Home / Romansa / Gairah Cinta sang Pewaris / Chapter 151 - Chapter 160

All Chapters of Gairah Cinta sang Pewaris: Chapter 151 - Chapter 160

384 Chapters

Bab 149 Diselamatkan …?

‘Mereka menargetkanku?’ Evelyn memekik dalam hati. Jujur saja, Evelyn tidak pernah membayangkan bahwa hal seperti ini akan terjadi pada dirinya dalam kurun waktu secepat ini. Dia memang pernah menjadi salah satu anggota kalangan atas di Nusantara dan melalui berbagai hal, bahkan diracuni adiknya sendiri, tapi untuk secara terbuka diserang di siang hari seperti ini …?! Tepat ketika dirinya memikirkan hal tersebut, salah seorang pengawal berkata dengan suara rendah kepada Evelyn dan Rena, “Kami akan membuka jalan agar Nyonya dan Nona Rena bisa mencapai mobil. Berlarilah saat kami berteriak, mengerti?” tegasnya dengan wajah mengeras, tahu bahwa keselamatan mereka mungkin terancam. Evelyn melihat Rena menganggukkan kepalanya sedikit, tangan gadis itu telah mencengkeramnya kuat. Rena tanpa sengaja menunjukkan tekadnya untuk mengantarkan nyonyanya itu ke tempat aman. “Sekarang!” Bersamaan dengan teriakan itu, dua orang pengawal pun membuka jalan dengan menjatuhkan sebagian besar lawan.
last updateLast Updated : 2022-12-25
Read more

Bab 150 Periksalah Targetmu Terlebih Dahulu

“Dominic … Grey?” Evelyn terperangah, terkejut dengan kehadiran Dominic di tempat tersebut. Dia bisa melihat pria itu datang dengan sebuah rombongan besar pria berjas hitam yang dilengkapi dengan senjata di pinggang mereka. ‘Apakah … Capitol seterbuka ini terhadap penggunaan senjata?’ pikirnya. Dia pun menertawakan dirinya sendiri. ‘Mereka mafia … hukum tidak mampu mengikat mereka.’ Tanpa mengetahui apa yang dipikirkan Evelyn, Dominic tersenyum, cukup senang dirinya bisa diingat oleh wanita tersebut. Wajah rupawan pria itu terlihat bersinar seperti malaikat, walau sebenarnya … dia baru saja melakukan hal yang begitu mengerikan! Dengan tangan yang baru saja dia gunakan untuk memecah batok kepala seorang pria, Dominic mengusap darah yang terciprat di wajah Evelyn, membersihkannya. “Hmm, Adam Dean akan membunuhku kalau aku mengembalikan dirimu dalam kondisi kotor, bukan?” tanya pria itu dengan nada yang terlalu ceria setelah apa yang baru saja dia lakukan. Jantung Evelyn berdetak kenca
last updateLast Updated : 2022-12-25
Read more

Bab 151 Masuk ke Mobil!

“Apa kamu sedang menghinaku? Mengatakan aku begitu buta sampai-sampai tidak bisa melihat bahwa kamu sedang menargetkan wanita ini?” Suara rendah milik Dominic, ditambah dengan pandangannya yang dingin, membuat seluruh tubuh Jay terasa membeku. Dia merasa sesak karena tekanan yang dibebankan pria tersebut padanya. “T-tentu tidak, Tuan Dominic. Namun, a-aku hanya menjalankan perintah,” balas Jay dengan tubuh bergetar. ‘Sial, sudah kuduga ada yang aneh ketika wanita itu tidak memberitahukan latar belakang target kali ini!’ Dia pun melirik sosok Evelyn yang terlihat lemah. ‘Harusnya aku tidak dibutakan hadiah yang dijanjikan dan mencari tahu dulu siapa wanita tersebut!’ Sementara Jay terlihat panik berhadapan dengan Dominic, Evelyn yang menangkap hal tersebut yakin bahwa penguasa dunia bawah itu bisa membantu dirinya lepas dari situasi ini, juga mencari tahu dalang di baliknya. Namun, atas dasar apa? Dia tidak memiliki hubungan yang baik dengan Dominic, calon suaminya bahkan musuh b
last updateLast Updated : 2022-12-26
Read more

Bab 152 Kecurigaan Julian Terhadap Dominic

“Kamu bilang apa?!” Suara dalam itu terdengar lantang, kentara marah dengan berita yang baru saja diterima. Netra biru dingin milik Adam terarah lurus pada bawahan yang baru saja membawakan laporan padanya di tengah jalannya rapat. “Pak Adam,” panggil Julian yang segera berdiri, mengingatkan Adam dirinya masih berada di dalam ruang rapat. Adam langsung menoleh, menampakkan wajah khawatir yang membuat semua orang di dalam ruangan itu terkejut. Mereka tidak pernah melihat wajah pria dingin tersebut menampakkan ekspresi seperti itu sebelumnya. Tanpa berpikir panjang, Adam langsung melangkah keluar dari ruangan seraya berkata, “Lanjutkan rapat tanpaku!” Dia melanjutkan dengan titah kepada sang pengawal, “Siapkan mobil dan bawa aku bertemu pria itu!” “Pak Adam!” seru Julian yang langsung berlari keluar dari ruangan untuk mengejar Adam. “Bapak mau ke mana?” Tidak sedikit pun Adam mengurangi kecepatan langkahnya. Netra birunya diselimuti awan gelap, entah hal tersebut dikarenakan amarah
last updateLast Updated : 2022-12-27
Read more

Bab 153 Dominic dan Rena

“Ke mana kamu akan membawa kami?” tanya Evelyn dengan kening berkerut, tidak yakin bahwa Dominic tengah membawanya kembali ke kediaman Dean. Matanya memperhatikan jalanan yang dilewati, terlihat jauh berbeda dengan daerah tempat rumah Adam berada.Karena Dominic masih terkesan santai, Rena juga ikut menimpali, “Kalau Bu Evelyn tidak mencapai butik, Anna Hall pasti akan menghubungi Pak Adam segera.”Ucapan Rena jelas merupakan sebuah peringatan halus kepada Dominic. Kalau Adam mulai mencari Evelyn, bukankah itu berarti Dominic akan terkena masalah?“Tidak perlu Anna Hall untuk memberi tahu pria itu, aku yakin salah satu dari empat pengawal malang tadi telah melakukannya duluan begitu ada kesempatan,” balas Dominic sinis kepada Rena. Dia terlihat duduk dengan santai di kursi depan dengan dua tangan terlipat di depan dada, tidak sedikit pun panik mendengar ancaman Rena.“Kamu tidak menjawab pertanyaan Bu Evelyn,” dengus Rena sembari memutar bola matanya malas, merasa pria bernama Dominic
last updateLast Updated : 2022-12-27
Read more

Bab 154 Pengakuan Dominic

“Selamat datang kembali, Tuan Dominic!” Sambutan yang dilontarkan serempak dari puluhan pelayan di depan hotel membuat Rena dan Evelyn terperangah. Tidak hanya itu, kemewahan hotel yang sekarang berada di depan mereka terlihat sulit dipercaya, bak istana yang keluar dari novel fantasi. ‘Inikah Hotel Greymore yang ternama?’ batin Evelyn dengan netra hitamnya menikmati keindahan pemandangan sekeliling. ‘Bahkan hotel Keluarga Kusuma di Nusantara tidak bisa dibandingkan dengan hotel ini.’ Dia pun menatap punggung pria di hadapan. ‘Keluarga Grey … tidak heran dia bisa begitu berani terhadap Adam.’ Tidak, Evelyn meralat pikirannya sendiri. Bahkan dengan kekayaan dan kemampuan memiliki bangunan seperti ini, Dominic masih memilih untuk tidak melewati batas kesabaran Adam. Hal itu menandakan bahwa sebenarnya calon suaminya itu jauh lebih luar biasa dibandingkan hal ini. Sesuatu dalam hati Evelyn memperingati dirinya, mengingatkannya dengan kenyataan bahwa dirinya dan Adam belum mengenal sat
last updateLast Updated : 2022-12-27
Read more

Bab 155 Ibu Kandungmu

“Ya.” Dominic menjawab dengan penuh keyakinan. Pria itu menatap lurus sosok Evelyn dan melanjutkan, “Demikian, aku memerlukan jawaban atas pertanyaanku yang pertama.” Evelyn terdiam, menelisik netra hitam yang terpampang di hadapannya. Dalam hatinya, wanita itu merasa sulit untuk percaya bahwa Dominic mengetahui sesuatu perihal latar belakangnya. Namun, kenyataan bahwa pria tersebut adalah penguasa dunia bawah membuka kemungkinan itu. Hanya saja … untuk apa Dominic menyelidiki tentang dirinya? ‘Selain itu, kenapa jawaban terkait perasaanku terhadap Adam perlu dilibatkan dalam masalah ini?’ tanya Evelyn dalam hati, sama sekali tidak mengerti jalan pikiran sang penguasa dunia bawah tanah itu. Seakan mampu membaca pikiran Evelyn, Dominic menyilangkan kakinya dan berkata, “Kamu memikirkan pertanyaan yang salah.” “Sebuah pertanyaan diajukan dengan sebuah alasan,” ujar Evelyn. “Tentunya aku harus mengetahui alasannya terlebih dahulu sebelum menjawab,” jelas wanita itu dengan ekspresi se
last updateLast Updated : 2022-12-28
Read more

Bab 156 Kamu Tidak Tahu Apa-Apa!

“Rosa Smith, sepupu dari Helen Grace Smith, adalah ibuku.” Jantung Evelyn berdetak mendengar nama familier itu disebut. Namun, dia sungguh tak menyangka hal selanjutnya yang akan Dominic katakan akan membuat benaknya begitu kacau. “Dia juga ibu kandungmu.” Kala mendengar kalimat pria itu, Evelyn merasa kakinya terlalu lemah untuk menopang tubuhnya. Wanita itu memegang tanganan sofa, lalu mendudukkan diri di sana. Ekspresinya terlihat kosong. “Rosa … ibuku? Kamu … kakakku?” celoteh Evelyn, mengulangi ucapan Dominic yang menurutnya tidak masuk akal. Otak wanita itu berputar, mencoba memikirkan segala kemungkinannya. Kemudian, dia mendengus, memasang sebuah senyuman mengejek. “Apa … kamu kira hidup ini sebuah novel?” Mendengar pertanyaan Evelyn, Dominic mengerutkan keningnya. Sudah dia duga wanita di hadapan tidak akan semudah itu percaya. “Apa buktinya?” tanya Evelyn. Wanita itu menoleh ke arah Dominic, pandangannya terlihat serius. “Dari ratusan juta orang di Nusantara dan Capitol,
last updateLast Updated : 2022-12-29
Read more

Bab 157 Adam Tidak Tahu?

“Kamu sama sekali tidak tahu apa yang telah dia lalui!” seru Dominic dengan amarah yang terjiplak jelas di wajah tampannya. Dijual oleh keluarganya sendiri untuk membayar utang, menikah dengan seorang psikopat tak berhati, direndahkan oleh para wanita lain sang suami, sampai kehilangan nyawa tanpa alasan yang jelas. Dominic tidak bisa membayangkan betapa menderitanya sang ibu seumur hidupnya, tapi Evelyn malah menghinanya dengan begitu mudah!? Pria itu tidak terima! Dominic mengepalkan tangannya, lalu menggeram rendah, “Kamu akan menyesal ketika kamu sadar bahwa wanita yang baru saja kamu hina adalah ibu yang melahirkanmu dengan susah payah!” Kemarahan Dominic memang sengaja Evelyn pancing, berharap dengan demikian sandiwara pria tersebut bisa terbongkar dengan lebih cepat. Namun, tidak wanita itu sangka bahwa cara Dominic melampiaskan amarahnya adalah dengan mengingatkan dirinya terkait hubungan darah yang mungkin ada … seakan Rosa Smith sungguh ibu dari Evelyn. ‘Dia … terlihat be
last updateLast Updated : 2022-12-29
Read more

Bab 158 Aku Muak

‘Adam … tidak mungkin tahu, ‘kan?’ tanya Evelyn dalam hati, memperhatikan sosok Adam yang hanya terdiam di tempatnya. Wanita itu pun memberanikan diri kembali memanggil, “Adam ….” “Evelyn,” balas Adam pada akhirnya, mengarahkan pandangan pada sosok Evelyn yang berdiri tidak jauh dari Dominic. Pria itu mengulurkan tangannya, meminta Evelyn untuk datang mendekat padanya. “Kemari.” Aura mendominasi dalam suara Adam membuat Evelyn tersentak. Namun, uluran tangan itu terlihat begitu mengundang untuknya, membuat wanita tersebut melangkah tanpa ragu untuk menghampiri pria itu. Melihat Evelyn menuruti perintah layaknya robot, kening Dominic berkerut. Pria itu langsung menarik lengan adiknya itu, menahannya. “Apa kamu budaknya?” maki Dominic dengan sedikit kesal. “Kamu adalah bagian dari Keluarga Grey, bersikaplah sebagaimana mestinya!” tegasnya. Pria itu menatap Adam. Genggaman tangan Dominic pada lengan Evelyn membuat ekspresi Adam semakin buruk. Pria itu mengambil langkah besar dan menc
last updateLast Updated : 2022-12-30
Read more
PREV
1
...
1415161718
...
39
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status