Home / Romansa / Gairah Cinta sang Pewaris / Chapter 141 - Chapter 150

All Chapters of Gairah Cinta sang Pewaris: Chapter 141 - Chapter 150

384 Chapters

Bab 139 Adam Memulai Langkah

“Siapa Rosa?” Adam sudah tahu pertanyaan itu cepat atau lambat akan dilontarkan oleh Evelyn, seperti sekarang. Baru saja Liam dan Lili dibawa pergi untuk diurus oleh pelayan, wanita itu langsung mengunjungi kamar tidurnya tanpa ragu. “Bukan siapa-siapa,” jawab Adam dengan suara rendah sembari mengurai ikatan dasinya. Dia sudah memutuskan untuk tetap di rumah hari ini. Alis Evelyn tertaut, merasa Adam sedang menutupi sesuatu. “Pria tadi … Tuan Smith, siapa dia?” Dengan dua kancing teratas kemejanya telah terbuka, Adam kembali menjawab sembari melepaskan jam tangannya, “Tom Smith, kepala Keluarga Smith, kakak tertua Helen.” Dia melirik Evelyn sesaat sebelum berkata, “Usianya sama dengan ayahku, tapi sedari dulu dia terkenal sebagai seseorang yang … tidak begitu cemerlang. Sepertinya ... umur juga sudah mempengaruhi penglihatan dan ingatannya jauh lebih cepat dari orang seumurannya.” Penjelasan yang terlontar dari ucapan Adam membuat Evelyn termenung. Dia merasa ucapan pria itu
last updateLast Updated : 2022-12-19
Read more

Bab 140 Adam dan Helen

“Tuan Adam,” sapa Charles ketika melihat sosok sang tuan muda berjalan menuju gedung sayap Barat. Melihat Charles sedang menyiram tanaman dengan santai—mungkin suatu cara bagi kepala pelayan Keluarga Dean itu untuk meluangkan waktu—Adam menganggukkan kepala, membalas sapaannya. Namun, dia menghentikan langkahnya, lalu menatap pria tua itu. “Kepala Keluarga Smith,” sebut Adam, “dia sudah pulang?” Netra biru pria itu menyapu pemandangan sekeliling, memastikan keberadaan orang yang baru saja dia sebut. Charles tersenyum. “Tuan Smith mengundurkan diri saat menyadari bahwa adanya kesalahpahaman,” jelasnya dengan lembut. Sebuah dengusan terdengar dari sisi Adam. Pria itu tahu bahwa Charles memperhalus segalanya, termasuk ucapannya yang mengandung makna tajam. Kalimat Charles memiliki makna bahwa Tom Smith sadar bahwa adiknya tengah berulah, dan hal tersebut membuat dirinya kesal sehingga meninggalkan kediaman Dean dengan malu. “Apa Kakek bersama ayahku?” tanya Adam, memastikan. Kepala
last updateLast Updated : 2022-12-19
Read more

Bab 141 Wanita dari Masa Lalu

“Kali berikutnya kamu mencoba mencari masalah dengan orang-orangku lagi, akan kupastikan kamu menyesal telah melakukannya.”Mendengar ancaman tersebut, seluruh tubuh Helen bergetar. Sejak terakhir kali melihat Adam, entah kenapa dia merasa aura yang mengelilingi pria tersebut menjadi lebih gelap dan mengerikan. Sesuatu dalam diri pria itu seakan dibangkitkan ketika seseorang berusaha menyentuh keluarganya kecilnya!Yakin bahwa Helen memahami ancamannya, Adam pun menjauhkan dirinya dari wanita itu. “Sadarlah bahwa satu-satunya hal yang membuat ayahku bertahan denganmu adalah Daniel.” Pria itu berbalik, berniat untuk meninggalkan tempat tersebut dan segera menemui sang ayah. “Namun, kalau suatu hari nanti dirimu melewati batas kesabarannya, percayalah bahwa pria tua itu akan membuangmu tanpa berpikir dua kali.”Melihat kepergian Adam, Helen merasa tubuhnya lemas. Dia hampir saja terjatuh kalau bukan karena berpegangan pada meja nakas ruang tamu. Saat kesadarannya kembali, rasa malu pun
last updateLast Updated : 2022-12-20
Read more

Bab 142 Rosa

Rosa, sosok yang belakangan ini sering disebut oleh sebagian besar orang di kediaman Dean memang bernama panjang Rosa Smith. Wanita tersebut memiliki latar belakang sebagai putri tunggal dari mendiang Jack Smith, paman dari Tom dan Helen Smith. Demikian, hal itu menjadikan wanita tersebut sebagai sepupu kedua orang tersebut. Berbeda dari Tom dan Helen yang ayahnya merupakan putra kesayangan sang kakek, ayah Rosa merupakan putra yang enggan diakui tetua Keluarga Smith itu lantaran hanya mampu mencoreng nama baik keluarga. Berjudi, berpesta, dan bermain wanita, tiga hal favorit yang paling sering Jack lakukan sehingga dia berakhir mendapatkan Rosa. Ya, Rosa merupakan keturunan yang tidak diinginkan dan juga dicela oleh Keluarga Smith. Teringat dengan sosok Rosa yang selalu menampakkan senyuman bahkan di tengah keterpurukannya, seluruh ketenangan Henry luruh. “Apa maksudmu?” tanya pria tersebut dengan suara setengah menggeram, antara menahan amarah atau merasa tertekan dengan tudingan
last updateLast Updated : 2022-12-20
Read more

Bab 143 Alasan sang Dominic Grey

"Selamat datang kembali, Tuan,” sambut segerombolan pria berjas hitam di depan sebuah hotel mewah berbintang lima Capitol. Tubuh yang membungkuk rendah sembilan puluh derajat menunjukkan bahwa pria yang baru saja tiba merupakan seseorang berkedudukan paling tinggi dalam hirarki kelompok mereka. Dari mobil hitam mewah berkilap itu, satu kaki jenjang menapak di jalan diikuti dengan satu kaki jenjang lainnya. Tubuh tinggi yang dibalut jas dan kemeja hitam itu terlihat begitu kontras dengan kulitnya yang seputih salju. Rambut hitam milik sang pria yang dibiarkan berantakan memberikan kesan menawan dan menantang di saat yang bersamaan. “Di mana Selena?” Dengan suara dalam dan merdunya, pria itu berucap. Netranya yang segelap malam terlihat menyapu pemandangan sekeliling. Hanya ketika pandangannya mendarat pada satu sosok wanita bertubuh molek dengan rambut pirang barulah pria tersebut berhenti mencari. “Ah, di sana kamu rupanya.” Selena membungkuk sedikit sebagai tanda hormat. “Selama
last updateLast Updated : 2022-12-21
Read more

Bab 144 Latihan

Di dalam ruangannya, terlihat sosok Evelyn tertidur dengan lelap. Rambut hitam milik wanita itu tergerai di atas bantal, terlihat lembut dan mengundang untuk disentuh. Bulu mata lentiknya bergetar, efek dari bola dalam kelopak yang bergerak-gerak tidak tenang. “Tidak …,” gumam Evelyn dengan alis tertaut, menunjukkan ekspresi tidak nyaman kala kesadarannya masih berada di alam mimpi. Satu tetes air mata menyelinap kabur dari kelopak matanya yang tertutup, bukti jelas bahwa dirinya terjebak dalam sebuah mimpi buruk. “Tidak!” teriaknya seraya membuka lebar matanya. Napas Evelyn terengah-engah, pandangannya sedikit buyar. Saat berhasil menyesuaikan matanya dengan cahaya, wanita itu pun mendudukkan diri dan menyentuh dahinya, mengusap bulir-bulir keringat yang terbentuk. Terbayang dalam benak Evelyn sesosok wanita yang menangis dengan darah menghiasi wajahnya. Terlihat mengerikan, tapi juga pilu di saat yang bersamaan. ‘Siapa … wanita itu?’ batin Evelyn. Selagi wanita itu masih berusah
last updateLast Updated : 2022-12-21
Read more

Bab 145 Kue Bolu Stroberi

“Pagi, Evelyn.” Sebuah suara menyapa ketika Evelyn sedang menuruni tangga untuk mengarah ke ruang makan. Evelyn mengangkat pandangannya, mendapati orang yang berbicara adalah Noah. “Pagi, Kakek,” sapanya sembari mengangguk sopan. “Bisa kudengar dari lantai bawah bahwa kamu bangun dengan bersemangat,” celetuk Noah membuat wajah Evelyn merona merah, merasa sangat malu. Evelyn yakin pria itu mendengar teriakannya kepada Adam pagi tadi. ‘Astaga, memalukan!’ batinnya, merasa ingin menggali tanah dan bersembunyi di sana bila membayangkan apa yang Noah pikirkan ketika mendengar keributan tadi. ‘Ke mana Adam? Harusnya dia juga ikut bertanggung jawab dan merasakan malu ini!’ gerutunya sembari bercelingukan setelah mendaratkan tubuhnya di kursi. “Kalau kamu mencari Adam, dia sudah pergi duluan,” ujar Noah saat melihat tingkah Evelyn yang seperti mencari sesuatu. Netra birunya memperhatikan saksama wanita muda di hadapan dengan pandangan terhibur. ‘Sepertinya, aku harus lebih sering ke sa
last updateLast Updated : 2022-12-22
Read more

Bab 146 Bertemu Kenalan Lama

“B-bagaimana mungkin?!!" seru Evelyn dengan mata membesar. Wanita itu menghampiri sosok yang berdiri di depan ruang makan dengan senyuman lebar. “Rena!” panggilnya seraya memeluk gadis tersebut.“He he, bagaimana kabarnya, Bu Evelyn?” sapa Rena sembari tertawa renyah, menampakkan lesung pipi manisnya saat membalas pelukan Evelyn.Ketika Evelyn melepaskan pelukannya, gadis itu menghela napas tak percaya. Dia memperhatikan penampilan wanita di hadapan dengan saksama.“Sudah saya duga ada yang aneh dengan hubungan Ibu dan Pak Adam sejak pertemuan kita terakhir kali,” sebutnya, merujuk pada saat Evelyn hampir mengalami pemerkosaan di Eden Entertainment. “Siapa yang bisa tebak kalau Bu Evelyn dan Pak Adam memiliki hubungan yang begitu rumit?!”Dari cara Rena berbicara, Evelyn yakin bahwa gadis itu sudah tahu tentang hubungan Liam dan Lili dengan Adam. Hal tersebut membuat Evelyn tersenyum, merasa sangat ironis bagaimana dulu dia merasa takut dengan kemampuan Rena menggali informasi, tapi s
last updateLast Updated : 2022-12-22
Read more

Bab 147 Kecelakaan Menyebalkan

"Kamu bilang apa?" “Sepertinya, Pak Adam tidak memberitahukan Ibu tentang hal ini?” tebak Rena. Dia pun tersenyum tipis. “Mungkin, Pak Adam tidak ingin Ibu memusingkan tentang Nusantara lagi dan cukup fokus dengan pernikahan kalian,” godanya. Rena sebenarnya tahu mengenai sebagian besar hal yang Evelyn lalui. Bagaimana wanita itu dibuang oleh keluarganya, dihina setelah kembali ke Nusantara, bahkan diusir kembali dan tidak diaku kala bertemu di pesta Keluarga Diwangkara. Demikian, Rena pun mengerti kalau salah satu alasan Adam tidak menceritakan apa pun tentang perusahaan Aditama adalah agar Evelyn melupakan segala hal di negara itu, terlebih karena lebih banyak memori buruk dibandingkan memori indah. “Bu Evelyn sungguh beruntung,” ucap Rena sembari menghela napas iri. “Andai saya bisa ketemu yang satu spek dengan Pak Adam.” Mengabaikan imajinasi Rena yang cukup hebat, Evelyn mengulangi ucapan gadis itu dalam hati, ‘Beruntung …?’ Benak Evelyn pun melayang, membayangkan sosok Adam
last updateLast Updated : 2022-12-22
Read more

Bab 148 Target Dominic Grey?

“Oh, atau mungkin nona manis ingin membayar kesalahan dengan menemaniku?” ujar pria asing itu dengan wajah mesum, sukses melukiskan ekspresi jijik di wajah Rena. Sedangkan untuk Evelyn, wanita itu hanya memandangnya tenang dan dingin. Hal tersebut membuat sang pria semakin tergoda. “Sungguh berani, aku suka,” pujinya. Suara langkah kaki yang menghampiri terdengar, membuat semua orang di tempat itu mengalihkan pandangan. Terlihat empat orang pengawal dari mobil hitam di belakang mobil Evelyn muncul dan berakhir berdiri di depan wanita tersebut, melindungi dirinya dan Rena. Evelyn menghela napas dalam hati, bersyukur karena dia masih menuruti perintah Adam untuk membawa pengawal. Sepertinya, ucapan pria itu benar, Capitol tidak seaman yang dia pikirkan. Namun, sebagai bagian dari Keluarga Dean, tentunya penjagaan ketat memastikan keselamatannya. Salah seorang pengawal menghampiri sopir dan membantunya berdiri, menarik pria malang tersebut ke belakang barisan dan membisikkan sesuatu. H
last updateLast Updated : 2022-12-24
Read more
PREV
1
...
1314151617
...
39
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status