Tak lama setelahnya suara bel terdengar. Aku sengaja menunggu hingga dia menekannya tiga kali, baru kemudian membukakan pintu."Wah, aku tersanjung karena tuan rumah langsung yang membukakan pintu," ujar perempuan itu disertai senyum yang lebih mirip seringai.Dia memiliki kulit putih tanpa cela, dengan garis wajah seperti yang kulihat bertebaran di majalah mode. Berbeda denganku, mata Hana cenderung sipit, ditambah softlens yang membuatnya terlihat biru.Dari jarak dekat seperti ini, aku bisa tahu, semua yang dikenakannya memang brand kelas atas. Termasuk pashmina yang dipakainya. Tidak, aku bukan iri. Mas Zaki memberikan uang yang berlebih setiap bulannya. Dia juga membekaliku tiga kartu debit dengan saldo yang terus bertambah setiap bulan. Walau sebanyak apapun aku berbelanja, jumlah uang di tiga rekening itu terus saja membukit. Hanya saja aku memang tidak berminat untuk mengoleksi barang mewah."Maaf, Mbak siapa dan ada keperluan apa?" tanyaku pura-pura tak mengenalinya. Dia tert
Last Updated : 2022-12-01 Read more