Share

bab 32

Author: Author Rina
last update Last Updated: 2022-10-14 15:53:27

Bab 25 Dukun Php

"Ya itu lihat," ujar Widya menunjuk si twiter yang membuat mataku menuju ke arah telunjuk Widya.

Seketika aku lemas, dadaku berdetak kencang dan tubuhku seperti tak bertenaga.

Hah, hilang lagi si twiter? Tidak...

______

Widya masih tidur membelakangiku, aku mengerti dia pasti kesal, di saat mesin sudah panas dan siap berlayar malah kapalku karam duluan.

Akupun tak habis pikir kenapa jadi begini, padahal aku sudah memenuhi persyaratan dari Nyi Bantar Angin.

"Sepertinya Dukun itu palsu," ujarku dengan masih memeluk guling.

"Bodo amat, malas aku ngurusin. Kalaulah begini terus-terusan twiter Abang, lama-lama aku cari twiter lain," ujar Widya yang seketika membuatku merubah posisi menghadap kearahnya.

"Gila kamu! Sudah mengandung anakku masih juga gatal, apa di otak kamu hanya enak-enak saja!" bentakku. Emosiku meluap- luap, dadaku panas dan sesak mendengar kata-kata Widya.

Waraskah dia?

"Aku normal Bang, aku juga butuh di nganu," ujarnya tanpa malu sedikitpun dan ent
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Yati Syahira
lagi nyusun strategi raka istrimu ceedik siap "nangis bombay di tinggalin hani ha.......
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Status Vulgar Adik Ipar   Bab 34 Dukun Php

    "Ya itu lihat," ujar Widya menunjuk si twiter yang membuat mataku menuju ke arah telunjuk Widya.Seketika aku lemas, dadaku berdetak kencang dan tubuhku seperti tak bertenaga.Hah, hilang lagi si twiter? Tidak...______Widya masih tidur membelakangiku, aku mengerti dia pasti kesal, di saat mesin sudah panas dan siap berlayar malah kapalku karam duluan. Akupun tak habis pikir kenapa jadi begini, padahal aku sudah memenuhi persyaratan dari Nyi Bantar Angin."Sepertinya Dukun itu palsu," ujarku dengan masih memeluk guling. "Bodo amat, malas aku ngurusin. Kalaulah begini terus-terusan twiter Abang, lama-lama aku cari twiter lain," ujar Widya yang seketika membuatku merubah posisi menghadap kearahnya. "Gila kamu! Sudah mengandung anakku masih juga gatal, apa di otak kamu hanya enak-enak saja!" bentakku. Emosiku meluap- luap, dadaku panas dan sesak mendengar kata-kata Widya.Waraskah dia?"Aku normal Bang, aku juga butuh di nganu," ujarnya tanpa malu sedikitpun dan entah kenapa aku baru

    Last Updated : 2022-10-18
  • Status Vulgar Adik Ipar   bab 35

    Bab26 Panki Sepanik-Paniknya"Iya Mas, tenang aja, uangku masih ada kok kalau cuma buat makan," ujar Hani sambil mengunyah martabaknya.Sungguh aku bingung dengan sikap tenang Hani, sebenarnya dia pura-pura begok atau kesurupan sih. Tadi pas ditelpon dia marah-marah gak karuan, lah giliran sekarang adem ayem aja."Mas, sudah dapat kabar Widya?" "Hah!" Aku setengah melongo mendengar pertanyaan Hani, kenapa tiba-tiba dia tanya Widya atau jangan-jangan ini jebakan?"Belum dan aku juga gak mau tahu kok dia dimana, mau hidup kek mau mat..," aku tak meneruskan ucapanku saat Hani membekap mulutku."Gak baik Mas bilang gitu, gimanapun dia kan adik kamu," kata Hani. Sungguh aku pusing dengan sikap Hani, apa ada dua Hani di dunia ini?"Sayang soal uang kamu itu," ujarku setelah sekian lama terdiam."Ouh, lupakan saja soal uang itu Mas, sudah ku transfer ke rekening baruku aku. Aku lupa waktu itu," ujar Hani.Hah jadi uang itu gak hilang? "Syukurlah," kataku dengan senyum lega."Iya Mas, ten

    Last Updated : 2022-10-20
  • Status Vulgar Adik Ipar   bab 36

    Bab 27 TerancamAku segera melihat video yang di katakan Pak Bos, mendadak kakiku gemetar, badanku panas dingin.Bukankah itu video aku dengan Widya sedang berlayar bagaimana bisa tersebar di dunia maya?Siapa yang menyebarnya?"Benar itu Pak Raka?" tanya Pak Bos dengan wajah serius membuat lututku kian gemetar.'Aduh bagaimana ini, masa iya aku harus ngaku, bisa habis riwayatku. Hilang dong uang 1.5 M yang aku incar itu,' batinku."Bagaimana Pak, benar itu Pak Raka?" ulang Pak Bosku. "Bukan Pak, ini pasti fitnah, ini bukan saya," ujar berusaha mengelak. Untunglah video itu di blur dan bagian wajah di kasih stiker love, jadi aku masih bisa mengelak kalau enggak memang harapan jadi kere aku ini."Anda yakin ini bukan Anda?" tanya Pak Bos lagi dengan menatap intens ke arahku."Benar Pak, ini bukan saya, ini pasti ulah orang yang ingin menjatuhkan saya Pak," ujarku berapi-api membuat Pak Bos mengangguk- anggukkan kepalanya."Ok, kalau memang ini bukan Anda, Anda harus buktikan kalau ora

    Last Updated : 2022-10-22
  • Status Vulgar Adik Ipar   bab 37

    Pov HaniBab 28 HancurPov HaniAku benar-benar kesal dan muak dengan sikap Mas Raka, tak kapok-kapoknya dia bermain gila dengan Widya. Ok, sepertinya santet burung layu yang terpaksa aku kirimkan tak berkesan sedikitpun. Tak sedikitpun dia berniat bertaubat dan memperbaiki segalanya, bahkan dia dengan serakahnya ingin menguasai hartaku.Jangan harap! "sayang aku bawakan martabak manis kesukaanmu loh," kata Mas Raka menunjukkan plastik berisi martabak bangka. Cih, dia pikir dengan martabak itu dia bisa merayuku, tak akan."Eh iya Mas, makasih ya," ujarku berusaha mengembangkan senyuman walau amarah sudah meledak-ledak di dalam sini.Aku bersikap biasa pada Mas Raka walau hati bergejolak tak menentu. Ikutkan hati aku ingin segera meninggalkan pria menjijikkan ini, aku masih sanggup hidup sendiri. Bahkan orang tuaku juga masih mau menerimaku."Kakak ngapain sih, mempertahankan rumah tangga kakak yang gak sehat itu, kakak pulanglah! kami masih mau menerima Kakak," kata Papaku yang bias

    Last Updated : 2022-10-24
  • Status Vulgar Adik Ipar   bab 38

    Bab 29 Hani GilaPov Raka"Apa buktinya?" "Aku memang gak punya bukti Sayang, tapi aku ini waras, mana mungkin aku selingkuh dengan Widya, adikku sendiri,"ujarku. Aku harus berusaha meyakinkan Hani agar dia mau menjadi saksi kalau enggak aku akan benar-benar jadi kere.Senyap, Hani tak menjawab ucapanku, sepertinya aku sudah berhasil mempengaruhinya."Ayolah Sayang, kamu kan tahu Mas ini dulu jadi manager itu gak butuh waktu lama, hanya beberapa bulan di angkat manager jadi banyak orang yang iri Sayang.""Hadiahnya apa kalau aku mau bersaksi?" tanya Hani. Asyik akhirnya Hani mau juga aku bujuk, Hani memang bodoh."Kamu boleh minta apa saja Sayang," jawabku sambil memeluknya."Janji," kata Hani yang kemudian perlahan melepaskan pelukanku.Wanita aneh, di peluk kok gak kamu, di mana-mana wanita dipeluk suka ini susahnya minta ampun, di mintain jatah juga susah beda banget dengan Widya yang malah minta di peluk. Membayangkan tubuh sexsi Widya membuatku uhuk pingin nganu lagi sama dia.

    Last Updated : 2022-10-30
  • Status Vulgar Adik Ipar   bab 39

    Bab30 Hampir "Saya sudah mengamati videonya Pak, memang dari lekuk tubuhnya itu suami dan adik ipar saya, mereka berselingkuh didepan Saya," ujar Hani yang membuat jantungku berhenti berdetak, aliran darahku seperti membeku. Kaki gemetar dan badan lemas, kenapa jadi begini, kenapa Hani jadi berbalik menyerangku begini?Sudah gilakah dia?"Saya ini sudah bersabar Pak, dengan harapan dia mau berubah dan memperbaikinya semuanya tapi kenyataanya," kata Hani sambil memegang dadanya dan sedikit menekannya, napasnya berat dan tampak satu-satu. "Saya capek Pak, capek pura-pura tak tahu dengan kelakuan suami Saya ini," lanjut Hani."Hani," bentakku. Tak ada otakkah dia ini bicara begitu."Kenapa Mas?! Bukankah ini maumu, kamu berharap semua orang tahu hubungan kamu dengan Widya kan agar kamu tak perlu repot lagi memplokamirkan hubungan kalian lalu kenapa kamu sekarang panik Mas?" tanya Hani yang entah kesurupan apa, di minta jadi saksi untuk membantuku malah menyerangku."Hani! Kamu ini apa

    Last Updated : 2022-11-02
  • Status Vulgar Adik Ipar   bab 40

    Bab31 Keceplosan"Arak Pak, telanjangi saja!" ujar salah seorang dari mereka yang di setujui para warga. "Bang..," ujar Widya wajahnya pucat, bibirnya gemetar."Sudah gak usah banyak omong, tangkap saja mereka!" teriak warga yang semakin membuat kami begidik ngeri."Pak, kami ini adik kakak, jadi gak mungkin kami macam-macam, kami ini tahu agama Pak,"ujarku membela diri walau tubuh sudah gemetar, keringat dingin membasahi tubuh."Apa buktinya kalau kalian saudara?" tanya Pak seorang yang sepertinya Rt setempat."Ada kok Pak," ujarku sambil menyikut badan Widya hingga dia tersadar.Untunglah kami punya bukti kalau kami saudara."Oo jadi kalian saudara tiri," ujar salah seorang dari mereka."Iya Pak, tapi kami cukup tau diri Pak, kami masih bisa membedakan yang mana daging dan yang mana bangkai," ujarku.Semogalah mereka semua segera enyah dari sini."Tadi siapa yang lapor soal tindakan mesum di sini?" tanya Pak Rt.Huh lega rasanya hatiku, plong seperti ribuan batu yang sempat menghim

    Last Updated : 2022-11-09
  • Status Vulgar Adik Ipar   bab 41

    Bab 32 Bodoh"Lagian Mas gak perlu kuatir, Dave itu cuma mantan aku kok." Cit..Bunyi ban yang bergesekan dengan aspal akibat dari rem yang aku injak secara mendadak."Mas! Apaan sih?" kata Hani karena jidatnya terantuk dasboar mobil."Jadi beneran Dave itu mantan kamu?" tanyaku. Ku tatap manik mata Hani.Hani diam tak menjawab sambil mengusap jidatnya yang sepertinya kesakitan." Jawab Hani!" "Is apaan sih kamu Mas, kamu kok ya percaya aja aku bilang Pak Dave itu mantanku. Ya gak mungkinlah Pak Dave yang ganteng kaya itu mau sama aku yang tua burik dan kusam akibat gak pernah kamu rawat ini," kata Hani._________Sesampainya di rumah"Buatin kopi dong Sayang," pintaku dengan mengulas senyum di bibirku.Tanpa bicara Hani masuk ke dapur dan tak lama kemudian keluar dengan secangkir kopi."Loh cemilannya mana? Aku mau nonton bola," kataku."Nanti aku buatin habis sholat isya," jawab Hani yang kemudian berjalan meninggalkan aku.Deart, deart Aku segera meraih ponselku saat mendengar

    Last Updated : 2022-11-10

Latest chapter

  • Status Vulgar Adik Ipar   bab 56

    Bab 41 Ancaman BaruPov Hani"Is itu laki lo ngapain sih, ganggu aja!" ujar Tary kesal. Bagaimana tidak, sejak pertama datang sampai sekarang Mas Raka tak henti-hentinya meneleponku.Aku tahu dia cemburu melihat Dave yang menggandengku di lif tadi, tambah lagi saat meeting tak henti-hentinya Dave menggoda dan melirikku. Entah bagaimana hati Mas Raka saat ini? Rasakan kau Mas, memang kamu saja yang bisa nyakitin."Entah nelepon, ngirim pesan melulu, aku rasa dia miikir aku sama Dave sekarang, makanya dia sibuk nanya aku kemana," jawabku.Saat ini aku dan Tary sedang berada di sebuah Cafe untuk menunggu Cecil, adik perempuanku. Sudah beberapa hari ini dia menelepon dan menghubungiku dan membuat Mas Raka cemburu dan menuduhku selingkuh. Cih dia pikir aku sampah macam dia apa, yang tak tahu dosa hingga melanggar norma-norma berumah tangga. Aku memang sudah tak cinta lagi sama Mas Raka, aku pertahanin rumah tangga juga hanya untuk balas dendam. Tapi, aku tak akan menjalin hubungan sebe

  • Status Vulgar Adik Ipar   bab 55

    Bab 40 Diblokir[Buka video ini, biar Lo sadar!] Tanpa pikir panjang aku tekan tanda play pada video tersebut.Begitu video terputar, jantungku serasa berhenti berdetak, darahku membeku seketika.Di video itu aku melihat Widya sedang enak-enak dengan seorang pria yang wajahnya tak aku kenali karena tak begitu jelas bagian wajahnya."Bajin*an! Pelacur! Perek! Jadi ini kelakuannya di belakangku, anj *ng!" seruku penuh emosi. Kalau saja Widya, bocah edan itu sekarang ini ada di hapapanku, sudah tak cabik-cabik wajahnya, kutendang dan kuremas-remas mulutnya yang kalau berucap semanis gula itu.AwwAku berteriak sambil meremas rambutku karena emosi, begitu bodohnya aku terlalu percaya pada mulut manisnya hingga hidupku gini hancur.Istriku yang dulu penyayang dan penurut sekarang berubah, duit tabungan hsbis juga demi dia, sekarang seperti ini kelakuannya padaku."Awas kamu Widya!" Umpatku. Aku berjalan keluar dengan terburu-buru, dadaku seperti meledak-ledak, kepalaku panas dan mau pec

  • Status Vulgar Adik Ipar   bab 53

    Bab 39 Baru saja aku akan merebahkan tubuhku tiba-tiba ada pesan masuk dari nomor tak aku kemali.[Dasar bodoh! Kamu pikir anak yang dikandung Widya itu anakmu!] Hah! Apa-apaan ini benarkan anak di kandungan Widya bukan anakku, lalu anak siapa?[Kamu siapa?] balasku pada orang yang mengirimkan pesan padaku.[Salah satu pelanggan Widya]jawab orang itu yang hampir membuat dadaku sesak, jantung tak berhenti berdetak dan napasku sesak.Apa-apaan ini, pelanggan apa?[Lo kalau bacot jangan asal ya! Lo pikir adik Gue wanita apaan, perek, pelacur atau cewek yang suka open BO. Hah?!] ujarku penuh emosi dengan dada yang meledak-ledak dan napas yang tersengal seperti orang asma.[Dasar bodoh, pantaslah yang Lo dapat juga sampkah, otak Lo aja macam sampah, pantaslah Hani juga selingkuh, capek ngadepin pria begok ke Lo] Membaca ini benar-benar membuat tensi darahku naik sampai di atas 150. Kepalaku panas dadaku sesak membacanya dan dengan emosi meledak-ledak kutekan tanda calling."Hai, anjjin

  • Status Vulgar Adik Ipar   Bab 52

    "Abang pikirlah sendiri!" Percakapan berhenti sampai di sini karena aku harus buru-buru ke kantor, barusan Pak Hans memberi peringatan kalau aku tak ikut meeting, aku akan dipecat.Enggak, aku gak mau dipecat.________Aku berjalan cepat masuk ke lif, waktu meeting tinggal beberapa menit lagi. Namun, sesampainya di lif."Heh! Lepas! Enak aja main-main pegang, ini istri Saya," kataku emosi saat melihat Dave memegang tangan Hani.Dasar setan, kemana-mana selalu ada."Lah apa urusan kamu!" kata Dave datar membuatku kupingku panas mendengarnya. Butakah dia? Apa dia lupa aku ini siapa, suami mana yang rela tangan istrinya di pegang-pegang begitu."Kamu buta ya, apa kamu lupa aku ini siapa, dasar lelaki murahan. Pebinor,"cibirku.Bukanya menanggapiku, Dave malah tersenyum menatap Hani dan kesalnya Hanipun menanggapinya."Sini kamu!" ujarku menarik tangan Hani. Sakit sekali rasanya melihat mereka saling tatap dan saling melempar senyum begitu."Apaan sih, lepas!" seru Hani jutek sambil me

  • Status Vulgar Adik Ipar   Bab51

    Bab 40 Diblokir[Buka video ini, biar Lo sadar!] Tanpa pikir panjang aku tekan tanda play pada video tersebut.Begitu video terputar, jantungku serasa berhenti berdetak, darahku membeku seketika.Di video itu aku melihat Widya sedang enak-enak dengan seorang pria yang wajahnya tak aku kenali karena tak begitu jelas bagian wajahnya."Bajin*an! Pelacur! Perek! Jadi ini kelakuannya di belakangku, anj *ng!" seruku penuh emosi. Kalau saja Widya, bocah edan itu sekarang ini ada di hapapanku, sudah tak cabik-cabik wajahnya, kutendang dan kuremas-remas mulutnya yang kalau berucap semanis gula itu.AwwAku berteriak sambil meremas rambutku karena emosi, begitu bodohnya aku terlalu percaya pada mulut manisnya hingga hidupku gini hancur.Istriku yang dulu penyayang dan penurut sekarang berubah, duit tabungan hsbis juga demi dia, sekarang seperti ini kelakuannya padaku."Awas kamu Widya!" Umpatku. Aku berjalan keluar dengan terburu-buru, dadaku seperti meledak-ledak, kepalaku panas dan mau pec

  • Status Vulgar Adik Ipar   bab 50

    Bab 40 Diblokir[Buka video ini, biar Lo sadar!] Tanpa pikir panjang aku tekan tanda play pada video tersebut.Begitu video terputar, jantungku serasa berhenti berdetak, darahku membeku seketika.Di video itu aku melihat Widya sedang enak-enak dengan seorang pria yang wajahnya tak aku kenali karena tak begitu jelas bagian wajahnya."Bajin*an! Pelacur! Perek! Jadi ini kelakuannya di belakangku, anj *ng!" seruku penuh emosi. Kalau saja Widya, bocah edan itu sekarang ini ada di hapapanku, sudah tak cabik-cabik wajahnya, kutendang dan kuremas-remas mulutnya yang kalau berucap semanis gula itu.AwwAku berteriak sambil meremas rambutku karena emosi, begitu bodohnya aku terlalu percaya pada mulut manisnya hingga hidupku gini hancur.Istriku yang dulu penyayang dan penurut sekarang berubah, duit tabungan hsbis juga demi dia, sekarang seperti ini kelakuannya padaku."Awas kamu Widya!" Umpatku. Aku berjalan keluar dengan terburu-buru, dadaku seperti meledak-ledak, kepalaku panas dan mau pec

  • Status Vulgar Adik Ipar   bab 49

    Bab 39 Baru saja aku akan merebahkan tubuhku tiba-tiba ada pesan masuk dari nomor tak aku kemali.[Dasar bodoh! Kamu pikir anak yang dikandung Widya itu anakmu!] Hah! Apa-apaan ini benarkan anak di kandungan Widya bukan anakku, lalu anak siapa?[Kamu siapa?] balasku pada orang yang mengirimkan pesan padaku.[Salah satu pelanggan Widya]jawab orang itu yang hampir membuat dadaku sesak, jantung tak berhenti berdetak dan napasku sesak.Apa-apaan ini, pelanggan apa?[Lo kalau bacot jangan asal ya! Lo pikir adik Gue wanita apaan, perek, pelacur atau cewek yang suka open BO. Hah?!] ujarku penuh emosi dengan dada yang meledak-ledak dan napas yang tersengal seperti orang asma.[Dasar bodoh, pantaslah yang Lo dapat juga sampkah, otak Lo aja macam sampah, pantaslah Hani juga selingkuh, capek ngadepin pria begok ke Lo] Membaca ini benar-benar membuat tensi darahku naik sampai di atas 150. Kepalaku panas dadaku sesak membacanya dan dengan emosi meledak-ledak kutekan tanda calling."Hai, anjjin

  • Status Vulgar Adik Ipar   bab 48

    Bab 38 Pov Raka"Apa-apaan ini, jadi kamu sengkongkol ingin memerasku?! ujarku dengan nada penuh emosi dan menatap tajam pada Widya. Kalau tak salah dengar tadi aku dengar sayup -sayup dia menyebut nama Hari.Widya balik menatap tajam ke arahku."Abang waras?" "Dasar bocah sinting, ya waras lah," jawabku kesal."Ya kalau waras harusnya kan bisa mikir, mana mungkin aku mau menyebar bau busuk badanku sendiri, sama saja buat malu diri sendiri," ujar Widya jutek."Maksudnya?" tanyaku kurang paham dengan kata-kata Widya yang menurutku berbelit-belit. "Abang lama-lama ketularan Hani deh, oonnya," ketus Widya."Jangan bawa-bawa Hani deh, jawab saja!" Entah kenapa ada yang nyeri di dalam sini ketika Widya menghina Hani, rasanya aku tak terima istriku di hina seperti itu."Loh kok sekarang kok Abang belain nenek lampir itu, jangan bilang Abang cinta dengannya?" cerca Widya menatap tajam ke arahku.'Orang aneh masa iya, suka sama istri sendiri dilarang.'"Heh! Kenapa bengong!" Aku hanpir

  • Status Vulgar Adik Ipar   bab 47

    Bab 37 Rasakan! Pov Widya"Gimana aktingku, bagus kan?" tanya Hari setelah Mas Raka pergi."Bagus apaan! Lembek gitu," ketusku."Yang penting kan kita berhasil mengeruk uang si Raka," ujar Mas Hari."Belum berhasil, duitnya aja belum balik kok. Aku mau duitku yang di tileb sama dia itu dia kembalikan. Enak saja, rumah milik Papaku, dia yang habiskan uangnya. Entah-entah dia kasihkan istrinya," ocehku."Tenang Sayang aku pasti bantu kok," kata Hari sambil menoel bokongku.Aku kenal dengan Hari sebenarnya cukup lama, Bang Raka yang memperkenalkan aku dengan Hari waktu itu saat aku di ajak ke pesta sahavatnya. Sejak saat itu hubungan kami cukup dekat.Hingga beberapa hari yang lalu.[Mas, kita ketemuan ya!] pintaku.[Tumben kamu ngajak aku ketemuan]jawab Hari. Sudah lama Hari mengejarku bahkan terang-terangan bilang suka padaku. Tapi, aku enggan menanggapinya. Wajah Hari yang jauh dibawah standartku dan juga sepertinya dari segi perekonomian dia juga gak jauh-jauh dari Abangku menjadi

DMCA.com Protection Status