Home / Rumah Tangga / Status Vulgar Adik Ipar / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Status Vulgar Adik Ipar: Chapter 21 - Chapter 30

54 Chapters

Bab 21 Kok Bisa Hamil

Aku menautkan alisku," maksudnya Mas?" "Dia hamil, dan entah lelaki mana yang menghamilinya!" "Hamil, kok bisa bukanya twiter Mas masih bobok?"ujarku meluncur begitu saja.Ini mulut kenapa ember sih?"Maksudku kan Widya masih gadis Mas kok bisa hamil?" ujarku setelah Mas Raka menatap horor padaku."Memang masih gadis tapi entah sudah berapa lelaki yang menidurinya, murahan!" murka Mas Raka.Uluh-uluh kek dia gak ikut nyicip aja, bahkan lebih kenyang."Beneran kamu hamil?" tanyaku pada Widya."Mbak, tolong aku Mbak! Jangan biarkan Bang Raka mengusirku, aku mau tidur dimana Mbak," ujar Widya tergugu. Entah akting atau beneran."Mas, apa gak bisa kamu tolerin perbuatan si Widya, kita tanya baik-baik saja Mas, siapa lelaki yang menghamili Widya lalu kita nikahkan dia," ujarku mencoba membujuk Mas Raka."Gak! Aku gak sudi menerima kotoran yang di lempar di wajahku. Biar saja dia jadi gelandangan di luar sana," ujar Mas Raka tanpa menatap Widya. Entahlah sepertinya dia enggan menatap wajah
last updateLast Updated : 2022-09-30
Read more

Bab 22 Awas Kamu Mas

Widya," panggilkku dan Widya segera menoleh ke arahku."Maaf ya Mbak gak bisa bujuk Abangmu, ini ambil saja untuk kamu cari tempat kos," ujarku memberikan sejumlah uang."Terima kasih Mbak," ujarnya sendu.Aku yakin jika aku cerita sama Tary, si kampret itu tak akan berhenti memakiku karena telah menolong pelakor dalam rumah tanggaku dan juga musuh bebuyutanku sendiri."Iya, nanti kalau ada apa-apa kamu hubungin Mbak ya," ujarku.Entah aku ini waras atau tidak perduli pada Widya padahal jelas-jelas dia ini pelakor dan perusak rumah tanggaku. Aku yakin kalau berita ini tersebar di kalangan Mak-mak KBM mereka pasti pada bilang aku oon.Ck mereka tak tahu saja rencana Hani, kalau terbukti ternyata mereka itu cuma akting aku akan bertindak lebih kejam dari santet twiter bobok yang aku kasih ke Mas Raka.___"Kamu dari mana?" tanya Mas Raka penuh selidik saat aku masuk ke dalam rumah."Dari depan Mas, lihat Widya." "Ngapain lihat-lihat dia, gak penting!" ketus Mas Raka."Kasihan Mas,dia tu
last updateLast Updated : 2022-09-30
Read more

bab23 Aneh

"Yang menghamili aku..." "Siapa Wid?"ujarku membujuk. "Abang." Mataku membulat tajam mendengar itu, walaupun itu sudah ku sangkakan sebelumnya, tetap saja aku terkejut mendengarnya. "A-abang?" Anehnya bukannya menanggapi ucapanku, justru Widya bergerak dengan cepatan mengambil tas dan tampak- tampak buru-buru berdiri."Mbak aku pergi dulu, nanti kapan-kapan aku hubungi Mbak," ujar Widya kemudian pergi meninggalkan aku tanpa sempat aku menjawab."Loh, Wid," ujarku masih kaget. Namun, Widya tampak setengah berlari meninggakkan cafe.Aku tersentak saat merasakan seseorang menyentuh bahuku. "Sayang, kamu ngapain di sini?" tanya Mas Raka yang tiba-tiba saja ada dibelakangku. Apa ini yang membuat Widya tadi pergi dengan buru-buru dan maksud kata 'Abang' tadi adalah reaksinya karena kaget melihat kehadiran Mas Raka."Sayang kok bengong?" tanya Mas Raka lagi mungkin setelah beberapa saat aku bengong dan tak menjawab ucapannya."A-a-aku tadi pingin makan ayam bakar Mas, sudah lama kamu
last updateLast Updated : 2022-10-02
Read more

bab 24 Dia

Beberapa saat setelah Mas Raka pergi."Hoii kampret kenapa gak bilang ada suami Lo, lama Gue nunggu di sana, dah kek obat nyamuk aja Gue," ujar Tary.Aku memang menghubungi Tary tadi untuk jaga-jaga kalau-kalau si Widya brengs*k itu buat sesuatu padaku. "Ya aku juga gak tahu kok ada Mas Raka di sini," jawabku. Selama ini memang Mas Raka tak pernah tahu aku punya teman setajir Tary. Bisa terbongkar kedokku kalau sebenarnya aku adalah anak orang kaya yang bahkan suamiku sebenarnya juga bekerja di perusahaaan Papaku."Lo tumben cuma makan ayam, sudah miskin Lo," ujar Tary. Si kampret ini suka sekali ngeledek."Diam Lo kampret, kalau aku pesen makanan yang biasa kita makan bisa pingsan tu laki, takut duitnya habis," ujarku.Tary hanya ngakak mendengar ucapanku."Tadi Lo lihat Widya kan?" "Lihat," jawab Tary."Gimana menurut Lo?" "Baik, tangannya masih dua, kulitnya masih mulus beda sama Lo yang udah sedikit kusam dan itu ya ampun.. kenapa muka Lo berjerawat beib?" ujar Tary menunjuk sa
last updateLast Updated : 2022-10-02
Read more

bab 25 Menuntut napkah batin

"Jangan hanya Widya bersikap lembut, pakainnya sopan terus Lo simpati sama dia. Ingat Han, mereka itu memiliki kemampuan akting yang luar biasa hingga artis duniapun kalah," ujar Tary.'Awas saja kalian, kalau terbukti kalian membohongiku, akan ku balas kalian,' batinku."Hani!" Aku menoleh ketika seseorang memaggilku, mataku langsung membulat sempurna, detak jantungku tak beraturan."Dave," gumamku saat melihat pria tinggi tegap, berpakaian rapi dan berambut klimisi dengan wajah yang tampan bak artis korea.Dave Natacel, anak seorang pengusaha kaya patner ayahku yang telah selama 6 tahun namanya bertahta dalam hatiku dan selalu mengisi hari-hariku dengan penuh warna."Jadi ini beneran kamu," cibirnya."Iya ini aku, memang kenapa?" kataku jutek.Dave kemudian mengambil tempat duduk di dekat Hani."Aku dengar kamu sudah nikah kan? Apa suami kamu gak bisa merawat kamu hingga jadi hancur gini penampilanmu?" kata Dave. Sumpah rasanya ingin sekali ku timpuk sendal ni lelaki bermulut pedas
last updateLast Updated : 2022-10-06
Read more

bab 26 Pura-pura Miskin

"Beberapa saat kemudian saat aku fokus nonton Tv aku merasakan tangan Mas Raka melingkar dipundakku dan tatapan mata elangnya lekat menatap mataku. Ya Tuhan kenapa jantungku berdebar gini?"Sayang, twiter udah gak bobok lagi ni," ujar Mas Raka dan wajahnya kian mendekat dan mendekat hingga hidung kami bersentuhan, tatapan kami beradu begitu cepat dan tarikan napas beratnya ku rasakan.Haruskah aku luluh dan memberikan napkah batin yang di inginkan suamiku?Dalam hatiku bergelut antara menolak dan menerima permintaan Mas Raka, sebagai wanita normal aku juga sangat merindukan belaian suamiku. Namun, di sisi lain aku masih ragu.Napas Mas Raka kian memburu, hawa panas dari tarikan napasnya juga sudah menerpa wajahku, wajah Mas Raka kian dekat dan bibir kami siap bersentuhan."Maaf Mas," ujarku mendorong pelan dada Mas Raka, membuat lelaki itu menataku penuh tanya. "Aku lagi datang bulan Mas," ujarku beralasan."Yah, kok datang bulan. Padahal lagi pingin buat dedek," ujar Mas Raka kecew
last updateLast Updated : 2022-10-06
Read more

bab 27

Bab 19 Terlena"Idih, siapa juga ngikut Lo, suka-suka Gue dong Gue mau kemana. Memang ini restaurant punya Bapak Lo," ujar Dave. Sumpah ingin rasanya aku nimpuk sendal ni mantan menyebalkan. "Pak Dave, kok Bapak di sini?" Hampir aku melompat saat mendengar suara Mas Raka yang tiba-tiba ada di dekatku. "Mas, kamu kenal dia?" tanyaku dengan suara sedikit gemetar."Malah aku yang heran Sayang, kok kamu kenal sama Pak Dave?" tanya Mas Raka. Gimik mukanya penuh selidik.Aduh mati aku, gimana ini? "Ouh, mm ini. Jadi Saya kenal istri Bapak ini tanpa sengaja, saat itu dompet saya jatuh dan istri Pak Raka inilah yang nemuin dompet Saya dan balikin ke Saya dan isinya masih utuh lo," ujar Dave yang membuatku menarik napas lega. Kami ngobrol sebentar dan aku juga harus pura-pura baik sama lelaki nyebelin ini di depan Mas Raka."Iya loh Pak Raka, istri Anda ini baik banget loh, gak matre lagi," ujar Dave yang membuat aku melotot ke arahnya.Apa maksudnya coba bilang begitu?Untunglah Dave se
last updateLast Updated : 2022-10-11
Read more

bab 28

Bab20 Pov RakaAku semakin pusing dengan masalahku, runyam, ruwet dan bikin kepala nyut-nyutan. Apalagi saat dukun yang dibawa Hani bilang, aku harus jujur dengan perselingkuhanku. Enggak, aku gak mau kehilangan ladang emas jika bercerai dari Hani."Mas! Aku curiga deh itu dukun palsu," ujar Widya. Saat ini Hani sedang keluar entah kemana dan aku hanya berdua dengan Widya."Hani itu wanita polos lugu, mana bisa dia mikir mau nipuin kita," jawabku."Sapa tahu saja dia pura-pura polos," ujar Widya. Ku lirik sebentar Widya lalu kemudian aku mulai berpikir keras. "Ah gak mungkin," gumamku."Terus apa rencana Mas, mau ngaku kalau kita memang ada main?" Aku menarik napas berat," entahlah." "Aku heran sama kamu Mas, kamu bilang pernikahan ini hanya kedok tapi suruh ngaku gak mau. Jangan-jangan kamu sudah jatuh cinta sama wanita tua itu?" ujar Widya jutek.Aku melirik Widya sekilas, dia kalau marah tatapanya bikin seram, seperti hendak menguliti tubuhku."Awas kamu Mas, kalau sampai ketah
last updateLast Updated : 2022-10-11
Read more

bab 28

Bab 21 CerdasPov Raka 2"Abang sudah pikirkan caranya, agar semua masalah kita cepat selesai," ujarku."Bagus, aku juga tak mau kalau kandungan ini nanti keburu membesar dan ketahuan," kata Widya.Aku kemudian menjelaskan semua rencana pada Widya. Aku bilang kita harus bersandiwara di depan Hani untuk mengelabuhi Hani agar dia percaya bahwa kehamilan Widya bukan ulahku."Apa adegan tampar gak bisa di skip Bang?" tanya Widya. Mukanya sedikit memelas, dia pasti sudah membayangkan betapa sakitnya tangan besarku ini jika menampar wajahnya tapi tidak ada jalan lain, akting kami harus sempurna."Kalau gak ada adegan tampar ya gak afdol dong Sayang, masa iya kamu hamil aku marahnya biasa saja." Widya mengelus pipinya, jujur aku kasihan tapi hanya ini jalan satu-satunya.Plak...Sekuat tenaga Widya berteriak, suaranya terdengar memilukan. Aku memang tak tanggung-tanggung, tamparan itu begitu kuat bahkan aku mengeluarkan seluruh tenagaku dalam tamparan itu.Bak dalam sinetron- sinetron ikan
last updateLast Updated : 2022-10-11
Read more

bab 29

Bab 22 Kamu Salah Mas."Ya Allah sayang, terima kasih ya, kamu benar-benar istri terbaikku," ujar Mas Raka memelukku dan meletakkan kepalaku ke dada bidangnya dan mengecup keningku berulang kali."Iya Mas," ujarku tersenyum menyeringai. "Atm kamu aku bawa saja ya Yang," ujar Mas Raka yang tampak tak sabar ingin menguasai tabunganku. Salahku juga teledor waktu itu hingga buku tabunganku ketahuan oleh Mas Raka."Ouh tentu Mas, begitu pulang aku kasih ATM nya," jawabku."Sekarang saja Sayang," ujar Mas Raka setengah memaksa, membuatku mengkerutkan keningku."Gak sabaran banget sih Mas," ujarku."Ouh ini, mm patnerku minta aku transfer dulu sebagian Sayang," ujar Mas Raka sambil membelai lembut pundakku. Cih, dasar kucing garong, kalau ada maunya aja mesra."Kalau aku gak ngasih sebagian, bisnis terancam batal Sayang," kata Mas Raka setengah merayu sambil mengendus-endus leherku mirip tikus."Ouh ok, nanti aku kasih ya. Aku minum dulu, haus," ujarku."Sekarang saja Sayang, nanti keburu
last updateLast Updated : 2022-10-11
Read more
PREV
123456
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status