Semua Bab Status Vulgar Adik Ipar: Bab 31 - Bab 40

54 Bab

Bab 30

Bab 23 Rasakan!Wajah Mas Raka seketika berseri gembira, senyum melebar di mulutnya saat aku menyerahkan ATM yang isinya mungkin tak lebih dari 80 ribu itu.'Makan tu uang 80 ribu,' batinku sambil menyeringai penuh senyuman."Sayang, besok kita pulang ya," ujar Mas Raka."Loh Mas kok cepat?" tanyaku karena rencana kita liburan satu minggu tapi baru dua hari tiba-tiba saja Mas Raka minta pulang."Mm ini Sayang, Bos aku tadi telepon suruh aku cepat balik, ada urusan di luar kota yang harus aku selesaikan," kata Mas Raka. Cih bos katanya, palingan juga wanita binal simpanan dia itu sudah gatal pingin di nganu. "Maaf ya Sayang, liburan kita jadi kacau begini," ujar Mas Raka membelai pundakku, menatapku dengan mata elangnya lalu mendekatkan wajahnya hingga hidungnya hampir menyentuh hidungku."Awas Mas jangan gerak!" Plak..Sekuat tenaga aku tampar pipi Mas Raka hingga dia berteriak ," Adohai..," ujarnya dengan suara menggelegar ke seluruh ruangan."Haduh," kata Mas Raka sambil mengusap
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-10-13
Baca selengkapnya

Bab 31

Bab 24 Pov Raka"Maaf Pak saldo Anda 80 ribu bukan 1.5 M," ujar kasir yang membuatku membulatkan mataku seketika. Bagaimana mungkin?"Ini pasti ada yang salah Mbak, saldo saya tu 1M lebih, mana mungkin cuma 80 ribu," ujarku kesal pada gadis muda di hadapanku ini. Jelas-jelas waktu itu aku melihat saldo Hani 1.5 M, mataku masih normal untuk menghitung jumlah nolnya. "Hai Pak ada uang gak sih, sudah panjang ni antrinya, bikin susah orang saja," celetuk seorang ibu-ibu dibelakangku.Sungguh rasanya aku ingin menghilang sekarang juga, malu beib, mana Widya tak kira-kira lagi ambil belanjaanya, tas, sepatu, baju bermerk semua."Iya ni Mbak, suruh kebelakang sajalah, kita mau buru-buru ni," sambung pengunjung lainnya."Ibu-ibu tenang saja Saya punya uang kok, ini ada kesalahan dikit sama mesin atm di kasirnya," ujarku untuk meredakan malu."Bang, gimana sih, katamu uang istrimu iti banyak, kok cuma 80 ribu," ujar Widya tampak kesal."Beneran Sayang, aku lihat kok saldonnya itu 1.5 M, ma
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-10-13
Baca selengkapnya

bab 32

Bab 25 Dukun Php"Ya itu lihat," ujar Widya menunjuk si twiter yang membuat mataku menuju ke arah telunjuk Widya.Seketika aku lemas, dadaku berdetak kencang dan tubuhku seperti tak bertenaga.Hah, hilang lagi si twiter? Tidak...______Widya masih tidur membelakangiku, aku mengerti dia pasti kesal, di saat mesin sudah panas dan siap berlayar malah kapalku karam duluan. Akupun tak habis pikir kenapa jadi begini, padahal aku sudah memenuhi persyaratan dari Nyi Bantar Angin."Sepertinya Dukun itu palsu," ujarku dengan masih memeluk guling. "Bodo amat, malas aku ngurusin. Kalaulah begini terus-terusan twiter Abang, lama-lama aku cari twiter lain," ujar Widya yang seketika membuatku merubah posisi menghadap kearahnya. "Gila kamu! Sudah mengandung anakku masih juga gatal, apa di otak kamu hanya enak-enak saja!" bentakku. Emosiku meluap- luap, dadaku panas dan sesak mendengar kata-kata Widya.Waraskah dia?"Aku normal Bang, aku juga butuh di nganu," ujarnya tanpa malu sedikitpun dan ent
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-10-14
Baca selengkapnya

Bab 34 Dukun Php

"Ya itu lihat," ujar Widya menunjuk si twiter yang membuat mataku menuju ke arah telunjuk Widya.Seketika aku lemas, dadaku berdetak kencang dan tubuhku seperti tak bertenaga.Hah, hilang lagi si twiter? Tidak...______Widya masih tidur membelakangiku, aku mengerti dia pasti kesal, di saat mesin sudah panas dan siap berlayar malah kapalku karam duluan. Akupun tak habis pikir kenapa jadi begini, padahal aku sudah memenuhi persyaratan dari Nyi Bantar Angin."Sepertinya Dukun itu palsu," ujarku dengan masih memeluk guling. "Bodo amat, malas aku ngurusin. Kalaulah begini terus-terusan twiter Abang, lama-lama aku cari twiter lain," ujar Widya yang seketika membuatku merubah posisi menghadap kearahnya. "Gila kamu! Sudah mengandung anakku masih juga gatal, apa di otak kamu hanya enak-enak saja!" bentakku. Emosiku meluap- luap, dadaku panas dan sesak mendengar kata-kata Widya.Waraskah dia?"Aku normal Bang, aku juga butuh di nganu," ujarnya tanpa malu sedikitpun dan entah kenapa aku baru
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-10-18
Baca selengkapnya

bab 35

Bab26 Panki Sepanik-Paniknya"Iya Mas, tenang aja, uangku masih ada kok kalau cuma buat makan," ujar Hani sambil mengunyah martabaknya.Sungguh aku bingung dengan sikap tenang Hani, sebenarnya dia pura-pura begok atau kesurupan sih. Tadi pas ditelpon dia marah-marah gak karuan, lah giliran sekarang adem ayem aja."Mas, sudah dapat kabar Widya?" "Hah!" Aku setengah melongo mendengar pertanyaan Hani, kenapa tiba-tiba dia tanya Widya atau jangan-jangan ini jebakan?"Belum dan aku juga gak mau tahu kok dia dimana, mau hidup kek mau mat..," aku tak meneruskan ucapanku saat Hani membekap mulutku."Gak baik Mas bilang gitu, gimanapun dia kan adik kamu," kata Hani. Sungguh aku pusing dengan sikap Hani, apa ada dua Hani di dunia ini?"Sayang soal uang kamu itu," ujarku setelah sekian lama terdiam."Ouh, lupakan saja soal uang itu Mas, sudah ku transfer ke rekening baruku aku. Aku lupa waktu itu," ujar Hani.Hah jadi uang itu gak hilang? "Syukurlah," kataku dengan senyum lega."Iya Mas, ten
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-10-20
Baca selengkapnya

bab 36

Bab 27 TerancamAku segera melihat video yang di katakan Pak Bos, mendadak kakiku gemetar, badanku panas dingin.Bukankah itu video aku dengan Widya sedang berlayar bagaimana bisa tersebar di dunia maya?Siapa yang menyebarnya?"Benar itu Pak Raka?" tanya Pak Bos dengan wajah serius membuat lututku kian gemetar.'Aduh bagaimana ini, masa iya aku harus ngaku, bisa habis riwayatku. Hilang dong uang 1.5 M yang aku incar itu,' batinku."Bagaimana Pak, benar itu Pak Raka?" ulang Pak Bosku. "Bukan Pak, ini pasti fitnah, ini bukan saya," ujar berusaha mengelak. Untunglah video itu di blur dan bagian wajah di kasih stiker love, jadi aku masih bisa mengelak kalau enggak memang harapan jadi kere aku ini."Anda yakin ini bukan Anda?" tanya Pak Bos lagi dengan menatap intens ke arahku."Benar Pak, ini bukan saya, ini pasti ulah orang yang ingin menjatuhkan saya Pak," ujarku berapi-api membuat Pak Bos mengangguk- anggukkan kepalanya."Ok, kalau memang ini bukan Anda, Anda harus buktikan kalau ora
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-10-22
Baca selengkapnya

bab 37

Pov HaniBab 28 HancurPov HaniAku benar-benar kesal dan muak dengan sikap Mas Raka, tak kapok-kapoknya dia bermain gila dengan Widya. Ok, sepertinya santet burung layu yang terpaksa aku kirimkan tak berkesan sedikitpun. Tak sedikitpun dia berniat bertaubat dan memperbaiki segalanya, bahkan dia dengan serakahnya ingin menguasai hartaku.Jangan harap! "sayang aku bawakan martabak manis kesukaanmu loh," kata Mas Raka menunjukkan plastik berisi martabak bangka. Cih, dia pikir dengan martabak itu dia bisa merayuku, tak akan."Eh iya Mas, makasih ya," ujarku berusaha mengembangkan senyuman walau amarah sudah meledak-ledak di dalam sini.Aku bersikap biasa pada Mas Raka walau hati bergejolak tak menentu. Ikutkan hati aku ingin segera meninggalkan pria menjijikkan ini, aku masih sanggup hidup sendiri. Bahkan orang tuaku juga masih mau menerimaku."Kakak ngapain sih, mempertahankan rumah tangga kakak yang gak sehat itu, kakak pulanglah! kami masih mau menerima Kakak," kata Papaku yang bias
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-10-24
Baca selengkapnya

bab 38

Bab 29 Hani GilaPov Raka"Apa buktinya?" "Aku memang gak punya bukti Sayang, tapi aku ini waras, mana mungkin aku selingkuh dengan Widya, adikku sendiri,"ujarku. Aku harus berusaha meyakinkan Hani agar dia mau menjadi saksi kalau enggak aku akan benar-benar jadi kere.Senyap, Hani tak menjawab ucapanku, sepertinya aku sudah berhasil mempengaruhinya."Ayolah Sayang, kamu kan tahu Mas ini dulu jadi manager itu gak butuh waktu lama, hanya beberapa bulan di angkat manager jadi banyak orang yang iri Sayang.""Hadiahnya apa kalau aku mau bersaksi?" tanya Hani. Asyik akhirnya Hani mau juga aku bujuk, Hani memang bodoh."Kamu boleh minta apa saja Sayang," jawabku sambil memeluknya."Janji," kata Hani yang kemudian perlahan melepaskan pelukanku.Wanita aneh, di peluk kok gak kamu, di mana-mana wanita dipeluk suka ini susahnya minta ampun, di mintain jatah juga susah beda banget dengan Widya yang malah minta di peluk. Membayangkan tubuh sexsi Widya membuatku uhuk pingin nganu lagi sama dia.
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-10-30
Baca selengkapnya

bab 39

Bab30 Hampir "Saya sudah mengamati videonya Pak, memang dari lekuk tubuhnya itu suami dan adik ipar saya, mereka berselingkuh didepan Saya," ujar Hani yang membuat jantungku berhenti berdetak, aliran darahku seperti membeku. Kaki gemetar dan badan lemas, kenapa jadi begini, kenapa Hani jadi berbalik menyerangku begini?Sudah gilakah dia?"Saya ini sudah bersabar Pak, dengan harapan dia mau berubah dan memperbaikinya semuanya tapi kenyataanya," kata Hani sambil memegang dadanya dan sedikit menekannya, napasnya berat dan tampak satu-satu. "Saya capek Pak, capek pura-pura tak tahu dengan kelakuan suami Saya ini," lanjut Hani."Hani," bentakku. Tak ada otakkah dia ini bicara begitu."Kenapa Mas?! Bukankah ini maumu, kamu berharap semua orang tahu hubungan kamu dengan Widya kan agar kamu tak perlu repot lagi memplokamirkan hubungan kalian lalu kenapa kamu sekarang panik Mas?" tanya Hani yang entah kesurupan apa, di minta jadi saksi untuk membantuku malah menyerangku."Hani! Kamu ini apa
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-02
Baca selengkapnya

bab 40

Bab31 Keceplosan"Arak Pak, telanjangi saja!" ujar salah seorang dari mereka yang di setujui para warga. "Bang..," ujar Widya wajahnya pucat, bibirnya gemetar."Sudah gak usah banyak omong, tangkap saja mereka!" teriak warga yang semakin membuat kami begidik ngeri."Pak, kami ini adik kakak, jadi gak mungkin kami macam-macam, kami ini tahu agama Pak,"ujarku membela diri walau tubuh sudah gemetar, keringat dingin membasahi tubuh."Apa buktinya kalau kalian saudara?" tanya Pak seorang yang sepertinya Rt setempat."Ada kok Pak," ujarku sambil menyikut badan Widya hingga dia tersadar.Untunglah kami punya bukti kalau kami saudara."Oo jadi kalian saudara tiri," ujar salah seorang dari mereka."Iya Pak, tapi kami cukup tau diri Pak, kami masih bisa membedakan yang mana daging dan yang mana bangkai," ujarku.Semogalah mereka semua segera enyah dari sini."Tadi siapa yang lapor soal tindakan mesum di sini?" tanya Pak Rt.Huh lega rasanya hatiku, plong seperti ribuan batu yang sempat menghim
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-09
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status