Home / Romansa / Gairah Cinta sang Pewaris / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Gairah Cinta sang Pewaris: Chapter 101 - Chapter 110

384 Chapters

Bab 101 Aku Tidak Perlu Kata Maaf

Suara mesin EKG—pendeteksi detak jantung—terdengar bergema di ruang inap rumah sakit VIP ibu kota. Di atas ranjang, terlihat seorang wanita terbaring dengan banyak memar di sejumlah sisi tubuhnya. Perban juga tampak membalut kepalanya. Tak lama, bola mata dalam kelopak wanita tersebut bergerak, menunjukkan bahwa kesadaran perlahan kembali ke dalam tubuhnya. Bulu mata lentik milik sang wanita bergetar sesaat sebelum akhirnya kelopak matanya terbuka. Sembari mengerjap untuk menyesuaikan matanya dengan cahaya dalam ruangan, wanita itu membatin, ‘Aku … di mana?’ Dia merasa ruangan bercahaya redup itu sangat asing. Manik mata wanita itu menyapu sekeliling, lalu berhenti pada satu sosok yang tertidur di pinggir ranjangnya. Sosok tersebut menggenggam tangannya, memberikan rasa hangat yang menenangkan. Melihat wajah pria itu, sang wanita tahu bahwa pria tersebut begitu lelah sehingga tidur dalam posisi yang begitu tidak nyaman. Namun, karena pergerakan wanita tersebut, pria yang tertidur l
last updateLast Updated : 2022-11-26
Read more

Bab 102 Memohon Kejujuran

“Kamu bilang apa?” Evelyn membelalak mendengar ucapan Adam. “Andre … kenapa?” Dia meremas tempat tidur, mencoba melampiaskan keterkejutan dalam hatinya. Selesai mendapatkan jawaban perihal anak-anaknya tadi, Evelyn lanjut bertanya tentang apa yang terjadi setelah kecelakaan. Adam menjelaskan bagaimana Julian langsung memanggil ambulans dan membawa Evelyn serta Andre ke rumah sakit. Teringat akan Andre yang mencoba melindunginya, Evelyn pun bertanya perihal kondisi pria tersebut. Dia sudah bersiap untuk yang terburuk. Akan tetapi, dia malah mendapatkan berita yang mengejutkan. “Andre selamat, tapi dia tidak akan pernah bisa berjalan lagi,” ulang Adam dengan wajah dingin. Berita itu membuat Evelyn menundukkan kepalanya. ‘Dia … cacat?’ Alis wanita itu tertaut erat. ‘Semua karena … berusaha menolongku?’ Sungguh mudah bagi Adam untuk paham apa yang ada di pikiran Evelyn. Pria itu pun memanggil, “Evelyn,” membuat wanita itu menoleh. “Jangan bersikap bodoh dan menyalahkan dirimu sendiri.
last updateLast Updated : 2022-11-26
Read more

Bab 103 Agar Aku Bertemu Denganmu

Netra biru Adam terarah pada sosok Evelyn yang memandangnya serius. Pria itu mengalihkan tatapan, enggan untuk menjawab. Namun, tidak menjawab bukanlah solusi. Adam yakin bahwa Evelyn akan semakin curiga dan tidak percaya padanya kalau dia hanya diam.Akhirnya, bibir Adam pun terpisah dan suaranya terdengar berkata, “Aku memang tidak menargetkan Risa.” Dia pun memandang Evelyn dengan saksama. “Aku menargetkan Reyhan.”Evelyn mengerjapkan matanya, sedikit kaget dengan informasi yang Adam berikan. “Kenapa?”Sejauh yang Evelyn tahu, walau Reyhan sangat kejam kepada dirinya, tapi kepala Keluarga Aditama itu tidak pernah menyinggung Adam. Bahkan ketika di malam pesta Keluarga Diwangkara, saat hampir semua Keluarga Diwangkara—termasuk Risa—dengan terbuka menyerang Evelyn dan Adam, tapi pria itu tidak bicara banyak. Evelyn yakin bahwa hal tersebut dilandasi kekhawatiran Reyhan bahwa dirinya akan menarik perhatian negatif dari sang pewaris Adam Dean.Lalu, kenapa? Apa alasan yang Adam miliki
last updateLast Updated : 2022-11-27
Read more

Bab 104 Aku Tidak Sesuci itu

“Kamu … mendekatiku dengan sengaja?” tanya Adam dengan alis tertaut. Ekspresi pria itu kentara menggelap. Hal yang paling dia takutkan telah menjadi kenyataan.Tidak sedikit pun Evelyn mengalihkan pandangannya dari sosok pria di hadapan. “Ya, dan tidak,” jawabnya dengan sedikit ambigu. “Aku tidak berniat untuk dekat denganmu seperti … ‘ini’.” Matanya melirik ke bawah, pada tangan Adam yang menggenggam tangannya.Ucapan Evelyn membuat Adam melepaskan tangan wanita itu, refleks menjauh. Akan tetapi, tindakannya tidak membuat Evelyn marah ataupun sedih. Wanita itu hanya kembali menatap Adam dengan pandangan lembut.“Kenapa?” tanya Adam dengan rahang mengeras. “Apa tujuan utamamu untuk mendekatiku? Pertanggungjawaban?”Pria itu yakin alasan Evelyn tidak sesederhana itu. Kalau tujuan wanita itu adalah untuk meminta pertanggungjawabannya, kenapa di awal Evelyn terlihat ingin k
last updateLast Updated : 2022-11-27
Read more

Bab 105 Darah dalam Nadinya

“Baj*ngan!” Makian dan suara benda dibanting keras terngiang di ruang tertinggi gedung perusahaan Aditama. Terlihat sosok Reyhan dengan wajah merahnya menatap ke arah lantai dengan pandangan kosong. Serpihan gagang telepon yang baru saja dia banting berserakan di lantai. “Bisa-bisanya semua mitra bisnis membatalkan kerja sama! Apa mereka gila?!” geram Reyhan. Sejumlah bawahan presiden direktur Grup Aditama itu berdiri di depan meja kebesaran pria tersebut sembari mengernyitkan wajah, terlihat takut dengan sikap sang atasan. Mereka saling bersitatap, seakan berkomunikasi bahwa perusahaan Keluarga Aditama sepertinya akan mencapai akhir perjalanannya. Seraya menundukkan kepala, Reyhan diselimuti amarah menggebu-gebu. “Ini semua pasti ulah tua bangka Keluarga Diwangkara itu!” geramnya. “Dia pasti melakukan ini semua karena cucunya itu menjadi cacat dan tidak berguna!” Makian Reyhan membuat para bawahan semakin menundukkan kepala. Dalam hati, mereka berkata, ‘Lebih tepatnya, ini semua
last updateLast Updated : 2022-11-28
Read more

Bab 106 Tatap Aku

“Mama!” Seruan ceria dua orang bocah membuat Evelyn yang terbaring di tempat tidurnya tersenyum. “Lili! Liam!” panggil Evelyn ke arah dua bocah kecil yang berlari ke arahnya. Melihat Lili berusaha naik setelah menanggalkan sepatunya, wanita itu pun meraih sang putri dan menariknya ke dalam pelukan. “Bagaimana hari kalian? Asyik?” tanyanya sembari mencium pipi kenyal sang putri. Liam yang berdiri di pinggir tempat tidur ibunya berkata, “Liam dan Lili serta ibu guru dan teman-teman sekelas buat seribu burung bangau dari origami [1] untuk Mama!” Bocah itu menunjukkan hasil karya bersama teman dan guru kelasnya dengan bangga. “Semoga Mama cepat sembuh!” Melihat putranya itu mengangkat rencengan lipatan burung bangau kecil yang tergantung pada tali, Evelyn terkesima. Dia meraih benda tersebut dan berkata, “Terima kasih, Sayang.” Wanita itu melanjutkan, “Sampaikan pada ibu guru dan teman-teman kalian besok bahwa Mama sangat berterima kasih untuk doa mereka juga.” Nila yang berada di ruan
last updateLast Updated : 2022-11-28
Read more

Bab 107 Apa Kamu Kira Aku Buta?

Mendengar ucapan Adam, wajah Evelyn sekejap merona merah dan dia pun memalingkan wajah dengan tangan menutup mulutnya. Perlakuan pria itu padanya membuat Evelyn merasa seperti anak kecil!Tunggu, tidak! Mengesampingkan hal itu, bisa-bisanya pria ini menciumnya begitu saja?!Alis kanan Adam meninggi melihat Evelyn kembali mengalihkan pandangan darinya, dia pun bertanya, “Masih berani membuang muka?” Pria itu mendekatkan kembali wajahnya, seakan ingin mencium wanita itu lagi.“J-jangan!” pekik Evelyn sembari langsung menahan bibir Adam dengan tangannya, kali ini menatap pria itu dengan panik.Melihat wanita di hadapannya itu memasang wajah yang begitu menggemaskan, Adam tidak tahan untuk menggoda Evelyn lebih jauh. Pria itu pun menjulurkan lidah dan menjilat telapak tangan wanita tersebut, membuat Evelyn memekik dan menarik tangannya.“Adam, apa yang merasuki dirimu?!”Tawa rendah terdengar dari Adam dan sebuah senyuman tipis menghiasi wajahnya. Dia merasa sangat puas melihat kepanikan
last updateLast Updated : 2022-11-29
Read more

Bab 108 Putri dari Wanita Jal*ng

“Hentikan sandiwaramu, Reyhan Aditama!” Bentakan Evelyn bergema lantang di teras kediaman Adam. “Apa kamu kira aku buta dan tuli sampai tidak mendengar apa yang orang-orang katakan?!” hardiknya. “Kamu bukan ayah kandungku!” Detik itu juga, Reyhan membeku. Matanya membelalak, sangat terkejut dengan ucapan Evelyn. ‘Dia … tahu?’ batin Reyhan, mampu merasakan jantungnya berdetak dengan sangat cepat. Namun, pria itu berusaha menepiskan kemungkinan bahwa Evelyn tahu kenyataannya. Lagi pula, hanya segelintir orang yang mengetahui hal ini! “Evelyn, jangan bersikap seperti ini, Sayang. Kamu hanya emosi dan mengatakan hal yang tidak-tidak,” tukas Reyhan, masih berusaha melanjutkan sandiwaranya. Evelyn menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan dirinya. Dia tidak menyangka bahwa pria yang selama dua puluh tahun lebih dia hormati ternyata bisa bersikap serendah ini. “Pergi,” tegas Evelyn seraya menutup matanya, tidak ingin lagi melihat Reyhan. “Anggap pertemuan kita yang terakhir ini ada
last updateLast Updated : 2022-11-29
Read more

Bab 109 Menyelidiki Asal-Usul Evelyn

“Sial, sial, sial!” maki Reyhan berkali-kali di dalam mobil. Tangannya mengepal kuat memikirkan bagaimana Evelyn mengusirnya dari rumah Adam. “Beraninya dia bersikap seperti itu padaku setelah aku membesarkannya!” Sungguh, sebenarnya Reyhan tidak menyangka bahwa Adam Dean akan bersikap begitu protektif kepada Evelyn. Bagaimanapun, satu malam itu terjadi atas dasar kecelakaan, apa yang mungkin membuat pria itu begitu tertarik terhadap wanita rendahan tersebut?! Kecantikannya? Evelyn memang cantik, tapi masih banyak wanita lain di Capitol yang jauh lebih cantik darinya. Kepintarannya? Wanita itu memang pintar, tapi dalam kesempatan apa dia bisa menarik perhatian seorang Adam Dean? Seharusnya kepintaran wanita itu malah membuat pria tersebut waspada! ‘Mungkin … anak-anaknya?’ batin Reyhan, mengingat bahwa Evelyn memiliki sepasang anak kembar dengan Adam. Sudah lama diberitakan bahwa Noah Dean ingin cucu pertamanya itu untuk segera menikah dan memberikan keturunan untuk keluarganya. M
last updateLast Updated : 2022-11-30
Read more

Bab 110 Istri dari Adam Dean

“Saya mengerti.” Tepat ketika Adam mendengar balasan itu, matanya menangkap kemunculan dua buntalan mungil yang berjalan menaiki tangga. Karena kebetulan urusannya telah selesai, pria itu pun mematikan panggilan dan menghadap ke arah dua anaknya itu. “Papa! Papa!” seru Lili sembari berlari ke arah Adam dengan dua kaki pendeknya. Gadis kecil itu mengangkat sebuah keranjang dan berkata, “Lihat apa yang aku bawa untuk Mama!” “Lili, jangan berisik!” hardik Liam dengan ekspresi yang diusahakan untuk terlihat serius dan galak, entah kenapa dia malah terlihat menggemaskan. “Mama lagi tidur!” desisnya ketika mendapati sosok Evelyn tertidur dari celah pintu yang terbuka. Di belakang kedua bocah itu, Nila terengah-engah dengan wajah merah. Pelayan itu terlihat seperti baru saja berkeliling kota untuk mengejar Liam dan Lili. Dia hanya mengangguk pelan untuk menyapa Adam, tidak mampu mengutarakan satu kata pun saking lelahnya. Adam melirik keranjang yang dibawa oleh Lili, ada begitu banyak je
last updateLast Updated : 2022-11-30
Read more
PREV
1
...
910111213
...
39
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status