Home / Romansa / Gairah Cinta sang Pewaris / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of Gairah Cinta sang Pewaris: Chapter 111 - Chapter 120

384 Chapters

PENGUMUMAN!!

Guys, mau info dulu kalau kemungkinan besar hari ini nggak update. Baru aja author pulang kerja+beberes, mendadak mati lampu :) Mohon maaf dan mohon dimaklumi ya. Kalau nyala di bawah jam 9 author usahakan gas 1 bab minimal >
last updateLast Updated : 2022-12-01
Read more

Bab 111 Salam Perpisahan

“Sudah kalian pastikan telah mengangkut semuanya?” Suara Aldi terdengar tegas, memperhatikan sejumlah kotak yang dinaikkan ke dalam bagasi mobil oleh beberapa pelayan. “Boneka favorit Lili, kaos kesukaan Liam. Oh, jangan lupa gaun hadiah pertama Bu Evelyn dari Pak Adam.” Evelyn, yang telah terduduk di dalam mobil dengan Liam dalam pangkuannya, memasang sebuah senyuman tak berdaya, sedikit malu mendengar ucapan Aldi. “Pak Aldi, sudah semuanya. Kalau ada yang tertinggal, bisa kirimkan saja,” ujarnya. “Ya, itu benar,” timpal sosok Julian sembari berdiri di samping mobil yang terparkir di depan tangga menuju teras. Pria itu menjelaskan, “Yang penting semua dokumen penting sudah di tanganku.” Dia melambaikan sejumlah paspor lengkap dengan visa di tangannya. “Kalau ada hal penting yang tertinggal, aku akan menyuruh Julian untuk kembali dengan jet pribadiku dan membawanya ke Capitol,” cetus Adam yang berada di dalam mobil sembari memangku Lili. Mendengar ucapan Adam, semua orang melirik s
last updateLast Updated : 2022-12-01
Read more

Bab 112 Keberangkatan?

Perlu sekitar satu jam bagi rombongan Adam dan Evelyn untuk tiba di bandara. Kedatangan mereka yang diiringi dengan dua mobil hitam yang menampung sejumlah pengawal menarik sejumlah perhatian dari pengunjung bandara. “Astaga, siapa itu?” tanya salah seorang pengunjung wanita ketika melihat sosok Adam turun dari mobil. “Tampan sekali!” pujinya dengan mata berbinar. “Heh, udah punya anak,” celetuk pengunjung lain yang kelihatannya adalah teman pengunjung pertama. “Ih, istrinya cantik banget!” cerocosnya kala melihat Evelyn turun dari sisi mobil yang lain. Decakan kagum terdengar dari pengunjung pertama. “Aduh, itu anak kembarnya cantik sama ganteng banget. Gen orang tuanya kuat sih, ya.” Dia merasa gemas ketika melihat Liam dan Lili turun dari mobil dan diganteng kedua orang tuanya. “Dari keluarga mana, ya?” Mendadak, sebuah suara berucap setengah berseru, “Astaga! Itu Adam Dean!” Dia melirik wanita bertubuh ramping dengan perawakan anggun di samping pria tersebut. “Berarti itu calon
last updateLast Updated : 2022-12-01
Read more

Bab 113 Hilangnya Liam

“Pak Adam!” teriak Julian yang baru saja keluar dari kamar mandi. “Liam tidak ada di dalam!” Ucapan Julian membuat Evelyn dan Adam mematung di tempat. “Apa maksudmu tidak ada, Julian? Liam jelas-jelas masuk ke toilet itu!” tanya Evelyn dengan kerutan dalam menghiasi keningnya. Dia mulai berlari kecil menghampiri Julian dan kamar mandi tersebut. Tanpa memedulikan kemungkinan ada pengguna kamar mandi lain, Evelyn menerobos masuk ke dalam toilet. Adam yang masih menggendong Lili juga mengikuti. Setelah memeriksa semua bilik, jantung Evelyn berdetak sangat cepat. “Liam!” teriaknya, berharap akan mendengar teriakan balasan sang putra. “Liam! Jangan bercanda, Mama akan marah!” bentaknya, mencoba menakut-nakuti Liam kalau bocah itu sedang jahil. Hanya saja, tidak ada balasan sama sekali. “Tidak ada …,” gumam Evelyn, mematung di tengah kamar mandi tersebut. “Sungguh tidak ada ….” Napas wanita itu mulai terengah-engah, kepanikan menyelimuti. Di sisi lain, dengan Lili dalam pelukannya, Ad
last updateLast Updated : 2022-12-02
Read more

Bab 114 Pertumpahan Darah

“Mari kita lihat, siapa ini?” Mendengar suara itu, mata Ron yang memerah melirik ke arah pintu kamar mandi yang tertutup. Terlihat di dekatnya terdapat seorang pria berambut hitam pekat yang memunggungi dirinya. Pria itu terlihat sibuk memperhatikan isi koper milik Ron yang telah terbuka, menunjukkan sosok Liam kecil yang tidak sadarkan diri sembari meringkuk tidak nyaman di dalamnya. “Hmm ….” Suara senandung sang pria seharusnya memanjakan telinga pendengarnya, tapi dalam situasi Ron, dia merasakan tekanan mengerikan yang membuat bulu romannya berdiri. Ketakutannya itu semakin menjadi-jadi kala melihat pria berambut hitam tersebut menoleh ke arahnya, memamerkan manik hitam segelap malamnya yang menenggelamkan. Kala melihat wajah pria itu dengan jelas, Ron membelalak, mengenalinya. ‘Dia—!’ “Singkirkan dia,” perintah pria tersebut dengan wajah datar saat menyadari Ron mengenalinya. Pandangannya terlihat sangat dingin dan senyuman di bibirnya terlihat begitu kejam. Tidak sempat Ron
last updateLast Updated : 2022-12-02
Read more

Bab 115 Bertemu Lagi

“Bagaimana mungkin tidak ada?!” Seruan Evelyn terdengar lantang di lorong bandara. Terlihat dirinya sedang berbicara dengan kepala petugas keamanan tempat tersebut. “Kalau memang tidak ada yang keluar, seharusnya aku bisa menemukan putraku!” Petugas keamanan itu terlihat kesulitan. Dia telah menjawab dengan sejujur-jujurnya. Semua orang yang melewati pintu terminal terekam oleh kamera CCTV dan pastinya perlu melalui petugas keamanan yang berjaga. Ditambah lagi dengan kenyataan Liam memiliki penampilan yang begitu mencolok, para petugas tidak mungkin melewatkannya begitu saja kalau bocah tersebut melalui mereka. Melihat Evelyn begitu panik, Adam pun maju selangkah dan menyentuh pundaknya. Wanita itu menoleh, lalu tersadar bahwa berteriak tidak akan membantunya mendapatkan solusi. “Adam …,” panggil Evelyn, merasa sangat tidak berdaya di situasi ini. Adam menarik Evelyn ke dalam pelukan, berusaha menenangkan wanita tersebut. Kemudian, pria itu mengangkat pandangan untuk menatap sang p
last updateLast Updated : 2022-12-03
Read more

Bab 116 Tidak Mungkin Kebetulan

“Dominic … Grey?” gumam Evelyn, sedikit terkejut dengan kehadiran pria tersebut. ‘Kenapa dia di sini … bersama Liam?’ Melihat ekspresi Evelyn berubah waspada terhadapnya, Dominic menampakkan sebuah senyuman manis menggoda. “Kita bertemu lagi, Evelyn,” balasnya dengan suara rendah yang memanjakan telinga. Detik itu juga, Adam melangkah maju dan melemparkan tatapan mematikan kepada pria itu. “Apa yang kamu lakukan di sini?” Dia melirik tangan Liam yang digandeng oleh pria tersebut, membuat kerutan dalam terbentuk di keningnya. “Kenapa putraku bisa bersamamu?” Dominic mengalihkan pandangan kepada Adam, lalu mengikuti arah pandang pria tersebut. Pria bernetra hitam itu pun menyodorkan tangan Liam kepada Evelyn, mengisyaratkan agar wanita itu mengambil kembali putranya. Tanpa perlu disuruh, Evelyn pun langsung menarik Liam ke dalam pelukan dan melangkah mundur ke belakang tubuh sang calon suami. Netra hitam Evelyn terarah pada Dominic, memandang pria itu dengan saksama seakan berusaha u
last updateLast Updated : 2022-12-03
Read more

Bab 117 Penguasa Dunia Bawah

Di tempatnya, Adam berdiri memandangi kepergian Evelyn, kedua anak-anaknya, dan juga Julian. Hanya ketika dia yakin mereka menghilang dari pandangan dan masuk ke gerbang terminal, barulah dia mengalihkan pandangan kepada Dominic. “Apa yang membuatmu begitu tertarik dengan urusan keluargaku?” tanya Adam secara terus-terang, tidak lagi menjaga bahasanya lantaran tidak ada lagi orang di sekitar mereka. “Setelah semua yang terjadi, kuingat bahwa Keluarga Grey telah sepakat untuk tidak mengganggu urusan keluargaku lagi ….” Ucapan Adam terdengar tajam, dan hal itu disulut oleh kenyataan bahwa dia melihat perubahan sikap Dominic ketika Evelyn menghilang. Adam sangat tidak menyukai tatapan yang diberikan Dominic kepada calon istrinya itu. “Adam Dean, kamu terlalu sombong,” balas Dominic sembari memasukkan kedua tangannya ke dalam kantong celana. “Hal yang membuatku melibatkan diri dengan urusan keluargamu hanya satu,” pria itu tersenyum tipis, “Evelyn.” Adam tak lagi mampu menahan amarahny
last updateLast Updated : 2022-12-04
Read more

Bab 118 Adam Dean dan Dominic Grey

Dari jendela bandara yang begitu besar, sebuah pesawat terlihat telah mengudara menuju tujuan. Dominic memandangi benda tersebut dengan saksama, bibirnya yang biasa tersenyum tampak membentuk garis datar tak terhibur. Netra hitamnya memancarkan pandangan yang sulit dimengerti, menggambarkan betapa rumitnya suasana hati pria tersebut. Tak lama, terdengar langkah kaki seseorang yang berjalan menghampiri. Namun, Dominic sama sekali tidak menoleh, tahu bahwa satu-satunya orang yang berani dengan begitu santai menghampirinya adalah sang bawahan. “Tuan Dominic, semuanya sudah selesai,” ucap seorang pria berpakaian serba hitam sembari memberi hormat kepada sang atasan, mengindikasikan bahwa tugas yang diperintahkan telah usai dikerjakan. “Kita sudah bisa berangkat.” Mendengar hal itu, Dominic pun menganggukkan kepala. Berdampingan dengan sang bawahan, dia langsung berjalan memasuki salah satu gerbang keberangkatan di terminal tersebut. Selagi melangkah melalui lorong penghubung bandara de
last updateLast Updated : 2022-12-05
Read more

Bab 119 Dalam Penjara

“Hei! Bangun kamu!” seru seorang wanita berseragam, menunjukkan identitasnya sebagai seorang sipir. Tubuhnya yang kekar dan terlihat telah melalui banyak pelatihan seakan memamerkan kemampuannya untuk mematahkan tulang siapa pun yang menentang. Seruan kasar sang sipir membuat sosok ramping yang sedang tertidur nyenyak di dalam selnya terbangun. Dengan wajah malas, wanita cantik tersebut melirik ke arah pintu sel yang sedang dibuka oleh petugas penjara yang lain. “Ada apa ini?” tanya wanita di dalam sel dengan raut wajah kebingungan. “Kok kalian asal menerobos kamar saya sih?” Nada bicaranya terdengar angkuh untuk seseorang yang sedang mendekam di penjara. Bagaimana tidak? Walau terjebak di penjara ini, tapi dia tetap putri kesayangan salah satu pebisnis kaya Nusantara. Karena uang sang ayah, dia pun bisa hidup enak di dalam sel, lengkap dengan pendingin ruangan, kasur yang empuk, sampai kamar mandi yang disediakan khusus untuk dirinya sendiri. Ya, wanita itu tak lain dan tak bu
last updateLast Updated : 2022-12-06
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
39
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status