Share

bab 26 Pura-pura Miskin

"Beberapa saat kemudian saat aku fokus nonton Tv aku merasakan tangan Mas Raka melingkar dipundakku dan tatapan mata elangnya lekat menatap mataku.

Ya Tuhan kenapa jantungku berdebar gini?

"Sayang, twiter udah gak bobok lagi ni," ujar Mas Raka dan wajahnya kian mendekat dan mendekat hingga hidung kami bersentuhan, tatapan kami beradu begitu cepat dan tarikan napas beratnya ku rasakan.

Haruskah aku luluh dan memberikan napkah batin yang di inginkan suamiku?

Dalam hatiku bergelut antara menolak dan menerima permintaan Mas Raka, sebagai wanita normal aku juga sangat merindukan belaian suamiku. Namun, di sisi lain aku masih ragu.

Napas Mas Raka kian memburu, hawa panas dari tarikan napasnya juga sudah menerpa wajahku, wajah Mas Raka kian dekat dan bibir kami siap bersentuhan.

"Maaf Mas," ujarku mendorong pelan dada Mas Raka, membuat lelaki itu menataku penuh tanya.

"Aku lagi datang bulan Mas," ujarku beralasan.

"Yah, kok datang bulan. Padahal lagi pingin buat dedek," ujar Mas Raka kecew
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status