada bicaranya, kentara bahwa sang pengucap tidak senang dengan siapa pun yang sedang dibicarakan. “Yang akan menikah dengannya bukan dirimu, melainkan Adam,” balas seorang pria yang terlihat bersandar di kepala ranjangnya. Netra birunya tidak sedikit pun beralih dari buku yang berada di tangan. “Tidak perlu bagimu untuk menyukainya,” imbuh pria tersebut. Mendengar hal tersebut, wanita yang sedang berada di depan meja rias dengan rambut setengah basahnya itu menoleh cepat. Pandangan penuh amarah dilemparkan olehnya pada pria yang sedang bersantai di tempat tidur itu. “Henry! Dia telah menghinaku!” bentak wanita yang tidak lain adalah Helen. “Bukankah awalnya kamu juga tidak menyukai dirinya?! Apa yang membuatmu mendadak begitu membelanya?!” Bentakan Helen membuat Henry melirik sang istri, membalas tatapan wanita yang terduduk di depan m

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-13
  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 131 Yang Kupentingkan

    “Pagi,” sapa Daniel kala dirinya tiba di ruang makan untuk menyantap sarapan bersama sang kakek. Dia melirik ke kiri dan ke kanan, lalu bertanya, “Kakek tidak mengundang Kak Adam dan Kak Evelyn kemari?” Ada ekspresi berharap yang bertengger di wajahnya. Noah tertawa rendah, lalu membalas, “Mereka keluar pagi tadi untuk membawa kedua bocah mereka mengunjungi sekolah.” Sembari menikmati sarapannya, pria itu bertanya, “Kamu ke kantor hari ini?” Dia melirik penampilan Daniel yang lengkap dengan kemeja putih dan celana panjang bahan. Daniel memasang senyum tak berdaya. “Kakek, kalau aku tidak ke kantor, siapa yang akan memantau departemen keuangan?” balasnya. “Ayah akan membunuhku kalau aku lalai.” Kedua bahu Noah terangkat. “Kakakmu jarang ke kantor, tapi dia masih hidup.” “Aku tidak akan membunuh siapa pun selama pekerjaan mereka membawakan hasil,” ujar sebuah suara yang membuat Daniel dan Noah membeku. Kedua orang di dalam ruang makan itu melirik cepat ke arah sumber suara. Tidak ad

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-14

Bab terbaru

  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 379 Satu Cerita Berakhir [END]

    Tidak lama setelah Evelyn beserta suami dan ibunya turun dari panggung, iringan merdu piano pun terdengar. Pintu ruang pesta terbuka, membuat setiap pasang mata beralih ke arah sosok berbalut gaun pengantin berwarna putih mutiara yang berjalan memasuki ruang pesta didampingi seorang wanita dengan gaun hijau indah. Itu adalah Rena yang didampingi oleh sang nenek, Yara. Memerhatikan calon istrinya menghampiri, Dominic merasa seakan jantungnya ingin melompat keluar dari dada. Langkah Rena dalam gaun indah itu sangatlah ringan, hampir seperti melayang bak dewi yang turun dari khayangan. Bulu mata lentiknya yang bergetar mengikuti langkahnya membuat penampilan wanita itu memesona Dominic. Saat wanita rupawan itu sudah berada di hadapannya, Dominic hanya bisa membeku seperti orang bodoh, tenggelam dalam pancaran indah sepasang manik hijau yang menghipnotis itu. Dengan tangan yang telah disodorkan oleh Yara kepada Dominic, Rena yang melihat pria itu mematung konyol tersenyum geli. “Tidak

  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 378 Perkumpulan

    “Tidak kusangka akan tiba hari di mana Tuan Dominic Grey akan berakhir menikah,” ucap Selena, sekretaris Dominic, yang menangis haru melihat sang atasan mengenakan jas putih pernikahan, terlihat begitu cerah dibandingkan hari-hari biasanya.Di sebelah Selena, Julian menepuk-nepuk pundak wanita tersebut. “Aku paham perasaanmu.” Dia sendiri sempat merasakan hal serupa ketika Adam Dean menikah dengan Evelyn Grey.Sembari menggandeng lengan Julian, Elena memasang senyuman geli. Dengan wajah bangga, dia berkata, “Hehe, kalian kurang peka. Sedari awal, aku sama sekali tidak terkejut Adam akan berakhir dengan Evelyn dan Dominic akan berakhir dengan Rena.”Sementara para pemuda-pemudi Capitol mengomentari pernikahan Rena, di satu area khusus yang dijaga banyak pengawal berpakaian tradisional, terlihat Saraswati dan Anindita hadir bersama dengan ibu mereka, Adhisti. Ketiganya terlihat tengah berbincang ramah dengan Diandra dan Henry yang dengan mahir menjamu mereka.Tampak sosok Adhisti juga s

  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 377 Undangan Pernikahan

    BUK! Suara tubuh yang terbanting ke tempat tidur empuk bisa terdengar. Hal tersebut diikuti dengan kecupan basah dan lenguhan yang saling beradu. Dalam ruang tidur di pesawat pribadi itu, Dominic tampak sedang mengungkung sosok Rena. Tangan pria tersebut menelusup masuk ke dalam pakaian gadis di hadapan, meremas sedikit dan menyebabkan sebuah lenguhan rendah untuk kabur dari bibir Rena. “Hah ….” Napas yang terengah terdengar kala ciuman mereka terpisah. “Dom …,” panggil Rena. Ujung mata gadis itu tampak sedikit merah dan basah, terlihat begitu menggoda. “Jangan sekarang ….” Mereka sekarang di mana? Di dalam pesawat dengan puluhan bawahan yang menunggu di depan ruang pribadi. Kalaupun sudah berpindah ke kamar tidur, tapi Rena tidak bisa menjamin segala hal yang terjadi dalam ruangan tersebut tidak akan didengar oleh orang-orang di luar! Sebagai seseorang yang telah berkutat dengan dunia malam, tidur dengan seorang pria jelas adalah sesuatu yang tidak begitu asing untuknya. Akan te

  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 376 Aku Menginginkanmu

    Adhisti tersenyum, lalu menepuk pelan punggung Rena. “Aku tidak berkata kamu akan menikah sekarang, bukan?” Dia melirik Dominic yang hanya terdiam di tempatnya selagi menatap intens ke arah Rena. “Akan tetapi, aku yakin seseorang tidak bisa lagi menunggu lama.”Satria, yang mendorong kursi roda Adhisti—Rena yakin sepertinya keduanya telah berbaikan setelah mengetahui kebenaran di balik kematian Wulan—tertawa rendah dan menimpali, “Jikalau memang kalian akan merayakannya, jangan lupa untuk mengundang kami.”Mendengar hal itu, Bhadrika langsung bersiaga dan berujar, “Tuan Putri, di hari itu, tolong infokan paling tidak satu bulan sebelum. Banyak persiapan yang perlu regu pengawal siapkan untuk memastikan keluarga kerajaan bisa pergi ke luar kerajaan.” Dia sudah memikirkan seribu satu cara untuk menjaga acara pernikahan tersebut.Rena hanya bisa tertawa mendengar ucapan semua orang. Senyuman di bibirnya merekah lebar lantaran senang semuanya berakhir baik.Pandangan Rena mendarat pada An

  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 375 Bukan Salahmu

    Menepiskan pandangan para pengunjung hotel pada dirinya, Dominic masuk ke dalam lift khusus untuk kemudian menuju penthouse miliknya.Sebelum pintu tertutup, manajer hotel tersebut berucap, “Jikalau ada yang diperlukan, silakan menghubungi saya, Tuan Grey. Saya permisi.”Dominic melangkah masuk ke dalam kamar, lalu meletakkan Rena dengan hati-hati di sana. Lelah sepertinya merasuk tubuh gadis tersebut, bahkan setelah semua kericuhan untuk tiba di kamar tersebut, Rena sama sekali tidak terganggu.Tidak ingin mengusik Rena, Dominic pun keluar dari ruangan. Dia mengeluarkan ponsel dan menghubungi seseorang.“Kami sudah tiba,” ucap Dominic.“Rena … sudah menemui Eli Black?” tanya suara melantun dari ujung telepon yang lain.“Sudah.”“Apa … dia baik-baik saja?” tanya suara itu lagi.Dominic melirik ke arah Rena dari celah pintu yang tidak sepenuhnya tertutup. “Dia bertahan, Yang Mulia.”Mendengar balasan Dominic, Yara tersenyum sendu. “Bagus … itu bagus.”Dominic menjatuhkan pandangan, lal

  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 374 Akan Kupastikan

    Ketegangan di antara kedua pria asing itu membuat sejumlah pengunjung kafe dan juga pejalan kaki memerhatikan mereka. Hal tersebut membuat Rena langsung mengenakan kembali kaca mata hitamnya dan menarik ujung hoodie putih Dominic.“Kita pergi saja. Jangan menarik perhatian,” ucap Rena dengan suara rendah, takut ada yang mendengar atau mengenali dirinya.Bagaimanapun, mereka masih berada di Kerajaan Nusantara, tempat di mana dirinya sempat dikenal sebagai pewaris takhta.Mendengar permintaan Rena, Dominic pun menurut dan menghempaskan tangan Eli. Dia melingkarkan tangan di pinggang Rena dan menarik gadis itu pergi menjauh dari Eli Black.Sebelum sepenuhnya pergi, Eli sedikit berseru, “Yarena! Apa kamu akan pergi begitu saja?!”Sungguh, Eli berharap Rena akan memberikan ‘akhir’ yang dia inginkan, bukan mengabaikannya seperti ini. Atas segala dosa yang dia lakukan, Eli ingin Rena mengakhirinya dan memberikan balasan yang setimpal.Di saat mendengar pertanyaan Eli, Rena menghentikan langk

  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 373 Kebenaran yang Sesungguhnya

    *Beberapa waktu lalu* PIP! PIP! PIP! Bunyi mesin yang mengusik telinga bisa terdengar, beriringan dengan terbukanya mata gadis tersebut. Pandangan gadis itu mendarat pada langit-langit yang putih, lalu perlahan maniknya bergeser ke kanan, pada sosok yang tertidur dalam posisi terduduk dan tangan terlipat di depan dada. “Do … minic?” Panggilan itu membuat kening sang pria sedikit berkerut, diikuti dengan matanya yang perlahan terbuka. Saat manik hitam segelap malam milik pria itu mendarat pada netra hijau sang gadis, mata pria tersebut membesar dan dia pun langsung menghampiri pinggir tempat tidur. “Rena!” seru sang pria dengan wajah lega. “Kamu sudah sadar!” Seusai mengatakan hal tersebut, Dominic pun menekan tombol merah di tembok dekat tempat tidur, lalu meraih telepon yang terhubung dengan meja jaga rumah sakit. Gegas dia memanggil perawat untuk memeriksa keadaan Rena yang akhirnya siuman setelah satu minggu tidak sadarkan diri. “Kondisi Nyonya Wijaya telah stabil, tapi per

  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 372 Kenapa?

    Di seisi Kerajaan Nusantara, berita mengenai rencana pembunuhan Putri Mahkota Yarena oleh Adinasya tersebar luas. Besarnya kericuhan akibat kejadian tersebut membuat pihak istana tidak mampu menyembunyikannya, terlebih ketika satu berita kematian membuat semua orang berakhir berkabung.“Tidak kusangka bahwa Putri Mahkota akan meninggal ….”“Belum sempat dirinya mengabdi untuk kerajaan secara penuh, tapi langit sudah terlebih dahulu mengambilnya.”“Memang mantan adipati pria yang berbisa! Teganya dia mengorbankan nyawa keluarga kerajaan hanya karena dirinya berambisi terhadap takhta!? Dan lagi, orang yang dia bunuh adalah putri wanita yang dahulu dia cintai!”Komentar-komentar pedas terlontar, mengungkap rasa kecewa yang begitu mendalam terhadap Adinasya dan juga kesedihan terhadap kematian putri mahkota Kerajaan Nusantara, Yarena Sangramawijaya.Belum ada satu minggu putri mahkota itu diangkat, tapi musibah sudah menimpanya dan menyebabkan dirinya kehilangan nyawa.Namun, yang lebih m

  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 371 Nyawa Mereka Bergantung Padaku

    Sang dokter terkejut, lalu melirik Yara. Walau nyawanya terancam oleh Dominic, tapi sebagai bagian dari kerajaan, dia lebih tahu kekuasaan tertinggi berada di tangan sang ratu. Wajah pemimpin Kerajaan Nusantara itu tampak tak berdaya. Karena tahu omongan Dominic bukan main-main, dia pun hanya bisa menganggukkan kepala, memberi izin kepada sang dokter untuk lanjut bertindak. Di tengah pekerjaan sang dokter, Dominic mendadak berujar kepada Yara yang berakhir juga menunggu di dalam ruangan, “Kalau sesuatu terjadi padanya … aku tidak akan pernah memaafkanmu.” Mendengar ucapan itu, Yara mendengus selagi menatap sosok Rena yang tidak sadarkan diri. “Tidak perlu dirimu … bahkan aku tidak akan memaafkan diriku sendiri ….” Setelah pertolongan pertama oleh sang dokter dan kondisi Rena semakin stabil, gadis itu pun dipindahkan ke rumah sakit utama Kerajaan Nusantara. Berbeda dari penjagaan yang biasa diberikan untuk keluarga kerajaan, kali ini yang berjaga di depan ruangan Rena bukan hanya p

DMCA.com Protection Status