Bab 29 Hani GilaPov Raka"Apa buktinya?" "Aku memang gak punya bukti Sayang, tapi aku ini waras, mana mungkin aku selingkuh dengan Widya, adikku sendiri,"ujarku. Aku harus berusaha meyakinkan Hani agar dia mau menjadi saksi kalau enggak aku akan benar-benar jadi kere.Senyap, Hani tak menjawab ucapanku, sepertinya aku sudah berhasil mempengaruhinya."Ayolah Sayang, kamu kan tahu Mas ini dulu jadi manager itu gak butuh waktu lama, hanya beberapa bulan di angkat manager jadi banyak orang yang iri Sayang.""Hadiahnya apa kalau aku mau bersaksi?" tanya Hani. Asyik akhirnya Hani mau juga aku bujuk, Hani memang bodoh."Kamu boleh minta apa saja Sayang," jawabku sambil memeluknya."Janji," kata Hani yang kemudian perlahan melepaskan pelukanku.Wanita aneh, di peluk kok gak kamu, di mana-mana wanita dipeluk suka ini susahnya minta ampun, di mintain jatah juga susah beda banget dengan Widya yang malah minta di peluk. Membayangkan tubuh sexsi Widya membuatku uhuk pingin nganu lagi sama dia.
Bab30 Hampir "Saya sudah mengamati videonya Pak, memang dari lekuk tubuhnya itu suami dan adik ipar saya, mereka berselingkuh didepan Saya," ujar Hani yang membuat jantungku berhenti berdetak, aliran darahku seperti membeku. Kaki gemetar dan badan lemas, kenapa jadi begini, kenapa Hani jadi berbalik menyerangku begini?Sudah gilakah dia?"Saya ini sudah bersabar Pak, dengan harapan dia mau berubah dan memperbaikinya semuanya tapi kenyataanya," kata Hani sambil memegang dadanya dan sedikit menekannya, napasnya berat dan tampak satu-satu. "Saya capek Pak, capek pura-pura tak tahu dengan kelakuan suami Saya ini," lanjut Hani."Hani," bentakku. Tak ada otakkah dia ini bicara begitu."Kenapa Mas?! Bukankah ini maumu, kamu berharap semua orang tahu hubungan kamu dengan Widya kan agar kamu tak perlu repot lagi memplokamirkan hubungan kalian lalu kenapa kamu sekarang panik Mas?" tanya Hani yang entah kesurupan apa, di minta jadi saksi untuk membantuku malah menyerangku."Hani! Kamu ini apa
Bab31 Keceplosan"Arak Pak, telanjangi saja!" ujar salah seorang dari mereka yang di setujui para warga. "Bang..," ujar Widya wajahnya pucat, bibirnya gemetar."Sudah gak usah banyak omong, tangkap saja mereka!" teriak warga yang semakin membuat kami begidik ngeri."Pak, kami ini adik kakak, jadi gak mungkin kami macam-macam, kami ini tahu agama Pak,"ujarku membela diri walau tubuh sudah gemetar, keringat dingin membasahi tubuh."Apa buktinya kalau kalian saudara?" tanya Pak seorang yang sepertinya Rt setempat."Ada kok Pak," ujarku sambil menyikut badan Widya hingga dia tersadar.Untunglah kami punya bukti kalau kami saudara."Oo jadi kalian saudara tiri," ujar salah seorang dari mereka."Iya Pak, tapi kami cukup tau diri Pak, kami masih bisa membedakan yang mana daging dan yang mana bangkai," ujarku.Semogalah mereka semua segera enyah dari sini."Tadi siapa yang lapor soal tindakan mesum di sini?" tanya Pak Rt.Huh lega rasanya hatiku, plong seperti ribuan batu yang sempat menghim
Bab 32 Bodoh"Lagian Mas gak perlu kuatir, Dave itu cuma mantan aku kok." Cit..Bunyi ban yang bergesekan dengan aspal akibat dari rem yang aku injak secara mendadak."Mas! Apaan sih?" kata Hani karena jidatnya terantuk dasboar mobil."Jadi beneran Dave itu mantan kamu?" tanyaku. Ku tatap manik mata Hani.Hani diam tak menjawab sambil mengusap jidatnya yang sepertinya kesakitan." Jawab Hani!" "Is apaan sih kamu Mas, kamu kok ya percaya aja aku bilang Pak Dave itu mantanku. Ya gak mungkinlah Pak Dave yang ganteng kaya itu mau sama aku yang tua burik dan kusam akibat gak pernah kamu rawat ini," kata Hani._________Sesampainya di rumah"Buatin kopi dong Sayang," pintaku dengan mengulas senyum di bibirku.Tanpa bicara Hani masuk ke dapur dan tak lama kemudian keluar dengan secangkir kopi."Loh cemilannya mana? Aku mau nonton bola," kataku."Nanti aku buatin habis sholat isya," jawab Hani yang kemudian berjalan meninggalkan aku.Deart, deart Aku segera meraih ponselku saat mendengar
Bab 33 Kian Terlihat JelasAku gak main-main Bang, sekarang juga ku potong twitermu!"Aww, aku menjerit melengking dengan suara memilukan.'Tamatlah riwayatku kini' ________Aku mencoba membuka mataku yang sangat berat, entah apa yang terjadi tadi setelah Widya si wanita sinting itu mengayunkan pisaunya dan sepertinya telah membabat habis benda pusaka milikku.Dasar wanita sinting."Sudah sadar kamu Bang!" Aku menoleh ke arah sumber suara.Namun kemudian segera berpaling dari menatapnya.Ogah aku menatap wajah perempuan gila ini."Dasar lebay, belum juga aku sunat beneran sudah pingsan, lagak saja lebih!" cibir Widya.Apa jadi aku gak di sunat?Segera ku buka selimut yang menutupi bagian bawahku, benar saja, pusakaku masih utuh. Namun, sepertinya ada luka bagian selangkangan, terlihat dari balutan plester di selangkanganku.Rasanya seperti ribuan batu di angkat dari dadaku, plong, lega dan ah entahlah sulit didiskripsikan."Kali ini cuma peringatan kalau kamu beneran buat aku jengkel
Bab 34 Makin Aneh"Bye cintakuh, good night ya, muah." Darahku mendidih seketika mendengar ini, awas kamu Hani! Berani kamu selingkuh di belakangku!"Hani! Keterlaluan kamu ya! Berani-beraninya kamu selingkuh dibelakangku, memang kurang aku apa aku hah!" ujarku.Tanganku mengepal erat, napasku turun naik, ada yang menyentap-nyentap di dadaku hingga aku susah untuk menarik napas."Is apain sih Mas lebay," katanya santai.Lebay katanya? Apa dia pikir aku ini gak punya perasaan, gak punya harga diri, hingga diam saja seperti patung saat di selingkuhi."Sini!" ujarku menarik paksa hp di tangan Hani."Mas! Kamu ini apa-apain, gak tahu menghargai privacy orang lain. Balikin gak!" seru Hani penuh emosi."Gak, jangan harap!" jawabku sambil bersiap menyentuh layar hp Hani."Balikin atau kalau tidak aku minta cerai!" Bagai petir menyambar tubuhku mendengar kata-kata itu.Cerai, waraskah dia? "Kamu waras, hanya karena hp minta cerai. Oo, aku tahu, kamu pasti takut ketauan selingkuh ya kan!"
Bab 35 Songong"Ok, aku akan segera datang Sayang. Iya gak papa habis ini matiin lagi aja hpnya, menggangu saja!" Entah kenapa kecurigaanku kembali menyelinap di hati apalagi setelah kuamati pesanku yang tadi centang satu kini centang dua.Apa mungkin tadi Pak Dave teleponan sama Hani?Awas kalian, akan aku ikuti mobil Dave.______Mobil pajero milik Pak Dave terus melaju dan aku terus mengikutinya dari belakang. Aku tak akan menyia-nyiakan kesempatan ini, aku harus segera mendapatkan bukti perselingkuhan mereka. Aku gak rela diselingkuhi! Cukup aku yang selingkuh! Bukannya perempuan itu letaknya di telapak kaki lelaki, gitu kok mau macam-macam, jangan mimpi kamu Hani!Aku terus membututi mobil Pazero milik Pak Dave yang terus melaju di jalan raya. Kalau dipikir-pikir Pak Dave itu tampan saja lebih, kaya lagi tapi selera rendahan, buktinya mau sama Hani."Eh tapi kalau dipikir Hani sekarang cantik juga kok," gumamku sambil membayangkan manis dan cantiknya wajah Hani apalagi jika b
Bab 36 Upgrade MantraAku minta uang 100 juta, baru aku diam." "Kamu memerasku!" ujarku penuh emosi."Terserah apa katamu, kalau gak mau tinggal aku bilang saja kalau di video itu kamu."Waduh gimana ini, aku dapat uang dari mana uang 100 juta itu?"Udah deh Bang mau aja, daripada ribet,"bisik Widya.Gila, darimana mau dapat uang sebanyak itu, mau bayar kontrakan saja susah."Kamu pikir 100 juta sedikit?"geramku pada Widya."Dari pada video kita disebar, memang Mas mau," ujar Widya.Benar juga, bisa tamat riwayatku kalau video tersebar."Tapi gimana caranya dapat uang 100 juta itu, 100 juta itu gak sedikit," kataku."Ini semua salahmu kok Bang, kalau kamu gak habiskan uang aku, tentu kita gak akan repot begini," oceh Widya."Heh, bocah sinting! Siapa pula yang habiskan uang kamu!"ujarku kesal."Kartu Bank itu ada sama Abang, kalau bukan Abang siapa lagi, hantu yang habiskan? Udah neh Bang gak usah ngadi-ngadi, kalau emang salah tu yang salah aja," ketus Widya.Sebenarnya beberapa har