Share

bab 24 Dia

Author: Author Rina
last update Last Updated: 2022-10-02 08:44:23

Beberapa saat setelah Mas Raka pergi.

"Hoii kampret kenapa gak bilang ada suami Lo, lama Gue nunggu di sana, dah kek obat nyamuk aja Gue," ujar Tary.

Aku memang menghubungi Tary tadi untuk jaga-jaga kalau-kalau si Widya brengs*k itu buat sesuatu padaku.

"Ya aku juga gak tahu kok ada Mas Raka di sini," jawabku. Selama ini memang Mas Raka tak pernah tahu aku punya teman setajir Tary. Bisa terbongkar kedokku kalau sebenarnya aku adalah anak orang kaya yang bahkan suamiku sebenarnya juga bekerja di perusahaaan Papaku.

"Lo tumben cuma makan ayam, sudah miskin Lo," ujar Tary. Si kampret ini suka sekali ngeledek.

"Diam Lo kampret, kalau aku pesen makanan yang biasa kita makan bisa pingsan tu laki, takut duitnya habis," ujarku.

Tary hanya ngakak mendengar ucapanku.

"Tadi Lo lihat Widya kan?"

"Lihat," jawab Tary.

"Gimana menurut Lo?"

"Baik, tangannya masih dua, kulitnya masih mulus beda sama Lo yang udah sedikit kusam dan itu ya ampun.. kenapa muka Lo berjerawat beib?" ujar Tary menunjuk sa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Status Vulgar Adik Ipar   bab 25 Menuntut napkah batin

    "Jangan hanya Widya bersikap lembut, pakainnya sopan terus Lo simpati sama dia. Ingat Han, mereka itu memiliki kemampuan akting yang luar biasa hingga artis duniapun kalah," ujar Tary.'Awas saja kalian, kalau terbukti kalian membohongiku, akan ku balas kalian,' batinku."Hani!" Aku menoleh ketika seseorang memaggilku, mataku langsung membulat sempurna, detak jantungku tak beraturan."Dave," gumamku saat melihat pria tinggi tegap, berpakaian rapi dan berambut klimisi dengan wajah yang tampan bak artis korea.Dave Natacel, anak seorang pengusaha kaya patner ayahku yang telah selama 6 tahun namanya bertahta dalam hatiku dan selalu mengisi hari-hariku dengan penuh warna."Jadi ini beneran kamu," cibirnya."Iya ini aku, memang kenapa?" kataku jutek.Dave kemudian mengambil tempat duduk di dekat Hani."Aku dengar kamu sudah nikah kan? Apa suami kamu gak bisa merawat kamu hingga jadi hancur gini penampilanmu?" kata Dave. Sumpah rasanya ingin sekali ku timpuk sendal ni lelaki bermulut pedas

    Last Updated : 2022-10-06
  • Status Vulgar Adik Ipar   bab 26 Pura-pura Miskin

    "Beberapa saat kemudian saat aku fokus nonton Tv aku merasakan tangan Mas Raka melingkar dipundakku dan tatapan mata elangnya lekat menatap mataku. Ya Tuhan kenapa jantungku berdebar gini?"Sayang, twiter udah gak bobok lagi ni," ujar Mas Raka dan wajahnya kian mendekat dan mendekat hingga hidung kami bersentuhan, tatapan kami beradu begitu cepat dan tarikan napas beratnya ku rasakan.Haruskah aku luluh dan memberikan napkah batin yang di inginkan suamiku?Dalam hatiku bergelut antara menolak dan menerima permintaan Mas Raka, sebagai wanita normal aku juga sangat merindukan belaian suamiku. Namun, di sisi lain aku masih ragu.Napas Mas Raka kian memburu, hawa panas dari tarikan napasnya juga sudah menerpa wajahku, wajah Mas Raka kian dekat dan bibir kami siap bersentuhan."Maaf Mas," ujarku mendorong pelan dada Mas Raka, membuat lelaki itu menataku penuh tanya. "Aku lagi datang bulan Mas," ujarku beralasan."Yah, kok datang bulan. Padahal lagi pingin buat dedek," ujar Mas Raka kecew

    Last Updated : 2022-10-06
  • Status Vulgar Adik Ipar   bab 27

    Bab 19 Terlena"Idih, siapa juga ngikut Lo, suka-suka Gue dong Gue mau kemana. Memang ini restaurant punya Bapak Lo," ujar Dave. Sumpah ingin rasanya aku nimpuk sendal ni mantan menyebalkan. "Pak Dave, kok Bapak di sini?" Hampir aku melompat saat mendengar suara Mas Raka yang tiba-tiba ada di dekatku. "Mas, kamu kenal dia?" tanyaku dengan suara sedikit gemetar."Malah aku yang heran Sayang, kok kamu kenal sama Pak Dave?" tanya Mas Raka. Gimik mukanya penuh selidik.Aduh mati aku, gimana ini? "Ouh, mm ini. Jadi Saya kenal istri Bapak ini tanpa sengaja, saat itu dompet saya jatuh dan istri Pak Raka inilah yang nemuin dompet Saya dan balikin ke Saya dan isinya masih utuh lo," ujar Dave yang membuatku menarik napas lega. Kami ngobrol sebentar dan aku juga harus pura-pura baik sama lelaki nyebelin ini di depan Mas Raka."Iya loh Pak Raka, istri Anda ini baik banget loh, gak matre lagi," ujar Dave yang membuat aku melotot ke arahnya.Apa maksudnya coba bilang begitu?Untunglah Dave se

    Last Updated : 2022-10-11
  • Status Vulgar Adik Ipar   bab 28

    Bab20 Pov RakaAku semakin pusing dengan masalahku, runyam, ruwet dan bikin kepala nyut-nyutan. Apalagi saat dukun yang dibawa Hani bilang, aku harus jujur dengan perselingkuhanku. Enggak, aku gak mau kehilangan ladang emas jika bercerai dari Hani."Mas! Aku curiga deh itu dukun palsu," ujar Widya. Saat ini Hani sedang keluar entah kemana dan aku hanya berdua dengan Widya."Hani itu wanita polos lugu, mana bisa dia mikir mau nipuin kita," jawabku."Sapa tahu saja dia pura-pura polos," ujar Widya. Ku lirik sebentar Widya lalu kemudian aku mulai berpikir keras. "Ah gak mungkin," gumamku."Terus apa rencana Mas, mau ngaku kalau kita memang ada main?" Aku menarik napas berat," entahlah." "Aku heran sama kamu Mas, kamu bilang pernikahan ini hanya kedok tapi suruh ngaku gak mau. Jangan-jangan kamu sudah jatuh cinta sama wanita tua itu?" ujar Widya jutek.Aku melirik Widya sekilas, dia kalau marah tatapanya bikin seram, seperti hendak menguliti tubuhku."Awas kamu Mas, kalau sampai ketah

    Last Updated : 2022-10-11
  • Status Vulgar Adik Ipar   bab 28

    Bab 21 CerdasPov Raka 2"Abang sudah pikirkan caranya, agar semua masalah kita cepat selesai," ujarku."Bagus, aku juga tak mau kalau kandungan ini nanti keburu membesar dan ketahuan," kata Widya.Aku kemudian menjelaskan semua rencana pada Widya. Aku bilang kita harus bersandiwara di depan Hani untuk mengelabuhi Hani agar dia percaya bahwa kehamilan Widya bukan ulahku."Apa adegan tampar gak bisa di skip Bang?" tanya Widya. Mukanya sedikit memelas, dia pasti sudah membayangkan betapa sakitnya tangan besarku ini jika menampar wajahnya tapi tidak ada jalan lain, akting kami harus sempurna."Kalau gak ada adegan tampar ya gak afdol dong Sayang, masa iya kamu hamil aku marahnya biasa saja." Widya mengelus pipinya, jujur aku kasihan tapi hanya ini jalan satu-satunya.Plak...Sekuat tenaga Widya berteriak, suaranya terdengar memilukan. Aku memang tak tanggung-tanggung, tamparan itu begitu kuat bahkan aku mengeluarkan seluruh tenagaku dalam tamparan itu.Bak dalam sinetron- sinetron ikan

    Last Updated : 2022-10-11
  • Status Vulgar Adik Ipar   bab 29

    Bab 22 Kamu Salah Mas."Ya Allah sayang, terima kasih ya, kamu benar-benar istri terbaikku," ujar Mas Raka memelukku dan meletakkan kepalaku ke dada bidangnya dan mengecup keningku berulang kali."Iya Mas," ujarku tersenyum menyeringai. "Atm kamu aku bawa saja ya Yang," ujar Mas Raka yang tampak tak sabar ingin menguasai tabunganku. Salahku juga teledor waktu itu hingga buku tabunganku ketahuan oleh Mas Raka."Ouh tentu Mas, begitu pulang aku kasih ATM nya," jawabku."Sekarang saja Sayang," ujar Mas Raka setengah memaksa, membuatku mengkerutkan keningku."Gak sabaran banget sih Mas," ujarku."Ouh ini, mm patnerku minta aku transfer dulu sebagian Sayang," ujar Mas Raka sambil membelai lembut pundakku. Cih, dasar kucing garong, kalau ada maunya aja mesra."Kalau aku gak ngasih sebagian, bisnis terancam batal Sayang," kata Mas Raka setengah merayu sambil mengendus-endus leherku mirip tikus."Ouh ok, nanti aku kasih ya. Aku minum dulu, haus," ujarku."Sekarang saja Sayang, nanti keburu

    Last Updated : 2022-10-11
  • Status Vulgar Adik Ipar   Bab 30

    Bab 23 Rasakan!Wajah Mas Raka seketika berseri gembira, senyum melebar di mulutnya saat aku menyerahkan ATM yang isinya mungkin tak lebih dari 80 ribu itu.'Makan tu uang 80 ribu,' batinku sambil menyeringai penuh senyuman."Sayang, besok kita pulang ya," ujar Mas Raka."Loh Mas kok cepat?" tanyaku karena rencana kita liburan satu minggu tapi baru dua hari tiba-tiba saja Mas Raka minta pulang."Mm ini Sayang, Bos aku tadi telepon suruh aku cepat balik, ada urusan di luar kota yang harus aku selesaikan," kata Mas Raka. Cih bos katanya, palingan juga wanita binal simpanan dia itu sudah gatal pingin di nganu. "Maaf ya Sayang, liburan kita jadi kacau begini," ujar Mas Raka membelai pundakku, menatapku dengan mata elangnya lalu mendekatkan wajahnya hingga hidungnya hampir menyentuh hidungku."Awas Mas jangan gerak!" Plak..Sekuat tenaga aku tampar pipi Mas Raka hingga dia berteriak ," Adohai..," ujarnya dengan suara menggelegar ke seluruh ruangan."Haduh," kata Mas Raka sambil mengusap

    Last Updated : 2022-10-13
  • Status Vulgar Adik Ipar   Bab 31

    Bab 24 Pov Raka"Maaf Pak saldo Anda 80 ribu bukan 1.5 M," ujar kasir yang membuatku membulatkan mataku seketika. Bagaimana mungkin?"Ini pasti ada yang salah Mbak, saldo saya tu 1M lebih, mana mungkin cuma 80 ribu," ujarku kesal pada gadis muda di hadapanku ini. Jelas-jelas waktu itu aku melihat saldo Hani 1.5 M, mataku masih normal untuk menghitung jumlah nolnya. "Hai Pak ada uang gak sih, sudah panjang ni antrinya, bikin susah orang saja," celetuk seorang ibu-ibu dibelakangku.Sungguh rasanya aku ingin menghilang sekarang juga, malu beib, mana Widya tak kira-kira lagi ambil belanjaanya, tas, sepatu, baju bermerk semua."Iya ni Mbak, suruh kebelakang sajalah, kita mau buru-buru ni," sambung pengunjung lainnya."Ibu-ibu tenang saja Saya punya uang kok, ini ada kesalahan dikit sama mesin atm di kasirnya," ujarku untuk meredakan malu."Bang, gimana sih, katamu uang istrimu iti banyak, kok cuma 80 ribu," ujar Widya tampak kesal."Beneran Sayang, aku lihat kok saldonnya itu 1.5 M, ma

    Last Updated : 2022-10-13

Latest chapter

  • Status Vulgar Adik Ipar   bab 56

    Bab 41 Ancaman BaruPov Hani"Is itu laki lo ngapain sih, ganggu aja!" ujar Tary kesal. Bagaimana tidak, sejak pertama datang sampai sekarang Mas Raka tak henti-hentinya meneleponku.Aku tahu dia cemburu melihat Dave yang menggandengku di lif tadi, tambah lagi saat meeting tak henti-hentinya Dave menggoda dan melirikku. Entah bagaimana hati Mas Raka saat ini? Rasakan kau Mas, memang kamu saja yang bisa nyakitin."Entah nelepon, ngirim pesan melulu, aku rasa dia miikir aku sama Dave sekarang, makanya dia sibuk nanya aku kemana," jawabku.Saat ini aku dan Tary sedang berada di sebuah Cafe untuk menunggu Cecil, adik perempuanku. Sudah beberapa hari ini dia menelepon dan menghubungiku dan membuat Mas Raka cemburu dan menuduhku selingkuh. Cih dia pikir aku sampah macam dia apa, yang tak tahu dosa hingga melanggar norma-norma berumah tangga. Aku memang sudah tak cinta lagi sama Mas Raka, aku pertahanin rumah tangga juga hanya untuk balas dendam. Tapi, aku tak akan menjalin hubungan sebe

  • Status Vulgar Adik Ipar   bab 55

    Bab 40 Diblokir[Buka video ini, biar Lo sadar!] Tanpa pikir panjang aku tekan tanda play pada video tersebut.Begitu video terputar, jantungku serasa berhenti berdetak, darahku membeku seketika.Di video itu aku melihat Widya sedang enak-enak dengan seorang pria yang wajahnya tak aku kenali karena tak begitu jelas bagian wajahnya."Bajin*an! Pelacur! Perek! Jadi ini kelakuannya di belakangku, anj *ng!" seruku penuh emosi. Kalau saja Widya, bocah edan itu sekarang ini ada di hapapanku, sudah tak cabik-cabik wajahnya, kutendang dan kuremas-remas mulutnya yang kalau berucap semanis gula itu.AwwAku berteriak sambil meremas rambutku karena emosi, begitu bodohnya aku terlalu percaya pada mulut manisnya hingga hidupku gini hancur.Istriku yang dulu penyayang dan penurut sekarang berubah, duit tabungan hsbis juga demi dia, sekarang seperti ini kelakuannya padaku."Awas kamu Widya!" Umpatku. Aku berjalan keluar dengan terburu-buru, dadaku seperti meledak-ledak, kepalaku panas dan mau pec

  • Status Vulgar Adik Ipar   bab 53

    Bab 39 Baru saja aku akan merebahkan tubuhku tiba-tiba ada pesan masuk dari nomor tak aku kemali.[Dasar bodoh! Kamu pikir anak yang dikandung Widya itu anakmu!] Hah! Apa-apaan ini benarkan anak di kandungan Widya bukan anakku, lalu anak siapa?[Kamu siapa?] balasku pada orang yang mengirimkan pesan padaku.[Salah satu pelanggan Widya]jawab orang itu yang hampir membuat dadaku sesak, jantung tak berhenti berdetak dan napasku sesak.Apa-apaan ini, pelanggan apa?[Lo kalau bacot jangan asal ya! Lo pikir adik Gue wanita apaan, perek, pelacur atau cewek yang suka open BO. Hah?!] ujarku penuh emosi dengan dada yang meledak-ledak dan napas yang tersengal seperti orang asma.[Dasar bodoh, pantaslah yang Lo dapat juga sampkah, otak Lo aja macam sampah, pantaslah Hani juga selingkuh, capek ngadepin pria begok ke Lo] Membaca ini benar-benar membuat tensi darahku naik sampai di atas 150. Kepalaku panas dadaku sesak membacanya dan dengan emosi meledak-ledak kutekan tanda calling."Hai, anjjin

  • Status Vulgar Adik Ipar   Bab 52

    "Abang pikirlah sendiri!" Percakapan berhenti sampai di sini karena aku harus buru-buru ke kantor, barusan Pak Hans memberi peringatan kalau aku tak ikut meeting, aku akan dipecat.Enggak, aku gak mau dipecat.________Aku berjalan cepat masuk ke lif, waktu meeting tinggal beberapa menit lagi. Namun, sesampainya di lif."Heh! Lepas! Enak aja main-main pegang, ini istri Saya," kataku emosi saat melihat Dave memegang tangan Hani.Dasar setan, kemana-mana selalu ada."Lah apa urusan kamu!" kata Dave datar membuatku kupingku panas mendengarnya. Butakah dia? Apa dia lupa aku ini siapa, suami mana yang rela tangan istrinya di pegang-pegang begitu."Kamu buta ya, apa kamu lupa aku ini siapa, dasar lelaki murahan. Pebinor,"cibirku.Bukanya menanggapiku, Dave malah tersenyum menatap Hani dan kesalnya Hanipun menanggapinya."Sini kamu!" ujarku menarik tangan Hani. Sakit sekali rasanya melihat mereka saling tatap dan saling melempar senyum begitu."Apaan sih, lepas!" seru Hani jutek sambil me

  • Status Vulgar Adik Ipar   Bab51

    Bab 40 Diblokir[Buka video ini, biar Lo sadar!] Tanpa pikir panjang aku tekan tanda play pada video tersebut.Begitu video terputar, jantungku serasa berhenti berdetak, darahku membeku seketika.Di video itu aku melihat Widya sedang enak-enak dengan seorang pria yang wajahnya tak aku kenali karena tak begitu jelas bagian wajahnya."Bajin*an! Pelacur! Perek! Jadi ini kelakuannya di belakangku, anj *ng!" seruku penuh emosi. Kalau saja Widya, bocah edan itu sekarang ini ada di hapapanku, sudah tak cabik-cabik wajahnya, kutendang dan kuremas-remas mulutnya yang kalau berucap semanis gula itu.AwwAku berteriak sambil meremas rambutku karena emosi, begitu bodohnya aku terlalu percaya pada mulut manisnya hingga hidupku gini hancur.Istriku yang dulu penyayang dan penurut sekarang berubah, duit tabungan hsbis juga demi dia, sekarang seperti ini kelakuannya padaku."Awas kamu Widya!" Umpatku. Aku berjalan keluar dengan terburu-buru, dadaku seperti meledak-ledak, kepalaku panas dan mau pec

  • Status Vulgar Adik Ipar   bab 50

    Bab 40 Diblokir[Buka video ini, biar Lo sadar!] Tanpa pikir panjang aku tekan tanda play pada video tersebut.Begitu video terputar, jantungku serasa berhenti berdetak, darahku membeku seketika.Di video itu aku melihat Widya sedang enak-enak dengan seorang pria yang wajahnya tak aku kenali karena tak begitu jelas bagian wajahnya."Bajin*an! Pelacur! Perek! Jadi ini kelakuannya di belakangku, anj *ng!" seruku penuh emosi. Kalau saja Widya, bocah edan itu sekarang ini ada di hapapanku, sudah tak cabik-cabik wajahnya, kutendang dan kuremas-remas mulutnya yang kalau berucap semanis gula itu.AwwAku berteriak sambil meremas rambutku karena emosi, begitu bodohnya aku terlalu percaya pada mulut manisnya hingga hidupku gini hancur.Istriku yang dulu penyayang dan penurut sekarang berubah, duit tabungan hsbis juga demi dia, sekarang seperti ini kelakuannya padaku."Awas kamu Widya!" Umpatku. Aku berjalan keluar dengan terburu-buru, dadaku seperti meledak-ledak, kepalaku panas dan mau pec

  • Status Vulgar Adik Ipar   bab 49

    Bab 39 Baru saja aku akan merebahkan tubuhku tiba-tiba ada pesan masuk dari nomor tak aku kemali.[Dasar bodoh! Kamu pikir anak yang dikandung Widya itu anakmu!] Hah! Apa-apaan ini benarkan anak di kandungan Widya bukan anakku, lalu anak siapa?[Kamu siapa?] balasku pada orang yang mengirimkan pesan padaku.[Salah satu pelanggan Widya]jawab orang itu yang hampir membuat dadaku sesak, jantung tak berhenti berdetak dan napasku sesak.Apa-apaan ini, pelanggan apa?[Lo kalau bacot jangan asal ya! Lo pikir adik Gue wanita apaan, perek, pelacur atau cewek yang suka open BO. Hah?!] ujarku penuh emosi dengan dada yang meledak-ledak dan napas yang tersengal seperti orang asma.[Dasar bodoh, pantaslah yang Lo dapat juga sampkah, otak Lo aja macam sampah, pantaslah Hani juga selingkuh, capek ngadepin pria begok ke Lo] Membaca ini benar-benar membuat tensi darahku naik sampai di atas 150. Kepalaku panas dadaku sesak membacanya dan dengan emosi meledak-ledak kutekan tanda calling."Hai, anjjin

  • Status Vulgar Adik Ipar   bab 48

    Bab 38 Pov Raka"Apa-apaan ini, jadi kamu sengkongkol ingin memerasku?! ujarku dengan nada penuh emosi dan menatap tajam pada Widya. Kalau tak salah dengar tadi aku dengar sayup -sayup dia menyebut nama Hari.Widya balik menatap tajam ke arahku."Abang waras?" "Dasar bocah sinting, ya waras lah," jawabku kesal."Ya kalau waras harusnya kan bisa mikir, mana mungkin aku mau menyebar bau busuk badanku sendiri, sama saja buat malu diri sendiri," ujar Widya jutek."Maksudnya?" tanyaku kurang paham dengan kata-kata Widya yang menurutku berbelit-belit. "Abang lama-lama ketularan Hani deh, oonnya," ketus Widya."Jangan bawa-bawa Hani deh, jawab saja!" Entah kenapa ada yang nyeri di dalam sini ketika Widya menghina Hani, rasanya aku tak terima istriku di hina seperti itu."Loh kok sekarang kok Abang belain nenek lampir itu, jangan bilang Abang cinta dengannya?" cerca Widya menatap tajam ke arahku.'Orang aneh masa iya, suka sama istri sendiri dilarang.'"Heh! Kenapa bengong!" Aku hanpir

  • Status Vulgar Adik Ipar   bab 47

    Bab 37 Rasakan! Pov Widya"Gimana aktingku, bagus kan?" tanya Hari setelah Mas Raka pergi."Bagus apaan! Lembek gitu," ketusku."Yang penting kan kita berhasil mengeruk uang si Raka," ujar Mas Hari."Belum berhasil, duitnya aja belum balik kok. Aku mau duitku yang di tileb sama dia itu dia kembalikan. Enak saja, rumah milik Papaku, dia yang habiskan uangnya. Entah-entah dia kasihkan istrinya," ocehku."Tenang Sayang aku pasti bantu kok," kata Hari sambil menoel bokongku.Aku kenal dengan Hari sebenarnya cukup lama, Bang Raka yang memperkenalkan aku dengan Hari waktu itu saat aku di ajak ke pesta sahavatnya. Sejak saat itu hubungan kami cukup dekat.Hingga beberapa hari yang lalu.[Mas, kita ketemuan ya!] pintaku.[Tumben kamu ngajak aku ketemuan]jawab Hari. Sudah lama Hari mengejarku bahkan terang-terangan bilang suka padaku. Tapi, aku enggan menanggapinya. Wajah Hari yang jauh dibawah standartku dan juga sepertinya dari segi perekonomian dia juga gak jauh-jauh dari Abangku menjadi

DMCA.com Protection Status