Share

bab 24 Dia

Beberapa saat setelah Mas Raka pergi.

"Hoii kampret kenapa gak bilang ada suami Lo, lama Gue nunggu di sana, dah kek obat nyamuk aja Gue," ujar Tary.

Aku memang menghubungi Tary tadi untuk jaga-jaga kalau-kalau si Widya brengs*k itu buat sesuatu padaku.

"Ya aku juga gak tahu kok ada Mas Raka di sini," jawabku. Selama ini memang Mas Raka tak pernah tahu aku punya teman setajir Tary. Bisa terbongkar kedokku kalau sebenarnya aku adalah anak orang kaya yang bahkan suamiku sebenarnya juga bekerja di perusahaaan Papaku.

"Lo tumben cuma makan ayam, sudah miskin Lo," ujar Tary. Si kampret ini suka sekali ngeledek.

"Diam Lo kampret, kalau aku pesen makanan yang biasa kita makan bisa pingsan tu laki, takut duitnya habis," ujarku.

Tary hanya ngakak mendengar ucapanku.

"Tadi Lo lihat Widya kan?"

"Lihat," jawab Tary.

"Gimana menurut Lo?"

"Baik, tangannya masih dua, kulitnya masih mulus beda sama Lo yang udah sedikit kusam dan itu ya ampun.. kenapa muka Lo berjerawat beib?" ujar Tary menunjuk sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status