Home / Urban / Di Balik Topeng si Pria Miskin / Chapter 261 - Chapter 270

All Chapters of Di Balik Topeng si Pria Miskin : Chapter 261 - Chapter 270

605 Chapters

Bab 262

"Nggak mungkin!" Steve merentangkan kedua tangannya dan berkata dengan ragu-ragu, "Gejala yang dialaminya tidak seperti polio campuran. Satu hal yang aku sadari, perilaku pasien agak aneh.""Perilaku aneh?" Nicholas mengerutkan alis."Tidur sambil berjalan," jawab Steve."Tidur sambil berjalan?" Nicholas terkejut dan melirik Sherina.Sherina duduk dengan ditemani Nenek Safira. Sherina duduk sambil memandang Nicholas dan Steve, sedangkan Nyonya Safira terlihat agak jutek. Sikap Safira tidak sehangat kemarin, hari ini dia tampak lebih dingin."Benar, tidur sambil berjalan! Coba kamu bayangkan, kondisinya sudah memasuki tahap kelumpuhan, tapi masih bisa tidur sambil berjalan? Konsep macam apa ini?" Steve pun sulit memercayai penjelasannya sendiri."Berarti dia memiliki reaksi otot yang sangat kuat. Seperti yang kita tahu, kondisi tertentu menyebabkan orang lumpuh tidak bisa berjalan, tapi gadis kecil ini bisa bergerak dan bahkan berjalan waktu tidur," Steve melanjutkan penjelasannya.Nich
Read more

Bab 263

Steve penasaran, kenapa Jenny tercengang seperti itu? Akhirnya Steve pun maju dan ikut memeriksa lutut Nicholas."Ini ... ini nggak mungkin!" Jenny kembali meremas lutut Nicholas. "Tuan Nicholas, kok darah di lututmu sudah mengalir normal? Siapa yang mengobatimu?""Aku sudah lembur semalaman untuk memikirkan cara mengobatimu. Aku sampai sempat berpikir untuk melakukan operasi ...." Jenny tampak membelalak.Sesaat melihat ekspresi Jenny yang tercengang, Nicholas pun merasa lebih lega. Berarti pengobatan yang dilakukan Master Howard memang manjur."Ini pengobatan tradisional, aku nggak tahu gimana menjelaskannya. Aku rasa kalian juga nggak akan ngerti," jawab Nicholas sambil merapikan celananya."Pengobatan tradisional?" Jenny penasaran."Em." Nicholas mengangguk.Jenny menarik tangan Nicholas, raut wajahnya terlihat dipenuhi penyesalan. "Aku menyesal, maafkan kesombonganku kemarin. Aku nggak nyangka, ternyata pengobatan tradisional sehebat ini."Jenny mengangkat kepalanya dan berkata, "
Read more

Bab 264

Nicholas mengempaskan tangan Bella, lalu menunjuknya sambil marah-marah, "Jaga sikapmu! Aku muak melihat tampangmu yang sok polos itu."Bella terkejut melihat sikap Nicholas yang galak. Seketika kedua mata Bella pun berka-kaca.Namun di sisi lain, Bella senang mendapatkan perlakuan kasar seperti ini. Dia makin merasa tertantang dan puas.Cit! Bella menghentikan mobilnya, lalu menatap Nicholas dengan mata berkaca-kaca. "Nic, mungkin kamu mengira aku cewek matre, tapi aku tulus menyukaimu. Aku nggak bisa ngelupain kamu ...."Setelah berbicara, Bella melepaskan sabuk pengaman dan langsung memeluk Nicholas.Nicholas terkejut sampai meringkuk. Dia mengangkat tangannya sambil mendorong tubuh Bella. "Kamu sudah gila, ya?""Nic, aku benar-benar ...." Bella mencengkeram erat kedua bahu Nicholas.Nicholas semakin jijik melihat wanita ini. "Minggir, minggir!"Kebencian memancar dari mata Nicholas."Nic, pukul aku! Aku tahu kamu jijik sama aku, pukul aku ...." Bella memegang kedua tangan Nicholas
Read more

Bab 265

"Memangnya bisa berhasil? Kamu nggak tahu Karen percaya banget sama Nicholas? Dia nggak akan percaya ...." Bella tak tahan melihat kebodohan Julia.Sebenarnya Julia ingin menciptakan gosip untuk memecah hubungan Nicholas dan Karen, tetapi begitu mendengar ucapan Bella, Julia pun terdiam.Bella benar, Karen sangat memercayai Nicholas. Tampaknya rencana awal Julia tidak akan berhasil.Tiba-tiba Julia menyeringai dingin, sebuah ide kotor terbesit di kepalanya. "Kayaknya cuma tersisa 1 cara.""Cara apa?" tanya Bella."Kasih obat bius," jawab Julia."Kasih obat bius?" Bella tercengang, tetapi ide Julia terdengar meyakinkan."Benar, kasih obat bius. Jebak dia agar mau berhubungan badan dengan kamu, lalu rekam dan kasih Karen lihat," Julia menjelaskan secara detail.Bella terlihat ragu-ragu, dia tidak bisa memutuskan sekarang. Akhirnya Bella menutup ponselnya dan merenung. Ide Julia memang terdengar bagus ....Jika cara ini berhasil, Nicholas tidak akan bisa lari tanggung jawab. Persetan deng
Read more

Bab 266

"Iya, kelumpuhan karena virus polio," jawab Nicholas.Master Howard terdiam sejenak untuk berpikir. Kemudian dia menatap Nicholas dan berkata dengan sungguh-sungguh, "Penyakit seperti itu harus ditangani dengan baik.""Master, kamu bisa menyembuhkannya?" Nicholas merasa seperti melihat secercah harapan. "Anaknya temanku mengidap penyakit yang aneh. Apakah Anda bersedia memeriksanya?""Nggak bisa." Howard menggelengkan kepala. "Aku nggak bisa turun tangan.""Kenapa?" tanya Nicholas."Aku sudah berjanji ...." Master Howard terlihat ragu-ragu."Masalah ini menyangkut nyawa orang. Apakah janjimu lebih penting daripada nyawa?" tanya Nicholas.Howard menghela napas panjang, dia tetap menggelengkan kepala.Melihat Howard yang keras kepala, Nicholas terpaksa menceritakan kondisi Sherina kepadanya. Nicholas juga menjelaskan kondisi Sherina yang tidur sambil berjalan."Tidur sambil berjalan? Lumpuh?" Howard mengedipkan matanya."Iya!" Nicholas mengangguk.Howard berpikir selama beberapa menit. "
Read more

Bab 267

Sesaat mendengar perintah Steve, Frank langsung memutar sakelar alat dan sekujur tubuh Sherina pun bergetar. Mata Sherina memutih dan mulutnya mengeluarkan buih berwarna putih."Berhenti! Cepat berhenti!" teriak Steve.Ketika Frank hendak mematikan alatnya, sebuah sosok berdiri di samping dan mendahuluinya.Gerakan Nicholas sangat cepat, dia memperhatikan Sherina sejak tadi. Begitu melihat kondisi Sherina yang aneh, Nicholas langsung menendang alat tersebut tanpa menunggu aba-aba Steve."Boom!" Dua alat yang dibawa Steve hancur berkeping-keping.Frank kaget melihat alatnya yang rusak. Dia mengangkat kepala dan menatap Nicholas dengan marah. "Kamu sudah gila? Kamu nggak tahu betapa mahalnya alat-alat ini? Berani-beraninya kamu menendang merusak alatku."Nicholas tidak menghiraukan Frank, dia langsung memeluk Sherina dan mengecek keadaannya."Ada apa ini?" Nyonya Safira langsung bangkit berdiri, dia terlihat sangat panik.Steve juga pertama kali melihat hal seperti ini. Dia bergegas meng
Read more

Bab 268

"Ini, ini namanya keajaiban!" Jenny tercengang.Sembari melihat Sherina yang membuka mata dan tampak kesakitan, Nicholas berhenti mengusapnya dan berkata kepada Steve, "Jangan menggunakan alat ini lagi. Kita pantau dulu kondisinya.""Baik, aku setuju!" Steve mengangguk."Sherina, kamu nggak apa-apa?" tanya Nyonya Safira sambil memeluk Sherina.Ketika Nicholas berusaha menenangkan diri, Jenny menarik tangannya dan bertanya dengan antusias, "Nic, bagaimana kamu melakukannya? Beri tahu! Caramu benar-benar berguna.""Jenny, itu cuma kebetulan. Setelah alatnya mati, kondisi anak ini berangsur pulih. Sebelumnya juga kayak gini, 'kan? Kita harus menghormati sains, jangan percaya pengobatan yang nggak jelas gini." Frank menarik Jenny.Nicholas tahu bahwa Frank sangat memedulikan Jenny. Hanya saja pemikiran Frank dan Jenny berbeda jauh."Nic, apakah kamu bisa memberi tahu aku?" Jenny kembali bertanya.Nicholas memiringkan kepalanya sambil menjawab, "Seorang pak tua yang mengajariku cara tadi ..
Read more

Bab 269

Nicholas menarik tangan Frank, lalu memelintir lengannya dan meninju perutnya.Untungnya Steve gesit, dia buru-buru menahan tangan Nicholas dan memohon, "Nic, jangan, jangan ...."Sorotan mata Nicholas memancarkan kebencian, kemarahan telah menguasai hatinya. Meskipun bahu Nicholas masih terluka, hal ini tidak menghalanginya untuk menghajar Frank."Nic, jangan gegabah, jangan sampai kehilangan akal sehat." Steve berusaha membujuknya.Frank menunjuk wajah Nicholas dan berkata, "Aku sudah bilang, itu ilmu sihir ...."Nicholas menyeringai dingin. "Orang bodoh! Kalau memang pengobatan tradisional adalah ilmu sihir, kenapa pengobatan ini tercatat di dalam sejarah negara? Pengobatan tradisional harta yang diwariskan secara turun-temurun. Kamu hanya menggunakan pengetahuanmu yang dangkal untuk menilai sesuatu. Frank, kamu hanya mempermalukan dirimu sendiri.""Anggaplah penjelasanmu itu benar, tapi sekarang sudah zaman modern. Metode pengobatanmu sudah ketinggalan zaman," kata Frank sambil men
Read more

Bab 270

"Sudah, coba periksa kondisinya," kata Nicholas.Frank berdiri di samping, ekspresinya tampak menghina. "Kalau cara itu bisa menyembuhkan gadis ini, aku pulang ke Milaen dengan jalan kaki!"Nicholas hanya meliriknya dengan tatapan dingin. Dia sendiri enggan meladeni Frank."Sudah?" tanya Jenny."Harusnya sudah. Kalian awasi saja kondisinya, aku pulang dulu. Kalau ada apa-apa, segera hubungi aku," jawab Nicholas."Em, baik!" Steve mengangguk."Oh iya, nanti aku ganti alatnya. Jangan khawatir," kata Nicholas."Ganti? Bagaimana cara gantinya? Kamu tahu berapa harga alat itu? Itu adalah mesin terbaru yang dikembangkan ilmuwan ...." Frank tak terima, dia terus meneriaki Nicholas."Frank!" Steve membentak muridnya.Akhirnya Frank terdiam sambil mendengus dingin.Nicholas membalikkan badan, lalu pergi meninggalkan Steve dan yang lainnya.Di dalam rumah sakit, Howard agak gelisah setelah menerima telepon dari Nicholas."Jangan-jangan gadis itu bukan mengidap polio ...." Howar mengerutkan alis.
Read more

Bab 271

"Wah, menakjubkan ...." Steve berseru kegirangan."Ada apa?" Nicholas kebingungan mendengar berbagai suara yang ada di ujung telepon."Nic, kamu tahu, biasanya pasien pingsan setiap selang satu jam. Setiap pingsan, pasien baru sadar setelah 10 menit kemudian. Tapi sejak kamu pergi, pasien baru pingsan setelah selang 3 jam dan hanya tersadar setelah 2 menit." Jenny sulit memercayai perkembangan kondisi Sherina."Nic, kamu keren banget! Nic, maafkan aku yang sempat meremehkan kamu. Aku nggak nyangka ternyata kamu sehebat ini." Jenny tak henti-hentinya memuji Nicholas."Berarti ... kondisi Sherina sudah membaik?" tanya Nicholas."Benar! Nggak cuma membaik, pasien juga merasa lebih segar," jawab Jenny.Nicholas mengangguk, lalu menutup teleponnya dan menatap Howard. Penampilan Howard memang terlihat sederhana, tetapi kemampuannya sangat hebat! Pantas saja Kakek Winata sangat menyukai Master Howard."Master Howard, kamu hebat banget!" Nicholas memuji kemampuan Howard.Howard tertawa kecil d
Read more
PREV
1
...
2526272829
...
61
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status