"Astaghfirullah," bisikku dan Mas Zaki bersamaan. "Dari mana Bu Widia dapatkan obat itu?""Eh, i-itu ...."Mas Zaki tak melanjutkan kata-katanya. Aku mengambil alih ponsel."Dari teman saya, Dok."Dokter Elita menarik napas. Dia terdiam sejenak. "Kalau sampai ada motif khusus dari orang itu memberikan obat pada anda, dia bisa terjerat hukum. Anda harus menghentikan konsumsi obat itu. Besok atau lusa, saya akan melakukan pemeriksaan ulang.""Baik, Dokter. Maaf sudah mengganggu waktu anda.""Nggak masalah, apalagi menyangkut kesehatan dan keselamatan orang lain, pasti saya akan bantu."Mas Zaki langsung menginjak pedal gas dalam-dalam. Wajahnya terlihat tegang. Ada kilat kemarahan di matanya. Aku ingin mengalihkan perhatiannya, tapi tak bisa. Yang ada di kepala saat ini hanya berbagai pertanyaan tentang Laras. Kenapa dia melakukan itu? Apakah gadis itu tahu bahaya dari obat yang diberikannya padaku? Apakah Laras sengaja ingin mencelakai aku? Kalau iya, kenapa? Aku merasa tidak punya
Terakhir Diperbarui : 2023-07-31 Baca selengkapnya