Share

Bab 22 Awas Kamu Mas

Widya," panggilkku dan Widya segera menoleh ke arahku.

"Maaf ya Mbak gak bisa bujuk Abangmu, ini ambil saja untuk kamu cari tempat kos," ujarku memberikan sejumlah uang.

"Terima kasih Mbak," ujarnya sendu.

Aku yakin jika aku cerita sama Tary, si kampret itu tak akan berhenti memakiku karena telah menolong pelakor dalam rumah tanggaku dan juga musuh bebuyutanku sendiri.

"Iya, nanti kalau ada apa-apa kamu hubungin Mbak ya," ujarku.

Entah aku ini waras atau tidak perduli pada Widya padahal jelas-jelas dia ini pelakor dan perusak rumah tanggaku. Aku yakin kalau berita ini tersebar di kalangan Mak-mak KBM mereka pasti pada bilang aku oon.

Ck mereka tak tahu saja rencana Hani, kalau terbukti ternyata mereka itu cuma akting aku akan bertindak lebih kejam dari santet twiter bobok yang aku kasih ke Mas Raka.

___

"Kamu dari mana?" tanya Mas Raka penuh selidik saat aku masuk ke dalam rumah.

"Dari depan Mas, lihat Widya."

"Ngapain lihat-lihat dia, gak penting!" ketus Mas Raka.

"Kasihan Mas,dia tu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status