Home / Romansa / Gairah Cinta sang Pewaris / Chapter 171 - Chapter 180

All Chapters of Gairah Cinta sang Pewaris: Chapter 171 - Chapter 180

384 Chapters

Bab 169 Temani Aku [Evelyn x Adam]

“Begitu?” Evelyn mengerutkan kening. Kemudian, dia menghela napas. “Baiklah kalau kamu bilang begitu,” lanjutnya. “Bilang padanya, kalau aku tidak melihatmu jam sembilan besok pagi nanti, maka dia akan tahu akibatnya.” Setelah mengatakan hal tersebut, Evelyn mematikan panggilan tersebut. Adam yang terduduk di sebelah wanita itu dengan tangan menopang sisi kepalanya bertanya, “Bagaimana?” “Dia baik-baik saja,” ujar Evelyn. “Kakak membiarkannya menginap untuk satu malam dan akan mengantarnya ke kantor besok,” jelas wanita itu sembari menghela napas. Kalimat Evelyn membuat Adam sedikit memicingkan matanya, waspada kalau-kalau Dominic melakukan hal tersebut untuk terlihat baik di depan wanita tersebut. “Kita bisa menjemputnya sekarang kalau kamu khawatir,” usul pria tersebut, mendorong beberapa helai rambut Evelyn ke belakang telinganya. Netra hitam Evelyn melirik Adam. “Sudah begitu malam, para sopir pasti sudah tidur,” ujarnya. “Aku yang antar.” Mendengar ucapan Adam, Evelyn sediki
last updateLast Updated : 2023-01-07
Read more

Bab 170 Badai akan Segera Berlalu

Waktu menunjukkan lewat pukul tiga pagi. Langit terlihat begitu gelap dan awan hitam yang sejak tengah malam berkumpul perlahan menangis deras. Hujan badai menimpa Capitol, mengakibatkan petir dan gemuruh yang hadir berselingan mengganggu tidur sejumlah orang. Salah satu dari mereka yang terganggu adalah gadis kecil kesayangan Keluarga Dean saat ini. “Liam … Liam … Lili nggak bisa tidur,” rengek Lili yang telah terduduk di ranjang Liam. Kilatan petir yang tampak dari luar jendela disertai gemuruh menggelegar membuat bayi kecil Evelyn dan Adam itu memekik sembari menenggelamkan kepalanya di bawah selimut saudaranya. “Huaaa Liaam!” Teriakan dan gerakan besar pada kasurnya membuat Liam mengerjapkan mata. Bocah kecil itu mengerjapkan mata sesaat, lalu menyadari adanya gundukan pada selimut di sebelahnya yang disertai tangisan pilu. Hal tersebut menyebabkan Liam terkejut dan menjauh cepat, dan hal tersebut berujung dengan dirinya terjatuh ke lantai dengan keras. “Aw …,” gerutu bocah keci
last updateLast Updated : 2023-01-08
Read more

Bab 171 Secara Teknis, Kamu Istriku Malam ini

“Astaga, Nyonya memang begitu cantik,” puji seorang perias kala menatap mahakarya di hadapannya. Matanya berkaca-kaca, begitu bangga terhadap hasil karya dirinya sendiri dan tersanjung karena diberikan izin untuk menyentuh wanita sang pewaris keluarga terkaya Capitol. “Tidak heran Tuan Adam takluk di bawah pesonamu.” Di hadapan cermin meja riasnya, bibir Evelyn yang dipoles dengan lipstik merah menyala membentuk senyuman. Rona merah samar di wajahnya menjadi semakin kentara karena harus dirinya akui, dia tidak pernah terlihat secantik ini. Rambut panjangnya diangkat ke atas membentuk sanggul bunga selagi beberapa helai dibiarkan tidak terikat untuk membingkai wajahnya. Saat Evelyn berdiri, gaun merah yang melilit tubuhnya dengan model duyung di bagian bawah terlihat memukau dan elegan. Hal tersebut membuat sejumlah pelayan dan penata rias yang berada di sana terkagum-kagum. Mendadak, semua orang mendengar ketukan pada pintu yang diikuti dengan suara dalam nan rendah yang berkata, “S
last updateLast Updated : 2023-01-08
Read more

Bab 172 Dunia Semakin Tidak Beradab

“Tunangan Evelyn Erlangga … aku menyukai panggilan tersebut.” Adam berbisik, membuat wajah Evelyn bersemu merah. Tahu bahwa pria itu seharusnya turun terlebih dahulu, Evelyn pun berkata, “Sudah waktunya bagimu untuk turun menyambut para tamu, bukan?” Wanita itu tersenyum tipis. “Pergilah, aku akan turun sebentar lagi.” Ucapan Evelyn membuat Adam menarik diri. Dari pandangan matanya, kentara bahwa pria itu enggan berpisah dengan wanita tersebut. “Kalau begitu, aku pergi dulu.” Pria tersebut pun mendaratkan sebuah kecupan di punggung tangan Evelyn, lalu berkata sebelum menutup pintu, “Jangan terlalu lama, Nyonya Dean.” *** Langit malam itu terlihat terang akibat hadirnya bulan purnama. Ditambah dengan gemerlap lampu-lampu yang menghiasi beberapa tiang dan semak bunga, taman kediaman Dean malam itu tampak begitu mempesona. Sejumlah meja dan kursi terjajar rapi dengan alat makan tertata di atasnya. Sebagian besar tamu undangan yang berasal dari keluarga besar Dean juga telah hadir, s
last updateLast Updated : 2023-01-09
Read more

Bab 173 Kesempatan Emas

‘Sepertinya, malam ini akan menjadi malam yang sangat menarik.’ Selagi Helen memikirkan hal itu, dia mendengar percakapan Jenna dengan para wanita lain masih berlanjut. “Kalau kamu tahu tentang hal itu, maka kamu seharusnya juga tahu bahwa anak-anak itu hadir karena sebuah kecelakaan yang tidak disengaja,” bela wanita bergaun kuning dengan kerutan tipis di wajahnya. “Tanpa mengetahui situasi sebenarnya, ada baiknya kamu tidak menilai orang lain semudah itu.” Jenna melirik wanita bergaun kuning dengan tatapan nyalang. “Kamu bermaksud untuk mengungkit rumor bahwa wanita itu dijebak saudarinya? Kamu percaya? Ha ha ha!” Tawa menggelegar wanita tersebut menarik perhatian beberapa orang di sekeliling. “Bodoh sekali kamu, Stacy!” Dia pun menjelaskan, “Asal kamu tahu, itu pasti hanya alasan untuk menarik simpati agar dirinya direstui oleh Noah dan Henry!” Dari tempatnya terduduk, Helen menampakkan sebuah senyuman yang dia tutupi dengan kipasnya. Dia bisa mengenali lawan bicara Jenna yang s
last updateLast Updated : 2023-01-09
Read more

Bab 174 Pertunanganku, Urusanku

‘Kalau dia masih nekat, maka bisa jadi posisinya sebagai pewaris akan ditarik paksa keluarga besar!’ batin Helen dalam hati, menjadi semakin bersemangat. ‘Ini kesempatan emas untuk Daniel!’ Karena berada tidak jauh dari Helen, Daniel bisa melihat ekspresi sang ibu yang tersembunyi di balik kipas. Dia, yang memperhatikan kelakuan ibunya, hanya bisa terdiam di tempat dengan tubuh membeku. Ingin sekali dirinya membela Evelyn dan Adam dengan membenarkan informasi yang dilontarkan Helen, tapi melakukan itu akan membuat ibunya dipermalukan di depan keluarga besar Dean. Mengetahui hal itu, haruskah dia bersikap durhaka dan membela saudara tirinya? Kala melihat Jenna berjalan menghampiri Noah, Daniel dengan cepat menarik lengan ibunya yang berniat mengikuti wanita tersebut. “Ibu! Berhenti berbuat onar!” desis pemuda tersebut. “Jangan membuat orang lain salah paham dengan Kak Evelyn!” tegurnya. Wajahnya menampakkan ekspresi terluka, tahu jelas sang ibu selalu menargetkan Evelyn dan Adam
last updateLast Updated : 2023-01-10
Read more

Bab 175 Apa atau Siapa … Dalang Kebencianmu?

“Aku harap Nenek Jenna sadar bahwa aku mengundang Nenek di sini untuk menyaksikan pertunanganku, bukan untuk menghakimi dan memberikan izin.” Ucapan Adam membuat semua orang ternganga, tidak terkecuali Noah. Namun, mengingat bahwa Adam—cepat atau lambat—mampu mengambil alih kuasa atas Grup Dean, bahkan tanpa turunan aset dari Keluarga Dean sendiri, Noah pun membungkam mulutnya dan membiarkan cucunya itu menangani Jenna. Memang sekali-kali kakak perempuannya itu harus diberi sentilan keras terhadap kenyataan. “Kurang ajar kamu, Adam! Apa kamu kira kamu bisa berdiri sendiri tanpa Keluarga Dean!?” geram Jenna sembari menuding Adam dengan telunjuknya. Kemudian, dia pun melanjutkan, “Tanpa warisan dari ayahku, apa kamu kira kamu mampu bersikap angkuh dan disegani banyak orang?!” Semua orang yang mendengar ucapan Jenna terdiam, diam-diam tahu jawabannya. Namun, mereka tidak berani menyela dan membiarkan Adam yang membalas ucapan wanita tua tersebut. “Bisa, dan aku sangat mampu,” jawab Ad
last updateLast Updated : 2023-01-10
Read more

Bab 176 Aku Memerlukanmu

“Apa atau siapa … yang kiranya membuat Nenek begitu menolak calon istriku?” Pertanyaan tersebut membuat Jenna terdiam sesaat, memandang Adam dengan saksama. Dia tidak menyangka bahwa pria tersebut masih bisa bersikap begitu tenang menghadapi dirinya. Menyerah untuk menunjukkan dominasinya sebagai salah satu tetua, wanita tua itu pun akhirnya melemparkan pandangannya ke arah Helen. “Tanyakan pada wanita ayahmu itu,” balas Jenna ketus sembari mendengus. Kemudian, dia pun kembali duduk di kursinya dengan wajah kecut. Mendengar hal tersebut, Adam mengalihkan pandangan kepada Helen, membuat wanita itu tersentak. Sekejap, aura yang menyelimuti tubuh pria itu berubah gelap, dan tatapan yang terpancar dari netra biru indahnya itu menjadi sangat dingin … seperti tatapan seseorang yang ingin membunuh. Tatapan Adam seakan meneriakkan, “Sudah kukatakan untuk tidak mengganggu wanitaku, tapi kamu terus melakukannya! Apa kamu begitu haus akan kematian?!” Hal tersebut membuat tubuh Helen menggigi
last updateLast Updated : 2023-01-11
Read more

Bab 177 Perpecahan Helen dan Daniel

“Aku perlu perwakilan keluarga untuk mendampingiku di acara pertunangan malam ini.” Teringat akan ucapan Adam ketika dirinya sedang dalam perjalanan mengantar sang ibu, Daniel tersenyum. Karena Evelyn tidak memiliki perwakilan pria dari keluarganya, Henrylah yang menawarkan diri untuk mendampingi wanita tersebut nanti. Namun, tidak pernah dia sangka bahwa Adam akan menjadikan dirinya perwakilan keluarga untuk mendampingi dirinya! Selama ini, Daniel kira Adam sangat membencinya karena sang ibulah alasan kematian ibu Adam, Diandra. Namun … sepertinya malam ini Daniel harus percaya bahwa dugaannya selama ini sangatlah salah. Begitu lama memperhatikan dan mengidolakan Adam, pemuda itu tahu bahwa makna ucapan Adam adalah … “Aku ingin kamu hadir di pertunanganku, saudaraku.” “Hanya karena satu kalimat pria itu, kamu begitu senang?” Sebuah suara memecah lamunan Daniel, membuatnya menoleh ke arah wanita yang sedang dirinya bantu berjalan. Sadar bahwa situasi sang ibu tidak begitu baik, Dan
last updateLast Updated : 2023-01-11
Read more

Bab 178 Akulah Perwakilan Keluargamu

‘Hal terpenting bagiku adalah keluarga … tapi sepertinya Ibu tidak menyadari hal tersebut.’ Daniel memasang wajah kesulitan, tapi kakinya terus berjalan. Pikirannya terus terikat dilema antara kembali dan meminta maaf pada sang ibu atau pergi ke pesta dan memenuhi permintaan sang kakak. Tepat pada saat itu, sebuah suara memanggilnya, “Kamu … Daniel, bukan?” Pemuda itu pun mengangkat pandangan, hanya untuk berakhir terbelalak kala melihat siapa yang sekarang berada di hadapannya. “K-kamu …?!” *** “Aku dengar istrimu sangat cantik, Adam. Apa benar begitu?” “Dari sekian banyak wanita cantik di dunia ini, kamu memilih satu wanita itu, dia pasti seperti bidadari yang turun dari khayangan, bukan?” “Ya, melihat bahwa satu malam bisa menghasilkan dua bocah manis itu, jelas Adam begitu tergila-gila padanya! Ha ha ha!” Celotehan sejumlah sepupu pria membuat pelipis Adam berdenyut. Kalau bukan karena sang kakek memerintahkannya untuk tidak berbuat onar lagi di pesta pertunangannya sendiri,
last updateLast Updated : 2023-01-12
Read more
PREV
1
...
1617181920
...
39
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status