"Apa yang terjadi?" bisikku.Sekali lagi dia menyeka air mataku dengan ibu jarinya, lalu kembali memberikan pelukan."Ceritanya sangat panjang, Cinta."“Kamu udah buat kami semua sangat khawatir,” isakku di antara kata.“Aku sudah di sini, Sayang,” gumamnya."Bahkan Rizal terlihat sangat panik," ujarku sambil melirik ke arah lelaki berkulit putih itu.“Senang melihatmu, Kawan,” serunya sambil memberikan dua ibu jarinya.Aku tahu Rizal sedang mencoba untuk menyembunyikan emosinya. Mata lelaki itu masih merah. Semua orang di ruangan ini menyayangi Mas Zaki. Sebelum ini mereka sama denganku, khawatir dan takut."Aku selamat. Rekanmu di Ambarawa itu memang benar-benar bisa diandalkan, Bro!"Rizal hanya tersenyum dan mengangguk. Mas Zaki mengedarkan pandang ke sekeliling, lalu kembali padaku.“Aku pikir … kamu ...."“Aku tahu. Maaf udah bikin kamu ketakutan. Maafkan aku,” bisiknya.“Oh, terima kasih, Allah.""Mas mau minum?" “Ya.”“Aku akan mengambilkannya,” bisikku.“Nggak usah. Jangan p
Last Updated : 2023-04-06 Read more