"Tempat apa ini? Untuk apa kita datang ke tempat ini?" tanya Ovan sembari mengedarkan pandangan matanya ke seluruh ruangan rumah minimalis yang baru saja mereka masuki itu."Ini rumah kita, ehmm, maksudku, ini adalah tempat untuk kita bisa bertemu dengan leluasa. Meskipun tidak terlalu bagus, aku merasa kamu pastilah sangat menyukainya."Ovan menatap Barbara sejenak. Sekali lagi ia terbelenggu dalam perasaan tak ingin menolak apapun itu dari Barbara."Ini terlalu bagus jika dibandingkan dengan penjara yang aku tempati. Akan tetapi, sebenarnya ini sangat tidak perlu, Barbara.""Kenapa? Apakah kau sungguh tak pernah merindukanku sedikitpun?" lirihnya kecewa. Barbara menatap jauh keluar jendela di hadapannya. "Kau mencintai Vanessa adikku, dan kau tidak pernah berpaling dari mencintainya meskipun aku telah berusaha sebisaku. Apa tidak mungkin bagiku menjadi bayangan Vanessa sekalipun, aku sungguh rela melakukannya, Ovan."Barbara terus menatap jauh, hatinnya terluka saat mengatakannya.
อ่านเพิ่มเติม